Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

KARAKTERISTIK IBU DAN STATUS GIZI BALITA MENURUT BB/U DI DESA TAMBAKAN KECAMATAN GUBUG KABUPATEN GROBOGAN TAHUN 2019 Rahma, Rinda Yusuf Dinanisas; Sholichah, Farohatus; Hayati, Nur
Journal of Nutrition College Vol 9, No 1 (2020): Januari
Publisher : Departemen Ilmu Gizi, Fakultas Kedokteran, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/jnc.v9i1.24914

Abstract

Latar Belakang : Balita BGM merupakan indikator awal terjadinya gizi kurang. Ibu berperan penting dalam tumbuh kembang balita. Prevalensi BGM/D di Kecamatan Gubug meningkat sebesar 0,52% dari tahun 2017 ke tahun 2018. Desa Tambakan memiliki prevalensi BGM/D terbesar. Faktor tidak langsung penyebab terjadinya gizi kurang pada balita yaitu umur ibu saat hamil, pendidikan ibu, pekerjaan ibu, jumlah anak ibu, pengetahuan ibu, dan riwayat sakit ibu saat hamil.Tujuan : Mengetahui hubungan karakteristik ibu dengan status gizi balita menurut BB/UMetode : Penelitian ini merupakan penelitian dengan desain cross sectional. Sampel penelitian sebanyak 89 responden diambil menggunakan purposive sampling. Pengambilan data karakteristik ibu dan balita menggunakan KMS dan kuesioner. Status gizi balita menggunakan pengukuran antropometri. Analisis univariat menggunakan uji deskriptif, analisis bivariat menggunakan uji chi squared, dan analisis multivariat menggunakan regresi logistik.Hasil : Mayoritas ibu berumur 20-35 tahun saat hamil (85,4%) memiliki jumlah anak tidak lebih dari dua (77,5%), tidak bekerja (79,8%), tingkat pendidikan ibu SMP (36%), memiliki pengetahuan yang baik (89,9%). Sebanyak 59 dari 89 balita (66,3%) memiliki status gizi baik. Jumlah anak ibu, pekerjaan ibu, dan riwayat sakit saat hamil ibu tidak berhubungan dengan status gizi balita menurut BB/U.variabel yang berpengaruh terhadap status gizi balita adalah umur ibu (p=0,029;OR=3,927), pendidikan ibu (p=<0,001;OR=10,294) dan pengetahuan ibu (p=0,001;OR=21,091). Pendidikan ibu paling berhubungan terhadap status gizi balita menurut BB/U.Kesimpulan : Variabel yang paling berhubungan dengan status gizi balita adalah pendidikan ibu (p=0,012) dengan nilai OR=0,136 yang artinya, ibu yang berpendidikan tinggi dapat mencegah memiliki balita dengan status gizi kurang dan gizi buruk.
TINGKAT KECUKUPAN GIZI, STATUS GIZI, DAN STATUS ANEMIA MAHASISWA PENGHAFAL AL QURAN DI UIN WALISONGO SEMARANG Sholichah, Farohatus
Journal of Nutrition College Vol 10, No 1 (2021): Januari
Publisher : Departemen Ilmu Gizi, Fakultas Kedokteran, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/jnc.v10i1.28985

Abstract

Latar Belakang: Gizi merupakan salah satu faktor eksternal yang mempengaruhi kualitas menghafal.Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat kecukupan gizi, status gizi, serta status anemia mahasiswa penghafal AL Qur’an di UIN Walisongo Semarang.Metode: Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dan kuantitatif. Data asupan gizi diperoleh dengan food recall 3x24 jam. Wawancara mendalam dilakukan untuk memperoleh data terkait perilaku makan dalam menghafal Al Qur’an. Data status gizi diperoleh melalui pengukuran antropometri. Data status anemia diperoleh melalui pengujian kadar Hb dengan metode sahli. Analisis isi digunakan untuk data kualitatif, sedangkan analisis deskriptif digunakan untuk data kuantitatif.Hasil: Terdapat beberapa amalan terkait pola makan yang dilakukan dalam menghafal Al Qur’an, diantaranya adalah Puasa Dala’il, Puasa Mutih, Ngrowot, dan Ngeruh. Subjek penelitian memiliki tingkat kecukupan energi yang normal (45,45%), protein yang normal (72,72%), karbohidrat yang kurang (72,72%), zat besi yang kurang (90,91%), dan tingkat kecukupan lemak yang lebih (63,64%). Keseluruhan subjek penelitian (100%) memiliki tingkat kecukupan serat yang kurang. Subjek penelitian memiliki status gizi kurang (9,09%), status gizi lebih atau overweight (18,18%), obesitas (9,09%), status gizi normal (63,64%), dan mengalami anemia (36,36%). Simpulan: Mayoritas subjek penelitian berstatus gizi normal dan tidak anemia, tetapi masih diperlukan perencanaan diet yang tepat agar kecukupan energi dan zat gizi dapat terpenuhi dengan baik. 
Sistem Penyelenggaraan Makanan di Pondok Pesantren Tahfidz Sholichah, Farohatus; Syukur, Fatah
Jurnal Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Masyarakat Indonesia Vol 1 No 2 (2020): JPPKMI: November 2020
Publisher : Asosiasi Institusi Pendidikan Tinggi Kesehatan Masyarakat Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/jppkmi.v1i2.42918

Abstract

Asupan gizi dapat mempengaruhi kemampuan menghafal Al Qur’an (tahfidz). Pemberian makanan yang tepat dapat diupayakan melalui penyelenggaraan makan. Penelitian ini bertujuan menganalisis input, proses, dan output penyelenggaraan makanan di Pondok Tahfidz Yanbu’ul Qur’an Menawan. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif. Subjek penelitian meliputi pengurus pondok pesantren, tenaga pengelola dan tenaga pelaksana penyelenggaraan makanan, serta santri. Data input dan proses penyelenggaraan makanan diambil dengan wawancara mendalam dan observasi. Data output (tingkat kesukaan) diambil menggunakan kuesioner uji organoleptik. Pengolahan dan analisis data dilakukan dengan content analysis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penyelenggaraan makanan dilakukan secara swakelola sebanyak 3 kali, yaitu makan pagi, makan siang, dan makan malam. Terkait input, anggaran satu kali makan sekitar Rp. 7.000,00/anak. Terkait proses, pondok telah memiliki siklus menu 7 hari. Tidak terdapat menu khusus untuk memperkuat hafalan. Perencanaan kebutuhan, pembelian, dan penerimaan bahan makanan kering dilakukan setiap minggu, sedangkan bahan segar dilakukan setiap hari. Penyimpanan dilakukan pada bahan makanan kering. Persiapan dan pengolahan dilakukan dengan baik. Pendistribusian makanan menggunakan sistem loket (sentralisasi). Terkait output, mutu makanan dapat diterima.
Perbedaan Tingkat Kecukupan Energi, Aktivitas Fisik, dan Status Gizi pada Kelompok Santri Putri yang Berpuasa dan Tidak Berpuasa Senin Kamis (Studi Kasus di Pondok Pesantren Askhabul Kahfi Kota Semarang) Hidayah, Kharisma Alifatun; Sholichah, Farohatus; Widiastuti, Widiastuti
Jurnal Kesehatan Masyarakat Mulawarman (JKMM) Vol.6 No.2 (2024) : Jurnal Kesehatan Masyarakat Mulawarman (JKMM)
Publisher : Mulawarman University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30872/jkmm.v6i2.17351

Abstract

Puasa Senin Kamis merupakan puasa yang tergolong sunnah dilakukan bagi santri, dapat menjalankan puasa sunnah Senin Kamis maupun tidak menjalankan. Kondisi selama berpuasa Senin Kamis dapat menyebabkan waktu makan seseorang berkurang dan berdampak pada kecukupan gizi, namun harus tetap menjalankan kegiatan harian yang tidak berubah. Penurunan asupan gizi yang terjadi dapat menyebabkan status gizi seseorang akan menurun yang ditandai dengan penurunan berat badan. Tidak hanya asupan yang berpengaruh terhadap status gizi, terbukti aktivitas fisik juga dapat berpengaruh terhadap status gizi. Salah satu faktor penilaian status gizi seseorang adalah aktivitas fisik. Mengetahui perbedaan tingkat kecukupan energi, aktivitas fisik, dan status gizi pada kelompok santri putri yang berpuasa dan tidak berpuasa Senin Kamis. Penelitian ini menggunakan metode desain case-control. Pemilihan sampel dilakukan dengan metode total sampling dengan sampel santri putri Pondok Pesantren Askhabul Kahfi Kota Semarang yang berusia 19-21 tahun sebanyak 70 sampel yang terdiri dari kelompok berpuasa dan tidak berpuasa. Pengambilan data dilakukan dengan melakukan recall 4x24 jam, mengisi kuesioner PAL (Physical Activity Level), pengukuran tinggi badan dan berat badan. Pengolahan data dilakukan dengan uji Chi Square dan uji Mann Whitney. Penelitian menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan pada tingkat kecukupan energi pada kelompok santri putri yang berpuasa dan tidak berpuasa Senin Kamis. Sedangkan penelitian menunjukkan bahwa Tidak ada perbedaan yang signifikan pada tingkat aktivitas fisik dan status gizi pada kelompok santri putri yang berpuasa dan tidak berpuasa Senin Kamis.
PENGARUH KONSELING TERHADAP PENGETAHUAN DAN SIKAP TERKAIT GIZI PRAKONSEPSI PADA SANTRIWATI PENGHAFAL AL QUR’AN Nihayah, Fina Tahiyatun; Sholichah, Farohatus; Darmuin, Darmuin
JOURNAL HEALTH AND NUTRITIONS Vol 10, No 1 (2024): Health and Nutritions
Publisher : Jurusan Gizi Politeknik Kesehatan Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52365/jhn.v10i1.835

Abstract

The tradition of arranged marriages was still strong in Islamic boarding schools, so knowledge and attitudes related to preconception nutrition in female students need special attention. The purpose of this study to analyze the effect of preconception nutrition counseling on the knowledge and attitudes of female students. The study was an experimental research with one group pre-post test. The sample in this study consisted of female students at Madrosatul Qur'anil Aziziyyah Islamic Boarding School, Bringin, Ngaliyan District, Semarang City, who had finished memorizing the Qur'an. Sampling was total sampling, as many as 30 female students. Counseling about preconception nutrition using leaflet that has been tested with validity test. Data were analyzed by univariate and bivariate. The effect of preconception nutrition counseling on female students knowledge and attitudes was analyzed by the Wilcoxon test. All respondents experienced an increase in knowledge after receiving counseling. Respondents experienced an increase in knowledge from less to enough (23.3%),  from less to good (73.3%), and from enough to good (3.4%). The majority of respondents also experienced an increase in attitude from less to enough (10%),  from less to good (10%), and from enough to good (60%). There was an effect of preconception nutrition counseling on knowledge and attitudes of respondents. Tradisi perjodohan masih kental terjadi di lingkungan pondok pesantren, sehingga pengetahuan dan sikap terkait gizi prakonsepsi pada santriwati perlu mendapat perhatian khusus. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh konseling gizi prakonsepsi terhadap pengetahuan dan sikap santriwati. Penelitian ini merupakan jenis penelitian eksperimen dengan one grup pre-post test. Sampel pada penelitian ini terdiri atas santriwati di Pondok Pesantren Madrosatul Qur’anil Aziziyyah, Bringin, Kecamatan Ngaliyan, Kota Semarang yang telah selesai menghafal Qur’an. Pengambilan sampel dilakukan dengan total sampling, yaitu sebanyak 30 santriwati. Konseling seputar gizi prakonsepsi dengan menggunakan media leaflet yang telah diuji validitas. Data dianalisis secara univariat dan bivariat. Pengaruh konseling gizi prakonsepsi terhadap pengetahuan dan sikap santriwati dianalisis dengan uji Wilcoxon. Semua santriwati mengalami peningkatan pengetahuan setelah mendapatkan konseling. Santriwati mengalami peningkatan pengetahuan dari rendah menjadi cukup (23,3%), rendah menjadi baik (73,3%), dan cukup menjadi baik (3,4%). Mayoritas santriwati juga mengalami peningkatan sikap dari rendah menjadi cukup (10,0%), rendah menjadi baik (10,0%), dan cukup menjadi baik (60,0%). Terdapat pengaruh konseling gizi prakonsepsi terhadap pengetahuan dan sikap santriwati.
Uji Organoleptik Produk Eco-Enzyme dari Sampah Organik Octavia, Zana Fitriana; Zahroh, Fatimatuz; Hayati, Nur; Lestari, Puji; Sholichah, Farohatus
BIOEDUKASI (Jurnal Pendidikan Biologi) Vol 16, No 2 (2025): BIOEDUKASI, NOVEMBER 2025
Publisher : UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH METRO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24127/bioedukasi.v16i2.12096

Abstract

Organic waste, such as food residues, can be processed into Eco-Enzyme, a product with various benefits. This study aims to produce Eco-Enzyme from organic waste and to conduct an organoleptic analysis of the resulting product. The research employed an experimental design for the production of Eco-Enzyme and a descriptive method for the organoleptic test. The Eco-Enzyme was made from vegetable and fruit waste mixed with palm sugar and water, then fermented for three months, with the container opened once every month. The results of the organoleptic test showed that most samples had a fermented aroma (60.29%), a light brown color (25%), and a constant volume (100%). The production process began with selecting organic waste, cutting it into small pieces, and then mixing it with palm sugar and water at a ratio of 1:3:10 (sugar:waste:water).