Susilia Idyawati
Unknown Affiliation

Published : 4 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Hubungan Pengetahuan Ibu Hamil dengan Jumlah Kunjungan Antenatal Care di Wilayah Kerja Puskesmas Sikur Kabupaten Lombok Timur Nurul Hikmah Annisa; Susilia Idyawati; Yadul Ulya
Indonesian Journal of Midwifery (IJM) Vol. 2 No. 2: September 2019
Publisher : Universitas Ngudi waluyo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (179.409 KB) | DOI: 10.35473/ijm.v2i2.287

Abstract

Antenatal Care selama kehamilan sangat penting, karena Antenatal Care dapat mendeteksi secara dini komplikasi kehamilan. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan pengetahuan ibu hamil tentang Antenatal Care dengan jumlah kunjungan Antenatal Care. Desain pada penelitian ini adalah analitik dengan pendekatan cross sectional. Jumlah populasi 53 orang sampel dilakukan dengan teknik total sampling. Analisa data dengan chi-square. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh dari 53 orang responden mayoritas berumur 20-25 tahun yaitu 25 orang (47,25%) berpendidikan SMU 29 orang (24,7%) belum memiliki anak 17 orang (32,1%) dan usia kehamilan berada pada trimester 3 sebanyak 23 orang (24,4%) dan berpengetahuan baik 31 orang (58,5%). Jumlah kunjungan mayoritas sesuai dengan usia kehamilan yaitu 40 orang (75,5%). Berdasarkan hasil uji statistik tidak ada hubungan antara pengetahuan ibu hamil tentang Antenatal Care dengan jumlah kunjungan Antenatal Care dengan p=0,108>0,05. Dengan demikian tingkat kepatuhan ibu untuk datang melakukan kunjungan setiap dianjurkan oleh bidan merupakan faktor pendukung alasan melakukan kunjugan tanpa mengetahui makna di setiap kunjungan.Untuk itu bidan diharapkan dapat memberikan pendidikan kesehatan tentang Antenatal Care, tujuan Antenatal Care serta jadwal kunjungan Antenatal Care sehingga setiap kunjungan yang dilakukan ibu hamil bermanfaat. Dengan kunjungan kehamilan dapat dipantau kemajuan kehamilan serta menghasilkan ibu dan bayi yang sehat.
Pengetahuan dan sikap Ibu Primigravida Terhadap Tanda-tanda Bahaya Bayi Baru Lahir Nurul Hikmah Annisa; Susilia Idyawati; Yadul Ulya
Indonesian Journal of Midwifery (IJM) Vol. 3 No. 1: March 2020
Publisher : Universitas Ngudi waluyo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (102.581 KB) | DOI: 10.35473/ijm.v3i1.417

Abstract

Tanda-tanda bahaya bayi baru lahir merupakan suatu gejala yang dapat mengancam kesehatan bayi, bahkan dapat mengakibatkan kematian. Pola penyakit penyebab kematian neonatal adalah infeksi (32%), asfiksia (29%), komplikasi prematuritas (24%), kelainan bawaan (10%), dan lain-lain (5%). Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengetahuan dan sikap ibu primigravida terhadap tanda-tanda bahaya bayi baru lahir di Puskesmas Gerung Tahun 2019. Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif dengan pendekatan metode pengambilan sampel accidental sampling, dengan besar sampel sebanyak 84 orang. Dari hasil penelitian diperoleh mayoritas ibu berumur antara 21-29 tahun yaitu sebanyak 67 orang (79,8%), pendidikan ibu terbanyak SMA yaitu sebanyak 34 orang (40,5%), pekerjaan ibu terbanyak sebagai ibu rumah tangga yaitu sebanyak 51 orang (60,7%). Berdasarkan pengetahuan ibu primigravida mayoritas berpengetahuan kurang yaitu sebanyak 37 orang (44,0%). Berdasarkan sikap, sebagian besar ibu primigravida bersikap positif terhadap tanda-tanda bahaya bayi baru lahir yaitu sebanyak 81 orang (96,4%). Dengan demikian, diharapkan kerjasama yang baik antar tim petugas kesehatan untuk mengadakan kegiatan-kegiatan penyuluhan kesehatan tentang tanda-tanda bahaya bayi baru lahir untuk memberikan pengetahuan dan sikap yang baik terhadap tanda-tanda bahaya bayi baru lahir.
Faktor Umur dan Paritas Terhadap Kejadian Retensio Plasenta Yadul Ulya; Nurul Hikmah Annisa; Susilia Idyawati
Indonesian Journal of Midwifery (IJM) Vol. 4 No. 1 (2021): Maret 2021
Publisher : Universitas Ngudi waluyo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (247.047 KB) | DOI: 10.35473/ijm.v4i1.845

Abstract

WHO menyebutkan salah satu penyebab perdarahan setelah melahirkan ialah retensio placenta. Retensio plasenta merupakan komplikasi persalinan di negara berkembang sebesar 2-3% pada persalinan pervaginam. Faktor predisposisi lain yang turut memengaruhi terjadinya retensio plasenta adalah umur, paritas, uterus terlalu besar, jarak kehamilan yang pendek, dan sosial ekonomi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktorumur dan paritas dengan kejadian retensio plasenta di Rumah Sakit Umum Daerah Kota Mataram. Penelitian ini merupakan penelitian analitik kuantitatif dengan pendekatan cross sectional, dengan populasi seluruh ibu bersalin dengan kejadian retensio plasenta sebanyak 37 orang berdasarkan catatan rekam medis di Rumah Sakit Umum Daerah Kota Mataram dari bulan Oktober tahun 2019 sampai dengan Januari tahun 2020. Pengambilan sampel menggunakan total population. Hasil penelitian menunjukkan tidak adanya hubungan bermakna antara usia ibu dengan kejadian retensio placenta (p value 0,458) meskipun secara teoritis mengatkan bahwa kejadian retensio placenta berkaitan dengan usia ibu. Untuk variabel paritas, hasil uji bivariat antara variabel paritas dengan kejadian retensio plasenta diperoleh p value 0,458 yang memiliki arti bahwa secara statistik tidak ditemukannya hubungan antara kedua variabel tersebut. Kesimpulan dari penilitian ini adalah karaktristik responden dalam penelitian ini dapat digambarkan sebagai berikut: dari 37 orang responden mayoritas berumur antara 20 sampai 35 tahun dan mayoritas tidak paritas kurang dari 3 kali. Tidak ada hubungan faktor usia dan paritas terhadap kejadian retensio plasenta dengan p value = 0,458. Dari penelitian ini diharapkan kepada tenaga kesehatan untuk selalu memberikan edukasi dalam mencegah terjadinya retensio plasenta terutama pada pasien yang beresiko.
Asupan Zat Gizi Pada Balita Stunting di Puskesmas Dasan Agung Baiq Ricca Afrida; Ni Putu Aryani; Susilia Idyawati; Sri Hawari Jnnati
Jurnal Kesehatan Qamarul Huda Vol. 12 No. 1 (2024): Juni 2024
Publisher : Universitas Qamarul Huda Badaruddin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37824/jkqh.v12i1.2024.525

Abstract

Kejadian Stunting di Indonesia masih cukup tinggi. Tingginya angka kejadian stunting menunjukkan rendahnya kwalitas gizi pada balita, stunting merupakan suatu gangguan pertumbuhan yang dapat mempengaruhi perkembangan psikomotorik dan kognitif. Upaya pencegahan stunting dapat dilakukan melalui deteksi dini status gizi, beberapa faktor penyebab terjadinya stunting salah satunya yaitu asupan gizi, dapat dilakukan dengan menggunakan  food recall 1x24 jam. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui hubungan asupan gizi dengan tingkat stunting. Penelitian ini menggunakan penelitian analitik observasional dengan menggunakan pendekatan cross sectional dengan lokasi penelitian Puskesmas Dasan Agung. Penelitian ini dilakukan dalam satu waktu menggunakan SOP konseling food recall dalam satu kali 24 jam. Sampel dalam penelitian ini terdiri dari 25 balita dengan diagnosis stunting. Analisa data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu menggunakan Chi Square. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan asupan zat gizi dengan balita stunting. Hasil penelitian ini juga menunjukkan bahwa balita dengan asupan zat gizi kurang memiliki resiko 2,686 mengalami kejadian stunting dibandingkan balita dengan gizi baik.