Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Spasial Kejadian Stunting, Cakupan Inisiasi Menyusu Dini (IMD) dan Cakupan ASI Eksklusif Putri, Sarah Dwi; Najmah, Najmah; Fahrizal, Fery; Trisnawarman, Trisnawarman; Oktarina, Rini; Subroto, Imam
Jurnal Kesehatan Global Vol 7, No 1 (2024): Edisi Januari
Publisher : LPPM Institut Kesehatan Helvetia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33085/jkg.v7i1.5994

Abstract

Rendahnya cakupan IMD di Indonesia berkolerasi terhadap rendahnya ASI yang dapat menyebabkan tidak terpenuhinya nutrisi yang penting pada anak selama masa 1000 Hari Pertama Kehidupan. Masalah gizi yang dapat terjadi pada masa ini adalah stunting. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran dan perbandingan kejadian stunting, cakupan IMD dan cakupan ASI eksklusif. Penelitian ini menggunakan desain studi ekologi deskriptif. Analisis data dilakukan secara deskriptif dan analisis spasial dilakukan dengan teknologi Sistem Informasi Geografis (SIG) menggunakan aplikasi Quantum Gis (QGIS). Populasi dan sampel penelitian adalah 16 Kecamatan di Kabupaten Ogan Ilir dan 18 Kecamatan di Kota Palembang. Hasil penelitian menunjukkan kejadian stunting tertinggi di Kabupaten Ogan Ilir berada di Kecamatan Pemulutan Barat (21,2%) dan Kota Palembang berada di Kecamatan Bukit Kecil (1,1%). Cakupan IMD terendah di Kabupaten Ogan Ilir berada di Kecamatan Indralaya Selatan (60,31%) dan Kota Palembang berada di Kecamatan Ilir Barat I (55,61%). Cakupan ASI eksklusif terendah di Kabupaten Ogan Ilir berada di Kecamatan Pemulutan Barat (0%) dan Kota Palembang berada di Kecamatan Ilir Timur I (61,36%). Terdapat perbedaan kasus stunting, cakupan IMD, dan ASI eksklusif di Kabupaten Ogan Ilir dan Kota Palembang.
Penguatan Peran Dokter Dalam Upaya Promotif dan Preventif dengan Pendekatan Kedokteran Keluarga Melalui Edukasi Akademik dan Praktik Langsung di Masyarakat [Strengthening the Role of Doctors in Promotive and Preventive Efforts Through Family Medicine Approach via Academic Education and Direct Practice in the Community] Badri, Putri Rizki Amalia; Mayasari, Ni Made Elva; Umar, Erfiana; Aprina, Fenty; Trisnawarman, Trisnawarman; Artanto, Ardi; Risdiansyah, Risdiansyah; Winarto, Winarto; faradilla, faradilla
Indonesia Berdaya Vol 6, No 4 (2025)
Publisher : UKInstitute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47679/ib.20251319

Abstract

Abstract. Communicable diseases and Non-Communicable Diseases (NCDs) such as hypertension, Diabetes Mellitus (DM), and Tuberculosis require a family medicine approach. Hypertension, often referred to as the silent killer, remains a major public health challenge due to its high prevalence among adults. More than half (59%) of adults aged 30 and above living with diabetes did not take medication for their condition in 2022. The lowest coverage of diabetes treatment is found in low- and middle-income countries. Ending the Tuberculosis (TB) epidemic by 2030 is one of the health targets in the United Nations Sustainable Development Goals (SDGs). This community service activity was conducted at the Ahmad Dahlan Building, Faculty of Medicine, Universitas Muhammadiyah Palembang. Through this activity, it is expected that prolanis participants gain knowledge about DM, TB, and hypertension, as well as their preventive measures. The activity consisted of direct counseling regarding DM, TB, and hypertension. The participants’ knowledge level was measured using pre-test and post-test questionnaires related to the counseling material, involving 36 participants. The results showed an increase in knowledge from 54.8% to 65.2%. Participants were enthusiastic and actively engaged during the discussion sessions. All participants attended the counseling and demonstration sessions until completion. This community service activity can improve public knowledge and awareness regarding DM, hypertension, and TB. Abstrak. Penyakit menular dan Penyakit Tidak Menular (PTM) memerlukan pendekatan kedokteran keluarga seperti hipertensi, Diabetes Mellitus (DM) dan Tuberkulosis. Hipertensi, yang sering disebut sebagai silent killer masih menjadi tantangan kesehatan masyarakat utama karena prevalensinya yang tinggi di kalangan orang dewasa. Lebih dari separuh (59%) orang dewasa berusia 30 tahun ke atas yang hidup dengan diabetes tidak mengonsumsi obat untuk diabetes mereka pada tahun 2022. Cakupan pengobatan diabetes terendah berada di negara-negara berpenghasilan rendah dan menengah. Mengakhiri epidemi Tuberkulosis (TB) pada tahun 2030 merupakan salah satu target kesehatan dalam Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) Perserikatan Bangsa-Bangsa Kegiatan pengabdian masyarakat ini berlokasi di Gedung Ahmad Dahlan FK UM Palembang. Melalui kegiatan ini diharapkan para peserta prolanis mendapatkan pengetahuan mengenai penyakit DM, TB dan Hipertensi serta upaya pencegahannya.  Kegiatan ini berupa penyuluhan secara langsung mengenai penyakit DM, TB dan Hipertensi. Pengukuran tingkat pengetahuan peserta dilakukan melalui pre-test dan post-test menggunakan kuisioner yang terkait dengan materi penyuluhan kepada 36 orang peserta. Hasil pengukuran didapatkan peningkatan pengetahuan peserta dari 54,8 % menjadi 65,2%. Peserta antusias mengikuti kegiatan serta aktif pada sesi diskusi. Seluruh peserta mengikuti proses penyuluhan dan demonstrasi hingga selesai. Kegiatan pengabdian masyarakat dapat meningkatkan pengetahuan dan kesadaran masyarakat mengenai penyakit DM, Hipertensi dan TB. 
Analisis Spasial Pemberian TTD pada Ibu Hamil dan Rematri Serta Stunting pada Balita: Studi Perbandingan Dua Daerah di Sumatera Selatan Julianti, Mita; Najmah, Najmah; Fahrizal, Fery; Trisnawarman, Trisnawarman; Marniayati, Lisa; Oktarina, Rini
Jurnal Ilmiah Kesehatan Masyarakat : Media Komunikasi Komunitas Kesehatan Masyarakat Vol 15 No 4 (2023): JIKM Vol. 15, Edisi 4, November 2023
Publisher : Public Health Undergraduate Program, Faculty of Health Science, Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52022/jikm.v15i4.573

Abstract

Latar Belakang: Salah satu langkah pencegahan untuk mengatasi masalah gizi berupa stunting adalah dengan memberikan Tablet Tambah Darah (TTD) yang harus dikonsumsi secara rutin baik oleh ibu hamil maupun remaja putri. Tujuan penelitian ini untuk menggambarkan sekaligus membandingkan distribusi pemberian TTD ibu hamil dan remaja putri serta kejadian stunting di Kota Palembang dan Kabupaten Musi Rawas, Sumatera Selatan, dengan bantuan QGIS yang dapat memberikan kemudahan dalam visualisasi data mendalam. Metode: Analisis deskriptif menggunakan metode spasial dengan jenis data sekunder dan dianalisis pada bulan Agustus-September 2023. Sampling dilakukan dengan teknik total sampling dimana sebanyak 2.511 ibu hamil, 66.631 rematri, dan 623 balita stunting di Kota Palembang. Serta 6.270 ibu hamil, 21.046 rematri, dan 1.189 balita stunting di Kabupaten Musi Rawas menjadi sampel penelitian. Data yang digunakan bersumber dari E-PPGBM Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Selatan tahun 2022 berbentuk dokumen soft file.Hasil: Prevalensi stunting pada Kabupaten Musi Rawas lebih tinggi (4,2%) dibandingkan dengan prevalensi stunting di Kota Palembang (0,5%). Distribusi TTD pada ibu hamil di Kota Palembang (99,29%) lebih tinggi dibandingkan Kabupaten Musi Rawas (94,44%), sedangkan untuk distribusi TTD pada remaja putri di Kota Palembang lebih rendah (70,46%) dibandingkan di Kabupaten Musi Rawas (83,93%). Kesimpulan: Persebaran TTD pada ibu hamil dan remaja putri di kedua daerah tersebut sudah baik, meskipun capaian TTD pada ibu hamil di Kabupaten Musi Rawas masih belum memenuhi target pemerintah. Serta menunjukkan kasus stunting di Kabupaten Musi Rawas termasuk ke dalam kategori rendah dan kasus stunting di Kota Palembang termasuk ke dalam kategori sangat rendah menurut WHO. Kata Kunci: Ibu hamil, Pemetaan, Remaja putri, Stunting, Tablet tambah darah Background: One of the preventive measures to overcome the nutritional problem of stunting is by providing iron supplement tablets (TTD) which must be consumed by pregnant women and teenage girls. The aim of this research is to describe and compare the distribution of TTD among pregnant women and teenage girls as well as the incidence of stunting in Palembang City and Musi Rawas Regency, South Sumatera, using the QGIS which can provide in-depth data visualization.Methods: Descriptive analysis using spatial methods with the type of secondary data. The samples used total sampling technique were 2,511 pregnant women, 66,631 teenage girls, and 623 stunting toddlers in Palembang City and 6,270 pregnant women, 21,046 teenage girls, and 1,189 stunting toddlers in Musi Rawas Regency. The data used in this research is a soft file document took from E-PPGBM South Sumatera Health Service in 2022.Results: The prevalence of stunting in Musi Rawas (4.2%) was higher than the prevalence of stunting in Palembang (0.5%). The distribution of TTD among pregnant women in Palembang (99.29%) was higher than in Musi Rawas (94.44%). While the distribution of TTD among teenage girls in Palembang (70.46%) was lower than Musi Rawas (83.93%). Conclusion: The distribution of iron supplement tablets among pregnant women and teenage girls in these two areas was good although achieving TTD for pregnant women in Musi Rawas Regency still hadn’t met the government’s target. It also showed that stunting cases in Musi Rawas are categorized as low and stunting cases in Palembang were categorized as very low according to WHO.Keywords: Iron supplement tablets, Mapping, Pregnant women, Stunting, Teenage girls
Pemetaan Stunting, Wasting, dan Obesitas Berdasarkan Kondisi Geografis di Kota Palembang Ashilah, Athiyah; Najmah, Najmah; Fahrizal, Feri; Trisnawarman, Trisnawarman; Rahayu, Sri; Zahara, Rahma
Jurnal Epidemiologi Kesehatan Indonesia Vol. 7, No. 2
Publisher : UI Scholars Hub

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Saat ini Indonesia mengalami masalah “triple burden”, yaitu tingginya kasus stunting dan wasting serta masalah gizi berupa obesitas dan kekurangan zat gizi mikro. Prevalensi stunting di Kota Palembang berada pada angka 14,3%, wasting 7,8%, dan obesitas 5,6%. Secara tidak langsung, kondisi geografis merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi status gizi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana pemetaan kejadian stunting, wasting, dan obesitas di Kota Palembang berdasarkan kondisi geografisnya. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan desain studi ekologi deskriptif menggunakan data sekunder yang kemudian dianalisis dengan software QGIS. Populasi pada penelitian ini adalah seluruh balita yang ada di Kota Palembang dengan sampel balita stunting, wasting, dan obesitas yang ada di Kota Palembang. Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa kasus stunting banyak ditemukan pada wilayah kecamatan padat penduduk di bantaran sungai dan membetuk pola mengelompok, kasus wasting banyak ditemui pada wilayah kecamatan dengan ketersediaan jumlah pasar yang sedikit, dan kasus obesitas banyak ditemui pada wilayah yang memiliki banyak rumah makan/restoran. Dengan dilakukannya pemetaan ini dapat diidentifikasi wilayah-wilayah yang lebih rentan beserta faktor dan karakteristik wilayah tersebut yang mungkin mempengaruhinya sebagai langkah awal dalam menentukan program dan kebijakan penanggulangan yang tepat dan efisien untuk masing-masing wilayah.