Yasbiati Yasbiati
Universitas Pendidikan Indonesia Kampus Tasikmalaya

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

ANALISIS KETERAMPILAN INTERPERSONAL ANAK USIA 4-5 TAHUN DI SENTRA BERMAIN PERAN RA BAITURRAHMAN Gina Nurdiani; Sumardi Sumardi; Yasbiati Yasbiati; Gilar Gandana
Jurnal Pendidikan dan Konseling Vol. 2 No. 1 (2020): JPDK
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (594.527 KB) | DOI: 10.31004/jpdk.v2i1.534

Abstract

Penelitian ini dilatar belakangi adanya permasalahan mengenai keterampilan interpersonal anak. Keterampilan interpersonal merupakan suatu kemampuan seseorang dalam berhubungan antar perseorangan dimana anak mampu menggali/menerima informasi, mampu merespon informasi dan mampu membangun hubungan yang harmonis. Namun dilapangan masih ada beberapa anak yang belum optimal dalam menggali/menerima informasi, merespon dan membangun hubungan sosial. Oleh karena itu peneliti mengambil fokus kajian pada keterampilan interpersonal anak usia 4-5 tahun. Penelitian ini dilakukan di Sentra Bermain Peran RA Baiturrahman dengan tujuan untuk mengukur, menganalisis, dan mendeskripsikan keterampilan interpersonal anak usia 4-5 tahun di Sentra Bermain Peran RA Baiturrahman menggunakan penelitian deskriptif melalui pendekatan kuantitatif. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini berjumlah 10 anak. Alat pengumpulan data dalam penelitian ini adalah observasi dan dokumentasi. Hasil temuan penelitian ini dinyatakan bahwa 1) keterampilan interpersonal anak usia 4-5 tahun di sentra bermain peran RA Baiturrahman berada pada kategori Berkembang Sangat Baik dengan persentase 80% dari keseluruhan anak; 2) keterampilan interpersonal anak usia 4-5 tahun di sentra bermain peran RA Baiturrahman pada aspek kemampuan menggali/menerima informasi berada pada kategori Berkembang Sesuai Harapan (BSH); 3) keterampilan interpersonal anak usia 4-5 tahun di sentra bermain peran RA Baiturrahman pada aspek kemampuan merespon informasi berada pada kategori Berkembang Sangat Baik (BSB); 4 keterampilan interpersonal anak usia 4-5 tahun di sentra bermain peran RA Baiturrahman berada pada aspek kemampuan membangun hubungan yang harmonis berada pada kategori Berkembang Sangat Baik (BSB). Temuan tersebut dibuktikan dari hasil analisis data yang telah diolah dari data-data yang didapat selama lima pertemuan penelitian.
Pengaruh Media Pop-Up Card Terhadap Hasil Belajar Siswa pada Materi Penggolongan Hewan Ghina Fitriadi Putri; Yasbiati Yasbiati; Oyon Haki Pranata
PEDADIDAKTIKA: Jurnal Ilmiah Pendidikan Guru Sekolah Dasar Vol 5, No 1 (2018): PEDADIDAKTIKA
Publisher : Program Studi PGSD UPI Kampus Tasikmalaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (517.261 KB) | DOI: 10.17509/pedadidaktika.v5i1.7284

Abstract

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh kurangnya hasil belajar siswa pada materi penggolongan hewan berdasarkan jenis makanannya. Berdasarkan kompetensi dasar mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam kelas IV semester 1 pada kurikulum tingkat satuan pendidikan tahun 2006, yakni SK: “Menggolongkan hewan berdasarkan jenis makanannya”. Penggolongan hewan berdasarkan jenis makanannya akan dilakukan dengan menggunakan media pop-up card yang diharapkan dapat memudahkan siswa dalam mempelajari materi tersebut. Metode penelitian yang digunakan adalah metode eksperimen dengan desain metode penelitian quasi-eksperimental. Populasi dan sampel yang digunakan adalah siswa kelas IV SDN 1 Nagarasari yang berjumlah 62 orang, 31 orang siswa kelas IV-A sebagai kelas kontrol dan 31 orang siswa kelas IV-B sebagai kelas eksperimen. Teknik yang digunakan untuk memperoleh data dalam penelitian ini adalah tes essay sebanyak 5 butir soal, lembar observasi, dan lembar angket untuk mengetahui respon siswa terhadap pembelajaran menggunakan media pop-up card. Hasil pretest sebelum dilakukan treatment di kelas kontrol berada pada rata-rata skor 5,19. Sedangkan pada saat posttest berada pada rata-rata skor 14,39. Adapun hasil pretest sebelum dilakukan treatment di kelas eksperimen berada pada rata-rata skor 5,09. Sedangkan pada saat posttest berada pada rata-rata 16,59. Hasil observasi sikap dan keterampilan menunjukkan bahwa kelas eksperimen lebih baik daripada kelas kontrol karena adanya penggunaan media pop-up card. Berdasarkan hasil analisis data, dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh media pop-up card terhadap hasil belajar siswa pada materi penggolongan hewan berdasarkan jenis makanannya. Kata Kunci: Pop-Up Card, Hasil Belajar, Materi Penggolongan Hewan Berdasarkan Jenis Makanannya.
Profil Kejujuran Anak Usia 5-6 Tahun di RA-At-Taufiq Kota Tasikmalaya Yasbiati Yasbiati; Edi Hendri Mulyana; Taopik Rahman; Qonita Qonita
Jurnal Pendidikan Anak Vol 8, No 2 (2019): Jurnal Pendidikan Anak
Publisher : Fakultas Ilmu Pendidikan dan Psikologi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21831/jpa.v8i2.28591

Abstract

Banyak  kasus-kasus kenakalan bahkan kejahatan dikaitkan dengan isu degradasi karakter. Pemerintah mengupayakan hal tersebut dengan mulai berfokus pada pendidikan karakter. Pendidikan karakter sudah harus ditanamkan sejak dini sebagai modal dan pondasi awal terbentuknya sikap dan karakter individu. Salah satu indikator karakter yang menjadi modal dasar tersebut yaitu kejujuran. Anak usia dini dikenal sebagai manusia paling jujur karena kepolosannya. Hanya saja jujur bukan hanya mengatakan hal apa adanya, tapi juga terkait bagaimana anak mengetahui perilaku yang tepat dan tidak tepat. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan  bagaimana  profil  kejujuran  anak  usia  5-6  Tahun  di  RA  A- Taufiq Kota Tasikmalaya. Penelitian deskrpitif kuantitiatif ini dilakukan melalui tes  kejujuran  pada  15  anak  saat  kegiatan  pembelajaran.  Dari  tes  kejujuran tersebut didapat bahwa anak usia 5-6 tahun di RA-AT Taufik sudah memiliki dasar kejujuran yang baik. Hanya saja, semakin anak tumbuh dan berinteraksi dengan lingkungannya semakin anak akan mendapatkan pengaruh pengaruh lain yang dapat menguatkan atau bahkan melemahkan karakternya.   Sehingga menamkan sikap jujur melalui upaya pendidikan karakter harus senantiasa dibangun dan dipertahankan oleh lingkungan sekitarnya untuk membentuk karakter yang kuat dari setiap individu sehingga kasus kenakalan dan kejahatan bisa berkurang.