Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Pemanfaatan air limbah tahu dengan penambahan sereh wangi sebagai pupuk organik cair Siti Mutmainah
Masyarakat Berdaya dan Inovasi Vol. 1 No. 2 (2020): Oktober
Publisher : Research and Social Study Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33292/mayadani.v1i2.17

Abstract

Salah satu upaya dalam mengurangi penggunaan pupuk kimia dan usaha meningkatkan unsur hara Nitrogen (N), Pospor (P) dan Kalium (K) adalah dengan penggunaan pupuk organik. Salah satu bahan limbah organik yang mudah ditemui dan dapat berdampak buruk bagi lingkungan jika tidak segera diolah adalah air limbah tahu. Salah satu kekurangan dari air limbah tahu adalah memiliki bau tidak sedap, selain itu menurut Kasman (2018) Limbah cair industri tahu umumnya memiliki derajat keasaman (pH), Total Suspended Solids (TSS), Chemical Oxygen Demand (COD), Biochemical Oxygen Demand (BOD), amoniak, minyak dan lemak, nitrit, dan nitrat yang tinggi. Upaya yang dapat dilakukan untuk mengurangi bau tidak sedap yang dihasilkan dari Pupuk organik cair yang terbuat dari air limbah tahu  adalah dengan menambahkan bahan organik lain. Kurangnya pengetahuan petani/masyarakat sekitar Pabrik Tahu-Tempe skala rumah tangga dalam pengolahan limbah cair pabrik yang dapat menjadi salah satu pendapatan tambahan bagi warga sekitar, salah satu solusi yang dilakukan adalah dengan mengadakan penyuluhan untuk meningkatkan pengetahuan serta keterampilan petani maupun masyarakat sekitar pabrik tahu-tempe skala rumah tangga dalam mengelola limbah cair tahu menjadi pupuk organik cair.
WASTEWATER WASHING RICE WITH ONION SKIN ON GROWTH AND PRODUCTION OF CHILLIAN PLANTS: LIMBAH AIR CUCIAN BERAS DENGAN KULIT BAWANG MERAH TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI TANAMAN CABAI RAWIT Siti Mutmainah
Agrifarm : Jurnal Ilmu Pertanian Vol 10 No 1 (2021): July
Publisher : Universitas Widya Gama Mahakam

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (204.219 KB)

Abstract

Cayenne pepper (C frutescent L.) is one of the leading horticultural commodities in general. Chili fruit also contains many nutrients that are needed for human health including protein, fat, carbohydrates, calcium (Ca), phosphorus (P), iron (Fe), vitamins and contain alkaloid compounds such as capsicum, flavonoids, and essential oils (Adhi Santika, 1996). One type of fertilizer that is known to increase soil nutrients is organic fertilizer. Organic fertilizer in liquid form is one type of fertilizer that can be an option, in addition to facilitating the absorption of nutrients. Based on the results of laboratory analysis, it is known that the nutrient content contained in liquid organic fertilizer of rice washing water with onion skin does not meet the minimum technical standards under the Regulation of the Minister of Agriculture No. 70 of 2011 concerning organic fertilizers, biological fertilizers, and soil enhancers. Along with the results of the laboratory analysis, the POC of rice washing water with onion skin did not have a significant effect on the vegetative growth of cayenne pepper with concentrations of 50 and 75%.
Effect Of Goat Bokashi And Rice Local Microorganism On Papaya California (Carica papaya L): Pengaruh Pemberian Pupuk Bokashi Kotoran Kambing Dan Mol Nasi Basi Terhadap Pertumbuhan Tanaman Pepaya California (Carica papaya L) Hamidah Hamidah; Siti Mutmainah; Ahmad Sufillah Zaeni
Agrifarm : Jurnal Ilmu Pertanian Vol 11 No 1 (2022): July
Publisher : Universitas Widya Gama Mahakam

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24903/ajip.v11i1.1512

Abstract

Penelitian ini untuk mengetahui pengaruh pemberian bokashi kotoran kambing terhadap pertumbuhan pepaya California, mengetahui pengaruh pemberian MOL nasi basi terhadap pertumbuhan pepaya California dan mengetahui interaksi pemberian bokashi kotoran kambing dengan MOL nasi basi terhadap pertumbuhan pepaya California. Penelitian dilaksanakan di Jalan Tegal Rejo, Kecamatan Palaran, Kota Samarinda. Penelitian dilaksanakan mulai Februari 2021 sampai dengan Juni 2021. Penelitian ini mengunakan Rancangan Acak Kelompok dengan analisis 3 x 4 dengan 3 kali ulangan. Faktor pertama adalah pupuk bokashi kotoran kambing yang terdiri dari 3 taraf : K0 = 0 kg/tanaman (kontrol), K1 = 6 kg/tanaman dan K2 = 12 kg/tanaman. Faktor kedua adalah MOL nasi basi yang terdiri dari 4 taraf : N0 = 0 ml/L (kontrol), N1 = 50 ml/L, N2 = 100 ml/L dan N3 = 150 ml/L. Data yang diperoleh dianalisa dan diuji lanjut dengan uji BNT 5% Hasil penelitian menunjukan pemberian pupuk bokashi kotoran kambing dengan dosis yang berbeda berpengaruh nyata terhadap tinggi tanaman 45, 60, 75, 90 HST, jumlah daun 75 dan 90 HST, diameter batang 45, 60, 75, 90 HST dengan perlakuan terbaik K1 : 6 kg/tanaman. Pemberian MOL nasi basi dengan konsentrasi yang berbeda tidak berpengaruh nyata terhadap semua parameter pengamatan. Interaksi kedua perlakuan yaitu bokashi kotoran kambing dan mol nasi basi tidak memberikan pengaruh nyata semua parameter pengamatan. Kata kunci : Pupuk Organik, Tanaman Hortikultura, Unsur Hara