Zana Fitriana Octavia
Program Studi Ilmu Gizi Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro

Published : 13 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search
Journal : Jurnal Kesehatan Tambusai

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT ASUPAN PROTEIN, STATUS GIZI DAN AKTIVITAS FISIK DENGAN USIA MENARCHE PADA SISWI SMP IT AL-IMAROH, KABUPATEN BEKASI Febriani, Elissa; Hayati, Nur; Octavia, Zana Fitriana
Jurnal Kesehatan Tambusai Vol. 5 No. 2 (2024): JUNI 2024
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jkt.v5i2.28781

Abstract

Menarche merupakan keluarnya darah dari dinding rahim melalui vagina pada pertama kali. Usia menarche yang normal terjadi di antara usia 11-13 tahun. Hasil riset mengenai usia menarche tingkat nasional terakhir kali dilaporkan oleh Kementerian Kesehatan RI tahun 2010 yang menunjukan rata-rata usia menarche remaja putri 12,96 tahun dengan usia termuda mengalami menarche adalah kurang dari 9 tahun. Kejadian menarche yang semakin muda menimbulkan kekhawatiran karena dapat menyebabkan berbagai risiko kesehatan di antaranya depresi, anxiety, obesitas, kanker payudara, diabetes tipe 2, hipertensi serta menopause yang tertunda. Faktor penyebab menarche di antaranya seperti genetik, status gizi, aktivitas fisik, asupan makan, kualitas tidur dan paparan media massa dewasa. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui hubungan antara tingkat asupan protein, status gizi dan aktivitas fisik terhadap usia menarche pada siswi di SMP IT Al-Imaroh, Kabupaten Bekasi. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan desain penelitian yang digunakan adalah cross sectional study. Pengambilan data menggunakan kuesioner SQ-FFQ dan PAQ-C. Analisis data pada penelitian ini menggunakan program SPSS 25.0 dengan melakukan uji korelasi Gamma. Hasil menunjukkan mayoritas responden memiliki usia menarche normal (54,7%), tingkat asupan protein yang lebih (40%), status gizi normal (69,3%) dan aktivitas fisik yang tergolong ringan (72%). Hasil uji statistik menunjukkan adanya hubungan antara tingkat asupan protein (p=0,000) dan status gizi (p=0,000) terhadap usia menarche, sedangkan tidak terdapat hubungan antara aktivitas fisik dengan usia menarche (p= 0,984).
HUBUNGAN TINGKAT KECUKUPAN SERAT, CAIRAN, DAN AKTIVITAS FISIK DENGAN POLA DEFEKASI PADA REMAJA DI SMA N 14 SEMARANG Noviastuti, Ismy; Octavia, Zana Fitriana; Hayati, Nur
Jurnal Kesehatan Tambusai Vol. 6 No. 3 (2025): SEPTEMBER 2025
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jkt.v6i3.48469

Abstract

Pola defekasi adalah kebiasaan atau pola pengeluaran feses dari tubuh, meliputi frekuensi dan konsistensi feses. Morbiditas 20 besar penyakit di puskesmas kota Semarang tahun 2023, termasuk diare dan gastroenteritis terduga menular berjumlah 251.561 kasus. Ketidakseimbangan faktor-faktor yang memengaruhi pola defekasi memperburuk kondisi kesehatan gastrointestinal, sehingga meningkatkan risiko komplikasi gangguan pola defekasi seperti diare dan konstipasi. Faktor-faktor yang memengaruhi pola defekasi termasuk asupan serat, cairan, dan aktivitas fisik. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan tingkat kecukupan serat, cairan, dan aktivitas fisik dengan pola defekasi (frekuensi dan konsistensi) pada remaja di SMA Negeri 14 Semarang. Penelitian ini merupakan jenis penelitian kuantitatif dengan desain penelitian cross-sectional study. Pengambilan data asupan serat dan cairan diperoleh dengan menggunakan formulir food recall 3x24 jam, aktivitas fisik diperoleh dari formulir physical activity level (PAL) 3x24 jam, dan pola defekasi memakai formulir stool diary dan bristol stool chart dengan waktu pengisian selama 7 hari. Analisis data bivariat dilakukan dengan uji Somers’d menggunakan program SPSS 26. Hasil analisis bivariat menunjukan tidak terdapat hubungan tingkat kecukupan serat dengan frekuensi defekasi (p = 0,333) dan konsistensi feses (p = 0,319), tidak terdapat hubungan tingkat kecukupan cairan dengan frekuensi defekasi (p = 0,130) dan konsistensi feses (p = 0,582). Ada hubungan aktivitas fisik dengan frekuensi defekasi (p = 0,038) dan konsistensi feses (p = 0,016). Kesimpulan berdasarkan uji statistik ditemukan ada hubungan aktivitas fisik dengan pola defekasi.