Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

PERSIAPAN MAHASISWA MENGIKUTI PERKULIAHAN DI PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING STKIP PGRI SUMATERA BARAT (Studi Deskriptif Analitis pada Mahasiswa Bimbingan dan Konseling STKIP PGRI Sumatera Barat) Oktarina, Rini; Kasih, Fitria
Bimbingan dan Konseling Vol 2, No 1 (2013): Jurnal Mahasiswa Prodi bimbingan & Konseling
Publisher : Bimbingan dan Konseling

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

This research aimed to describe: Preparing of the Students Following Lectures in Guidance and Counseling Program of STKIP PGRI West Sumatra, include: 1). Preparation of students before attending lectures, 2). Preparation of students as upper division lectures and 3).Preparation of students after attending the lecture. This research is a descriptive study.This study takes some of the student guidance and counseling STKIP PGRI West Sumatra which is used as research subjects. The technique used in the data collection in this study of non-test instruments, namely questionnaires. Sample collection with random sampling. Data analysis using the percentage formula. Results of research conducted can be described as follows: 1). Preparation of students before attending lectures in Guidance and Counseling Program of STKIP PGRI West Sumatra are included in good categories with a percentage of 60.00%, 2). Preparation of students when attended lectures in Guidance and Counseling Program of STKIP PGRI West Sumatra are included in good categories with a percentage of 54.17% and 3). Preparation of students after attending lectures in Guidance and Counseling Program of STKIP PGRI West Sumatra are included in good categories with a percentage of 46.67%. Conclusion: Preparation of the Students Following Lectures in Guidance and Counseling Program of STKIP PGRI West Sumatra are included in good categories. Researchers recommend to: Prodi BK business, in order to always provide motivation for students to keep and maintain a good preparation before, while and after following the lecture.
PENGATURAN HUKUM PERSETUJUAN SIRKULER LINTAS NEGARA PEMEGANG SAHAM PT PMA DALAM PERJANJIAN KREDIT NOTARIAL rini oktarina; Muhammad Syaifuddin; Achmad Syarifudin
Repertorium: Jurnal Ilmiah Hukum Kenotariatan Volume 8 Nomor 2 November 2019
Publisher : Universitas Sriwijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.28946/rpt.v0i0.392

Abstract

Abstrak: Investasi baik yang berasal dari dalam negeri maupun asing sangat diperlukan untuk menunjang roda pembangunan dan perekonomian di Indonesia. Dalam menggerakkan pembangunan tersebut, seringkali investor perlu mendapat suntikan pembiayaan kredit dari perbankan. Bagi investor vang berbentuk PT yang mendapat fasilitas kredit dari perbankan, persetujuan pemegang saham adalah salah satu dokumen wajib yang harus dipenuhi. Kendala pemenuhan dokumen tersebut seringkali ditemui pada PT PMA, yang biasanya pemegang saham PT PMA berdomisili di luar negeri. Sebagai solusinya, pemegang saham PT PMA akan memberikan persetujuan melalui keputusan sirkuler yang ditandatangani di negara asal pemegang saham. Dalam Perseroan Terbatas (PT), Rapat Umum Pemegang Saham Perseroan (RUPS) merupakan organ tertinggi yang mewakili kepentingan seluruh pemegang saham dalam PT tersebut.  PT yang mendapatkan pembiayaan kredit dari perbankan, biasanya akan dimintakan persetujuan dari pemegang saham terkait fasilitas yang diperoleh PT. Hal ini yang bisa menjadi salah satu alasan diadakannya RUPS. RUPS dapat  dilaksanakan secara konvensional dan secara sirkuler. RUPS secara konvensional dilakukan dengan cara mengumpulkan seluruh pemegang saham secara bersamaan. Seringkali juga ditemukan kesulitan untuk ”mengumpulkan” para pemegang saham di saat yang bersamaan, dan untuk mengatasi hal tersebut dapat dilaksanakan pengambilan keputusan secara sirkuler, sebagaimana diatur dalam pasal 91 UU No. 40/2007 tentang Perseroan Terbatas (PT). Pada prakteknya, keputusan sirkuler ini dapat dibuat dan ditandatangani oleh pemegang saham PT yang berkedudukan di luar wilayah Indonesia (luar negeri), keputusan sirkuler inilah yang sering disebut sebagai Keputusan Sirkuler Lintas Negara. Atas dasar Keputusan Sirkuler inilah nantinya akan dituangkan dalam akta perjanjian kredit yg dibuat secara notarial.Abstract:Both domestic and foreign investments are needed to support the wheels of development and the economy in Indonesia. In driving the development, investors often need to get credit financing injections from banks. For PT investors who obtain credit facilities from banks, shareholder approval is one of the mandatory documents that must be met. Constraints on the fulfillment of these documents are often encountered at PT PMA, which is usually the shareholder of PT PMA domiciled abroad. As a solution, the shareholders of PT PMA will give their approval through a circular decision signed in the country of origin of the shareholders. In a Limited Liability Company (PT), the General Meeting of Shareholders of the Company (GMS) is the highest organ that represents the interests of all shareholders in the PT. PT that obtains credit financing from banks, usually will be asked for approval from shareholders related to the facilities obtained by PT. This could be one of the reasons for the holding of a General Meeting of Shareholders. RUPS can be held conventionally and circularly. GMS is conventionally conducted by gathering all shareholders together. It is also often difficult to "gather" shareholders at the same time, and to overcome this a circular decision can be made, as provided for in article 91 of Law No. 40/2007 concerning Limited Liability Companies (PT). In practice, this circular decision can be made and signed by PT shareholders domiciled outside the territory of Indonesia (overseas), this circular decision is often referred to as the Cross-Country Circular Decision. On the basis of this Circular Decree, it will later be contained in a notarial deed of credit agreement.
Pemetaan Distribusi Prevalensi Dan Faktor Risiko Kejadian Stunting Berbasis Sistem Informasi Geografis Di Kabupaten Muara Enim Tahun 2022 Qatrunnada, Nabilah; ., Najmah; Fahrizal, Fery; ., Trisnawarman; Irawan, Deddy; Oktarina, Rini; Zahara, Ragna
Jurnal Riset Kesehatan Nasional Vol. 8 No. 1 (2024)
Publisher : Institute Teknologi dan Kesehatan (ITEKES) Bali

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37294/jrkn.v8i1.543

Abstract

Penentuan prioritas masalah penting dilakukan guna percepatan penurunan stunting khususnya di Kabupaten Muara Enim yang menjadi urutan ketiga prevalensi stunting tertinggi di Sumatera Selatan. Sistem informasi geografis dapat menjadi pilihan untuk menentukan wilayah prioritas karena distribusi kejadian dapat divisualisasikan dalam bentuk peta. Penelitian ini bertujuan untuk memetakan distribusi prevalensi dan faktor risiko kejadian stunting di Kabupaten Muara Enim tahun 2022 dengan menggunakan studi deskriptif. Sampel pada penelitian ini yaitu balita stunting, bayi usia 6 bulan dengan ASI eksklusif, ibu hamil dengan riwayat anemia, ibu hamil dengan riwayat Kurang Energi Kronis (KEK), serta bayi baru lahir mendapat Inisiasi Menyusu Dini (IMD) di Kabupaten Muara Enim tahun 2022 yang tercatat di Elektronik Pencatatan dan Pelaporan Gizi Berbasis Masyarakat (E-PPGBM). Data diolah menjadi peta menggunakan aplikasi Qgis. Hasil pemetaan prevalensi kejadian dan faktor risiko stunting di 22 wilayah kerja puskesmas didapatkan 4 puskesmas dengan prevalensi stunting >2,5%, terdapat 5 puskesmas dengan prevalensi ibu hamil anemia >4%, terdapat 14 puskesmas dengan prevalensi ibu hamil KEK >7,3%, terdapat 1 puskesmas dengan prevalensi balita ASI eksklusif <53%, dan terdapat 3 puskesmas dengan prevalensi praktik IMD <79%. Kata Kunci: stunting, Anemia, KEK, ASI eksklusif, IMD.
Spasial Kejadian Stunting, Cakupan Inisiasi Menyusu Dini (IMD) dan Cakupan ASI Eksklusif Putri, Sarah Dwi; Najmah, Najmah; Fahrizal, Fery; Trisnawarman, Trisnawarman; Oktarina, Rini; Subroto, Imam
Jurnal Kesehatan Global Vol 7, No 1 (2024): Edisi Januari
Publisher : LPPM Institut Kesehatan Helvetia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33085/jkg.v7i1.5994

Abstract

Rendahnya cakupan IMD di Indonesia berkolerasi terhadap rendahnya ASI yang dapat menyebabkan tidak terpenuhinya nutrisi yang penting pada anak selama masa 1000 Hari Pertama Kehidupan. Masalah gizi yang dapat terjadi pada masa ini adalah stunting. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran dan perbandingan kejadian stunting, cakupan IMD dan cakupan ASI eksklusif. Penelitian ini menggunakan desain studi ekologi deskriptif. Analisis data dilakukan secara deskriptif dan analisis spasial dilakukan dengan teknologi Sistem Informasi Geografis (SIG) menggunakan aplikasi Quantum Gis (QGIS). Populasi dan sampel penelitian adalah 16 Kecamatan di Kabupaten Ogan Ilir dan 18 Kecamatan di Kota Palembang. Hasil penelitian menunjukkan kejadian stunting tertinggi di Kabupaten Ogan Ilir berada di Kecamatan Pemulutan Barat (21,2%) dan Kota Palembang berada di Kecamatan Bukit Kecil (1,1%). Cakupan IMD terendah di Kabupaten Ogan Ilir berada di Kecamatan Indralaya Selatan (60,31%) dan Kota Palembang berada di Kecamatan Ilir Barat I (55,61%). Cakupan ASI eksklusif terendah di Kabupaten Ogan Ilir berada di Kecamatan Pemulutan Barat (0%) dan Kota Palembang berada di Kecamatan Ilir Timur I (61,36%). Terdapat perbedaan kasus stunting, cakupan IMD, dan ASI eksklusif di Kabupaten Ogan Ilir dan Kota Palembang.
Analisis Spasial Pemberian TTD pada Ibu Hamil dan Rematri Serta Stunting pada Balita: Studi Perbandingan Dua Daerah di Sumatera Selatan Julianti, Mita; Najmah, Najmah; Fahrizal, Fery; Trisnawarman, Trisnawarman; Marniayati, Lisa; Oktarina, Rini
Jurnal Ilmiah Kesehatan Masyarakat : Media Komunikasi Komunitas Kesehatan Masyarakat Vol 15 No 4 (2023): JIKM Vol. 15, Edisi 4, November 2023
Publisher : Public Health Undergraduate Program, Faculty of Health Science, Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52022/jikm.v15i4.573

Abstract

Latar Belakang: Salah satu langkah pencegahan untuk mengatasi masalah gizi berupa stunting adalah dengan memberikan Tablet Tambah Darah (TTD) yang harus dikonsumsi secara rutin baik oleh ibu hamil maupun remaja putri. Tujuan penelitian ini untuk menggambarkan sekaligus membandingkan distribusi pemberian TTD ibu hamil dan remaja putri serta kejadian stunting di Kota Palembang dan Kabupaten Musi Rawas, Sumatera Selatan, dengan bantuan QGIS yang dapat memberikan kemudahan dalam visualisasi data mendalam. Metode: Analisis deskriptif menggunakan metode spasial dengan jenis data sekunder dan dianalisis pada bulan Agustus-September 2023. Sampling dilakukan dengan teknik total sampling dimana sebanyak 2.511 ibu hamil, 66.631 rematri, dan 623 balita stunting di Kota Palembang. Serta 6.270 ibu hamil, 21.046 rematri, dan 1.189 balita stunting di Kabupaten Musi Rawas menjadi sampel penelitian. Data yang digunakan bersumber dari E-PPGBM Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Selatan tahun 2022 berbentuk dokumen soft file.Hasil: Prevalensi stunting pada Kabupaten Musi Rawas lebih tinggi (4,2%) dibandingkan dengan prevalensi stunting di Kota Palembang (0,5%). Distribusi TTD pada ibu hamil di Kota Palembang (99,29%) lebih tinggi dibandingkan Kabupaten Musi Rawas (94,44%), sedangkan untuk distribusi TTD pada remaja putri di Kota Palembang lebih rendah (70,46%) dibandingkan di Kabupaten Musi Rawas (83,93%). Kesimpulan: Persebaran TTD pada ibu hamil dan remaja putri di kedua daerah tersebut sudah baik, meskipun capaian TTD pada ibu hamil di Kabupaten Musi Rawas masih belum memenuhi target pemerintah. Serta menunjukkan kasus stunting di Kabupaten Musi Rawas termasuk ke dalam kategori rendah dan kasus stunting di Kota Palembang termasuk ke dalam kategori sangat rendah menurut WHO. Kata Kunci: Ibu hamil, Pemetaan, Remaja putri, Stunting, Tablet tambah darah Background: One of the preventive measures to overcome the nutritional problem of stunting is by providing iron supplement tablets (TTD) which must be consumed by pregnant women and teenage girls. The aim of this research is to describe and compare the distribution of TTD among pregnant women and teenage girls as well as the incidence of stunting in Palembang City and Musi Rawas Regency, South Sumatera, using the QGIS which can provide in-depth data visualization.Methods: Descriptive analysis using spatial methods with the type of secondary data. The samples used total sampling technique were 2,511 pregnant women, 66,631 teenage girls, and 623 stunting toddlers in Palembang City and 6,270 pregnant women, 21,046 teenage girls, and 1,189 stunting toddlers in Musi Rawas Regency. The data used in this research is a soft file document took from E-PPGBM South Sumatera Health Service in 2022.Results: The prevalence of stunting in Musi Rawas (4.2%) was higher than the prevalence of stunting in Palembang (0.5%). The distribution of TTD among pregnant women in Palembang (99.29%) was higher than in Musi Rawas (94.44%). While the distribution of TTD among teenage girls in Palembang (70.46%) was lower than Musi Rawas (83.93%). Conclusion: The distribution of iron supplement tablets among pregnant women and teenage girls in these two areas was good although achieving TTD for pregnant women in Musi Rawas Regency still hadn’t met the government’s target. It also showed that stunting cases in Musi Rawas are categorized as low and stunting cases in Palembang were categorized as very low according to WHO.Keywords: Iron supplement tablets, Mapping, Pregnant women, Stunting, Teenage girls