Claim Missing Document
Check
Articles

Found 13 Documents
Search

RANTAI PASOK KENTANG (solanum tuberosum l) DAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PETANI DALAM MEMILIH SUMBER PEMBIAYAAN (Suatu Kasus di Desa Margamekar, Pangalengan, Kabupaten Bandung) Tuti Karyani; Ashfia Mulya Ulfah; Nurul Risti M
JURNAL AGRIBISNIS TERPADU Vol 9, No 1 (2016)
Publisher : Jurusan Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (95.907 KB) | DOI: 10.33512/jat.v9i1.1121

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui karakteristik petani kentang, rantai pasokkentang, besarnya modal yang dibutuhkan petani dan sumbernya untuk berusahatani kentang, sertamenganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi petani kentang dalam memilih sumber pembiayaan.Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan teknik suatu kasus. Alat analisis deskriptifdigunakan untuk menjelaskan karakteristik petani, rantai pasok kentang, pendapatan usahatani, dansumber modal. Alat yang digunakan untuk menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi petanikentang dalam mengambil sumber pembiayaan adalah analisis regresi logistic. Hasilnyamenunjukkan bahwa rantai pasok kentang ada 2 macam yaitu yang orientasinya pasar terstruktur danpasar tradisional. Petani lebih banyak memilih menggunakan modal sendiri dan sebagian besar bilameminjam lebih memilih ke lembaga keuangan non formal. Faktor yang paling mempengaruhi petanimemilih sumber modal adalah tingkat pengenalan petani terhadap pengelola keuangan.
EFISIENSI ALOKATIF FAKTOR PRODUKSI PADA USAHATANI BAWANG MERAH DI KABUPATEN MAJALENGKA, JAWA BARAT Nurul Risti Mutiarasari
Sosiohumaniora Vol 21, No 2 (2019): SOSIOHUMANIORA, JULI 2019
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/sosiohumaniora.v21i2.9888

Abstract

Tujuan dari penilitian ini ialah (a) menganalisis input faktor apa saja yang berpengaruh terhadap produksi bawang merah (b) menganalisis tingkat alokatif (efisiensi harga) dari input faktor yang digunakan dalam berusahatani bawang merah di Majalengka. Responden petani ditentukan secara sensus yaitu 37 petani lokal bawang merah di Kabupaten Majalengka. Pengumpulan data dilakukan dari bulan September 2015 sampai dengan bulan April 2016. Metode yang dipakai pada penelitian ini adalah metode kuantitatif dengan teknik analisis fungsi produksi stochastic frontier Cobb-Douglass dan efisiensi alokatif dengan menggunakan pendekatan produk marginal. Hasil penelitian menunjukkan bahwa luas lahan, jumlah bibit, dan pestisida merupakan input faktor yang berpengaruh secara nyata terhaddp produksi bawng merah. Untuk hasil analisis efisiensi alokatif menunjukFkan bahwa rata-rata petani bawang merah di Kabupaten Majalengka masih belum efisien, namun dari kelima faktor produksi yang digunakan oleh responden terdapat satu input faktor produksi yang secara alokatif tidak efisien yaitu tenaga kerja. Oleh karena itu, dalam meningkatkan efisiensi alokatif yang berhubungan dengan harga faktor produksi, maka petani perlu diberikan pendampingan untuk dapat menekan biaya produksi dan meningkatkan pendapatan. 
PENGARUH CITRA LAYANAN KOPERASI TERHADAP PARTISIPASI ANGGOTA Ery Supriyadi Rustidja; Umi Untari; Tuti Karyani; Nurul Risti M.
Agricore: Jurnal Agribisnis dan Sosial Ekonomi Pertanian Unpad Vol 2, No 2 (2017): Agricore: Jurnal Agribisnis dan Sosial Ekonomi Pertanian
Publisher : Departemen Sosial Ekonomi Faperta Unpad

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/agricore.v2i2.15871

Abstract

ABSTRAK Ekspektasi sekaligus realitas terhadap sesuatu dapat menimbulkan kesan, pembentukan citra, keyakinan, persepsi, kognisi, sikap, motivasi, dan tindakan. Artikel ini menyajikan hasil kajian adanya fenomena partisipasi anggota koperasi yang tinggi yang berawal dari tingkat sukarelaan anggota yang tinggi sebagai akibat dari pelayanan yang prima pada suatu koperasi. Dengan menggunakan metode studi kasus, dengan analisis multikriteria dan analisis korelasi, maka diperoleh hasil kajian yang menunjukkan bahwa pencitraan yang positif melalui pelayanan prima pada unit usaha simpan pinjam koperasi dapat memberikan manfaat internal dan eksternal bagi pengembangan koperasi. Pencitraan koperasi memiliki hubungan yang erat dengan partisipasi anggota baik sebagai pemilik maupun pelanggan. Semakin baik citra koperasi dimata anggota dalam pelayanannya maka semakin tinggi partisipasi kontributif dan insentifnya. Kata kunci : citra, partisipasi, anggota, koperasi, layanan prima ABSTRACT Expectations as well as the reality of something can create an impression, image formation, belief, perception, cognition, attitude, motivation, and action. This article presents the results of the study of the phenomenon of participation of members of a high co-operative which started from the high volunteer level of members as a result of excellent service in a cooperative. By using case study method, with multicriteria analysis and correlation analysis, the result of the study showed that positive image through excellent service at cooperative savings and loan business unit can provide internal and external benefit for cooperative development. Cooperative imaging has a close relationship with the participation of both members as owners and customers. The better the image of the cooperative in its service, so the higher the contribution and incentive participation of its members. Keywords: image, participation, members, cooperatives, excellent service
PRODUKTIVITAS TENAGA KERJA, TITIK IMPAS NILAI PENJUALAN DAN HARGA POKOK PRODUKSI AGROINDUSTRI TEPUNG AREN Suyudi Suyudi; Nurul Risti Mutiarasari; Zulfikar Noormansyah
Mimbar Agribisnis: Jurnal Pemikiran Masyarakat Ilmiah Berwawasan Agribisnis Vol 7, No 2 (2021): Juli 2021
Publisher : Universitas Galuh Ciamis

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25157/ma.v7i2.5181

Abstract

Palm flour is the result of the processing production from the palm tree trunk. This study aims to determine labor productivity, the breakeven point of sales value, the breakeven point of production volume, and the cost of goods manufactured. The research method used is a case study at PT. AKS Gunung Wangi in Kertaharja Village, Cijeungjing District, Ciamis. Quantitative analysis tools used in this research are labor productivity, the break-even point of the sales value and production volume, and the cost of goods manufactured. Labor productivity is measured to determine the economic condition of the labor force of a business carried out, then the break-even point analysis is useful for knowing the relationship between sales value and production volume with prices and other costs, while determining the cost of goods manufactured aims to calculate the cost of using resources. economy in the production process. The results showed that the labor productivity in PT AKS Gunung Wangi's palm flour agroindustry was Rp. 351,562,50 / person working day for one production process. Processing of palm flour in one production process takes 4 days. The breakeven point of the sales value is Rp. 604,118.76 and a production volume of 80.55 kilograms with a production capacity of 1,200 kilograms. The cost of production in the Palm Flour Agroindustry is Rp. 5,167.65 per kilogram.
EFISIENSI BIAYA PRODUKSI PUPUK ORGANIK BERBAHAN DASAR LIMBAH MEDIA BUDIDAYA LALAT TENTARA HITAM (Hermetia illucens) Nurul Risti Mutiarasari; Yogi Nirwanto
Mimbar Agribisnis: Jurnal Pemikiran Masyarakat Ilmiah Berwawasan Agribisnis Vol 8, No 1 (2022): Januari 2022
Publisher : Universitas Galuh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25157/ma.v8i1.6708

Abstract

Availability of organic waste has attracted the community as a business opportunity to utilize organic waste. One of the uses of organic waste that is carried out is as a growing medium and feed in the cultivation of black soldier fly (BSF) or maggot feed which at the end of the period there is residual cultivation media in the form of organic material that has the potential to be used as organic fertilizer. Organic fertilizer is an alternative to the use of organic waste that can be produced from the rest of the black army fly (BSF) cultivation media. The purpose of this study was to measure the cost of production and the level of efficiency of production costs of organic fertilizer based on residual BSF cultivation media using R/C ratio analysis. The research method used is a case study on community groups in Cipedes District, Tasikmalaya City since 2018. The results showed that the cost of production of the remaining BSF cultivation media is Rp. 14,663.00 and the results of the R/C ratio analysis are 1.40, indicated that the used of costs in the production process of organic fertilizer from waste of BSF cultivation media is efficient.
ANALISIS EFISIENSI TEKNIS KOMODITAS BAWANG MERAH DI KABUPATEN MAJALENGKA, JAWA BARAT Nurul Risti Mutiarasari; Anna Fariyanti; Netti Tinaprilla
Jurnal Agristan Vol 1, No 1 (2019): Jurnal Agristan
Publisher : Jurusan Agribisnis, Fakultas Pertanian, Universitas Siliwangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (594.788 KB) | DOI: 10.37058/ja.v1i1.1365

Abstract

Usahatani komoditas bawang merah masih menghadapi beberapa kendala, seperti tingginya harga benih berkualitas baik serta penggunaan input produksi yang tidak efektif, sehingga produksi yang dihasilkan tidak dapat dimaksimalkan. Selain itu, kendala lainnya adalah fluktuasi harga jual komoditas bawang merah, pengetahuan petani yang rendah, ancaman iklim yang tidak dapat dikendalikan, dan penggunaan faktor-faktor produksi yang tidak tepat. Kabupaten Majalengka merupakan salah satu sentra komoditas bawang merah di Jawa Barat. Objek penelitian ini adalah untuk melakukan analisis efisiensi teknis dari usahatani komoditas bawang merah di Kabupaten Majalengka. Responden petani bawang merah ditentukan dengan pendekatan purposive. Jumlah responden dalam penelitian ini adalah 37 petani bawang merah di Kabupaten Majalengka. Metode analisis yang digunakan adalah fungsi roduksi stokastik frontier Cobb-Douglass dan diestimasi menggunakan MLE. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata petani bawang merah efisien secara teknis, dengan nilai efisiensi 0.82 yang menunjukkan bahwa komoditas bawang merah tergolong efisien secara teknis. Oleh karena itu, efisiensi perlu ditingkatkan secara merata pada setiap petani dan hal tersebut harus diperhatikan oleh pemerintah melalui program penyuluhan dan mengubah pola pikir petani mengenai manfaat dalam partisipasi program penyuluhan.
Analisis Kualitas Produksi Pupuk Organik Berbahan Dasar Limbah Media Budidaya Lalat Tentara Hitam (Hermetia illucensi) Yogi Nirwanto; Nurul Risti Mutiarasari
Paspalum: Jurnal Ilmiah Pertanian Vol 10, No 1 (2022)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Universitas Winaya Mukti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35138/paspalum.v10i1.345

Abstract

Utilization of organic waste from the rest of the black soldier fly (BSF),cultivation media into organic fertilizer that meets quality standards and is efficient in its manufacture. Theidentification of the effect of various types of organic waste making up the cultivation media on the growth of BSFlarvae, the quality of organic fertilizers, the level of efficiency in the production of organic fertilizers based on therest of the cultivation media. The research implementation method is an experimental field experiment to identifythe effect of various types of waste/organic materials that make up the cultivation media on the growth of BSFlarvae to produce organic fertilizer. The results of the analysis showed that the temperature of the larval growthmedia as a result of the study ranged from 26.2 - 30.5˚C which is still included in the category that is quite idealbecause the larvae can grow and develop. The average value of the optimum pH ranged from 6.5 to 7.5, indicatingthewiderangeoftoleranceforalltypesoforganicwasteintheformer larvalmedia.Thegrowthoflarvaeonday5inthetreatmentoflayinghenswassignificantlydifferentcomparedtoothermedia,havingthelowestvalueof 0.60 g, while the final weight of larvae in treatment C and D had an average value of 0.10. Based on this,treatments C and D have the highest average value. Organic fertilizer test results from the former laying henswaste media produced a quality close to the Ministry of Agriculture's organic fertilizer quality standard, withparameters pH:H2O, C-Organic,P2O5HCL25%andK2OHCL 25%.
Diversifikasi Lahan Diversifikasi Lahan Marginal Dan Pekarangan Sebagai Solusi Ketahanan Pangan Keluarga Tani Di Desa Kamulyan Kecamatan Manonjaya Kabupaten Tasikmalaya: Diversifikasi Lahan Marginal Dan Pekarangan Sebagai Solusi Ketahanan Pangan Keluarga Tani Di Desa Kamulyan Kecamatan Manonjaya Kabupaten Tasikmalaya Nurul Risti Mutiarasari; Tenten Tedjaningsih; Suyudi Suyudi; Suhardjadinata Suhardjadinata
Dinamisia : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 6 No. 1 (2022): Dinamisia: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : Universitas Lancang Kuning

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31849/dinamisia.v6i1.9259

Abstract

Terpenuhinya pangan bagi setiap masyarakat dengan ketersediaan pangan yang cukup, bermutu, aman, merata dan terjangkau disebut dengan ketahanan pangan. Salah satu upaya yang dilakukan pemerintah untuk mencapai ketahanan pangan masyarakat adalah pemberdayaan potensi lokal dengan konsep pemanfaatan lahan marginal dan pekarangan di desa dan di perkotaan. Kegiatan Pengabdian Masyarakat Skema Ketahanan Pangan yang dilaksanakan di Desa Kamulyan Kecamatan Manonjaya Kabupaten Tasikmalaya adalah mensosialisasikan cara mengoptimalkan lahan marginal dan pekarangan dengan sistem pertanian terpadu melalui konsep diversifikasi tanaman kepada anggota kelompok tani yang berada di Desa Kamulyan sebagai sasaran kegiatan dalam pemanfaatan potensi lahan tersebut untuk dapat menjadi salah satu sumber penghasil pangan keluarga tani untuk mendatangkan ketahanan pangan keluarga. Metode yang digunakan adalah penyuluhan dengan pedekatan ceramah dan diskusi, serta pembuatan demonstrasi plot (demplot) sebagai percontohan. Hasil kegiatan menunjukkan bahwa lahan yang tersedia belum dimanfaatkan secara kontinyu dan maksimal oleh petani hal tersebut disebabkan : (1) pada proses pemeliharaan pada tanaman khususnya pada musim kemarau terdapat kendala yaitu disebabkan karena sulitnya memperoleh air, penggunaan pupuk belum sesuai dengan anjuran, yaitu menggunakan pupuk jika terdapat kelebihan pupuk dari pertanaman di sawah dari tanaman padi atau mendong, (2) input benih masih diperoleh dari pasar untuk komoditas sayuran tertentu, (3) gangguan tanaman oleh ternak unggas (ayam, bebek), karena sistem lepas pada pemeliharaan ternak unggas. Masih diperlukan pendampingan secara berlanjut untuk dapat memanfaatkan potensi lokal secara keseluruhan.
ANALISIS VOLATILITAS SAHAM PERUSAHAAN PERTANIAN DAN NON PERTANIAN Nurul Risti Mutiarasari; Enok Sumarsih; Octaviana Helbawanti; Trescha Ramadhan
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Agroinfo Galuh Vol 9, No 2 (2022): Mei 2022
Publisher : Universitas Galuh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25157/jimag.v9i2.7007

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengukur tingkat volatilitas saham serta risiko dan tingkat keuntungan investasi dari perusahaan pertanian dan non pertanian. Data yang digunakan dalam data sekunder terdiri dari harga saham perusahaan yang mengacu harga bursa efek Indonesia. Data berbentuk time-series setiap bulan pada tahun 2007 sampai tahun 2020. Metode yang digunakan untuk mengukur volatilitas harga saham adalah metode ARCH/GARCH. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa tingkat volatilitas dari perusahaan pertanian adalah rendah dan tingkat volatilitas dari perusahaan non pertanian adalah tinggi.  Model ARCH / GARCH terbaik untuk perusahaan pertanian adalah (1.0) dengan nilai volatilitas  (0.760330)  dan untuk perusahaan non pertanian adalah (2.1) dengan nilai volatilitas (1.008474). Hal ini menunjukan bahwa volatiltas perusahaan pertanian dipengaruhi oleh peningkatan dan fluktuasi pada satu periode sebelumnya dan untuk perusahaan non pertanian dipengaruhi oleh data dari dua periode sebelumnya dan nilai residu pada satu periode sebelumnya. Pada tingkat risiko dan keuntungan hasil penelitian menunjukkan bahwa perusahaan pertanian memiliki nilai volatilitas rendah, sedangkan pada perusahaan non pertanian memiliki nilai volatilitas yang tinggi.
PERSEPSI PETANI MUDA TERHADAP WIRAUSAHA DI SEKTOR PERTANIAN (Kasus pada Petani Muda di Desa Tenjonagara, Kecamatan Cigalontang, Kabupaten Tasikmalaya) Heru Mukhamad Qudrotulloh; Enok Sumarsih; Hendar Nuryaman; Nurul Risti Mutiarasari; Tito Hardiyanto
AGRITEKH (Jurnal Agribisnis dan Teknologi Pangan) Vol. 2 No. 2 (2022)
Publisher : Ma'soem University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (458.748 KB) | DOI: 10.32627/agritekh.v2i2.426

Abstract

Young generation is a productive workforce who plays an important role in developing agriculture in order to develop Indonesia. This study aims to describe young farmers based on their characteristics and perceptions of entrepreneurship in the agricultural sector, young farmers based on their business background or family livelihood, and analyze the relationship between the characteristics of young farmers and their perceptions of entrepreneurship in the agricultural sector, and the influence of livelihood backgrounds. their families on young farmers' perceptions of entrepreneurship in the agricultural sector. The research method used a survey method with the number of respondents as many as 20 young farmers. The research was conducted in Tenjonagara Village, Cigalontang District, Tasikmalaya Regency. The data used consists of primary data and secondary data. Data were analyzed using Rank Spearman Correlation and Mann Whitney U Test. The results showed that the characteristics of young farmers were in the medium category. Young farmers' perceptions of entrepreneurship in the agricultural sector are included in the sufficient category. The results also show that there is no relationship between characteristics and perceptions of entrepreneurship in the agricultural sector and there is no influence between family livelihood background and perceptions of entrepreneurship in the agricultural sector.