Claim Missing Document
Check
Articles

Found 17 Documents
Search

Mural “Wall Schooling” sebagai Sarana Belajar Bahasa Inggris: Studi Kasus Anak Usia Sekolah di Bulak Simpul Kalideres, Jakarta Barat Noeratri Andanwerti; Niken Widi Astuti; M. Nashir Setiawan
VISUAL Vol 17, No 2 (2022)
Publisher : FAKULTAS SENI RUPA DAN DESAIN - UNIVERSITAS TARUMANAGARA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24912/jurnal.v17i2.18917

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah mengetahui proses pembelajaran membaca dan juga menulis dalam bahasa Inggris dibantu dengan kegiatan membuat mural. Mural adalah gambar atau lukisan di media dinding, tembok atau media luas lainnya yang bersifat permanen. Sekolah dan keluarga memiliki peran sentral untuk menentukan keberhasilan pencapaian anak di dalam perkembangan bahasa, dan lewat membaca anak dapat meningkatkan penambahan kosa kata di dalam bahasa. Bahasa adalah dasar dari seorang anak memahami dan berinteraksi dengan lingkungan. Subyek dalam penelitian ini adalah anak-anak sekolah dasar. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif, pengumpulan data dilakukan dengan metode observasi, wawancara, dan dokumentasi. Analisis data menggunakan teknik analisis deskriptif melalui tiga langkah yaitu reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan atau verifikasi. Hasil penelitian adalah proses belajar dapat dilakukan keempat subyek dengan bantuan mural sebagai media untuk mempermudah menulis dan membaca dalam bahasa Inggris. Kata kunci: mural, wall schooling, baca, bahasa Inggris, anak
PENGGUNAAN VISUAL DAN CERITA DALAM PROMOSI SECARA ONLINE UNTUK MEMPERKENALKAN BATIK CIPRATAN SLB NEGERI SEMARANG JAWA TENGAH Noeratri Andanwerti; Siti Nurannisaa P.B; Niken Widi Astuti
Jurnal Bakti Masyarakat Indonesia Vol 2, No 2 (2019): Jurnal Bakti Masyarakat Indonesia
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat, Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1072.847 KB) | DOI: 10.24912/jbmi.v2i2.7247

Abstract

Dalam upaya mengenalkan suatu produk, dibutuhkan wawasan dan pengetahuan mengenai promosi. Konten visual dan cerita merupakan beberapa komponen yang perlu dimiliki dalam proses promosi. Media sosial saat ini telah mencakup semua saluran komunikasi dan alat media yang semakin sering digunakan untuk menghubungkan antar individu yang tersebar. Perkembangan media sosial ke dalam kehidupan sehari-hari telah mempengaruhi cara konsumen berinteraksi dan berperilaku di seluruh dunia. Media sosial bisa menjadi salah satu pilihan media dalam melakukan promosi. SLB Negeri Semarang adalah salah satu sekolah yang memiliki produk ungggulan yaitu Batik Cipratan. Batik tersebut telah dikenal masyarakat karena keunikan dalam teknik produksinya. Promosi produk Batik Cipratan saat ini masih menggunakan cara konvensional. Fakultas Seni Rupa dan Desain (FSRD) melalui tim pengabdian masyarakat mencoba memfasilitasi kebutuhan SLB Negeri Semarang untuk menciptakan perencanaan promosi menggunakan media sosial secara online. Kegiatan ini bertujuan untuk dapat mendukung proses pengenalan dan promosi produk Batik Cipratan. Kegiatan ini menggunakan metode belajar class room training yaitu memberikan pelatihan dalam ruang-ruang kelas sesuai dengan topik yang dibutuhkan. Pelatihan ini memberikan pengetahuan dan wawasan bagi SLB Negeri Semarang untuk dapat mengoptimalkan proses promosi yang telah dilakukan sebelumnya. Untuk kedepan diperlukan langkah pembentukan tim khusus dari pihak sekolah dalam melakukan promosi lebih lanjut. Hasil dari pelatihan ini, para guru diharapkan memiliki pemahaman mengenai pengelolaan media dalam menyusun perencanaan promosi yang akan dilakukan dengan elemen visual dan cerita yang dapat jadi kekuatan dalam mengenalkan produk.
HUBUNGAN STRES AKADEMIK DENGAN SUBJECTIVE WELL-BEING PADA MAHASISWA SELAMA MASA PANDEMI COVID-19 Izzi Mawaddah; Niken Widi Astuti; Erik Wijaya
PROSIDING SERINA Vol. 2 No. 1 (2022): PROSIDING SERINA IV 2022
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (234.263 KB) | DOI: 10.24912/pserina.v2i1.18552

Abstract

Selama masa pandemi COVID-19 seluruh kegiatan pembelajaran dilaksanakan secara daring dan berbagai permasalaahan harus dihadapi mahasiswa yang dapat memicu stres akademik. Stres akademik yang dialami mahasiswa dapat menyebabkan menurunnya subjective well-being. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara stres akademik dengan subjective well-being pada mahasiswa selama masa pandemic COVID-19. Penelitian ini melibatkan 123 partisipan yang terdiri atas mahasiswa yang khususnya aktif diperguruan tinggi JABODETABEK (Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi). Penelitian ini menggunakan ESSA (Educational Stress Scale for Adolescent) sebagai alat ukur stres akademik serta PANAS (Positive and Negative Affect Schedule) dan SWLS (The Satisfaction with Life Scale) sebagai alat ukur subjective well-being. Hasil menunjukkan bahwa terdapat hubungan negatif signifikan antara stress akademik dengan subjective well-being.
Mural “Wall Schooling” sebagai Sarana Belajar Bahasa Inggris: Studi Kasus Anak Usia Sekolah di Bulak Simpul Kalideres, Jakarta Barat Noeratri Andanwerti; Niken Widi Astuti; M. Nashir Setiawan
VISUAL Vol 17 No 2 (2022)
Publisher : FAKULTAS SENI RUPA DAN DESAIN - UNIVERSITAS TARUMANAGARA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24912/jurnal.v17i2.18917

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah mengetahui proses pembelajaran membaca dan juga menulis dalam bahasa Inggris dibantu dengan kegiatan membuat mural. Mural adalah gambar atau lukisan di media dinding, tembok atau media luas lainnya yang bersifat permanen. Sekolah dan keluarga memiliki peran sentral untuk menentukan keberhasilan pencapaian anak di dalam perkembangan bahasa, dan lewat membaca anak dapat meningkatkan penambahan kosa kata di dalam bahasa. Bahasa adalah dasar dari seorang anak memahami dan berinteraksi dengan lingkungan. Subyek dalam penelitian ini adalah anak-anak sekolah dasar. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif, pengumpulan data dilakukan dengan metode observasi, wawancara, dan dokumentasi. Analisis data menggunakan teknik analisis deskriptif melalui tiga langkah yaitu reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan atau verifikasi. Hasil penelitian adalah proses belajar dapat dilakukan keempat subyek dengan bantuan mural sebagai media untuk mempermudah menulis dan membaca dalam bahasa Inggris. Kata kunci: mural, wall schooling, baca, bahasa Inggris, anak
Hubungan Autonomy-Supportive Teaching dengan Prokrastinasi Akademik Siswa SMA Jakarta yang menjalani Pembelajaran Jarak Jauh Cita Aliviani; Niken Widi Astuti
Provitae: Jurnal Psikologi Pendidikan Vol. 15 No. 2 (2022): Provitae: Jurnal Psikologi Pendidikan
Publisher : Fakultas Psikologi Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24912/provitae.v15i2.20897

Abstract

This study aims to determine the relationship between autonomy-supportive teaching and the academic procrastination of Jakarta high school students undergoing distance learning. Autonomy-Supportive Teaching is one of the learning methods in which the teacher understands the student's point of view by showing a desire to listen to students' opinions, providing opportunities for students to be able to choose and decide something related to activities in the classroom, and provide rational reasons when delivering material, giving assignments, or in setting a rule (Rohinsa et al., 2019). Meanwhile, academic procrastination is a tendency to delay school-related activities and behaviors (McCloskey & Scielzo, 2015). This research is a type of quantitative research using non-probability sampling techniques, namely purposive sampling and snowball sampling in online sampling. Participants in this study amounted to 169 high school students (SMA) Jakarta with an age range of 15-18 years. The measuring instruments used in this study were the Learning Climates Questionnaire (LCQ) to measure autonomy-supportive teaching and the Academic Procrastination Scale (APS) to measure academic procrastination. The results of this study indicate that autonomy-supportive teaching has a negative relationship with academic procrastination with a value of r = -.187 and p = .015. This means that the higher the autonomy-supportive teaching applied, the lower the academic procrastination carried out.
Peranan Panti X Dalam Menanamkan Pendidikan Karakter Anak Asuh Geby Septiana; Niken Widi Astuti; Willy Tasdin
Jurnal Pendidikan Indonesia Vol. 4 No. 9 (2023): Jurnal Pendidikan Indonesia (Japendi)
Publisher : Publikasi Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59141/japendi.v4i9.2211

Abstract

Pendidikan karakter adalah membentuk kepribadian seseorang melalui pendidikan karakter, dan hasilnya tercermin dalam tindakan nyata seseorang (Lickona, 1991). Tujuan pendidikan karakter untuk membantu anak berkembang secara fisik dan mental, dari fitrahnya menuju kemanusiaan dan peradaban yang lebih baik (Hadisi, 2015). Penelitian ini bertujuan untuk melihat peranan panti asuhan dan mendeskripsikan dalam menanamkan pendidikan karakter. Jenis penelitian menggunakan metode kualitatif. Analisis data penelitian ini menggunakan reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Penelitian ini melibatkan dua pengasuh dan dua anak asuh di Panti X. Hasil observasi menunjukan bahwa ada beberapa karakter anak asuh yang masih belum sesuai dengan lima Gerakan Penguatan Pendidikan Karakter (PPK) yaitu nilai religius, nilai nasionalisme, nilai kemandirian, nilai gotong royong, dan nilai integritas. Hasil penelitian menunjukan bahwa peran panti dalam upaya menanamkan pendidikan karakter melalui kegiatan, program, pembelajaran, pemahaman, serta aturan dan tata tertib yang dapat mengembangkan nilai-nilai karakter anak asuh. Berdasarkan analisis dapat diambil kesimpulan bahwa peran panti X dengan memberikan bimbingan dan dukungan yang dapat terwujud dengan berbagai faktor pendukung seperti keterlibatan pengurus panti asuhan yang bersedia dalam membimbing anak panti, kesadaran anak pada perilaku dan lingkungan panti yang mendukung.
HUBUNGAN STRES KERJA DENGAN KESEJAHTERAAN PSIKOLOGIS GURU Flaviani Nathania Leonardi; Niken Widi Astuti
Provitae: Jurnal Psikologi Pendidikan Vol. 16 No. 2 (2023): Provitae: Jurnal Psikologi Pendidikan
Publisher : Fakultas Psikologi Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24912/provitae.v16i2.26700

Abstract

The background of this research is to see that teaching is a profession with a high level of stress. When a teacher has a high level of stress, this will affect the individual teacher's well-being. This study aims to see whether there is a relationship between work stress and the psychological teacher's well-being. This research is a quantitative study using a purposive sampling technique, with a survey method using a questionnaire and g-form. The questionnaires used were the Job Stress Scale by Parker & Decotiis (1983) and Ryff's Psychological Well Being Scale by Ryff (1995). This study involved 385 teacher participants aged 21 to 60 years. This research was conducted for approximately 4 months starting from September 2022 to December 2022. The results of the correlation test using the Pearson Correlation Test, show that there is a negative relationship between work stress and psychological well-being. Negative work relationship means, the higher the teacher stress, the lower the teacher's psychological well-being.
GAMBARAN SELF-REGULATION GURU PAUD DALAM MENGAJAR Theresia Margaretha; Niken Widi Astuti
Journal of Social and Economics Research Vol 5 No 2 (2023): JSER, December 2023
Publisher : Ikatan Dosen Menulis

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54783/jser.v5i2.166

Abstract

Penelitian ini melihat gambaran self-regulation pada guru PAUD dalam mengajar. Menurut Brown (2000), Self-regulation adalah kapasitas untuk merencanakan dan mengendalikan tindakan secara fleksibel sesuai dengan harapan yang telah ditetapkan (Pichardo et al., 2014). Partisipan dari penelitian ini adalah Guru PAUD yang tercatat aktif mengajar di satuan pendidikan PAUD yang terdiri atas 200 Responden. Analisis data menggunakan metode kuantitatif deskriptif. Alat ukur yang digunakan adalah the self-regulation questionnaire (SRQ) yang dikembangkan Brown, Miller, dan Lawendowski (1999). Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa guru PAUD memperlihatkan self-regulation dengan nilai rata - rata yang cukup baik, yaitu 3.86 dengan kategorisasi yang tergolong sedang sebanyak 135 partisipan, rendah 35 partisipan dan tinggi sejumlah 30 orang.
HUBUNGAN POLA ASUH DEMOKRATIS DENGAN MOTIVASI BELAJAR PADA REMAJA Chintya Romansa; Niken Widi Astuti
Journal of Social and Economics Research Vol 5 No 2 (2023): JSER, December 2023
Publisher : Ikatan Dosen Menulis

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54783/jser.v5i2.188

Abstract

Penelitian yang penulis buat bertujuan untuk mengetahui hubungan pola asuh demokratis dengan motivasi belajar pada remaja. Pola asuh demokratis menurut Baumrind adalah dimana orang tua menuntun anaknya dalam bertindak dan memilih dan motivasi belajar adalah keinginan seseorang untuk meningkatkan semangat belajar dari diri sendiri atau dari luar untuk melakukan kegiatan belajar hingga mencapai satu tujuan. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah kuantitatif non eksperimental, pengambilan data menggunakan teknik purposive sampling. Partisipan pada penelitian ini berjumlah 320 orang. Penelitian ini menggunakan instrumen pola asuh Authoritative yang diperoleh dari Bagian Riset dan Pengukuran fakultas Psikologi Universitas Tarumanagara untuk mengukur pola asuh demokratis, dan menggunakan Academic Motivation Scale-Short Indonesian Language Version untuk mengukur motivasi belajar. Dikarenakan data pola asuh bersifat nominal sehingga tidak memungkinkan adanya uji korelasi, peneliti menggunakan uji beda untuk mengukur kedua variabel. Hasil penelitian menunjukkan hasil terdapat hubungan antara pola asuh demokratis dengan motivasi belajar.
PARENTING STYLES PADA ORANG TUA YANG MEMILIKI ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS Mayadinda sari; Niken Widi Astuti
Jurnal Muara Ilmu Sosial, Humaniora, dan Seni Vol. 8 No. 2 (2024): Jurnal Muara Ilmu Sosial, Humaniora, dan Seni
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat, Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24912/jmishumsen.v8i2.27768.2024

Abstract

Anak berkebutuhan khusus adalah anak yang membutuhkan pendekatan pendidikan yang disesuaikan dengan tantangan belajar dan kebutuhan unik yang dimiliki setiap anak. Dalam konteks ini, penting untuk memberikan perhatian dan dukungan yang tepat agar setiap anak dapat mencapai potensi maksimal. Beberapa penelitian yang telah dilakukan menyebutkan bahwa perkembangan perilaku pada anak berkebutuhan khusus masih kurang optimal. Salah satu faktor yang berpengaruh adalah parenting styles yang diterapkan oleh orang tua. Penelitian ini bertujuan untuk melihat gambaran parenting style pada anak berkebutuhan khusus di Indonesia. Penelitian dilakukan di empat Sekolah Berkebutuhan Khusus di Tangerang, Indonesia. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuantitatif non-eksperimental, dengan teknik pengumpulan data menggunakan teknik purposive sampling melalui kuesioner digital melalui google form dan kuesioner fisik. Partisipan dalam penelitian ini adalah 155 orang tua yang memiliki anak berkebutuhan khusus. Penelitian ini menggunakan instrumen kuesioner Parenting Style Dimension Questionnaire untuk mengukur parenting styles. Hasil uji reliabilitas kuesioner pada dimensi authoritative mempunyai nilai Alpha Cronbach sebesar 0.830, dimensi authoritarian 0.901, dan dimensi permissive 0.620 sehingga instrumen tersebut reliabel untuk digunakan. Hasil dari penelitian ini menunjukkan 93.5% orang tua menerapkan authoritative parenting, 0.6% menerapkan authoritarian parenting, dan 5.8% menerapkan permissive parenting.