ABSTRACT - According to the Central Bureau of Statistics, in 2005 in Indonesia there are 18,283,107 elderly population. Many elderly people face a variety of health problems that need immediate attention and integrated. Along with bertambahnnya age, there will be a decrease in body function in the elderly, physically, physiologically, and psychologically. Mental health problems that often occur in the elderly are anxiety, depression, insomnia, paranoia and dementia. Anxiety experienced by the elderly can cause trouble sleeping and can affect concentration, alertness, and also increases health risks. Lack of sleep in elderly give effect to the physical, cognitive abilities, and quality of life. The research objective is to identify the relationship anxiety with the quality of sleep of elderly in Posbindu Carnations Cisarua District of West Bandung regency. This study uses a correlation method, using cross sectional survey design, using accidental sampling technique. The population in this study was 198 elderly, the sample used is the elderly who come to posbindu, with a sample of 66 people. This study data analysis using the Spearman rank correlation test. The results showed that none of the respondents who do not experience anxiety, very few respondents (7.6%) had mild anxiety, most respondents (60.0%) had moderate anxiety, a small percentage of respondents (31.8%) experienced anxiety weight, and none of the respondents experienced a panic. In addition, most respondents (45.4%) had a good sleep quality and some of the respondents (54.6%) had poor sleep quality. The analysis shows the relationship between the level of anxiety and sleep quality of the elderly, with a 0.765 correlation value which indicates that the two variables relate strong and a p-value of 0.000 (α <0.001).Keywords: Elderly, Anxiety, Sleep Quality ABSTRAK - Menurut Biro Pusat Statistik, pada tahun2005 di Indonesia terdapat 18.283.107 penduduk lanjut usia. Lansia banyak menghadapi berbagai masalah kesehatan yang perlu penanganan segera dan terintegrasi. Seiring dengan bertambahnnya usia, maka akan terjadi penurunan fungsi tubuh pada lansia, baik fisik, fisiologis, maupun psikologis. Masalah kesehatan jiwa yang sering terjadi pada lansia adalah kecemasan, depresi, insomnia, paranoid, dan demensia. Kecemasan yang dialami lansia dapat menyebabkan kesulitan tidur serta dapat mempengaruhi konsentrasi, kesiagaan, dan juga meningkatkan resiko-resiko kesehatan. Kekurangan tidur pada lansia memberikan pengaruh terhadap fisik, kemampuan kognitif, dan juga kualitas hidup. Tujuan penelitian ini untuk mengidentifikasi hubungan kecemasan dengan kualitas tidur lansia di Posbindu Anyelir Kecamatan Cisarua Kabupaten Bandung Barat. Penelitian ini menggunakan metode korelasional, dengan menggunakan rancangan survey cross sectional, dengan menggunakan teknik accidental sampling.  Populasi pada penelitian ini adalah 198 lansia, sampel yang digunakan yaitu lansia yang datang ke posbindu, dengan sampel 66 orang. Analisa data penelitian ini menggunakan uji korelasi Rank Sperman. Hasil penelitian menunjukan bahwa tidak satupun dari responden yang tidak mengalami kecemasan, sangat sedikit responden (7,6%) mengalami kecemasan ringan, sebagian besar responden (60,0%) mengalami kecemasan sedang, sebagian kecil responden (31,8%) mengalami kecemasan berat, dan tidak satupun responden mengalami panik. Selain itu sebagian responden (45,4%) mengalami kualitas tidur yang baik dan sebagian lagi responden (54,6%) mengalami kualitas tidur yang buruk. Hasil analisa menunjukan adanya hubungan antara tingkat kecemasan dan kualitas tidur lansia, dengan nilai korelasi 0,765 yang menandakan bahwa kedua variabel berhubungan yang kuat dan nilai p 0,000 (α < 0,001).Kata Kunci: Lansia, Kecemasan, Kualitas Tidur