R.Didin Kusdian
Universitas Sangga Buana

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

UJI COBA CAMPURAN UNTUK MENDAPAT BETON NORMAL (STUDI KASUS PENGGUNAAN SEMEN DOMINANT) (UJI LABORATORIUM UNIVERSITAS SANGGA BUANA (USB)-YPKP) Erga Nugraha; R.Didin Kusdian
Sistem Infrastruktur Teknik Sipil (SIMTEKS) Vol. 3 No. 1 (2023): SIMTEKS - Maret
Publisher : Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Sangga Buana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32897/simteks.v3i1.1058

Abstract

Dalam konstruksi, permintaan beton semakin meningkat dan semen merupakan salah satu elemen penting dalam campuran beton. Oleh karena itu, penulis ingin meningkatkan variasi komposisi semen sebagai campuran beton. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengevaluasi perbandingan kekuatan tekan antara beton normal dengan beton yang mengandung lebih banyak semen untuk menentukan kekuatan tekan beton yang dihasilkan. Beton dengan kekuatan tekan 20 MPa dirancang untuk penelitian ini. Empat perbandingan komposisi semen yang berbeda diuji yaitu dengan perbandingan (1:2:3), (2:2:3), (3:2:3), dan (4:2:3). Pengujian meliputi slump test dan uji kuat tekan pada umur beton 7 dan 28 hari. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan semen sebagai komponen dominan dalam beton menghasilkan kekuatan tekan yang lebihtinggi. Kekuatan tekan tertinggi dicapai pada komposisi beton dengan perbandingan (4:2:3) pada usia beton 28 hari mencapai 21,78 MPa. Sedangkan komposisi beton normal dengan perbandingan (1:2:3) menghasilkan kekuatan tekan terendah, yaitu 17,78 MPa.
PENELITIAN UJI LABORATORIUM PENGARUH PENGGUNAAN BATU APUNG SEBAGAI SUBSTITUSI AGREGAT KASAR PADA CAMPURAN BETON TERHADAP WORKABILITY DAN KUAT TEKAN BETON Giffary Qalby Rizquita; R.Didin Kusdian; Bakhtiar Abu Bakar
Sistem Infrastruktur Teknik Sipil (SIMTEKS) Vol. 2 No. 1 (2022): SIMTEKS - Maret
Publisher : Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Sangga Buana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32897/simteks.v2i1.1541

Abstract

Beton Ringan merupakan beton yang cara pembuatannya menggunakan bahan material yang lebih ringan yaitu dengan penggunaan batu apung. Batu Apung yang digunakan adalah Batu apung putih. Penggunaan batu apung sebagai subtitusi agregat kasar dengan proporsi 50%, 70% dan 100%.Hasil pengujian Workability dan kuat tekan beton dengan penggunaan batu apung pada campuran beton menunjukan terjadinya pengaruh terhadap Workability dan terjadinya penurunan kuat tekan beton dibandingkan dengan beton normal. Kuat tekan beton normal sebesar 18.06 N/mm2   pada umur 28 hari, sedangkan untuk campur batu apung didapat nilai terbesar dengan proporsi campuran 50% yaitu sebesar 16.77N/mm2   pada umur 28 hari. Berdasarkan penelitian yang penulis lakukan, proporsi campuran sabut kelapa melebihi 50% akan menghasilkan kuat tekan yang lebih rendah.
UJI LABORATORIUM BETON RAMAH LINGKUNGAN DENGAN SUBSTITUSI PADA AGREGAT HALUS (STUDI PEMANFAATAN STYROFOAM) Syifa Nurlatifah; R.Didin Kusdian
Sistem Infrastruktur Teknik Sipil (SIMTEKS) Vol. 2 No. 1 (2022): SIMTEKS - Maret
Publisher : Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Sangga Buana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32897/simteks.v2i1.1542

Abstract

Pertumbuhan penduduk Indonesia semakin meningkat, sedang lahan yang digunakan bersifat tetap. Dalam mengatasi hal demikian, orang mulai membangun rumah tinggalnya secara bertingkat. Akibatnya beban yang diterima struktur paling bawah semakin besar sehingga dimensi dan biaya yang dikeluarkan akan bertambah besar pula. Oleh karena itu, dibuatlah penelitian yang bertujuan untuk meringankan beban tersebut. Salah satunya dengan mensubstitusi bahan campuran beton.  Penelitian ini menggunakan butir styrofoam dengan ukuran satu sampai dua mili meter sebagai pengganti agregat halus pada campuran sebanyak 75% agar masa beton dengan campuran styrofoam tersebut dapat dikategorikan sebagai beton ringan menurut SNI-03-2847-2002 dan menghasilkan nilai kuat tekan beton normal tujuh hari mencapai 9,618 MPa dan beton styrofoam mencapai  3,306 MPa dengan persentase 90,587% dan 30,509% dari mutu beton yang direncanakan, dengan besar 10,836 MPa pada umur tujuh hari. Pada akhirnya, beton dengan sustitusi 75% pada agregat halus tidak memenuhi mutu minimal untuk bangunan, 17,5 MPa.