Claim Missing Document
Check
Articles

Found 10 Documents
Search

VISUALIZATION OF BATIK LATOHAN MOTIF IN LASEM DISTRICT, REMBANG REGENCY Qisthi Maghfiroh; Edi Kurniadi; Mulyanto Mulyanto
-
Publisher : Universitas Sebelas Maret

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (627.803 KB)

Abstract

Batik is a blend of art on cloth by using traditional malam coating techniques, which create its own uniqueness that causes batik is recognized by the world since October 2, 2009. In its development, batik art is no longer only done and developed in the palace environment, but also began to work and grow outside the palace to the coastal area. This can be seen with the emergence of batik artisans coming from outside the palace, such as in the Lasem (Rembang), Pekalongan, Tuban, Cirebon, Demak, and other areas with the characteristics and uniqueness of each, and the creativity of batik craftsmen itself. Widespread and developed batik, encouraging the birth of new motifs that have its own characteristics in each region, especially in Lasem. This research tries to explain the visualization of batik latohan motif in Lasem District, Rembang Regency. Methods of data collection are interviews, observation and documentation. The validity of the data using Miles technics of data triangulation. Finding that: (1) Latohan motif obtained and inspired from the depiction of plants latoh, which is a kind of seaweed that became typical food coastal communities, especially Lasem; (2) Visualization of batik latohan motif using plant ornaments that are given isen-isen that make the motif appear more volume, life, and rhythm, and combined with the game of good and beautiful color, so happened color effect with special style of Lasem batik.
Motif Batik Buket Buah Kawis Qisthi Maghfiroh
Cipta Vol 1, No 3 (2023): Cipta
Publisher : Universitas Indraprasta PGRI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30998/cipta.v1i3.1783

Abstract

Lasem merupakan salah satu sentra industri batik tulis di Indonesia yang mempunyai hasil batikan yang rumit, dengan permainan warna yang indah, serta hasil canthingan yang unik dan khas. Pembuatan motif pada batik tulis Lasem banyak terinspirasi oleh ornamen kebudayaan Cina misalnya burung hong, ornamen kebudayaan barat (Belanda) misalnya buket, dan ornamen kebudayaan keraton misalnya kawung. Pembatik pribumi Lasem dan sekitarnya juga telah menciptakan motif-motif khas Lasem, misalnya latohan, kricakan, gunung ringgit, dan yang lain. Motif-motif khas Lasem terinspirasi dari lingkungan alam di sekitar Lasem, juga peristiwa sejarah yang terjadi pada saat itu. Tujuan penelitian ini untuk menjelaskan proses penciptaan desain motif batik buket buah kawis yang terinspirasi dari buah kawis yang banyak ditemui di lingkungan Lasem. Metode pengumpulan data adalah wawancara, observasi dan dokumentasi. Hasil penelitian: (1) Kawis merupakan salah satu buah yang tumbuh subur di lingkungan sekitar Lasem, yang dijadikan bahan baku pembuatan sirup kawista, yaitu oleh-oleh khas dari Kabupaten Rembang; dan (2) Pembatik di Lasem belum banyak yang membuat desain batik dengan mengangkat buah kawis sebagai ornamen batik khas Lasem yang unik dan khas.
Kajian Etnosains pada Batik Lasem sebagai Nilai Ilmiah Terintegrasi Budaya Lokal Okyranida, Indica Yona; Maghfiroh, Qisthi; Bhakti, Yoga Budi
Schrodinger Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Fisika Vol 5, No 1 (2024): Schrodinger Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Fisika
Publisher : UNIVERSITAS INDRAPRASTA PGRI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30998/sch.v5i1.11567

Abstract

This study explores the ethnoscience in Batik Lasem, a cultural heritage of Indonesia rich in scientific and aesthetic values. The research aims to identify and analyze the traditional knowledge embedded in the motifs and techniques of Batik Lasem, and how these values are integrated into the local community's life. The research methods include literature review, direct observation, and interviews with batik artisans and cultural experts. The findings reveal that Batik Lasem is not only an artistic expression but also reflects a deep understanding of local ecology, natural dyeing, and philosophy of life. The scientific values found in the batik-making process, such as the use of natural materials and eco-friendly dyeing techniques, demonstrate great potential for integration with modern science. The study concludes that Batik Lasem can serve as a medium for education and cultural preservation, as well as an inspiration for the development of science based on local culture
Visualisasi Motif Kricak / Watu Pecah di Perusahaan Batik Tulis Lasem Pusaka Beruang Desa Sumbergirang Kecamatan Lasem Kabupaten Rembang Maghfiroh, Qisthi; Umami, Sahrul
Jurnal Desain Vol 9, No 3 (2022): Jurnal Desain
Publisher : Universitas Indraprasta PGRI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30998/jd.v9i3.12999

Abstract

Kota Lasem, salah satu sentra industri batik di Indonesia yang memiliki produksi batik tulis yang unik dan unik, dijuluki “Cina Kecil” karena merupakan kota pertama tempat orang Tionghoa berlabuh di Jawa dan terdapat desa-desa keturunan Tionghoa. Penelitian ini mencoba menjelaskan visualisasi motif pecah kricak/watu pecah pada Perusahaan Batik Tulis Lasem Pusaka Beruang Desa Sumbergirang Kecamatan Lasem Kabupaten Rembang. Metode pengumpulan data adalah wawancara, observasi dan dokumentasi. Validitas data menggunakan teknik triangulasi model Miles. Temuan: (1) Ada tiga motif batik khas Lasem, yaitu latohan, sekar jagad laseman, dan watu pecah/kricak; (2) Seni batik tulis Lasem merupakan persilangan lintas budaya antara Lasem dan Tionghoa, sehingga memiliki corak yang khas.
Sanggit Batik Pada Sarung Batik Lasem Di Kabupaten Rembang Maghfiroh, Qisthi; Sunarmi, Sunarmi
Visual Heritage: Jurnal Kreasi Seni dan Budaya Vol 7, No 1 (2024): Visual Heritage: Jurnal Kreasi Seni Dan Budaya
Publisher : Universitas Indraprasta PGRI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30998/vh.v7i1.11306

Abstract

Batik Lasem lahir dan berkembang di kawasan pecinan Lasem Kabupaten Rembang. Batik Lasem memiliki bentuk yang unik dan khas yang tidak dapat ditemui di sentra industri batik daerah lain.  Batik Lasem pada umumnya diproduksi dalam tiga macam kain, yaitu: kain panjang/jarik, kain sarung, dan kain selendang/gendongan. Sarung batik Lasem saat ini tengah menjadi trend tersendiri bagi masyarakat di Kabupaten Rembang untuk dijadikan pakaian yang nyaman dan estetik. Namun, sebagian pembatik atau desainer batik di Lasem belum menyadari akan pentingnya sanggit batik untuk menghadirkan visualisasi sarung yang indah dan tampak pas untuk dikenakan. Penelitian ini berusaha menjelaskan sanggit batik pada sarung batik Lasem di Kabupaten Rembang. Metode pengumpulan data adalah wawancara, observasi dan dokumentasi. Validitas data menggunakan teknik triangulasi model Miles. Temuan: Sanggit batik pada sarung batik Lasem di Kabupaten Rembang terdapat pada sarung batik dengan letak tumpal yang berada di tengah, serta tata warna dan pemilihan motif-motif yang unik dan khas Lasem sehingga sanggit sarung batik Lasem mempunyai visualisasi yang indah dan pas untuk dikenakan.  
Alat komunikasi tradisional Kampung Naga sebagai inspirasi perancangan desain motif batik Kentongan Kampung Naga Maghfiroh, Qisthi; Sunarmi, Sunarmi; Santosa, Santosa
Jurnal Desain Vol 12, No 1 (2024): Jurnal Desain
Publisher : Universitas Indraprasta PGRI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30998/jd.v12i1.22101

Abstract

Kentongan merupakan salah satu teknologi komunikasi tradisional peninggalan asli bangsa Indonesia. Kentongan biasa dimanfaatkan oleh masyarakat yang tinggal di daerah pedesaan atau pegunungan, khususnya di Kampung Naga Provinsi Jawa Barat. Sebagai alat komunikasi tradisional, kentongan memiliki bentuk yang unik dan khas. Penelitian ini berusaha menjelaskan kentongan sebagai identitas kebudayaan di Kampung Naga, yang tetap dilestarikan dan bertahan di tengah perkembangan teknologi yang semakin modern dan canggih. Metode pengumpulan data yaitu wawancara, observasi, dan dokumentasi. Validitas data menggunakan teknik triangulasi model Miles. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) kentongan berfungsi sebagai simbol kebersamaan dan kerukunan masyarakat Kampung Naga, dan (2) keunikan bentuk kentongan dapat diadaptasi menjadi motif batik “Kentongan Kampung Naga” melalui pendekatan filosofi bentuk. Temuan ini memberikan implikasi terhadap pelestarian budaya lokal dan pengembangan desain kreatif berbasis tradisi sebagai upaya mendukung perekonomian masyarakat setempat.
Pemanfaatan Desain Banner dan Backdrop sebagai Strategi Promosi Pesantren Kilat Zaharani, Yuni; Putri, Martha Tisna Ginanjar; Maghfiroh, Qisthi
Darma Cendekia Vol. 3 No. 2 (2024): Darma Cendekia
Publisher : CV Buana Prisma Sejahtera

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.60012/dc.v3i2.115

Abstract

Masjid memiliki fungsi penting sebagai pusat kegiatan keagamaan dan sosial yang bermanfaat bagi umat Islam. Salah satu aktivitas positif yang dapat dilakukan di masjid adalah penyelenggaraan pesantren kilat, yang bertujuan menyampaikan nilai-nilai agama untuk mencegah perilaku negatif pada anak dan remaja. Masjid Bayt Ar-Rahman di Sawangan, Depok, menjadi salah satu masjid yang melaksanakan kegiatan tersebut. Namun terdapat beberapa kendala, seperti terbatasnya media promosi akibat lokasi masjid yang berada dalam kompleks perumahan, serta tidak adanya backdrop sebagai penunjang kegiatan.  Sebagai bentuk solusi, tim pengabdian masyarakat merancang desain media promosi, yaitu banner outdoor/spanduk berukuran 3x1 meter untuk digunakan di luar masjid, serta backdrop berukuran 3x2 meter yang dipasang di dalam masjid selama kegiatan berlangsung. Media promosi ini juga tersedia dalam format digital untuk penyebaran melalui media sosial. Kegiatan ini diharapkan dapat membantu Dewan Kemakmuran Masjid (DKM) meningkatkan partisipasi peserta serta mendukung kelancaran penyelenggaraan pesantren kilat di Masjid Bayt Ar-Rahman.
Perancangan buku ilustrasi Beruang Madu berjudul si kecil pemanjat ulung yang terancam punah Nurpahala, Sukma; Sidhartani, Santi; Maghfiroh, Qisthi
Cipta Vol 2, No 3 (2024): Cipta
Publisher : Universitas Indraprasta PGRI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30998/cipta.v2i3.2735

Abstract

Tujuan penelitian untuk memberikan wawasan edukasi kepada masyarakat khususnya anak sekolah dasar dan menengah mengenai beruang madu satwa langka. Metode penelitian yang digunakan adalah jenis metode penelitian kualitatif. Teknik pengumpulan data dengan mengumpulkan beberapa penelitian merupakan studi literatur dari buku, skripsi, jurnal dan hasil wawancara serta observasi langsung ke lokasi penelitian. Hasil penelitian yang telah didapat yaitu bahwa media yang dibuat berupa buku ilustrasi. Perlunya membuat media melalui buku ilustrasi sebagai upaya untuk edukasi mengenai beruang madu satwa langka kepada generasi penerus bangsa. Melalui edukasi sejak awal tentunya akan memudahkan kita dalam membangun sikap perduli, menimbulkan perkembangan yang baik kedepannya. Khususnya anak yang berusia 7-13 tahun sehingga sesuai segmentasi yang ditetapkan. Konsep desain dilengkapi dengan gambar ilustrasi, dan dilengkapi dengan penjelasan berupa teks narasi sehingga informasi yang didapat lebih jelas. Peneliti berharap dengan adanya media informasi berupa buku ilustrasi kepada masyarakat luas khususnya anak-anak. Buku ini akan dipublikasikan dengan cara dijual pada toko buku seluruh Indonesia. Dalam perancangan ini diharapkan buku ilustrasi ini mampu menimbulkan minat membaca anak-anak khususnya sekolah dasar sampai sekolah menengah pertama terhadap buku pengetahuan.
Perancangan Buku Ilustrasi Batik Larangan sebagai Artefak Kebudayaan dari Yogyakarta Saputri, Aprilia Nur; Fauzie, Mochamad; Maghfiroh, Qisthi
Cipta Vol 2, No 2 (2023): Cipta
Publisher : Universitas Indraprasta PGRI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30998/cipta.v2i2.2399

Abstract

Tujuan penelitian adalah merancang buku ilustrasi yang berjudul Batik Larangan Yogyakarta. Saat ini banyak sekali masyarakat yang menggunakan berbagai motif batik. Namun, masyarakat terkadang memakai motif yang tidak sesuai, hanya berdasar pada alasan suka tanpa memahami peruntukannya, misalnya penggunaan motif untuk upacara kematian pada acara pernikahan. Penggunaan motif batik yang dianggap sakral bagi keraton Yogyakarta, misalnya motif parang rusak barong yang hanya boleh dipakai oleh Raja/Sultan, namun dijadikan untuk desain alas kaki. Jenis penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Data yang dikumpulkan adalah data verbal berupa pengetahuan tentang batik larangan Yogyakarta. Sumber datanya meliputi: pustaka (buku, artikel ilmiah, laman), narasumber (abdi dalem), dan lokasi (keraton Yogyakarta). Teknik pengumpulan data meliputi: studi pustaka, wawancara dan observasi. Hasil pengumpulan data kemudian diolah dan diformulasi menjadi buku ilustrasi. Penelitian ini menghasilkan buku ilustrasi yang berjudul Batik Larangan Yogyakarta yang sesuai didesain dengan karakteristik remaja akhir. Menggunakan gaya ilustrasi kartun, pilihan huruf yang mudah terbaca. Adapun skema warnanya menggunakan komposisi warna analog. Hasil rancangan diharapkan bermanfaat sebagai sumber belajar bagi pembaca
Bentuk Batik Tulis Lasem Motif Krecak di Perusahaan Batik Tulis Lasem Sekar Kencana Maghfiroh, Qisthi
Jurnal Desain Vol 8, No 1 (2020): Jurnal Desain
Publisher : Universitas Indraprasta PGRI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (3294.997 KB) | DOI: 10.30998/jd.v8i1.7780

Abstract