Rindit Pambayun
Department Of Agricultural Technology, Faculty Of Agriculture Sriwijaya University Jalan Palembang Prabumulih, Km. 32 Indralaya OKI

Published : 15 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 15 Documents
Search

Analisis Kandungan Timbal (Pb) dan Kadmium (Cd) dalam Pempek Rebus dari Beberapa Tempat Jajanan di Kota Palembang Sumatera Selatan Eduan Rismansyah; Dedik Budianta; Rindit Pambayun
Jurnal Penelitian Sains Vol 17, No 2 (2015)
Publisher : Faculty of Mathtmatics and Natural Sciences

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (549.788 KB) | DOI: 10.56064/jps.v17i2.50

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menentukan kadar logam timbal (Pb) dan kadmium (Cd) yang terdapat di dalam pempek rebus berbahan baku ikan sungai (ikan gabus) dan ikan laut yang dijual pedagang besar (bermerek) maupun pedagang kecil di beberapa tempat kota Palembang. Pengujian sampel pempek menggunakan metode SSA yang dilakukan di Laboratorium Balai Riset dan Standardisasi Nasional Palembang dimana hasilnya dikomparasi dengan baku mutu logam berat dalam ikan dan olahannya menurut BSN (SNI 7387 : 2009), yaitu logam timbal : 0,300 mg/kg dan logam kadmium : 0,100 mg/kg. Hasil pengujian diperoleh data kandungan logam timbal di dalam beberapa pempek rebus baik yang berbahan baku ikan gabus maupun ikan laut yang dijual oleh pedagang besar maupun pedagang kecil sudah melebihi baku mutu. Kadar logam timbal dalam pempek rebus ikan gabus sebesar 1,010 mg/kg (kadar terendah) dan 2,910 mg/kg (kadar tertinggi), sedangkan kadar logam timbal dalam pempek rebus ikan laut sebesar 1,135 mg/kg (kadar terendah) dan 3,405 mg/kg (kadar tertinggi). Sedangkan kandungan logam kadmium di dalam pempek rebus baik yang berbahan baku ikan gabus maupun ikan laut masih di bawah baku mutu yaitu kurang dari 0,0006 mg/kg
APLIKASI TEKNOLOGI PENCUCIAN SEBAGAI NILAI TAMBAH DALAM HIGIEN DAN SANITASI SELADA PADA TINGKAT PEDAGANG PASAR TRADISIONAL DI KOTA PALEMBANG Ade Vera Yani; Hasbi Hasbi; Gatot Priyanto; Rindit Pambayun; Agus Wijaya
Edible: Jurnal Penelitian Ilmu-ilmu Teknologi Pangan Vol 5, No 1 (2016): Edible
Publisher : Universitas Muhammadiyah Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32502/jedb.v5i1.638

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menghitung nilai tambah dari perlakuan pencucian sebagai aplikasi dari higien dan sanitasi terhadap sayuran selada pada tingkat pedagang pasar tradisional yang ada di kota Palembang. Penelitian ini menggunakan perhitungan nilai tambah metode Hayami. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rasio nilai tambah tertinggi pada Pasar Jaka Baring 48,72% ; diikuti Pasar Perumnas 42,58% ; Pasar Km5 33,45% ; dan Pasar AAL 29,06%.
PENGARUH PERMEN KUNYAH MENGANDUNG GAMBIR (Uncaria gambir [Roxb.]) TERHADAP PENURUNAN KOLONI BAKTERI DAN PEMBENTUKAN PLAK GIGI Puspa Dewi, Siti Rusdiana; Pambayun, Rindit; Santoso, Budi; Bikarindrasari, Rini
JPP JURNAL KESEHATAN POLTEKKES PALEMBANG Vol 18 No 1 (2023): JPP (Jurnal Kesehatan Poltekkes Palembang)
Publisher : Poltekkes Kemenkes Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36086/jpp.v18i1.1554

Abstract

Background. Dental and gum disease is a health problem faced by many countries around the world. Dental and gum diseases begin with the formation of plaque on the tooth surface, as a result of the activities of bacteria in the oral cavity. Elimination of the bacteria as caries causal has been done in many ways, one of them by using plant extracts which have anticariogenic activities, such as gambir (Uncaria Gambir [Roxb.]). The aim of this study was to determine the effect of chewing candy containing gambir on the decrease of bacterial colonies and dental plaque formation. Methods. A Pretest-Posttest Control Group Design had been conducted in SMPN 17 of Junior High School in Palembang and Province’s Health Laboratory of South Sumatera, Indonesia. The population consisted of 50 participants, divided into 5 groups. Each group was chewing with 5%, 7.5%, 10% extract-gambir candies, no chewing candies, and chewing sucrose’s candies. Data were analyzed by using SPSS vers 22. Result. The results showed that all candies containing gambir extract were able to reduce the formation of dental plaque and to decrease the bacterial colonies in saliva. The best effect of this study was 10% extract-gambir candies. Conclusion. It can be concluded that extract-gambir candies were effective in the decline of dental plaque formation and bacterial colonies.
PENGARUH KONSENTRASI NATRIUM ALGINAT DAN JENIS BAL TERHADAP VIABILITAS SEL ENKAPSULASI PROBIOTIK BAL Muchsiri, Mukhtarudin; Hamzah, Basuni; Wijaya, Agus; Pambayun, Rindit
Agrin Vol 19, No 2 (2015): Agrin
Publisher : Jenderal Soedirman University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20884/1.agrin.2015.19.2.243

Abstract

Tujuan penelitian ini untuk menguji pengaruh konsentrasi natrium alginat dan jenis BAL terhadap viabilitassel enkapsulasi probiotik BAL. Penyiapan enkapsulasi probiotik BAL menggunakan Rancangan Acak Kelompok(RAK) faktorial, konsentrasi natrium alginat terdiri 1% (A1), 2% (A2) dan 3% (A3). Jenis BAL terdiri B1=Lactobacillus bulgaricus, dan B2= Streptococus thermopylus dengan tiga ulangan. Parameter yang diamati terdiriviabilitas sel BAL, jumlah enkapsul, massa enkapsul, bentuk dan ukuran enkapsul. Hasil penelitian menunjukkanbahwa konsentrasi natrium alginat (w/v), jenis BAL, dan kelompok mempengaruhi nilai viabilitas sel BALdigambarkan dengan persamaan Y = 10,753-0,235X1-1,1007X2+0,085X3+E. Rata-rata viabilitas tertinggi log 9,67CFU/mL pada A3B1 (alginat 3% dan L. bulgaricus) dan terendah pada A1B2 (alginat 1% dan S. thermophylus) log8,82 CFU/mL. Konsentrasi natrium alginat (w/v) dan jenis BAL mempengaruhi jumlah enkapsul digambarkandengan persamaan Y = 363,665-3,233X1+5,667X2+E. Rata-rata jumlah enkapsul tertinggi pada A3B1 (alginat 3%dan L. bulgaricus) 375,33 enkapsul, dan terendah pada A1B2 (alginat 1% dan S. thermopylus) sebesar 360,67enkapsul. Konsentrasi natrium alginat (w/v) dan jenis BAL mempengaruhi massa enkapsul digambarkan denganpersamaan Y = 10,052-0,413X1+1,103X2+E. Rata-rata massa enkapsul tertinggi pada A2B1 (alginat 2% dan L.bulgaricus) 12,659 gram, dan terendah pada A1B2 (alginat 1% dan S. thermopylus) sebesar 9,778 gram. Ukurandiameter panjang enkapsul yang terpendek 7,5mm pada A3B2 (alginat 3% dan S. thermopylus) dan terpanjang10mm pada A2B2 (alginat 2% dan S. thermopylus). Sedangkan diameter melintang berkisar 1,0 mm.Kata kunci: enkapsulasi probiotik, BAL, viabilitas selABSTRACTThe aim of this study were to examine the effect of sodium alginate concentration and types of LAB on cellsviability of LAB probiotic encapsulation. Preparation of LAB probiotic encapsulation using the randomized blockdesign (RBD) factorial, sodium alginate concentration (w/v) comprises 1% (A1), 2% (A2) and 3% (A3). The typesof LAB comprises Lactobacilus bulgaricus (B1), and Streptococous thermopylus (B2) with three replications. Theobserved parameters consisted of cells viability, number, mass, type and size of bead from probioticsencapsulation. The result showed that sodium alginate concentration (w/v) and types of LAB, block effect on cellsviability by the regression equation Y = 10,753-0,235X1-1,1007X2+0,085X3+E. The highest average viability log9.67 CFU/mL on A3B1 (alginate 3% and L. bulgaricus) and the lowest in the A1B2 (alginate 1% and S.thermophylus) log 8.82 CFU / mL. The sodium alginate concentration (w/v) and types of LAB effect on the amountof probiotics encapsulation expressed by the regression equation Y = 363,665-3,233X1+5,667X2+E. The highestaverage number of bead in A3B1 (alginate 3% and L. bulgaricus) 375.33 bead, and the lowest in A1B2 (alginate1% and S. thermopylus) amounted to 360.67 bead. The sodium alginate concentration (w/v) and types of LABeffect on mass of bead represented by the regression equation Y = 10,052-0,413X1+1,103X2+E. The highestaverage mass of bead in A2B1 (alginate 2% and L. bulgaricus) 12.659 grams, and the lowest in A1B2 (alginate 1%and S. thermopylus) amounted of 9.778 grams. While the size of the probiotics encapsulation diameter range fromthe shortest length of 7.5 mm in A3B2 (concentration of 3% sodium alginate and S. thermopylus) and 10 mm inthe longest A2B2 (concentration of 2% sodium alginate and S. thermopylus), with a diameter ranging from 1.0 mmKey words: Probiotics encapsulation, LAB, cells viability
PERUBAHAN KEKERASAN KOMPON KARET DENGAN BAHAN PENGISI ARANG AKTIF TEMPURUNG KELAPA DAN NANO SILIKA SEKAM PADI Marlina, Popy; Pratama, Filli; Hamzah, Basuni; Pambayun, Rindit
Agrin Vol 18, No 1 (2014): Agrin
Publisher : Jenderal Soedirman University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20884/1.agrin.2014.18.1.214

Abstract

Produk karet sering mengalami kerusakan, terutama terjadinya pengerasan pada saat penyimpanan, pengangkutan dan penggunaannya.  Tujuan penelitian ini untuk mengetahui perubahan mutu kompon karet setelah pengusangan.  Perlakuan kompon karet yang digunakan dalam penelitian ini adalah arang aktif tempurung kelapa 10 phr dan nano silika sekam padi 40 phr) dan metode yang digunakan adalah metode akselerasi.  Variasi perlakuan yang diteliti dalam pengukuran umur simpan adalah suhu penyimpanan (60 oC, 70 oC dan 80 oC) dan lama penyimpanan (1, 2, 3, 4, 5, 6 dan 7 hari).  Parameter mutu yang digunakan untuk menentukan keberterimaan produk adalah nilai kekerasan kompon karet.  Peningkatan kekerasan kompon karet pada suhu penyimpanan  60oC dengan kisaran nilai kekerasan sebesar 53-56 Shore A, suhu 70oC kisaran nilai kekerasan 53-57 Shore A dan 80oC kisaran nilai kekerasan 53-59 Shore A. Kata kunc : kompon karet,  arang aktif tempurung kelapa, nano silika sekam padi ABSTRACTThe rubbery products are easily hardened during storage, transportation and usage.  The objective of the research was to  study changes in quality. Treatment of rubber compound used in this study is coconut shell activated charcoal and nano silica 10 phr 40 phr rice husk).  Variation in the observed treatment measurements ageing is storage temperature (60oC, 70oC and 80oC) and storage time (1, 2, 3, 4, 5, 6 and 7 days).  Quality parameters used to determine the acceptability of the product is the value of hardness rubber compound. Increased hardness rubber compound at 60 ° C with a storage temperature range of values of 53-56 Shore A hardness, 70 ° C range of 53-57 Shore A hardness values and hardness value of 80 ° C range 53-59 Shore A. Key words : Rubber compound, coconut shell activated charcoal and rice husk silica nano