Claim Missing Document
Check
Articles

Found 11 Documents
Search

OPTIMALISASI PEMANFAATAN SUMBER AIR CIBOLERANG DALAM UPAYA PENINGKATAN KEPUASAN PELANGGAN (STUDI KASUS CABANG BANYURESMI DAN CABANG KARANGPAWITAN PDAM KABUPATEN GARUT) Doni Suryadi; Bakhtiar Abu Bakar; R. Didin Kusdian
TECHNO-SOCIO EKONOMIKA Vol 14, No 2 (2021): Jurnal Techno-Socio Ekonomika - Oktober
Publisher : LPPM Universitas Sangga Buana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32897/techno.2021.14.2.663

Abstract

Penelitian ini berlatar belakang dari keterbatasan kapasitas sumber air di Cabang Banyuresmi dan Cabang Karangpawitan. Maka untuk meningkatkan kepuasan pelayanan air minum pada kedua cabang ini diperlukan penambahan debit. Pemerintah Kabupaten Garut telah melakukan pembebasan lahan mata air Cibolerang Cinunuk Wanaraja yang telah disusun didalam RPJMD Kabupaten Garut tahun 2019-2024 dengan tujuan supaya dapat meningkatkan akses yang aman terhadapat air minum serta sanitasi. Pada penelitian ini metode deskriptif dengan pendekatan kuantitatif digunakan untuk menguji apakah terdapat pengaruh kualitas air, kuantitas air, kontinuitas air, dan kualitas pelayanan terhadap kepuasan para pelanggan pada Cabang Banyuresmi Dan Karangpawitan Kabupaten Garut. Adapun teknik yang dilakukan pada penelitian ini, yaitu dengan pengambilan sampel pada suatu populasi menggunakan kuesioner tehadap pelanggan dan wawancara kepada pihak PDAM sebagai instrumen penelitian, maka dalam melakukan penelitian ini diharapkan akan memberikan jawaban terhadap permasalahan dengan cara pengumpulan informasi data di lapangan yang dapat memberikan gambaran beberapa faktor yang ada hubungannya dengan permasalahan yang sedang diteliti. Hasil penelitian menjelaskan kualitas,  kuantitas, kontinuitas dan kualitas pelayanan berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan pelanggan.
Pengaruh Akumulasi Sedimen Pada Saluran Irigasi Terhadap Prioritas Rehabilitasi Konstruksi (Studi Kasus D.I. Leuwi Kuya Kab. Bandung & Kab. Bandung Barat) Adhitya Dwipayana Raspati; Bakhtiar Abu Bakar; R. Didin Kusdian
TECHNO-SOCIO EKONOMIKA Vol 14, No 1 (2021): Jurnal Techno-Socio Ekonomika - April
Publisher : LPPM Universitas Sangga Buana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32897/techno.2021.14.1.575

Abstract

Akumulasi sedimen salah satu penyebab permasalahan kerusakan saluran irigasi, diperlukan penelitian untuk mengetahui besarnya pengaruh akumulasi sedimen terhadap prioritas rehabilitasi konstruksi jaringan irigasi yang bertujuan untuk mengembalikan pasokan air irigasi ke kondisi optimal. Metoda yang digunakan analisa deskriftif kualitatif dengan observasi langsung, kuesioner kepada petani, para pakar praktisi irigasi dan instansi pengelola, serta analisa regresi berganda dan dilakukan analisa matematis hidrolika saluran pembawa untuk memverifikasi hasil analisa deskriftif kualitatif. Hasil penelitian berupa indikator sedimentasi c = 0,00854 m3/dt, qb = 1,29 m3/dt per lebar saluran, potensi scouring τ0 > τc = 3,546 > 0,02107, qs 2,2 x 10-9 m3/dt per lebar saluran, X = 1,22 x 10-7 mg/m3, Qs = 6,4 x 10-7 Kg/dt = 0,055 Kg/hari. Hasil statistik regresi berganda, pengaruh X1, X2, X3 terhadap Y, yaitu 45,1%, F hit. 6,031 > F tab. 3,05 dan sig. 0,004 < 0,05. Prioritas rehabilitasi konstruksi dimulai dari bagian hulu (perbaikan konstruksi saluran primer, pemeliharaan berkala bendung, pemeliharaan rutin bangunan pelengkap) dilanjutkan ke bagian hilir (perbaikan berat konstruksi bangunan pelengkap sekunder dan saluran sekunder). Item pekerjaan prioritas adalah normalisasi saluran, penggunaan konstruksi pada saluran pembawa dan konservasi lereng bukit sekitar saluran pembawa.
Analisis Pengendalian Air Permukaan Di Bawah Fly Over Dengan Sistim Drainase Terpadu Pada Kasus Ruas Jalan Mekar Mukti – Cibarusah Dengan Pendekatan Model Hidrolik Eksperimen Laboratorium Bakhtiar Abu Bakar; Dede Muhammad Yahya
TECHNO-SOCIO EKONOMIKA Vol 12, No 1 (2019): Jurnal Techno-Socio Ekonomika - April
Publisher : LPPM Universitas Sangga Buana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (442.739 KB)

Abstract

Drainase mempunyai arti mengalirkan, menguras, membuang, atau mengalihkan air. Secara umum, drainase didefinisikan sebagai serangkaian bangunan air yang berfungsi untuk mengurangi dan/atau membuang kelebihan air dari suatu kawasan atau lahan, sehingga lahan dapat difungsikan secara optimal. Drainase juga diartikan sebagai usaha untuk mengontrol kualitas air tanah dalam kaitannya dengan sanitasi. Dalam perencanaan saluran drainase harus memperhatikan tata guna lahan daerah tangkapan air saluran drainase yang bertujuan menjaga ruas jalan tetap kering walaupun terjadi kelebihan air, sehingga air permukaan tetap terkontrol dan tidak mengganggu pengguna jalan.Fly over Cikarang adalah jembatan yang berada di ruas jalan provinsi yang menghubungkan desa Mekar Mukti di Kecamatan Cikarang Utara dan desa Cibarusah Kecamatan Cibarusah Kabupaten Bekasi, berada pada koordinat 107,14373° BT 6,30992° LS - 107,14735° BT 6,31386° LS sepanjang 250,00 m. Pada musim penghujan, dibawah fly over sering terdapat genangan akibat air hujan yang tidak mengalir sehingga mengakibatkan kerusakan baik pada permukaan jalan maupun trotoar. Metode yang dilakukan dalam penelitian ini adalah eksperimen laboratorium yang dilakukan dengan mengadakan pemodelan terhadap objek penelitian. Eksperimen laboratorium menurut Moh Nasir (1988), adalah observasi dibawah kondisi buatan (artifical condition), yang kondisinya dapat diatur dan dibuat oleh peneliti. DOI: https://doi.org/10.32897/techno.2019.12.1.4
Analisis Pengaruh Pengembangan Irigasi Terhadap Efisiensi Kebutuhan Air Di Lahan Study Kasus Daerah Irigasi Leuwi Goong Mochamad Eka Nur Agung; Bakhtiar Abu Bakar; R. Didin Kusdian
TECHNO-SOCIO EKONOMIKA Vol 12, No 2 (2019): Jurnal Techno-Socio Ekonomika - Oktober
Publisher : LPPM Universitas Sangga Buana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1706.341 KB)

Abstract

Pengaruh pengembangan irigasi, daerah irigasi luewi Goong berdampak positif terhadap pertanian. Dampak pengembangan irigasi Luewi Goong bertambahnya luas areal lahan dari 3.071 Ha menjadi 5.313 Ha berarti ada penambahan luas areal 2.242 Ha, ada penambahan sumber air yaitu bendung Copong. Sistem jaringan irigasi manjadi irigasi teknis. Pola tanam akan disesuaikan menjadi padi-padi-palawija dalam satu tahun. Serta pengelolaan air akan diatur oleh petugas pemerintah. Secara social efisiensi kebutuhan air dilahan ditinjau dari petani DI luewi Goong mengenai pengaturan debit, Pola tanam, Pengelolaan air. Memberikan dampak positif terlihat dari penelitian dengan menggunakan pengukuran dengan kusioner terhadap petani. Hasil yang diperoleh akan debit bendung copong sekor 96,18%, pola tanam sesuai aturan sekor 91,39 %, Pengelolaan air sesuai aturan 91,71%, efisiensi kebutuhan air petani mau mengikuti kebutuhan air disesuaikan dengan persiapan, penanaman, pertumbuhan tanaman sekor 90,24 %. DOI: https://doi.org/10.32897/techno.2019.12.2.6
Kajian Dampak Pembangunan Embung Konservasi Mendekati Zero Run Off Dalam Pengendalian Banjir Kawasan Prasoni Agung; Bakhtiar Abu Bakar; R. Didin Kusdian
TECHNO-SOCIO EKONOMIKA Vol 12, No 1 (2019): Jurnal Techno-Socio Ekonomika - April
Publisher : LPPM Universitas Sangga Buana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (619.778 KB)

Abstract

Embung adalah suatu bangunan konservasi air yang berbentuk kolam yang digunakan untuk menampung air hujan dan air limpasan sekitar untuk keperluan cadangan air pada saat musim kemarau. Tetapi embung dapat juga dikembangkan sebagai sarana kolam retensi untuk pengendalian banjir dalam skala kecil, diharapkan air hujan yang jatuh dikawasan pemukiman tersebut dapat ditampung di embung ini, sehingga kawasan ini dapat disebut sebagai kawasan zero runoff, dimana tidak terdapat limpasan air yang keluar ke hilir dari kawasan ini. DAS Cipamokolan bagian hulu tergolong tidak sering banjir, tetapi kejadian luar biasa terjadi pada bulan Maret 2018, dimana pada saat itu terjadi banjir bandang beserta lumpur yang menerjang pemukiman. DAS Cipamokolan sampai dengan titik tinjau ini  luas DASnya sebesar 6,705 km2, berdasarkan analisa frekuensi curah hujan rencana adalah 10 tahunan sebesar 129,7 mm dengan debit puncak banjir sebesar 32,084 m3/det, Rencana pengendalian banjir Cipamokolan ini adalah dengan membuat embung di hulu sehingga limpasan air ke arah hilir dapat dikurangi. Dan analisa reduksi banjir dihitung dengan menggunakan penelusuran banjir melalui embung/waduk dengan menggunakan software HECHMS 3.5. dan dapat mereduksi puncak debit banjir sebesar 7,60% sampai 34,76% dari debit puncak kondisi eksisting.  Kapasitas alur sungai Cipamokolan di ruas ini adalah sebesar 28,681 m3/det. Dengan kapasitas sebesar ini, maka kondisi dengan adanya embung ini akan dapat menampung debit dengan kala ulang 10 tahun, dimana dengan adanya embung maka debit puncak banjir dari sebesar 32,084 m3/det dapat menjadi sebesar 24,441 m3/det. Sehingga dapat dikatakan bahwa dengan adanya embung ini kondisi zero run off masih belum bisa dicapai, tetapi debit puncak banjir dapat tereduksi, sehingga diharapkan dapat mengurangi dampak banjir yang mungkin terjadi. DOI: https://doi.org/10.32897/techno.2019.12.1.5
PENGARUH PENDANGKALAN SEDIMEN DAN SAMPAH DI DALAM SALURAN JARINGAN IRIGASI D.I. CIPICUNG Deny Ernawan; Bakhtiar Abu Bakar; Didin Kusdian
TECHNO-SOCIO EKONOMIKA Vol 16 No 1 (2023): Jurnal Techno-Socio Ekonomika - April
Publisher : LPPM Universitas Sangga Buana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32897/techno.2023.16.1.2510

Abstract

Masalah kerusakan jaringan irigasi di Daerah Irigasi (D.I) Cipicung di saluran akibat pengendapan yang cukup tinggi disebabkan oleh deposisi sedimen dan sampah. Sehingga diperlukan penelitian untuk mengetahui besaran dan pengaruhnya deposisi sedimen dan sampah rumah tangga terhadap kerusakan jaringan irigasi dengan tujuan untuk mengoptimalkan kinerja saluran irigasi dalam mendistribusikan air ke kondisi optimal. Metode penelitian ini menggunakan analisa deskriptif kualitatif yang saling melengkapi dengan regresi ganda dan matematis. Hasil penelitiannya menunjukkan bahwa besar volume keseluruhan deposisi sedimen di dalam saluran sebesar Vq = 39,80 m3, besar volume sampah Vs = 2,1 m3/hari, dan perubahan keseluruhan penampang saluran sebesar A = 2,3 m2. Dengan hasil statistik, bahwa koefesien korelasi ganda (R) = 81,9% atau secara bersamaan X1, X2, X3 memiliki pengaruh kuat terhadap Y yaitu R2 = 67%, dengan Fhitung 17,63 > Ftabel 2,98 dan sig. 0,0001 < 0,05. Sehingga aspek prioritas terhadap kriteria penilaian kondisi jaringan irigasi masuk pada kuadran III, di mana kondisi jaringan irigasi D.I. Cipicung perlu dilakukan perbaikan pada saluran irigasi primer, sekunder, dan tersier pada sisi linning saluran dengan konstruksi, kemudian pengangkatan sedimen dan sampah hingga kepada normalisasi saluran dan pemeliharaan berkala juga perlu dilakukan untuk menghindari biaya operasional yang cukup tinggi. 
KAJIAN KERUSAKAN TANGGUL SUNGAI CICADAS AKIBAT FLUKTUASI TEKANAN ALIRAN AIR BANJIR Rosadi Rosadi; Ibrahim Rabbani; Bakhtiar Abu Bakar
Sistem Infrastruktur Teknik Sipil (SIMTEKS) Vol. 1 No. 1 (2021): SIMTEKS
Publisher : Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Sangga Buana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32897/simteks.v1i1.800

Abstract

Sungai cicadas merupakan salah satu bagian dari sub DAS sungai Citarum di Jawa Barat yang berada ditengah Kota Bandung, sebagai sungai yang mengalir di tengah kota bandung dibangun kirmir dan tanggul untuk  mengendalikan aliran sungai dan struktur ini memainkan peranan yang sangat penting dalam menghadapi genangan banjir, struktur ini sewaktu waktu dapat mengalami kerusakan oleh  berbagai mekanisme pemicu hingga mempengaruhi umur efektif dari kirmir dan tanggul, yang mengakibatkan umur bangunan air tersebut yang diperkirakan fungsinya bertahan lama menjadi berkurang, bahkan kemungkinan umurnya bisa berkurang setengah dari waktu yag direncanakan. satu mekanisme yang bisa saja menjadi pemicu tanggul mengalami kerusakan ialah  fluktuasi tekanan aliran air yang meyebabkan kerusakan pada tanggul dan tebing sungai, oleh sebab itu diperlukan penelititan analisis dan kajian kerusakan tanggul sungai akibat pengaruh fluktuasi tekanan aliran air banjir pada saat musim penghujan di sungai cicadas, Penelitian dilakukan dengan tinjauan objek permasalahan secara langsung dan eksperimen hidraulis yang menjadi kajian penelitian . Tinjauan objek secara langsung  bertujuan untuk mengamati permasalahan, mengumpulkan  sejumlah besar data berupa variabel, unit, individu dalam waktu yang bersamaan. Dari hasil Penelitian didapat fluktuasi tekanan aliran mengakibatkan kerusakan tanggul, keruntuhan tebing dan angkutan material. Semakin tinggi debit aliran yang diberikan, semakin besar kerusakan dinding yang terjadi. Hal ini menimbulkan gerusan dan endapan yang cukup besar.
PEMANFAATAN ABU SEKAM SEBAGAI FILLER PADA AGREGAT HALUS TERHADAP KUAT TEKAN BETON PADA UJI LABORATORIUM Ajeng Kartika Candra Pramesti; Bakhtiar Abu Bakar; R. Didin Kusdian
Sistem Infrastruktur Teknik Sipil (SIMTEKS) Vol. 1 No. 1 (2021): SIMTEKS
Publisher : Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Sangga Buana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32897/simteks.v1i1.804

Abstract

Sekam padi adalah salah satu bentuk limbah pertanian yang masih sering kita jumpai di daerah persawahan. Namun limbah sekam padi masih dinilai berdaya guna rendah. Pada penelitian ini digunakan abu sekam variasi subsitusi pada agregat halus dalam campuran beton yaitu sebesar 20%, 40%, dan 50%.  Dengan pengujian yang dilakukan berupa slump test (uji slump) dan uji kuat tekan beton pada umur 7 hari dan 14 hari. Hasil dari uji kuat tekan penelitian ini, nilai kuat tekan tertinggi diperoleh dari beton dengan agregat halus tersubsitusi abu sekam 20% pada umur beton 14 hari yaitu mencapai 10,70 MPa. Sedangkan hasil uji tekan beton terendah dari beton tersubsitusi abu sekam 50% pada umur 7 hari yaitu mencapai 0,92 MPa.
KAJIAN KUAT TEKAN BETON SUBSTITUSI AGREGAT HALUS DARI LIMBAH PEMOTONGAN BATU MARMER DAN AGREGAT KASAR DARI LIMBAH PEMOTONGAN BATU KAPUR Dewi Fitriani; R. Didin Kusdian; Bakhtiar Abu Bakar
Sistem Infrastruktur Teknik Sipil (SIMTEKS) Vol. 1 No. 1 (2021): SIMTEKS
Publisher : Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Sangga Buana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32897/simteks.v1i1.808

Abstract

Perkembangan infrastruktur yang semakin pesat membuat kebutuhan akan material infrastruktur semakin banyak pula. Tidak dapat dipungkiri hal tersebut diiringi pula dengan banyaknya limbah. Untuk mengantisipasi banyaknya limbah yang tidak terpakai lagi, maka pada penelitian ini direncanakan pembuatan beton dengan substitusi agregat halus dari limbah batu marmer dan agregat kasar dari limbah batu kapur untuk mengoptimalkan penggunaan limbah yang ada. Selain material tersebut juga digunakan material lain, yaitu pasir, kerikil semen dan air. Kuat tekan beton yang direncanakan yaitu K 300 atau f’c 25 Mpa dengan campuran yang direncanakan yaitu beton 1 : 2 : 3 dan dengan persentase penambahan limbah sebesar 0%, 25%, 50%, 75% dan 100%. Umur beton yang direncanakan yaitu 7, 14 dan 28 hari. Pembuatan benda uji yaitu 10 buah dengan cetakan kubus 15 x 15 x 15 cm. Untuk kuat tekan beton paling besar didapatkan pada umur beton 28 hari dengan persentase 50% limbah yaitu f’c 49,47 Mpa.
KAJIAN DAN ANALISA TERHADAP KERUSAKAN BANGUNAN TANGGUL WADUK AKIBAT ENDAPAN PENGARUH SEDIMENTASI (STUDI KASUS WADUK DARMA) Ace Rindo Burhanudin; Bakhtiar Abu Bakar
Sistem Infrastruktur Teknik Sipil (SIMTEKS) Vol. 2 No. 1 (2022): SIMTEKS - Maret
Publisher : Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Sangga Buana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32897/simteks.v2i1.1533

Abstract

Suatu bendungan yang dibangun pada suatu wilayah akan menghasilkan beberapa keuntungan yang akan dinikmati oleh masyarakat di sekitarnya, antara lain: penyedian air bersih, pengendalian banjir, penyediaan air irigasi, pariwisata, tenaga listrik dan sebagainya. Oleh karena itu pembangunan bendungan pada umumnya akan memacu pertumbuhan wilayah daerah sekitarnya, terutama bagian hilirnya. Dipihak lain, apabila suatu bendungan runtuh maka jutaan meter kubik air yang tersimpan di waduk akan mengalir melewati bagian bendungan yang runtuh tersebut menuju ke lembah bagian hilirnya. Bendungan adapat mengalami penurunan atau Pergeseran akibat beberapa faktor diantaranya beban yang bekerja pada struktur tidak terkendali serta tumpukan sedimentasi pada Waduk mengakibatkan debit dan volume pada waduk berkurang (dead storage) dimana endapan sedimentasi tersebut bekerja sebagai beban mati dan akan mendesak sekeliling dinding bendungan, pada umumnya jenis sedimentasi yang masuk dari sungai ke waduk adalah sedimentasi yang mempunyai butiran halus (suspended load) yang akhirnya akan mengendap yang dikenal sebagai tampungan mati (dead storage)Dengan kondisi volume aliran sedimentasi 3.500.000 m3 setiap tahun, maka tahun 2004 di prediksikan meningkat menjadi 147.000.000 m3 dan sebagai tampungan mati waduk darma (dead storage) dimana volume tampungan hidup waduk darma (life storage) adalah 89.3425.774 m3 berdasarkan hasil analisa maka agar sesuai dengan umur rencana maka perlu di lakukan pengerukan sedimentasi seberat 2.741.786.24 ton dengan volume 40.570.458.73  m3 sehingga waduk diprediksikan berfungsi hingga 58 tahun ke depan.