Mochamad Fauzie
Universitas Indraprasta PGRI

Published : 6 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

Perancangan Buku Komik Geger Cilegon 1888 Mochammad Bagas Ernanto Putra; Herliyana Rosalinda; Mochamad Fauzie
Visual Heritage: Jurnal Kreasi Seni dan Budaya Vol 3, No 3 (2021): Visual Heritage: Jurnal Kreasi Seni dan Budaya
Publisher : Universitas Indraprasta PGRI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30998/vh.v3i3.3265

Abstract

Perancangan buku komik Geger Cilegon 1888 ini dibuat sebagai media pembelajaran bagi generasi muda mengenai sejarah perlawanan masyarakat Cilegon melawan diskriminasi Belanda. Pada peristiwa tersebut terdapat penanaman nilai semangat juang dalam jiwa masyarakat, khususnya remaja usia 17 hingga 18 tahun, dalam pembentukan pribadi generasi muda yang nasionalis dan cinta tanah air. Artikel ini akan memaparkan latar belakang serta proses perancangan buku komik Geger Cilegon 1888. Media buku komik dipilih dikarenakan saat ini penjelasan mengenai sejarah peristiwa Geger Cilegon 1888 umumnya berupa buku teks saja, belum ada yang menggunakan media bergambar seperti komik. Media ini akan menjadi salah satu alternatif media yang dapat memvisualisasikan peristiwa Geger Cilegon 1888. Perancangan media ini menggunakan metode kualitatif dengan komponen analisis meliputi:  materi  komunikasi  (materi  pesan), analisis khalayak, media komunikasi, komponen-komponen visual yang akan melengkapi data tulisan menjadi data visual. Keunggulan dari media komik  secara konsep visual yaitu, masyarakat dapat menikmati media dalam bentuk buku komik dengan cerita yang mudah dipahami, bentuk karakter dan pewarnaan yang menarik sehingga membuat cerita menjadi lebih hidup. Kegunaan dari media hasil rancangan tersebut ialah sebagai salah satu alternatif pilihan media bagi masyarakat yang ingin mengetahui peristiwa Geger Cilegon 1888.
Pelatihan Membatik untuk Anggota Majelis Taklim Salsabila Al Barokah di Lebak Jakarta Selatan Mochamad Fauzie; Umi Kholisya; Catur Sunu Wijayanto
Jurnal PkM Pengabdian kepada Masyarakat Vol 1, No 02 (2018): Jurnal PkM Pengabdian kepada Masyarakat
Publisher : Universitas Indraprasta PGRI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30998/jurnalpkm.v1i02.2545

Abstract

Untuk melestarikan batik perlu dilakukan inventarisasi motif ragam hias, pewarisan keterampilan membatik dan penanaman apresiasi. Sasarannya adalah calon pengrajin dan kepada masyarakat yang akan menjadi tempat tumbuh dan berkembangnya kesenian tersebut. Tahap pelestarian batik tersebut diterapkan kepada anggota majelis taklim Salsabila Al Barokah di Kampung Lebak, Jakarta Selatan dengan mempertimbangkan kebutuhan mitra akan keterampilan memproduksi komoditi, dihubungkan dengan fakta, bahwa sebagian besar beretnis Betawi dan memiliki pengetahuan yang baik tentang ragam hias Betawi yang dapat diterapkan menjadi komponen utama batik. Metode perlakuannya adalah dengan memberi pengetahuan tentang sejarah singkat dan filosofi batik di Indonesia, meneguhkan dan menambah pengetahuan tentang ragam hias Betawi sebagai komponen batik, dan memberi praktik latihan membatik. Pencapaian yang dihasilkan adalah terjadi peningkatan pengetahuan tentang batik, penguasaan ketrampilan dasar membatik, dan peningkatan penghargaan terhadap batik.  Kata kunci: batik, kriya tekstil, Betawi, ragam hias
Perancangan Buku Ilustrasi Jurus Khas Silat Beksi sebagai Aliran Bela Diri Rakyat Betawi Deny Prabowo; Mochamad Fauzie; Widya Nuriyanti
Cipta Vol 1, No 3 (2023): Cipta
Publisher : Universitas Indraprasta PGRI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30998/cipta.v1i3.1800

Abstract

Silat beksi merupakan salah satu aliran silat khas Betawi. Hal yang menjadi keunggulan silat beksi adalah dijadikannya Gerakan silat sebagai mediasi untuk berdakwah. Namun, masyarakat sudah mulai mengabaikan silat beksi karena kurangnya informasi dan media yang mendukung progam pelestarian budaya dari pihak yang bersangkutan, seperti sanggar dan perguruan. Penelitian ini bertujuan untuk merancang buku ilustrasi gerakan silat berjudul “Jurus Khas Silat Beksi” dilatari oleh masalah menurunya popularitas Silat Beksi tersebut. Jurus khas Silat Beksi berupa pertahanan empat penjuru mata angin diperkenalkan dan divisualisasikan ke dalam bentuk buku ilustrasi karena memiliki gerakan yang sederhana dan mudah dipelajari. Penelitian ini menghasilkan buku ilustrasi yang diharapkan bermanfaat sebagai media pembelajaran untuk masyarakat luas dan menambah khazanah produk Desain Komunikasi Visual yang dapat dikembangkan dalam ranah pengkaryaan maupun pengkajian
Tradisi dan Kreasi Kostum Topeng Betawi Muhtarom, Imam; Fauzie, Mochamad; Tjahyono, Puguh
Jurnal Desain Vol 5, No 01 (2017): Jurnal Desain
Publisher : Universitas Indraprasta PGRI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (442.422 KB) | DOI: 10.30998/jurnaldesain.v5i01.1833

Abstract

Tulisan ini membahas peran penting kostum dalam menghadirkan penonton di tengah-tengah pentas topeng betawi. Kostum ditunggu penonton lantaran aneka warna dan aksesorisnya sehingga ketika para penari pentas menjadi menarik dilihat. Kostum tersebut adalah hasil kreasi antara kostum tradisi dan kostum kreasi. Gabungan keduanya berhasil menciptakan kostum-kostum yang memikat penonton untuk melihat pentas topeng betawi. Kostum itulah yang menjadikan topeng betawi tetap memperoleh undangan pentas.
Produksi Infografik Dinamis Zona Afotik Berjudul Ekosistem Gelap Gulita Nurhbalisyah Syah; Muhammad Yusuf Apriaji; Mochamad Fauzie
Journal of Art, Film, Television, Animation, Games and Technology Vol. 3 No. 2 (2024)
Publisher : Perkumpulan Program Studi Film dan Televisi Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The research aims to produce dynamic infographic of the aphotic zone entitled Pitch Dark Ecosystem. The aphotic zone is a region without sunlight that covers the entire ecosystem in the deep sea. The aphotic zone holds so many mysteries that it attracts the attention of scientists to explore it further. Unfortunately, public interest in knowledge of the deep sea is limited, even still not much compared to knowledge about outer space. One of the reasons is the lack of media that raises the theme of the deep sea, especially those designed for teenagers. This research offers a design solution by designing dynamic infographics. The type of research is qualitative research, especially the qualitative descriptive type. The data collected is knowledge of aphotic zones, which consists of sea depth zoning, environmental conditions, and survival strategies of deep-sea creatures. The data source consists of literature and resource persons (marine experts). The data collection techniques include literature studies and interviews. The data collected is then selected and formulated into a dynamic infographic. The research has produced dynamic infographics that are the characteristics of late adolescence, with characteristics, including The infographics using a flat design illustration drawing style with bright analog color composition, the use of an informal Poppins typeface, and a dynamic layout style. This dynamic infographic targets behavioral changes in late adolescents and more curiosity to seek knowledge of the deep-sea aphotic zone
Perancangan Buku Ilustrasi Batik Larangan sebagai Artefak Kebudayaan dari Yogyakarta Aprilia Nur Saputri; Mochamad Fauzie; Qisthi Maghfiroh
Cipta Vol 2, No 2 (2023): Cipta
Publisher : Universitas Indraprasta PGRI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30998/cipta.v2i2.2399

Abstract

Tujuan penelitian adalah merancang buku ilustrasi yang berjudul Batik Larangan Yogyakarta. Saat ini banyak sekali masyarakat yang menggunakan berbagai motif batik. Namun, masyarakat terkadang memakai motif yang tidak sesuai, hanya berdasar pada alasan suka tanpa memahami peruntukannya, misalnya penggunaan motif untuk upacara kematian pada acara pernikahan. Penggunaan motif batik yang dianggap sakral bagi keraton Yogyakarta, misalnya motif parang rusak barong yang hanya boleh dipakai oleh Raja/Sultan, namun dijadikan untuk desain alas kaki. Jenis penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Data yang dikumpulkan adalah data verbal berupa pengetahuan tentang batik larangan Yogyakarta. Sumber datanya meliputi: pustaka (buku, artikel ilmiah, laman), narasumber (abdi dalem), dan lokasi (keraton Yogyakarta). Teknik pengumpulan data meliputi: studi pustaka, wawancara dan observasi. Hasil pengumpulan data kemudian diolah dan diformulasi menjadi buku ilustrasi. Penelitian ini menghasilkan buku ilustrasi yang berjudul Batik Larangan Yogyakarta yang sesuai didesain dengan karakteristik remaja akhir. Menggunakan gaya ilustrasi kartun, pilihan huruf yang mudah terbaca. Adapun skema warnanya menggunakan komposisi warna analog. Hasil rancangan diharapkan bermanfaat sebagai sumber belajar bagi pembaca