Komarudin Komarudin
Fakultas Teknik Universitas Wiralodra

Published : 14 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 14 Documents
Search

STUDI DIFERENTIAL SETTLEMENT AKIBAT ADANYA PENAMBAHAN SIRTU PADA KELOMPOK TIANG DI BAWAH PONDASI TANGKI Komarudin Komarudin
Gema Wiralodra Vol. 8 No. 1 (2017): Gema Wiralodra
Publisher : Universitas Wiralodra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31943/gemawiralodra.v8i1.38

Abstract

Kondisi tanah berlapis menjadi salahsatu permasalahan dalam melakukan perencanaan,seperti pada kasus pembangunan pabrik kelapa sawit yang terletak pada KecamatanSubah Kabupaten Sambas Kalimantan Timur. Pabrik ini akan membangun tangki minyakkelapa sawit dengan pondasi tiang pancang. pondasi tiang pancang tersebut dudukpada jenis tanah yang berlapis, yaitu tanah Clayey Silt (tanah lunak) dengankonsistensi Medium to Hard dan Sandy Gravel dengan konsistensi Dense to VerryDense. Akibat Tanah berlapis pondasi dikawatirkan terjadi kemiringan strukturtangki akibat diferential settlement yang menyebabkan kegagalan struktur, untukmengetahui apakah pondasi pada pembangunan pabrik kelapa sawit itu gagal kemudiandianalisa dengan cara memodelkan sesuai dengan kondisi aslinya (tanpa sirtu), danmodel berikutnya yaitu dengan menambahkan sirtu sedalam 1 m di bawah raft. Hasilanalisis menunjukkan bahwa pondasi tangki akibat differential settlement terjadi padakedua model tetapi kondisinya masih menenuhi syarat ijin. Pada penelitian inipenambahan sirtu mengakibatkan bertambahnya settlement sebesar 2.61% karena sirtudianggap beban tambahan pada pondasi.
ANALISA DEFORMASI PONDASI TIANG BOR DENGAN MODEL ELEMEN HINGGA PADA TANAH STIFF CLAY Komarudin Komarudin
Jurnal Rekayasa Infrastruktur Vol. 1 No. 1 (2015): Jurnal Rekayasa Infrastruktur
Publisher : Program Studi Teknik Sipil Universitas Wiralodra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Analisa daya dukung pondasi tiang ditentukan berdasarkan tahanan ujung dan tahanan seimut, perhitungan ini ditentukan berdasarkan tiang tunggal, jika tiang dihitung lebih dari tiang tunggal (pile group) apakah penambahan jarak antara tiang dan tebal rakit akan mempengaruhi deformasi pada pondasi tiang bor. Berdasarkan hasil analisa, semakin besar jarak tiang maka semakin kecil deformasi yang terjadi sedangkan jika semakin tebal rakit maka semakin besar deformasi yang terjadi, deformasi yang terjadi pada study ini adalah 0.95% hingga 2.13%.
STUDI PENANGANAN PONDASI TANGKI PADA KELOMPOK TIANG DENGAN SISTEM PILE RAFT DAN PERPANJANGAN TIANG Komarudin Komarudin
Jurnal Rekayasa Infrastruktur Vol. 2 No. 2 (2016): Jurnal Rekayasa Infrastruktur
Publisher : Program Studi Teknik Sipil Universitas Wiralodra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kondisi tanah berlapis menjadi salahsatu permasalahan dalam melakukan perencanaan, seperti pada kasus pembangunan pabrik kelapa sawit yang terletak pada Kecamatan Subah Kabupaten Sambas Kalimantan Timur. Pabrik ini akan membangun tangki minyak kelapa sawit dengan pondasi tiang pancang. pondasi tiang pancang tersebut duduk pada jenis tanah yang berlapis, yaitu tanah Clayey Silt (tanah lunak) dengan konsistensi Medium to Hard dan Sandy Gravel dengan konsistensi Dense to Verry Dense. Akibat Tanah berlapis pondasi dikawatirkan terjadi kemiringan struktur tangki akibat diferential settlement selain itu daya dukung menurut hasil PDA tidak memenuhi sehingga dikhawatirkan akan menyebabkan kegagalan struktur, untuk mengetahui apakah pondasi pada pembangunan pabrik kelapa sawit itu gagal kemudian dianalisa dengan cara memodelkan sesuai dengan kondisi aslinya (tanpa sirtu), kemudian penanganan yang dilakukan yaitu dengan cara menambahkan sirtu sedalam 1 m di bawah raft dengan tujuan menjadi pondasi dengan sistem pile-raft. serta penanganan selanjutnya yaitu dengan cara memperpanjang tiang pancang sampai kedalaman tanah keras (gravel), Hasil analisis menunjukkan bahwa penanganan dengan sistem pile-raft pemikulan beban pada tiang pancang meningkat sebesar 9.05%, sedangkan pada perpanjangan tiang meningkat sebesar 18.31%. Untuk differential settlement yang terjadi pada pondasi tangki masih memenuhi syarat, penambahan sirtu membuat settlement naik sebesar 3.33%, sirtu dianggap beban tambahan pada pondasi, sedangkan pada perpanjangan tiang turun sebesar 77.82%.
Penambahan Fly Ash Sebagai Subsitusi Semen Pada Mortar Daur Ulang Terhadap Kuat Tekan Mortar Tirta Sutrisno; Suharwanto Suharwanto; Komarudin komarudin
Jurnal Rekayasa Infrastruktur Vol. 6 No. 1 (2020): Jurnal Rekayasa Infrastruktur
Publisher : Program Studi Teknik Sipil Universitas Wiralodra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31943/jri.v4i2.149

Abstract

Mortar adalah campuran semen, pasir atau agregat halus dan air yang biasa digunakan untuk pekerjaan non struktural, seperti dinding, plesteran, peletakan ubin keramik, pemasangan pondasi batu tepi sungai, dll. Faktor yang mempengaruhi kuat tekan adalah proporsi atau jumlah semen dalam campuran mortar. Oleh karena itu, semen memiliki peranan yang sangat penting, namun biaya pembuatan semen masih relatif mahal. Jadi, jika Anda menginginkan mortar yang bagus dan kokoh, biayanya juga sangat mahal. Salah satu cara untuk mengatasi titik harga ini adalah dengan menambahkan material berupa fly ash. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sejauh mana peningkatan kualitas mortar daur ulang dengan penambahan fly ash, dengan menggunakan perbandingan campuran 0%, 5%, 10%, 15% dan 20% pada umur 7, 14, dan 28 hari, setelah dilakukan pengujian maka didapatkan kuat tekan rata-rata yang optimum dengan menggunakan presentase campuran abu terbang sebesar 5% dari berat semen yaitu 11,46 MPa hingga 13,88 Mpa untuk berbagai campuran.
STUDI STABILITAS LERENG TIMBUNAN JALAN TERHADAP VARIASI KEMIRINGAN Dadan Ali Sadikin; Komarudin komarudin
Jurnal Rekayasa Infrastruktur Vol. 4 No. 1 (2018): Jurnal Rekayasa Infrastruktur
Publisher : Program Studi Teknik Sipil Universitas Wiralodra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31943/jri.v4i2.150

Abstract

Kebutuhan akan jalan dari tahun ke tahun semakin meningkat, ini ditandai dengan adanya semakin pesatnya pembangunan jalan. Pembangunan jalan tol biasanya akan melewati perbukitan ataupun lembah, tentu saja dalam pekerajan tersebut akan ada pekerjaan galian dan timbunan. Pada kasus desain timbunan, semakin landai suatu lereng timbunan maka akan berdampak pada biaya yang akan dikeluarkan yaitu mulai dari pembebasan lahan maupun volume timbunannya, hal tersebut tentu saja menjadi suatu pertimbangan dalam analisis stabilitas lereng timbunan. Penelitian ini bertujuan mengetahui faktor keamanan dalam tiap kemiringan timbunan yaitu pada kemiringan 1:1, 1:1.5, 1:2, 1:2.5 dan 1:3 selain itu untuk mengetahui biaya konstruksi per satuan volume timbunan dalam tiap variasi kemiringan. Dari hasil analisis nilai faktor keamanan masing-masing lereng 1:1, 1:1.5, 1:2, 1:2.5, 1:3 adalah 1.42, 1.83, 2.14, 2.51, 2.90. Dari kelima variasi kemiringan lereng tersebut semuanya memenuhi syarat untuk stabilitas lereng, selain itu nilai faktor semakin besar, maka kemiringan lereng semaikin landai, sehingga nilai faktor keamannya semakin naik, artinya semakin landai suatu lereng timbunan maka menunjukkan semakin aman untuk keadaan lerengnya selain itu Biaya konstruksi masing-masing lereng 1:1, 1:1.5, 1:2, 1:2.5 dan 1:3 adalah Rp. 20.619.720, 21.791.295, 22.962.870, 24.134.445 dan 25.306.020, sehingga semakin landai variasi kemiringan maka biaya konstruksi semakin mahal.
Studi Eksperimen Kuat Tekan Kolom Komposit Dengan Variasi Profil Baja H-Beam Arief Nurhafid; Nono Suhana; Komarudin komarudin
Jurnal Rekayasa Infrastruktur Vol. 5 No. 1 (2019): Jurnal Rekayasa Infrastruktur
Publisher : Program Studi Teknik Sipil Universitas Wiralodra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31943/jri.v5i1.154

Abstract

Sistem struktur komposit merupakan penggabungan dari kekuatan baja dan beton. Tingkat kekuatan dari struktur komposit ini tergantung dari kualitas penampang baja dan ketebalan penampang profil baja. Penelitian dimaksudkan untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh penggunaan baja sebagai bahan komposit kolom beton, kuat tekan nominal kolom komposit yang divariasi profil baja H-Beam dan mengetahui hasil dari perbandingan rencana dengan hasil pengujian kolom komposit. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis pengaruh dimensi baja H-Beam pada kolom komposit terhadap kuat tekan nominal dan mengetahui hasil perbandingan dari rencana kolom komposit. Desain kolom komposit dalam penelitian ini menggunakan SNI 1729-2015. Benda uji terdiri dari 9 sampel, 3 sampel beton normal dengan ukuran diameter 150mm dan panjang 300mm, sedangkan untuk 6 sampel kolom komposit dengan ukuran diameter 200mm, panjang 400mm, dengan profil H-Beam 100x100x6x8 mm dan 125x125x6,5x9 mm masing-masing 3 sampel. Berdasarkan hasil desain kolom komposit menggunakan SNI 1729-2015 didapatkan nilai kuat tekan nominal kolom komposit profil H-Beam 100x100x6x8mm hasilnya 92,32 ton sedangkan untuk kolom komposit profil H-Beam 125x125x6,5x9mm hasilnya 118,66 ton. Sedangkan untuk hasil pengujian laboratorium kuat tekan nominal pada kolom komposit masing-masing dengan hasil ratarata 79,53ton dan 80,10ton. Perbandingan hasil desain kolom komposit berdasarkan SNI 1729-2015 dengan hasil pengujian kuat tekan kolom komposit dengan profil H-Beam 100x100x6x8mm dan 125x125x6,5x9 mm mempunyai hasil rata-rata yang lebih besar dikarenakan keterbatasan kapasitas alat uji kuat tekan yang tersedia. masing-masing dengan selisih 12,79 ton dan 38,56 ton atau 13,85% dan 32,49% terhadap desain kolom komposit.
Studi Stabilitas Mekanik Terhadap Perubahan Kadar Air Pada Pengujian Kuat Geser Tanah Komarudin komarudin; Dhian Dharma Prayuda
Jurnal Rekayasa Infrastruktur Vol. 5 No. 1 (2019): Jurnal Rekayasa Infrastruktur
Publisher : Program Studi Teknik Sipil Universitas Wiralodra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31943/jri.v5i1.155

Abstract

Pelaksanaan timbunan seringkali mengabaikan kadar air optimum ketika dihamparkan, sehingga kepadatan yang diinginkan tidak tercapai, penelitian ini dilakukan untuk mendapatkan pengaruh kadar air terhadap kuat geser tanah yaitu berupa nilai kohesi dan sudut geser dengan cara menambahkan dan mengurangi kadar air, pengurangan kadar air 20 % dan 10% disebut kondisi A, dan B, C dan D adalah penambahan 10% dan 20%. Kuat geser tanah menggunakan pengujian Triaxial Unconsolidated Undrained (UU). Dari hasil pengujian triaxial UU, didapatkan nilai kohesi semakin turun, nilai kohesi pada kadar air optimum 1.64 kg/cm 2, tanah A, B, C dan D turun 68.9%, 53%, 3.7% dan 15.2%, untuk sudut geser pada kadar air optimum adalah 5.090, tanah A dan B mengalami kenaikan 12.8% dan 10.8% sedangkan untuk C dan D mengalami penurunan 1.4% dan 21.2%, berdasarkan hasil perhitungan kuat geser tanah, tanah yang mengalami penambahan dan pengurangan dari kadar air optimum mengalami penurunan kuat geser tanahnya, kuat geser pada kondisi kadar air optimum yaitu 1.68 kg/cm 2, tanah A, B, C dan D mengalami penurunan 66.7%, 51.4%, 3.6% dan 15.4%.
Analisis Jarak Dilatasi Struktur Bangunan Menggunakan Sistem Dilatasi Dua Kolom Arief Durachman; Wachid Hasyim; Komarudin komarudin
Jurnal Rekayasa Infrastruktur Vol. 8 No. 1 (2022): Jurnal Rekayasa Infrastruktur
Publisher : Program Studi Teknik Sipil Universitas Wiralodra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31943/jri.v8i1.161

Abstract

Dilatasi merupakan sambungan pada sebuah bangunan yang memiliki perbedaan sistem struktur, biasanya digunakan pada bangunan yang mempunyai layout yang rumit seperti H, T, X, L, U dan lainnya. Tujuan penggunaannya yaitu untuk mangantisipasi benturan yang menyebabkan kerusakan parah pada bangunan saat terjadi gaya vertikal maupun horizotal. Dalam perencanaan struktur gedung, bentuk bangunan berpengaruh terhadap kemampuan bangunan menahan gaya lateral akibat gempa, salah satu indikasi yang menyatakan bangunan tersebut aman terhadap gempa adalah simpangan bangunan, dimana simpangan yang terjadi harus lebih kecil dari simpangan ijin. Hasil analisisnya yaitu pusat massa dan pusat rotasi kekakuan (eksentrisitas) gedung tanpa dilatasi ((arah X = 0 m dan arah Y = 15,21 m). Gedung 1.a yang mendekati syarat limit adalah lantai 6 (arah x = 0 m dan arah y = 0,43 m) dan gedung 1.b adalah lantai 1 (arah x = -0,02 m dan arah y = 0,78 m). simpangan maksimum gedung 1.a (arah x = 9,52 mm dan arah y = 6,36 mm) dan gedung 1.b (arah x = 14,19 mm dan arah y =14,81 mm). Untuk gaya geser gedung 1.a (arah x = 286.6 ton dan arah y = 286,26 ton) dan gedung 1.b (arah x = 152.42 ton dan arah y = 152,47 ton).
Evaluasi Kinerja Struktur Bangunan Gedung Asrama Tiga Lantai Menggunakan Static Nonlinear Pushover Analysis Muhammad Ismail Nitisusilaharja; Wachid Hasyim; Komarudin komarudin
Jurnal Rekayasa Infrastruktur Vol. 6 No. 2 (2020): Jurnal Rekayasa Infrastruktur
Publisher : Program Studi Teknik Sipil Universitas Wiralodra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31943/jri.v6i2.169

Abstract

Analisa statik non-linear (pushover analysis) merupakan salah satu performance based design yang berguna untuk mengetahui perilaku struktur akibat beban gempa dengan konsep penambahan beban pada bangunan secara bertahap sampai memenuhi target perpindahan yang direncanakan., beban yang di input secara bertahap ini adalah beban statik lateral. Pada analisis beban gempa desainnya ditentukan berdasarkan SNI1726-2019, dimana gaya geser dasar hasiloutput program Etabs dan Empiris harus memenuhi syarat Vt/V ≥ 100% dikedua sumbu. Hasil yang diperoleh dari pushover analysis ini untuk gedung A didapat titik performa arah-x (V, D) = (1.899.629,53, 0,023) dan arah-y (V, D) = (1.824.445,91, 0,028) dengan masing-masing arah diperoleh nilai maksimum drift arah-x = 0,00124 dan nilai maksimum drift arah-y = 0,00151, sedangkan untuk gedung B didapat titik performa arah-x (V, D) = (1.561.008,00, 0,039) dan arah-y (V, D) = (1.381.172,42, 0,022) dengan masing-masing arah diperoleh nilai maksimum drift arah-x = 0,00252 dan nilai maksimum drift arah-y = 0,00142. Hasil perhitungan dengan bantuan program ETABS menunjukan bahwa gedung yang ditinjau termasuk dalam level kinerja Immediate Occupancy (IO) (maksimum drift < 0,01).
Agregat Beton Daur Ulang Dari Limbah Bata Ringan Sebagai Subsitusi Agregat Natural Pada Beton Normal Tarmizi Taher; Suharwanto Suharwanto; Komarudin komarudin
Jurnal Rekayasa Infrastruktur Vol. 6 No. 2 (2020): Jurnal Rekayasa Infrastruktur
Publisher : Program Studi Teknik Sipil Universitas Wiralodra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31943/jri.v6i2.173

Abstract

Bahan bangunan pada pekerjaan konstruksi sipil yang tidak terpakai banyak menghasilkan limbah, salah satunya limbah yaitu bata ringan, tujuan penelitian ini untuk mengetahui seberapa besar pengaruh bata ringan sebagai pengganti agregat kasar dalam campuran beton dengan variasi campuran 0%, 25%, 50%, 75% dan 100%. Benda uji yang digunakan adalah silinder diameter 15 cm dan tinggi 30 cm, mutu beton yang direncanakan adalah K25 dan K30 dengan pengujian kuat tekan pada umur 3, 7, 14, 28 hari sedangkan untuk pengujian kuat tarik hanya pada umur 28 hari. Desain mutu beton 25 MPa tercapai pada beton normal dengan umur beton 28 hari dengan mutu beton sebesar 25,28 MPa. Kuat tekan rata-rata beton dengan variasi batu bata ringan sebagai substitusi agregat kasar tidak mampu mencapai mutu beton yang direncanakan. Rencana mutu beton 30 MPa tercapai pada beton normal dengan umur beton 28 hari dengan mutu beton sebesar 30,09 MPa. Kuat tekan rata-rata beton dengan variasi batu bata ringan sebagai substitusi agregat kasar tidak mampu mencapai mutu beton yang direncanakan. Rata-rata nilai kuat tarik tidak langsung beton normal akan menurun seiring bertambahnya presentase campuran batu bata ringan sebagai substitusi agregat kasar baik pada rencana mutu beton 25 MPa dan 30 MPa.