Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

Peningkatan Keterampilan Dalam Pengecoran Limbah Aluminium Untuk Pembuatan Aksesoris Sepeda Motor Berupa Foot Step Bagi Remaja Usia Produktif Di Tulungagung Eko Budi Santoso; Achmad Syaichu
Jurnal Abdidas Vol. 1 No. 6 (2020): Vol 1 No 6 December 2020
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/abdidas.v1i6.185

Abstract

Tulungagung dengan Ibu kota Provinsi Jawa Timur kurang lebih 154 km ke arah barat daya. Tulungagung adalah salah satu pusat industri marmer di Indonesia. Perkembangan teknologi industri tidak hanya di kota besar tetapi juga sudah mulai berkembang di kota kabupaten termasuk Kota Tulungagung. Dampak negatif dari perkembangan industri adalah adanya limbah yang merupakan buangan yang dihasilkan dari proses produksi baik industri maupun domestik dari rumah tangga, misalnya peralatan dapur yang sudah rusak, kaleng minuman ringan, ataupun bekas onderdil sepeda motor atau mobil dan berbagai macam barang rumah tangga dari aluminium lainnya. Limbah alumunium sulit terurai oleh mikroorganisme di dalam tanah. Pemanfaatan limbah aluminium dilakukan dengan melakukan pengecoran ulang untuk dijadikan barang bernilai jual. Karena titik lebur aluminium adalah 725˚C , maka cara peleburannya bisa menggunakan proses peleburan sederhana. Proses pengecoran yang dipilih adalah dengan cetakan dari pasir, karena merupakan metode pengecoran yang paling sederhana, tidak memerlukan peralatan yang banyak dan mahal. Dengan pemahaman terhadap proses pengecoran aluminium yang sederhana akan menimbulkan ide dalam membuat barang coran lainnya yang lebih tinggi nilai jualnya. Kegiatan pengabdian masyarakat berupa pemberian materi mengenai aluminium, proses pengecoran serta praktik pengecoran oleh masing-masing peserta. Pada kegiatan pelatihan ini produk pengecoran alumnium yang dihasilkan adalah aksesoris otomotif sepeda motor berupa pijakan kaki.
Peningkatan Ketrampilan dalam Pengecoran Aluminium Bagi Perajin Emas dan Perak di Lumajang Eko Budi Santoso; Aladin Eko Purkuncoro; Rita Alfin
PROSIDING SEMINAR NASIONAL PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT UNIVERSITAS NAHDLATUL ULAMA SURABAYA Vol. 1 No. 1 (2022): Prosiding Seminar Nasional Pengabdian Kepada Masyarakat : Perguruan Tinggi Meng
Publisher : Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (925.77 KB) | DOI: 10.33086/snpm.v1i1.885

Abstract

Kabupaten Lumajang merupakan salah satu daerah yang berada di wilayah bagian selatan Propinsi Jawa Timur. Kabupaten Lumajang terdiri dari 21 Kecamatan dengan batas-batas wilayah yaitu sebelah utara Kabupaten Probolinggo, sebelah timur Kabupaten Jember, sebelah selatan Samudera Indonesia, dan sebelah barat Kabupaten Malang. Disamping pertanian dan pertambangan di Lumajang juga terdapat sentra perajin emas dan perak. Pangsa pasar terbesar adalah dikirim ke Bali. Tetapi seiring terjadinya Bom Bali dan masa pandemi covid-19 maka penjualan menurun drastis. Maka dari itu sangat sangat diperlukan usaha untuk membuka sumber pendapatan baru selain kerajinan emas dan perak. Kegiatan yang dipilih dalam pengabdian kepada masyarakat ini adalah memberikan pelatihan pengecoran limbah aluminium bagi perajin emas dan perak dalam rangka mencari sumber pendapatan baru pada saat penjualan kerajinan emas dan perak mengalami kelesuan pasar. Aluminium merupakan salah satu logam berat yang tidak bisa terurai dalam waktu yang singkat sehingga bisa mengakibatkan berkurangnya kesuburan tanah. Limbah aluminium banyak di dapatkan dari bekas kaleng minuman ringan , sampah dari bengkel motor/mobil, komponen elektronik, perabot rumah tangga dan bungkus makanan yang menggunakan aluminium foil. Tahapan yang dilakukan antara lain sosialisasi kepada mitra mengenai kegiatan yang akan dilakukan, pemberian pengetahuan dasar tentang logam aluminium, pelaksanaan pendampingan praktik dan praktik mandiri. Aluminium dengan titik lebur yang relatif rendah yaitu pada 725˚C menjadikannya lebih mudah untuk dilakukan daur ulang dengan cara pengecoran menggunakan alat yang sederhana. Proses pengecoran yang di pilih adalah menggunakan cetak pasir dan styrofoam bekas. Styrofoam dipilih karena merupakan limbah yang sulit untuk di urai oleh mikroorganisme. Hasil pengecoran dalam kegiatan ini berupa souvenir berupa gantungan kunci bertuliskan kota Lumajang.
Analysis of the Effect Composite Exhaust Silincer Models Using Banana Stem Fiber on the Engine Power of the Toyota Kijang 7K Car Aladin Eko Purkuncoro; Julianus Hutabarat; ‪Eko Budi Santoso‬

Publisher : Department of Industrial Engineering - Universitas Yudharta Pasuruan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35891/jkie.v9i3.3549

Abstract

Along with the development of the technological era, human needs are also increasing. In addition, environmental problems also arise such as air pollution, sound/noise. Composite materials are expected to be used to become exhaust materials, of course as a solution to prove that the composite materials are able to reduce noise. The purpose of this study was to determine the power of exhaust engines made from composite materials, to determine the effect of composite exhaust on the power contained in the car. The data collection method used in this study is the observation method and literature study, namely by testing using a dynamometer and the engine used is the Toyota Kijang 7K type. From the data analysis of the relationship between engine speed (rpm) and engine power (HP), it can be concluded that the higher the rpm used, the more horse power will be affected. The urgency of this research includes making a composite exhaust, conducting power testing using a dynotest, the car that will be used for testing is a Toyota Kijang 7K type composite exhaust, and the cylinder models used are cylinder 1 model, cylinder 2 model, and cylinder model 3.
Pendampingan Produksi dan Perizinan Legalitas Usaha Setaci di Kabupaten Nganjuk Eko Budi Santoso; Achmad Syaichu; Agustin Sukarsono; Denny Kurniawati
ABDINE: Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 4 No. 1 (2024): ABDINE : Jurnal Pengabdian Masyarakat
Publisher : Sekolah Tinggi Teknologi Dumai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52072/abdine.v4i1.840

Abstract

Home industry setaci merupakan usaha kecil menengah yang bergerak dibidang jajanan tradisional. Usaha kecil menengah ini dimiliki oleh Afifatul Afngidah yang berada di ranting Getas atau di Desa Getas, Kecamatan Tanjunganom, Kabupaten Nganjuk. Home industri Setaci berdiri sejak tahun 2020 dengan modal seadanya. Usaha ini memproduksi jajanan tahu walek, sempol dan cireng. Melalui kepercayaan orang kepada Afifatul ini. Penjualan awal hanya sempol ayam saja dan buka lapak didepan rumah dengan perlengkapan seadanya. Seiring bertambahnya hari, Afifatul menambah varian menunya dengan tahu walek. Akibat melonjaknya harga bahan baku, Afifatul memutuskan untuk menjual cireng saja seraya menunggu modal lebih untuk membeli bahan baku lainnya. Tujuan dari pelaksanaan pengabdian kepada masyarakat ini adalah untuk membantu pengurusan aspek legalitas hukum usaha yang dijalankan yaitu Nomor Induk Berusha (NIB), SPP-IRT (Sertifikat Produksi Pangan Industri Rumah Tangga) dan PIRT (Pangan Industri Rumah Tangga), hal ini agar usaha yang dirintis benar-benar mempunyai aspek legalitas formal dan diakui oleh negara.
Implementasi Teknologi Tepat Guna Mesin Pengering Biji Kopi Upaya Peningkatan Produk UMKM Aladin Eko Purkuncoro; Eko Budi Santoso; Eko Nurcahyo
Jurnal Pengabdian Masyarakat: Pemberdayaan, Inovasi dan Perubahan Vol 4, No 6 (2024): JPM: Pemberdayaan, Inovasi dan Perubahan
Publisher : Penerbit Widina, Widina Media Utama

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59818/jpm.v4i6.1034

Abstract

This study evaluates the application of appropriate technology through the use of coffee bean drying machines in Kampoeng Kopi Sumberdem, Malang, to improve the quality and quantity of coffee UMKM products. The methods used include observation, Focus Group Discussion (FGD), design, and testing of coffee bean drying machines. The results of the study indicate that the drying machine is significantly able to reduce the water content of coffee beans, maintain the aroma and taste, and increase production capacity. This technology also contributes to increasing the competitiveness of coffee products in the market. In addition, the training provided to farmers helps them understand the optimal use of the machine, which has a positive impact on their economic welfare. This study emphasizes the importance of technology integration in the agricultural sector, especially in coffee processing, and recommends further exploration of other technologies for more efficient and sustainable coffee production.ABSTRAKPenelitian ini mengevaluasi penerapan teknologi tepat guna melalui penggunaan mesin pengering biji kopi di Kampoeng Kopi Sumberdem, Malang, untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas produk UMKM kopi. Metode yang digunakan meliputi observasi, Focus Group Discussion (FGD), desain, dan pengujian mesin pengering biji kopi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa mesin pengering secara signifikan mampu mengurangi kadar air biji kopi, menjaga aroma dan cita rasa, serta meningkatkan kapasitas produksi. Teknologi ini juga berkontribusi pada peningkatan daya saing produk kopi di pasar. Selain itu, pelatihan yang diberikan kepada petani membantu mereka memahami penggunaan mesin secara optimal, yang berdampak positif pada kesejahteraan ekonomi mereka. Penelitian ini menegaskan pentingnya integrasi teknologi dalam sektor pertanian, khususnya dalam pengolahan kopi, serta merekomendasikan eksplorasi lebih lanjut terhadap teknologi lain untuk produksi kopi yang lebih efisien dan berkelanjutan.
RANCANG BANGUN MESIN PENGUPAS KULIT BAWANG MERAH Eko Budi Santoso; Aladin Eko Purkuncoro; Ika Widya Ardhyani
CYBER-TECHN Vol. 16 No. 02 (2022): CYBER-Techn
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Bawang merah banyak dimanfaatkan utamanya bumbu dapur, baik bumbu olahan maupun sebagai bawang goreng. Banyaknya permintaan akan bawang kupas ini i menjadi kendala utama bagi ibu-ibu yang membuka jasa pengelupasan bawang merah. Sehingga sangat diperlukan adanya teknologi yang tepat berupa sebuah alat bantu yang dengan tenaga motor listrik. Prinsip kerja dari mesin ini beroperasi dengan rotary system yang di gerakkan oleh motor listrik. Bahan baku bawang merah di tempatkan pada bahan berjenis food grade material, di pilh stainless steel yang di campur air diputar ke kanan, dan saat berputar pada wadah yang sudah diberi karet plucker rubber terjadi benturan pada bawang merah, benturan bawang pada plucker rubber ini membantu proses pengupasan. Waktu pengupasan 2 menit kemudian ditiriskan selanjutnya di beri air untuk pembilasan. Hasil kupasan antara kulit bawang dengan bawang merah terpisah. Kulit yang telah terkelupas keluar melalui pipa pembuangan air sedangkan bawang merah keluar melalui tempat pengeluaran bawang yang disediakan. Kapasitas mesin dengan kecepatan putaran 399 rpm, menggunakan daya motor 370 watt dengan sumber tegangan 1 phase dalam sekali proses dapat mengupas bawang merah 1 kg dalam waktu 2 menit
RANCANG BANGUN MESIN SERUT KAYU SECANG Eko Budi Santoso; Saat Riyanto; Dwi Cahyono
CYBER-TECHN Vol. 16 No. 01 (2022): CYBER-Techn
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kayu secang adalah kayu yang bermanfaat untuk kesehatan, beberapa manfaatnya diantaranya anti tumor, anti radang, anti bakteri, obat diare muntah darah TBC, namun selama ini kayu secang kurang pemanfaatanya yang hanya dimanfaatkan menjadi kayu bakar oleh masyarakat bojonegoro. Desa Bungkal Mayangkawis, Kecamatan Balen, Kabupaten Bojonegoro Jawa Timur, kayu secang diolah menjadi bahan produk minuman wedang wuh dengan cara kayu secang dikeringkan oleh sinar matahari ± 1 – 2 hari, kemudian diserut dengan mesin serut kayu dengan menggunakan motor listrik dan 1pcs mata pisau potong kayu sehingga menjadi potongan kayu secang dengan ketebalan 2-3mm. Mesin penyerut kayu secang ini menggunakan motor listrik 1HP 1400Rpm dengan perbandingan puli 1:3, mata pisau potong kayu sebanyak 20 pcs yang dirancang sejajar dengan kerapatan 0,5mm, mesh saringan ukuran 1.2 mm, mesin ini mampu menyerut kayu secang ± 20mm/ menit dan menghasilkan serbuk kayu secang dengan berat ± 5,97 gram/ menit dan hasil serutan kayu berukuran 1,2mm.