Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

ANALISIS PENINGKATAN LAYANAN PDAM TIRTO NEGORO UNIT SAMBUNGMACAN DALAM MEMENUHI KEBUTUHAN AIR BERSIH DI KECAMATAN SAMBUNGMACAN KABUPATEN SRAGEN Fredi Irawan; Sobriyah Sobriyah; Agus Hari Wahyudi
Matriks Teknik Sipil Vol 3, No 3 (2015): September 2015
Publisher : Program Studi Teknik Sipil FT UNS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20961/mateksi.v3i3.37298

Abstract

Seiring dengan pertumbuhan penduduk dan perkembangan wilayah, kebutuhan air bersih baik diperkotaan maupun dipedesaan semakin meningkat. PDAM Tirto Negoro Unit Sambungmacan yang bertugas dan bertanggung jawab atas penyediaan air bersih di Kecamatan Sambungmacan. Perlu dilakukan analisis untuk mengetahui peningkatan layanan PDAM Tirto Negoro Unit Sambungmacan dalam memenuhi kebutuhan air bersih di wilayah Kecamatan Sambungmacan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kuantitatif yaitu pengumpulan data yang kemudian dianalisis datanya untuk diambil kesimpulan, dengan melakukan analisis pola distribusi tekanan meter air, pertambahan pelanggan sampai tahun 2025, kapasitas produksi pada tahun 2025. Berdasarkan diadakannya program audit NRW (Non Revenue Water) dan pembentukan DMA (Distrik Meter Area) oleh PDAM Tirto Negero Unit Sambungmacan, diperoleh data sekunder hasil pengukuran debit dan tekanan meter air selama 1x24 jam dengan interval pencatatan 15 menit yang membentuk pola siklikal untuk debit dan tekanan meter sedangkan untuk distribusi air bersih membentuk pola cabang (Branch pattern). Berdasarkan analisis menggunakan rumus proyeksi jumlah pelanggan dan MDG (Millennium Development Goals), jumlah pelanggan mengalami peningkatan yaitu dari 2195 SR ditahun 2015 menjadi 4785 SR ditahun 2025 mengakibatkan bertambahnya kebutuhan air bersih. Dari analisis terhadap pertambahan pelanggan tersebut dapat diketahui bahwa kebutuhan air bersih dari tahun 2015 untuk domestik 12,339 lt/dt, non domestic 0,215 lt/dt,sosial 0,382 lt/dt dan total kebutuhan air bersih 16,245 lt/dt meningkat menjadi domestik 27,126 lt/dt, non domestic 0,4022 lt/dt,sosial 0,712 lt/dt dan total kebutuhan air bersih 35,5 lt/dt pada tahun 2025. Berdasarkan analisis mengunakan rumus regresi linier untuk kapasitas produksi air bersih mengalami penurunan dari 22,5 lt/dt tahun 2015 menjadi 16,5 lt/dt tahun 2025, berbanding terbalik dengan debit yang dibutuhkan dari 24,4 lt/dt tahun 2015 menjadi 53 lt/dt tahun 2025. Diperlukan pertambahan 1 sumur produksi kapaitas 20 lt/dt kurun waktu 2014 - 2020 dan 2 sumur produksi kapasitas masing-masing 20 lt/dt kurun waktu 2020 - 2025 untuk menunjang kinerja pendistribusian air bersih oleh PDAM Tirto Negoro Unit Sambungmacan lancar.
Pelatihan Daur Ulang Limbah Botol Plastik Pada Remaja Di Indekos Falih Metro Silvia Fatma Sari; Rina Mida Hayati; Ani Mardiantari; Didik Aji Kusno; Finny Ligery; Miftahur Rohman; Imam Turmudzi; Fredi Irawan; Ahmad Syaifudin Zuhri; Ressi Susanti
Wisanggeni: Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 5 No. 1 (2025): Juni (2025) Wisanggeni : Jurnal Pengabdian Masyarakat
Publisher : Institut Agama Islam Ma’arif NU (IAIMNU) Metro Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25217/wisanggeni.v5i1.5608

Abstract

Plastic bottle waste is one of the main contributors to environmental pollution in Indonesia. Metro City, as part of Lampung Province, faces similar challenges in managing plastic waste. Falih Boarding House in Metro Pusat District is a strategic location to conduct plastic bottle waste recycling training, considering the large number of teenagers living there. The purpose of this activity is to improve the knowledge and skills of teenagers in managing plastic waste through the 3R approach.(Reduce, Reuse, Recycle).The methods used include interactive lectures, demonstrations, and hands-on practice in making creative products from used plastic bottles, such as piggy banks and accessories. The expected results of this training are increased environmental awareness among teenagers, reduced volume of plastic waste around boarding houses, and empowerment of teenagers to produce products with economic value from plastic waste. This activity is also expected to be a model for other boarding house communities in Metro City in efforts to manage waste more sustainably.