p-Index From 2020 - 2025
1.152
P-Index
This Author published in this journals
All Journal Arsitekta
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

Kajian Semiotika Iklan Media Luar Ruang Sebagai District dan Landmark Dalam Image of The City Mohamad Wisnu Ibadi
Arsitekta : Jurnal Arsitektur dan Kota Berkelanjutan Vol 2 No 01 Mei (2020): Arsitekta : Jurnal Arsitektur dan Kota Berkelanjutan
Publisher : Program Studi Arsitektur Universitas Tanri Abeng

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1754.207 KB)

Abstract

Dalam beberapa tinjauan ilmiah, iklan media ruang luar tidak termasuk dalam salah satu bentuk komunikasi massa seperti media elektronik dan cetak. Padahal bila ditinjau dari ciri, fungsi dan elemennya, iklan media ruang luar jelas masuk ke dalam bentuk komunikasi massa. Suatu iklan dalam iklan media ruang luar disusun berdasarkan tanda-tanda visual. Termasuk di dalamnya adalah (tanda) tulisan dan (tanda) gambar yang digunakan sebagai teks (kode) sebagai representasi pesan yang ingin ditampilkan, Namun hal terpenting dalam penempatan sebuah iklan media luar ruang adalah lokasi penempatannya yang berada di area publik kota karena bertujuan untuk mendapatkan sebanyak mungkin masayarakat yang melihatnya. Letak-letak penempatan iklan media luar ruang ini kemudian secara perlahan menempati elemen-elemen yang dikemukakan oleh Kevin Lynch dalam bukunya Image of the City. Penelitian ini akan mengkaji menggunakan ilmu Semiotika dengan penekanan pada iklan media luar ruang yang berada sebagai District dan Landmark di buku Image of the City. Penelitian menggunakan metode penelitian kualitatif deskriptif dengan mengambil studi kasus di Kota Bandung. Hasil penelitian memperlihatkan bahwa tujuan dari penempatan iklan media luar ruang di ruang publik kota ternyata bukan lagi sebagai media, tetapi telah menjadi pesan dari iklan itu sendiri. Penelitian ini bertujuan agar pemerintah kota lebih memperhatikan elemen-elemen visual kotanya di ruang-ruang publik kota, untuk kepentingan warga kotanya
Kajian Semiotika Iklan Media Luar Ruang Yang Terletak Di Nodes Dalam Teori Image Of The City, Studi Kasus: Kota Jakarta Dan Bandung Mohamad Wisnu Ibadi
Arsitekta : Jurnal Arsitektur dan Kota Berkelanjutan Vol. 2 No. 02 (2020): Arsitekta : Jurnal Arsitektur Kota dan Berkelanjutan
Publisher : Program Studi Arsitektur Universitas Tanri Abeng

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (982.931 KB) | DOI: 10.47970/arsitekta.v2i02.200

Abstract

Kevin Lynch di dalam bukunya yang berjudul Image of the City, menyatakan unsur-unsur visual lingkungan yangterdapat pada elemen-elemen kota seperti Path, Nodes, District, Edges, dan Landmark, memiliki perananpenting dalam membentuk citra kota bagi warga kota dan pengamat. Dari penelitian sebelumnya, periklananmedia ruang luar (reklame) pada kota-kota di Indonesia saat initernyata telah dengan sangat masif menempatilokasi-lokasi strategis yang terdapat pada elemen-elemen kota dalam teori Image of The City. Iklan Media LuarRuang atau dikenal oleh Pemerintah Daerah dengan nama Reklame di Dinas Pendapatan Daerah, adalah Iklanyang terletak di ruang publik perkotaan dan daerah dalam bentuk billboards, spanduk dan lain-lain.. Penelitianini bertujuan untuk mengkaji Iklan Media Luar Ruang dari Ilmu Semiotika dengan menggunakan metodepenelitian deskriptif kualitatif. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi dasar untuk pemerintah daerahuntuk lebih memperhatikan pengaruh Iklan Media Luar ruang terhadap ruang publik perkotaan yang seharusnyamenjadi milik warga kota. Penelitian ini mengkhususkan kepada Iklan Media Luar Ruang terletak di Nodes dalamImage of The City dengan mengambil studi kasus di kota Jakarta dan Bandung.
Kajian Semiotika Tugu Peringatan Covid-19 sebagai Elemen Street Furniture dan Pengaruh Visualnya: Studi Kasus: DKI Jakarta Mohamad Wisnu Ibadi; Astrid Hapsari Rahardjo; Supandri .
Arsitekta : Jurnal Arsitektur dan Kota Berkelanjutan Vol. 3 No. 01 (2021): Arsitekta : Jurnal Arsitektur Kota dan Berkelanjutan
Publisher : Program Studi Arsitektur Universitas Tanri Abeng

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1089.912 KB) | DOI: 10.47970/arsitekta.v3i01.210

Abstract

Tugu Peringatan Covid 19 yang diresmikan oleh Gibernur DKI Jakarta Anies Baswedan pada tanggal 1 September 2020 di Kawasan Danau Sunter, menjadi contoh untuk pembuatan tugu-tugu peringatan Covid 19 diseluruh wilayah DKI Jakarta. Di setiap kecamatan di DKI Jakarta, Tugu Peringatan Covid-19 ini dibangun oleh Pemerintah Daerah dengan tujuan untuk memberikan ilustrasi bahaya pandemic Covid-19 ini disertai info perkembangan jumlah penderita yang positif, sembuh ataupun meninggal. Tugu Peringatan Covid-19 inidiletakkan di ruang-ruang publik yang dekat dengan kawasan jalan raya untuk menarik perhatian warga kota Jakarta saat melintasinya. Penelitian ini bertujuan untuk melihat efektifitas sosialisasi bahaya pandemi melalui Tugu Peti Mati Covid-19, sekaligus mengkaji keberadaannya yang terletak di ruang publik kota sebagai salah satu elemen Street Furniture dan juga melalui ilmu Semiotika.
Kajian Perancangan Teras sebagai Ruang Tamu New Normal di Rumah Tinggal Mohamad Wisnu Ibadi
Arsitekta : Jurnal Arsitektur dan Kota Berkelanjutan Vol. 3 No. 02 (2021): Arsitekta : Jurnal Arsitektur Kota dan Berkelanjutan
Publisher : Program Studi Arsitektur Universitas Tanri Abeng

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47970/arsitekta.v3i02.245

Abstract

Penyakit yang disebabkan oleh Corona Virus 19 (COVID), menimbulkan pendemi wabah di seluruh dunia. Pandemi ini juga berlangsung di Indonesia sejak saat terdeteksi diawal Maret tahun 2020. Kondisi Pandemi ini menimbulkan banyak efek langsung maupun tidak langsung terhadap kegiatan manusia sehari-hari, termasuk dalam hal kegiatan sosial saat berhubungan dan berkomunikasi satu dengan lainnya. Dalam mengatasi pandemi, Pemerintah Indonesia mengeluarkan beberapa protokol kesehatan yang mengatur bagaimana warga negara berhubungan dan melakukan kegiatan sosial, yaitu menjaga jarak. memakai masker dan mencuci tangan (3M). Hal ini secara langsung maupun tidak langsung, menyebabkan perubahan manusia dalam melakukan komunikasi dan kegiatan sosialnya. Dalam penelitian ini, difokuskan kepada kegiatan manusia saat berkunjung atau bertamu ke rumah orang lain. Dimana kegiatan bertamu itu sangat lekat dengan pola kehidupan manusia Indonesia terkenal ramah dan senang melakukan hubungan silaturahmi ke teman, saudara atau tetangga yang biasa dilakukan di ruang tamu. Namun kondisi pandemic COVID menyebabkan suatu perubahan pola dan gaya hidup yang baru atau disebut New Normal. Penelitian ini bertujuan untuk melakukan sebuah kajian perancangan untuk menjadikan Teras Rumah sebagai Ruang Tamu New Normal.
Kajian Keberadaan dan Peran Ruang Tamu dalam Desain Perancangan Rumah Tinggal Mohamad Wisnu Ibadi; Gatot Wijanarko
Arsitekta : Jurnal Arsitektur dan Kota Berkelanjutan Vol. 4 No. 01 (2022): Arsitekta : Jurnal Arsitektur Kota dan Berkelanjutan
Publisher : Program Studi Arsitektur Universitas Tanri Abeng

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47970/arsitekta.v4i01.309

Abstract

Penelitian ini adalah lanjutan dari penelitianterdahulu yang mengkaji perancangan teras sebagai ruang tamu New Normal di rumah tinggal setelah pandemi Covid 19, dan telah dimuat di Jurnal Arsitekta edisi sebelumnya. Penelitian dalam jurnal ini menitik beratkan bagaimana keberadaan dan peran Ruang Tamu dalam Rumah Tinggal di program ruang dan desain perancangan yang dirancang oleh para pengembang dan developer perumahan. Studi kasus mengambil kawasan perumahan Tanglin Parc Bogor dan Arfa Green Serang yang dirancang oleh dua developer berbeda. Peneliti bekerja sama dengan empat orang mahasiswa mengambil denah rumah tinggal dan melakukan wawancara dengan perwakilan pengembang dari kedua perumahan tersebut untuk dilakukan perbandingan. Saat penelitian, didapatkan bahwa meskipun Rumah Tinggal yang didesain memiliki ukuran cukup luas, ternyata pengembang tidak lagi memasukkan Ruang Tamu ke dalam program ruang dan desain perancangannya. Sehingga untuk mendapatkan validasi latar belakang masalah tersebut, tim peneliti kemudian menyebar kuesioner secara umum untuk mengkaji keberadaan dan peran Ruang Tamu di rumah tinggal para responden. Di akhir penelitian, didapatkan kesimpulan bahwa perilaku dan kehidupan sosial budaya masyarakat saat ini telah mengalami perubahan. Hal ini kemudian diaplikasikan oleh para pengembang dan developer untuk tidak lagi menempatkan ruang tamu dalam desain perancangan rumah tinggal di kawasan perumahan yang mereka kelola.
Kajian Relasi Desain Perancangan Ruang Tamu di Rumah Tinggal Modern Dengan Ruang dan Tempat Ketiga Mohamad Wisnu Ibadi
Arsitekta : Jurnal Arsitektur dan Kota Berkelanjutan Vol. 4 No. 02 (2022): Arsitekta : Jurnal Arsitektur Kota dan Berkelanjutan
Publisher : Program Studi Arsitektur Universitas Tanri Abeng

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47970/arsitekta.v4i02.361

Abstract

Dalam kebudayaan masyarakat Indonesia, fungsi dan makna keberadaan ruang tamu sangat penting dalam kehidupan sosial. Namun saat ini ada fenomena ruang tamu dihilangkan dari program ruang desain perancangan rumah tinggal developer di kawasan perumahannya. Tulisan ilmiah ini melanjutkan dua publikasi ilmiah di Jurnal Arsitekta, dengan judul Kajian Perancangan Teras Sebagai Ruang Tamu New Normal di Rumah Tinggal dan Kajian Keberadaan dan Peran Ruang Tamu Dalam Desain Perancangan Rumah Tinggal Studi Kasus: Perumahan Tanglin Parc Bogor dan Grand Arla Resort Serang. Saat peneliti melakukan riset untuk publikasi ilmiah pertama, ditemukan fenomena hilangnya keberadaan ruang tamu dalam rancangan desain rumah tinggal di kawasan perumahan developer. Fenomena itu lalu dikaji di publikasi ilmiah kedua, dengan melakukan studi lapangan dua kawasan perumahan dari dua developer berbeda, dan wawancara, juga survei kuesioner kepada masyarakat umum, yang menunjukkan bahwa desain perancangan rumah tinggal modern di developer saat ini tidak lagi memiliki ruang tamu dalam program ruangnya dan responden kuesioner mayoritas lebih memilih melakukan pertemuan di luar rumah sehingga ruang tamu di rumah tinggalnya tidak lagi sering digunakan. Dalam diskusi dan kesimpulan tulisan ilmiah ini, hilangnya desain perancangan ruang tamu di rumah tinggal modern saat ini adalah karena pengaruh tempat ketiga (Third Place) dan ruang ketiga (Thirdspace).