Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Peningkatan Mutu Benih Botani Bawang Merah (Allium cepa var. ascalonicum) Melalui Aplikasi Pupuk Fosfor dan Kalium di Daerah Dataran Rendah Leli Kurniasari; Endah Retno Palupi; Yusdar Hilman; Rini Rosliani
Agriprima : Journal of Applied Agricultural Sciences Vol 4 No 2 (2020): SEPTEMBER
Publisher : Politeknik Negeri Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25047/agriprima.v4i2.358

Abstract

Penggunaan true shallot seed (TSS) sebagai bahan tanam masih rendah karena ketersediaannya sedikit dan teknik budidaya belum dikembangkan. Produksi TSS di dataran rendah menjadi alternatif karena sebagian besar bawang merah di Indonesia diproduksi di dataran rendah. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan mutu TSS di dataran rendah. Penelitian dilakukan di dataran rendah Subang (100 mdpl) dan Laboratorium Ilmu dan Teknologi Benih Institut Pertanian Bogor. Bahan tanaman yang diperlukan adalah umbi bawang merah varietas Bima yang divernalisasi tiga minggu pada suhu 10°C. Rancangan percobaan menggunakan rancangan acak kelompok dua faktor yang diulang empat kali. Faktor pertama adalah dosis P2O5 (0, 100, 200, 300, 400 kg ha-1) dan faktor kedua adalah dosis K2O5 (0, 50, 100, 150, 200 kg.ha-1). Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian P dengan dosis 400 kg ha-1 mampu meningkatkan  daya berkecambah, indeks vigor dan potensi tumbuh maksimum TSS.  Peningkatan pupuk K tidak berpengaruh terhadap semua parameter pembungaan kecuali jumlah bunga per tanaman dan persentase pembentukan kapsul. Pemberian 50 Kg K2O ha-1 mampu meningkatkan jumlah bunga per tanaman hingga 70.9 kuntum, sementara pemberian 200 kg K2O ha-1 mampu meningkatkan  persentase pembentukan kapsul sebesar 54.82%. Kombinasi pemberian dosis 400 kg P2O5 ha-1 dan K 200 Kg ha-1 mampu meningkatkan daya berkecambah sebesar 74.7 % dan indeks vigor dengan nilai maksimum sebesar 92%, sedangkan dosis 200 Kg P2O5 ha-1 mampu meningkatkan potensi tumbuh maksimum TSS sebesar 64%.
Respon Produksi dan Mutu Benih Mentimun (Cucumis sativus L.) pada Aplikasi Pemeliharaan Cabang dan Pemangkasan Pucuk Leli Kurniasari; Muizatuddaliah Muizatuddaliah; Maria Azizah; Suwardi Suwardi
Agroteknika Vol 6 No 1 (2023): Juni 2023
Publisher : Green Engineering Society

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55043/agroteknika.v6i1.196

Abstract

Mentimun menempati peringkat kelima dari sayuran yang cukup digemari di Indonesia. Tingginya konsumsi mentimun masih belum diimbangi dengan produksi dan produktivitasnya. Solusi untuk mengatasi permasalahan tersebut antara lain melalui perbaikan sistem budidaya sehingga mampu meningkatkan produksi dan menghasilkan benih yang berkualitas. Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan produksi dan mutu benih mentimun. Penelitian menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) dua faktor dengan tiga kali pengulangan. Faktor pertama yaitu pemeliharaan jumlah cabang yang terdiri atas tiga taraf: pemeliharaan seluruh cabang pada batang utama [C1], pemeliharaan satu cabang pada batang utama [C2], dan pemeliharaan tiga cabang pada batang utama [C3]. Faktor kedua yaitu pemangkasan pucuk dengan tiga taraf: tanpa aplikasi pemangkasan [P1], pemangkasan pucuk pada ruas ke-20 [P2], pemangkasan pucuk pada ruas ke-30 [P3]. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan tunggal pemeliharaan dua cabang pada batang utama mampu meningkatkan jumlah buah per tanaman hingga 29,17%. Perlakuan tunggal pemangkasan pucuk pada ruas ke-20 dapat meningkatkan jumlah benih per buah sebesar 127,4 butir, bobot benih per buah sebesar 2,78 g dan bobot 1000 butir sebesar 21,6 g.
PENGUJIAN AFTER RIPENING SERTA EFEKTIVITAS PEMATAHAN DORMANSI PADA BENIH PADI GOGO LOKAL BANGKA AKSESI BALOK Wahyuni Winda; Rinny Saputri; Yufikar; Leli Kurniasari
Fruitset Sains : Jurnal Pertanian Agroteknologi Vol. 11 No. 2 (2023): June: Agriculture
Publisher : Institute of Computer Science (IOCS)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35335/fruitset.v11i2.3815

Abstract

Penyediaan informasi after ripening benih tanaman pangan sangat penting dalam menjamin ketersediaan benih yang berkesinambungan, terutama dalam menjaga stabilitas ketahanan pangan di Indonesia. Padi gogo lokal aksesi balok merupakan komoditi lokal asli kepulauan Bangka Belitung yang perlu dijaga kelestariannya. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh informasi awal lama periode after ripening dan menguji efektivitas pematahan dormansi terhadap periode after ripening padi gogo lokal aksesi Balok. Rancangan yang digunakan pada penelitian ini adalah rancangan acak lengkap dua faktor, yang menjadi faktor pertama adalah perlakuan pematahan dormansi yang terdiri dari 5 taraf yaitu kontrol (P0), rendam air 24 jam (P1), rendam air 48 jam (P2), rendam KNO3 3 % 24 jam (P3) dan rendam KNO3 3% 48 jam (P4). Faktor kedua adalah periode after ripening terdiri dari 8 taraf perlakuan yaitu 3 minggu (S1), 4 minggu (S2), 5 minggu (S3), 6 minggu (S4), 7 minggu (S5), 8 minggu (S6), dan 9 minggu (S7). Hasil penelitian menunjukkan bahwa Padi gogo lokal aksesi balok memiliki periode after ripening pada 9 minggu (S7) setelah simpan atau minggu ke 11 setelah panen. Perendaman benih dengan KNO3 3% selama 24 jam dapat meningkatkan viabilitas benih padi gogo lokal aksesi balok.  Perendaman benih dengan KNO3 3% selama 48 jam berpengaruh terhadap indeks vigor dan potensi tumbuh maksimum benih padi gogo lokal aksesi balok.