Dyah Panuntun Utami
Universitas Muhammadiyah Purworejo, Indonesia

Published : 19 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 19 Documents
Search

Penerapan Business Model Canvas sebagai Strategi Bisnis Manisan Carica di Cv Yuasafood Berkah Makmur (Studi Kasus di Cv Yuasafood Berkah Makmur Desa Krasak Kecamatan Mojotengah Kabupaten Wonosobo) Siti Mukaromah; Dyah Panuntun Utami; Istiko Agus Wicaksono
Surya Agritama: Jurnal Ilmu Pertanian dan Peternakan Vol. 9 No. 2 (2020)
Publisher : Fakultas Pertanian, Universitas Muhammadiyah Purworejo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37729/suryaagritama.v9i2.723

Abstract

Tujuan penelitian ini yaitu mengetahui metode business model canvas industri manisan carica CV Yuasafood. Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan business model canvas. Pengambilan sampel daerah penelitian dilakukan secara sengaja (purposive sampling). Lokasi yang dipilih adalah CV Yuasafood Berkah Makmur desa Krasak kecamatan Mojotengah kabupaten Wonosobo. Hasil penelitian ini adalah CV Yuasafood menerapkan business model canvas dengan maksimal, dan adanya tambahan yang perlu diperhatikan kembali seperti key activities memberi brosur CV Yuasafood bagi pengunjung tempat produksi, cost structur biaya pemasaran dan biaya lainnya, customer relationships memberikan gift/bonus kepada pelanggan ataupun reseller, channel online (Shopee, Bukalapak, Tokopedia, Lazada) dan offline (brosur).
Keputusan Konsumen dalam Mengkonsumsi Buah Lokal dan Buah Impor di Kabupaten Purworejo (Studi Kasus Konsumen Pasar Tradisonal Purworejo) Aji Akbar Setiawan; Dyah Panuntun Utami; Uswatun Hasanah
Surya Agritama: Jurnal Ilmu Pertanian dan Peternakan Vol. 8 No. 2 (2019)
Publisher : Fakultas Pertanian, Universitas Muhammadiyah Purworejo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37729/suryaagritama.v8i2.734

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk (1) Mengetahui gambaran atau deskripsi konsumsi buah lokal dan impor di pasar tradisional Purworejo, (2) Mengetahui keputusan konsumen dalam mengkonsumsi buah lokal dan buah impor dipengaruhi oleh kesegaran, rasa, harga, ukuran buah, dan tingkat pendapatan. Desain penelitian ini menggunakan metode survei yaitu penelitian yang mengambil sampel dari suatu populasi dengan menggunakan kuesioner sebagai alat untuk mengumpulkan data. Penelitian dilakukan di Kabupaten Purworejo yang merupakan salah satu daerah di Jawa Tengah. Penentuan jumlah sampel adalah accidental sampling jumlah responden yang digunakan dalam penelitian ini adalah 50 orang. Metode analisis yang digunakan adalah metode deskriptif, dan uji regresi berganda. Hasil penelitian menunjukan variabel kesegaran, rasa, harga, ukuran dan pendapatan, variabel kesegaran dan ukuran yang paling berpengaruh dominan terhadap keputusan konsumen.Variabel kesegaran dan ukuran ini mempunyai pengaruh yang positif dan signifikan. Faktor rasa pengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan konsumen tidak terbukti. Sedangkan faktor harga berperngaruh negatif dan signifikan terhadap keputusan konsumen dan pendapatan menurut hasil penelitian iniberpengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap keputusan konsumen.
Persepsi Petani terhadap Risiko Budidaya Belimbing(Averrhoa carambola L.) di Desa Waluyorejo Kecamatan Puring Kabupaten Kebumen Achmad Alfi Sulchan; Dyah Panuntun Utami; Isna Windani
Surya Agritama: Jurnal Ilmu Pertanian dan Peternakan Vol. 8 No. 1 (2019)
Publisher : Fakultas Pertanian, Universitas Muhammadiyah Purworejo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk : 1. Mengetahui macam-macam risiko yang dihadapi petani belimbing di kecamatan Puring kabupaten Kebumen. 2. Mengetahui persepsi petani terhadap risiko budidaya di kecamatan Puring kabupaten Kebumen. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survey.Teknik pengambilan sampleadalah proportionale random sampling dengan jumlah sampel sebanyak 47 responden.kriteria sampel adalahpetani yang sudah pernah panen. Data penelitan diperoleh dengan cara observasi, wawancara, pencatatan dan dokumentasi kemudian data dianalisis menggunakan Skala Likert. Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa macam-macam risiko yang paling dihadapi petani belimbing di kecamatan Puring adalah curah hujan yang tinggi, serangan hama lalat buah, kenaikan harga insektisida dan pupuk anorganik, belum adanya jaminan pasar buah belimbing, kualitas buah dan standarisasi buah belimbing, tambahan dan bantuan modal serta tidak adanya lembaga keuangan formal yang menyediakan modal untuk budidaya belimbing. Persepsi petani terhadap risiko curah hujan, risiko serangan hama, risiko kekurangan modal adalah netral, sedangkan persepsi petani terhadap risiko pasar adalah baik. Secara keseluruhan persepsi petani terhadap risiko budidaya belimbing di kecamatan Puring adalah baik.
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Produksi Kentang di Kecamatan Karangreja Kabupaten Purbalingga Fajar Rulianto; Dyah Panuntun Utami; Uswatun Hasanah
Surya Agritama: Jurnal Ilmu Pertanian dan Peternakan Vol. 8 No. 1 (2019)
Publisher : Fakultas Pertanian, Universitas Muhammadiyah Purworejo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah 1.Mengetahui faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi produksi kentang di Kecamatan Karangreja Kabupaten Purbalingga. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode analisis deskriptif. Lokasi penelitian ini dilakukan di desa Kutabawa dan desa Serang kecamatan Karangreja kabupaten Purbalingga. lokasi tersebut dipilih karena wilayah yang memiliki jumlah petani kentang terbanyak di kecamatan Karangreja kabupaten purbalingga. Penentuan jumlah sampel secara proportional random sampling, jumlah sampel yang diteliti sebanyak 55 orang. Hasil penelitian menujukan faktor produksi yang berpengaruh secara signifikan terhadap produksi usahatani kentang adalah jumlah bibit, jumlah luas lahan, jumlah curahan waktu hari kerja orang, pupuk kandang dan pestisida sipermetrin, sedangkan jumlah pupuk phonska, jumlah pupuk SP-36, pupuk Za, kapur, pestisida mankozeb tidak berpengaruh secara signifikan atau nyata.
Strategi Peningkatan Produksi Temulawak (Curcuma xanthorrhiza R) di Desa Semagung Kecamatan Bagelen Kabupaten Purworejo Nursholehah Juli Tri Utami; Istiko Agus Wicaksono; Dyah Panuntun Utami
Surya Agritama: Jurnal Ilmu Pertanian dan Peternakan Vol. 8 No. 1 (2019)
Publisher : Fakultas Pertanian, Universitas Muhammadiyah Purworejo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tujuan penelitian adalah : 1) untuk mengetahui faktor internal yang mempengaruhi peningkatan produksit emulawak di desa Semagung, 2) mengetahui faktor eksternal yang mempengaruhi peningkatan produksi temulawak di desa Semagung, 3) mengetahui prioritas strategi yang dapat diterapkan dalam meningkatkan produksi temulawak di desa Semagung. Pengambilan sampel daerah penelitian ditentukan berdasarkan purposive sampling. Lokasi yang dipilih yaitu desa Semagung. Sampel yang di ambil di desa Semagung yaitu 4 orang informan kunci dan 5 informan pendukung. Penentuan jumlah sampel informan kunci berdasarkan purposive sampling dan informan pendukung purposive sampling. Instrument yang digunakan dalam penelitian ini yaitu angket atau kuesioner. Hasil penelitian menunjukan bahwa faktor internal dan eksternal yang menentukan peningkatan produksi temulawak di desa Semagung terbagi menjadi empat yaitu kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman. Kekuatan berupa (1) tanaman mudah dibudidayakan; (2) produk simplisia temulawaktahan lama; (3) perawatan tanaman mudah; (4) produktivitas tanaman tinggi; (5) kondisi alam sesuai. Kelemahan yaitu (1) kemampuan petani melakukan pengolahan temulawak masih rendah; (2) kondisi tanaman kurang diperhatikan; (3) kemampuan petani melakukan budidaya temulawak secara intensif masih kurang; (4) harga temulawak basah relatif murah, dan; (5) siklus produksi tahunan. Peluang berupa (1) saluran pemasaran pendek; (2) harga simplisia temulawak relatif stabil; (3) berpotensi untuk kesehatan; (4) pangsa pasar luas, dan; (5) kebutuhan temulawak dalam negeri relatif tinggi, sedangkan ancaman yaitu (1) adanya ancaman organisme penganggu tanaman; (2) kurangnya peran penyuluhan; (3) kurangnya peran Dinas Pertanian Pangan Kelautan dan Perikanan; (4) beralih kekomoditas lain, dan; (5) perubahan musim kurang stabil. Prioritas strategi yang dapat diterapkan dalam meningkatkan produksi temulawak di desa Semagung kecamatan Bagelen kabupaten Purworejo yaitu 1 (memaksimalkan kelompok wanita tani khusus temulawak) menjadi prioritas utama dalam meningkatkan produksi temulawak di desa Semagung dengan skor tertinggi diantara lainnya. Skor yang diperoleh yaitu sebesar 5,5. Strategi 2 (menjadikan temulawak sebagai komoditas utama) memiliki skor sebanyak 4,8. Strategi 3 (memperbanyak tanaman temulawak) memiliki skor sebanyak 5,3.
STRATEGI PENGEMBANGAN PRODUKSI JAHE GAJAH (Zingiber officinale Rosc) DESA GIYOMBONG KECAMATAN BRUNO KABUPATEN PURWOREJO Andri Danix Setiyadi; Uswatun Hasanah; Dyah Panuntun Utami
Surya Agritama: Jurnal Ilmu Pertanian dan Peternakan Vol. 9 No. 2 (2020)
Publisher : Fakultas Pertanian, Universitas Muhammadiyah Purworejo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37729/suryaagritama.v9i2.879

Abstract

Tujuan penelitian untuk: (1) mengetahui faktor internal yang menjadi kekuatan dan kelemahan dari usahgatani produksi jahe gajah di desa Giyombong kecamatan Bruno kabupaten Purworejo, (2) mengetahui faktor eksternal yang menjadi peluang dan ancaman dari usahatani produksi jahe gajah di desa Giyombong kecamatan Bruno kabupaten Purworejo, (3) mengetahui prioritas strategi yang dapat diterapkan dalam mengembangkan produksi jahe gajah di desa Giyombong kecamatan Bruno kabupaten Purworejo. Penelitian ini menggunakan metode survey. Metode analisis data yang digunakan adalah (1) analisis SWOT untuk menentukan faktor internal dan faktor eksternal. (2) matriks QSPM untuk menentukan strategi terbaik dalam pengembangan produksi jahe gajah. Pengambilan sampel daerah penelitian ditentukan berdasarkan purposive sampling. Sampel informan kunci diambil sebanyak 16 petani. Sampel informan biasa diambil 1 PPL Bruno, 4 Kepala Dusun Giyombong, Kepala Desa Giyombong dan 4 pedagang pengepul. Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa faktor internal dan faktor eksternal yang mempengaruhi pengembangan produksi jahe gajah di desa Giyombong kecamatan Bruno kabupaten Purworejo terbagi menjadi empat yaitu kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman. Kekuatan berupa: (1) produk yang dihasilkan cukup banyak, (2) petani jahe gajah berpengalaman, (3) tanaman mudah dibudidayakan, (4) kesuburan lahan pertanian, dan (5) tingginya minat untuk budidaya jahe gajah. Kelemahan berupa: (1) modal terbatas, (2) kualitas bibit jahe gajah beragam, (3) biaya produksi mahal, (4) Budidaya jahe gajah bukan merupakan komoditas utama, dan (5) produk tidak tahan lama. Peluang berupa: (1) kondisi alam yang cocok untuk budidaya jahe gajah, (2) pemasaranya mudah, (3) adanya lahan perhutani yang boleh dikelola oleh masyarakat, (4) banyaknya olahan dari jahe gajah, dan (5) pangsa pasar luas. Ancaman berupa: (1) bobot jahe gajah mudah menyusut, (2) menurunya minat generasi muda dibidang pertanian, (3) sistem pembayaran dari pengepul yang kurang menguntungkan petani, (4) serangan penyakit, dan (5) kurangnya penyuluhan. Prioritas strategi yang dapat diterapkan dalam pengembangan produksi jahe gajah di desa Giyombong kecamatan Bruno kabupaten Purworejo, yaitu: (1) memperluas areal penanaman jahe gajah, (2) pinjaman untuk modal usaha dan peningkatan efisiensi pemasaran jahe gajah, (3) dan menggalakan pemakaian bibit unggul.
ANALISIS FAKTOR – FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENJUALAN BENIH PADI INPARI 10 DI CV SIDO MAJU KABUPATEN KEBUMEN Azis Tri Haryanto; Dyah Panuntun Utami; Uswatun Hasanah
Surya Agritama: Jurnal Ilmu Pertanian dan Peternakan Vol. 9 No. 2 (2020)
Publisher : Fakultas Pertanian, Universitas Muhammadiyah Purworejo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37729/suryaagritama.v9i2.880

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) hubungan faktor internal dan eksternal dengan penjualan benih padi di CV Sido Maju. (2) faktor-faktor yang mempengaruhi penjualan benih padi inpari 10 di CV Sido Maju, dan (3) trend penjualan benih padi inpari 10 di CV Sido Maju. Desain penelitian yang digunakan adalah studi kasus. Pengambilan sampel lokasi menggunakan purposive sampling yaitu CV Sido Maju. Responden yang diwawancara yaitu Pemimpin CV Sido Maju, bagian gudang, bagian pemasaran, dan bagian produksi. Analisis data menggunakan korelasi Pearson, regresi linier berganda dan analisis trend penjualan. Analisis korelasi Pearson menunjukan bahwa harga benih, dan kebijakan pemerintah mempunyai hubungan kuat dengan penjualan benih padi inpari 10 di CV Sido Maju. Jumlah agen dan jumlah pesaing mempunyai hubungan cukup kuat, jaminan mutu mempuyai hubungan sangat lemah dan benih pengganti mempunyai hubungn sangat lemah dengan penjualan benih padi inpari 10. Faktor yang mempengaruhi secara signifikan terhadap penjualan benih padi inpari 10 adalah jumlah agen penjual dan kebijakan pemerintah. Sedangkan harga benih, jaminan mutu benih, benih pengganti, jumlah pesaing tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap penjualan benih padi inpari 10. Trend penjualan benih padi inpari 10 selama 15 tahun yaitu tahun 2004-2019 menunjukkan kenaikan. Hal tersebut dikarenakan benih inpari 10 sangat cocok ditanam didaerah tadah hujan.
Strategi Pemasaran Usaha Mikro Pengolahan Kulit Manggis KWT Sri Lestari Desa Somongari Kecamatan Kaligesing Kabupaten Purworejo Dyah Panuntun Utami
Surya Agritama: Jurnal Ilmu Pertanian dan Peternakan Vol. 9 No. 1 (2020)
Publisher : Fakultas Pertanian, Universitas Muhammadiyah Purworejo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37729/suryaagritama.v9i1.1155

Abstract

ABSTRAK Strategi pemasaran diperlukan dalam penyusunan perencanaan pemasaran agar dapat bersaing dalam bisnis. Penelitian ini bertujuan mengetahui strategi segmenting, targeting dan positioning Marishtone dan strategi bauran pemasaran olahan kulit manggis KWT Sri Lestari. Metode penelitian yang digunakan studi kasus. Lokasi penelitian di KWT Sri Lestari. Pemilihan lokasi secara purposive sampling. Sample diambil dari pengurus KWT Sri Lestari sebagai informan kunci dan anggota sebagai informan biasa. Analisis data yang digunakan adalah deskriptif analisis. Segmentasi secara geografis tidak ada pengkhususan, namun baru melayani pasar Purworejo, Magelang dan Yogyakarta. Segmentasi demografis adalah konsumen dewasa sampai lanjut usia, tidak membedakan jenis kelamin, pekerjaan, pendidikan, pendapatan dan kelas sosial. Segmentasi psikologis adalah konsumen yang ingin sembuh dari penyakit kanker dengan mengkonsumsi obat herbal. Segmen pasar yang dilayani adalah penderita kanker yang memerlukan obat herbal berbahan kulit manggis, dewasa sampai lansia, laki-laki maupun perempuan. Positioning Marishtone berdasarkan manfaat. Bauran pemasaran dari strategi produk adalah produk herbal alami berbahan kulit manggis. Strategi harga yang dilakukan dengan menetapkan harga yang terjangkau semua kalangan. Strategi distribusi yang dilakukan dengan distribusi langsung dan melalui pengecer (toko obat herbal). Promosi dilakukan dengan mengikuti pameran, menyebarkan leaflet, melalui radio, dan promosi word of mouth.
Analisis SWOT Strategi Pengembangan Usaha Teh Kulit Manggis di Kelompok Wanita Tani Sri Lestari Kecamatan Kaligesing Kabupaten Purworejo Mukhlasin Mukhlasin; Dyah Panuntun Utami; Istiko Agus Wicaksono
Surya Agritama: Jurnal Ilmu Pertanian dan Peternakan Vol. 9 No. 1 (2020)
Publisher : Fakultas Pertanian, Universitas Muhammadiyah Purworejo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tujuan penelitian adalah: 1) Mengetahui faktor internal dalam pengembangan usaha teh kulit manggis, 2) mengetahui faktor eksternal dalam pengembangan usaha teh kulit manggis, 3) mengetahui strategi yang dapat dikembangkan dalam usaha teh kulit manggis. Pengambilan sampel daerah penelitian ditentukan berdasarkan purposive sampling. Sampel yang diambil yaitu Kwt Sri Lestari yaitu 3 orang informan kunci dan 4 informan pendukung. Instrument yang digunakan dalam penelitian ini yaitu angket atau kuesioner. Analisis yan di gunakan adalah SWOOT. Hasil penelitian menunjukan bahwa faktor internal dan eksternal yang terbagi menjadi empat yaitu kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman. Kekuatan berupa (1) adanya ketepatan waktu dalam pengiriman produk, (2) harga yang lebih murah dibandingkan pesaing lain, (3) quality control bahan baku sudah baik, (4) kualitas produk teh kulit manggis yang dihasilkan baik, (5) Anggota memiliki keahlian dalam pembuatan teh kulit manggis. Kelemahan berupa, (1) masih lamanya pengujian teh kulit manggis, (2) kurangnya promosi, (3) alat transportasi yang masih terbatas, (4) sulit menentukan kebutuhan pasar, (5) pemasaran masih kurang luas. Peluang berupa (1) Permintaan konsumen yang tinggi, (2) harga teh kulit manggis yang relatif stabil, (3) manfaat kesehatan sebagai obat herbal, (4) perkembangan teknologi, (5) adanya hubungan baik antara kelompok wanita tani Sri Lestari dengan konsumen. Ancaman berupa (1) menurunnya daya saing produk, (2) jumlah pesaing sejenis, (3) menurunnya daya beli masyarakat, (4) masih kurangnya peran pemerintah dan; (5) jumlah bahan baku musiman. Strategi yang dapat diterapkan yaitu (1) meningkatkan penjualan teh kulit manggis, (2) meningkatkan pelatihan terhadap anggota agar termapil dalam pembuatan teh kulit manggis, (3) meningkatkan promosi agar produk di kenal oleh masyarakat luas, (4) menjadikan teh kulit manggis mempunyai kualitas yang lebih baik, (5) pemerintah melakukan pendampingan terhadap KWT Sri Lestari dalam pengolahan teh kulit manggis.
Sikap Produsen terhadap Penggunaan Kedelai pada Industri Rumah Tangga Tempe di Kecamatan Purworejo Kabupaten Purworejo Fatih Hidayat Shafarudin; Isna Windani; Dyah Panuntun Utami
Surya Agritama: Jurnal Ilmu Pertanian dan Peternakan Vol. 10 No. 1 (2021)
Publisher : Fakultas Pertanian, Universitas Muhammadiyah Purworejo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakterisitik industri rumah tangga tempe di kecamatan Purworejo kabupaten Purworejo, mengetahui sikap produsen terhadap penggunaan kedelai pada industri rumah tangga tempe di kecamatan Purworejo kabupaten Purworejo, mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi produksi tempe pada industri rumah tangga tempe di kecamatan Purworejo kabupaten Purworejo. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif analisis. Pemilihan lokasi penelitian menggunakan metodologi penelitian secara sengaja (purposive sampling). Teknik yang digunakan untuk pengambilan responden ini dengan metode sampling jenuh. Jumlah sampel yang diambil yaitu sebanyak 32 responden. Dalam penelitian ini menggunakan analisis deskriptif, analisis multi atribut Fishbein dan analisis Cobb Douglas. Hasil penelitian ini adalah karakteristik industri rumah tangga tempe di 3 desa (desa Cangkrep Kidul, Cangkrep Lor dan Sidorejo) di kecamatan Purworejo dijalankan secara turun-temurun dengan mayoritas pelaku industri rumah tangga tempe adalah perempuan, bahan baku diperoleh dengan mudah dan jumlah (Kg) bahan baku yang digunakan pelaku industri rumah tangga tempe per bulan rata-rata 306,625 Kg dan menghasilkan 2191,9 potong tempe, sebagian besar industri rumah tangga tempe melakukan usaha diatas 10 tahun, tingkat pendidikan responden pelaku industri tempe terbilang sedang karena mayoritas responden pelaku industri tempe berpendidikan SMP, rata-rata pemasaran dijual ke pasar tradisional dengan jangkauan wilayah satu kecamatan Purworejo, sikap (Ao) produsen terhadap penggunaan kedelai pada industri rumah tangga tempe adalah baik dengan nilai sikap (Ao) sebesar 16,53, faktor-faktor yang mempengaruhi produksi tempe pada industri rumah tangga tempe adalah (kedelai, ragi, tenaga kerja, lama usaha). Kata Kunci : kedelai, tempe, sikap industri rumah tangga