Claim Missing Document
Check
Articles

Found 38 Documents
Search

KETERAMPILAN SAINTIFIK ANAK KELOMPOK A PADA PERMAINAN SAINS DI SENTRA BAHAN ALAM RA BAITURRAHMAN Eka Sutisnawati; Edi Hendri Mulyana; Sumardi Sumardi
Jurnal Pendidikan dan Konseling Vol. 2 No. 1 (2020): JPDK
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (483.355 KB) | DOI: 10.31004/jpdk.v2i1.533

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan dan menganalisis Keterampilan Saintifik Anak Kelompok A pada Permainan Sains di Sentra Bahan Alam RA Baiturrahman dengan menggunakan metode penelitian deskriptif kuantitatif. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini berjumlah 6 anak. Alat pengumpulan data pada penelitian ini adalah observasi dan dokumentasi. Hasil temuan penelitian ini dinyatakan bahwa 1) Kinerja guru mengelola sentra bahan alam dalam permainan sains dengan hasil pencapian terendah 10%. Artinya guru cukup baik mengelola sentra bahan alam dalam permainan sains, dan hasil pencapaian tertinggi yaitu 90%. Artinya guru sangat baik mengelola sentra bahan alam dalam permainan sains. Maka rata-rata dari kinerja guru mengelola sentra bahan alam dalam permainan sains yaitu sangat baik. 2) Kinerja guru mengelola permainan sains yang terdiri dari permainan sains gunung meletus, water filter (penyaringan air kotor menjadi air bersih), dan listrik statis terdapat pencapaian dengan hasil tertinggi 100% atau dapat diartikan pencapaian sangat baik. Rata-rata dari kinerja guru mengelola permainan sains yaitu sangat baik. 3) Keterampilan saintifik kelompok A pada permainan sains gunung meletus, water filter (penyaringan air kotor menjadai air bersih), dan listrik statis. Dari ketiga permainan sains tersebut diperoleh hasil pencapaian terendah yaitu 20% anak memiliki keterampilan saintifik Berkembang Sangat Baik (BSB), dan pencapian tertinggi 80% anak memiliki keterampilan saintifik Berkembang Sesuai Harapan (BSH). Maka rata-rata keterampilan saintifik anak kelompok A pada permainan sains yaitu cukup baik atau Berkembang Sesuai Harapan (BSH).
ANALISIS KETERAMPILAN INTERPERSONAL ANAK USIA 4-5 TAHUN DI SENTRA BERMAIN PERAN RA BAITURRAHMAN Gina Nurdiani; Sumardi Sumardi; Yasbiati Yasbiati; Gilar Gandana
Jurnal Pendidikan dan Konseling Vol. 2 No. 1 (2020): JPDK
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (594.527 KB) | DOI: 10.31004/jpdk.v2i1.534

Abstract

Penelitian ini dilatar belakangi adanya permasalahan mengenai keterampilan interpersonal anak. Keterampilan interpersonal merupakan suatu kemampuan seseorang dalam berhubungan antar perseorangan dimana anak mampu menggali/menerima informasi, mampu merespon informasi dan mampu membangun hubungan yang harmonis. Namun dilapangan masih ada beberapa anak yang belum optimal dalam menggali/menerima informasi, merespon dan membangun hubungan sosial. Oleh karena itu peneliti mengambil fokus kajian pada keterampilan interpersonal anak usia 4-5 tahun. Penelitian ini dilakukan di Sentra Bermain Peran RA Baiturrahman dengan tujuan untuk mengukur, menganalisis, dan mendeskripsikan keterampilan interpersonal anak usia 4-5 tahun di Sentra Bermain Peran RA Baiturrahman menggunakan penelitian deskriptif melalui pendekatan kuantitatif. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini berjumlah 10 anak. Alat pengumpulan data dalam penelitian ini adalah observasi dan dokumentasi. Hasil temuan penelitian ini dinyatakan bahwa 1) keterampilan interpersonal anak usia 4-5 tahun di sentra bermain peran RA Baiturrahman berada pada kategori Berkembang Sangat Baik dengan persentase 80% dari keseluruhan anak; 2) keterampilan interpersonal anak usia 4-5 tahun di sentra bermain peran RA Baiturrahman pada aspek kemampuan menggali/menerima informasi berada pada kategori Berkembang Sesuai Harapan (BSH); 3) keterampilan interpersonal anak usia 4-5 tahun di sentra bermain peran RA Baiturrahman pada aspek kemampuan merespon informasi berada pada kategori Berkembang Sangat Baik (BSB); 4 keterampilan interpersonal anak usia 4-5 tahun di sentra bermain peran RA Baiturrahman berada pada aspek kemampuan membangun hubungan yang harmonis berada pada kategori Berkembang Sangat Baik (BSB). Temuan tersebut dibuktikan dari hasil analisis data yang telah diolah dari data-data yang didapat selama lima pertemuan penelitian.
Kebutuhan Dasar Pengembangan Permainan Sains Gunung Meletus untuk Memfasilitasi Perkembangan Sosial Emosional Anak Usia Dini Risna Mardalena; Edi Hendri Mulyana; Sumardi Sumardi
CERIA (Cerdas Energik Responsif Inovatif Adaptif) Vol 4, No 5 (2021): Volume 4 Nomor 5, September 2021
Publisher : IKIP Siliwangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22460/ceria.v4i5.p%p

Abstract

As one of the developmental aspects, social emotional need to be developed so that children achieve optimal development and in accordance with estabilished developmental standards. Education for early childhood is one of the institutions taked with helping children achieve optimal development. So, educators are emphasized to facilitate the development of children. This research was conucted to determine the basic need of science games for social emotional development for young children. The research methode used is the development method, the mix method approach model, with the Educational design Research trchnique, refering to the model according to McKenney and Reeves. This article only describes the Educatioal Design Researchtechnique research in the fisrt stage, namely exploration and analisys of research problem. Data wasa collected by means of preliminary study, namely a field studi with interviews conducted with Group B PAUD AT-Taqwa teachers having their adress at Geresik, Jamanis, Kabupaten Tasikmalaya, and observation made in Group B at the same school. Literature study was conducted by rewiewing journals and the result of previous research as well as books related to the problem. The data analysis technique used is descriptive qualitative. So that the result of the study show various basic needs for developing science games, which will later be used as reference or guidelines for designing development product.Sebagai salah satu dari aspek perkembangan, sosial emosional perlu dikembangkan agar anak mencapai perkembangan yang optimal dan sesuai dengan standar perkembangan yang telah ditetapkan. Pendidikan bagi anak usia dini menjadi salah satu lembaga yag bertugas untuk membantu anak mencapai perkembangan yang optimal. Maka pendidik ditekankan untuk memfasilitasi perkembangan-perkembangan anak. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui dasar kebutuhan permainan sains untuk perkembangan sosial emosional bagi anak usia dini. Metode penelitian yang digunakan adalah metode pengembangan, model pendekatan mix method, dengan teknik Educational Design Research, mengacu pada model menurut McKenney dan Revees. Artikel ini hanya menjelaskan penelitian teknik Educational Design Research pada tahap pertama yaitu eksplorasi dan analisis masalah penelitian. Pengumpulan data dilakukan dengan studi pendahuluan yaitu studi lapangan dengan wawancara yang dilakukan pada guru kelompok B PAUD AT-Taqwa yang beralamat di Desa Geresik Kecamatan Jamanis Kabupaten Tasikmalaya,  dan observasi dilakukan pada kelompok B di sekolah yang sama. Studi literatur dilakukan dengan mengkaji jurnal dan hasil penelitian terdahulu serta buku-buku yang terkait dengan permasalahan. Analisis data yang digunakan adalah deskriptif kualitatif. Hasil penelitian ini menunjukan berbagai kebutuhan dasar untuk mengembangkan permaianan sains, yang nantinya akan dijadikan sebagai acuan atau pedoman untuk perancangan produk pengembangan.
Erratum: Kemampuan Motorik Kasar: Aktivitas Outbound Pada Siswa Sekolah Dasar Lutfi Nur; Rosarina Giyartini; Sumardi Sumardi
JUARA : Jurnal Olahraga Vol 5 No 2 (2020): JUARA: Jurnal Olahraga
Publisher : STKIP Muhammadiyah Kuningan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (264.158 KB) | DOI: 10.33222/juara.v5i2.918

Abstract

Correction to: JUARA: Jurnal Olahraga This corrects the article DOI: https://doi.org/10.33222/juara.v5i1.781 This article was originally published using English metadata in the article title and this is our fault. but now the article metadata has been changed in Indonesian and appears correctly in the current article.
PENGEMBANGAN MODEL PELATIHAN REFLEKTIF ASESMEN ALTERNATIF BAGI GURU PENDIDIKAN ANAK USIA DINI Edi Hendri Mulyana; Sumardi Sumardi; Risa Yuliani
Golden Age: Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini Vol 6, No 1 (2022): Golden Age : Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini
Publisher : Pusat Penerbitan Universitas (P2U) Unisba

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29313/ga:jpaud.v6i1.9866

Abstract

The purpose of this research is to develop an alternative assessment reflective training model as outlined in the training implementation guide. This Research and Development process follows the steps of the ADDIE model. The results of the Research and Development show that the training guide products are categorized as very valid and very feasible. In addition, the effective training model used is seen from the evaluation results Level 1: Perception in the very good category, Level 2: Learning in the high category, and Level 3: Performance in the very good category.Keywords: Alternative Assessment Reflective Training Model; Early Childhood Education Teacher. Abstrak Tujuan penelitian ini adalah mengembangkan model pelatihan reflektif asesmen alternatif yang dituangkan dalam panduan pelaksanaan pelatihan. Proses Penelitian dan Pengembangan ini mengikuti langkah-langkah model ADDIE. Hasil Penelitian dan Pengembangan menunjukkan produk panduan pelatihan dengan kategori sangat valid dan sangat layak. Selain itu, model pelatihan efektif digunakan dilihat dari hasil evaluasi Level 1 : Persepsi dengan kategori sangat baik, Level 2 :  Belajar dengan kategori tinggi, dan Level 3 : Kinerja dengan kategori sangat baik. Kata Kunci: Model Pelatihan Reflektif Asesmen Alternatif; Guru Pendidikan Anak Usia Dini.
Meningkatkan Keterampilan Motorik Halus Anak Usia 5-6 Tahun Melalui Aktivitas Finger Painting Sumardi Sumardi; Sima Mulyadi; Anisa Rosidah Sopa
Jurnal Pendidikan dan Konseling (JPDK) Vol. 4 No. 4 (2022): Jurnal Pendidikan dan Konseling
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (296.549 KB) | DOI: 10.31004/jpdk.v4i4.5776

Abstract

Latar belakang penelitian ini adalah ditemukannya anak yang memiliki keterlambatanperkembangan pisik motorik karena adanya gangguan pada system syaraf dan memiliki kerusakan pada otot-otot kecil yang mengakibatkan kekakuan pada pergerakan. Subjek penelitian ini adalah anak berjenis kelamin laki-laki berusia 6 tahun di kober Al-Barokah yang mengalami kesulitan dalam keterampilan motorik halus seperti menulis, memegang benda, membuka tutup jari jemari tangan, mengoles dengan rapih. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah finger painting dapat membantu meningkatkan keterampilan motorik halus anak. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian subjek tungal / Single subject Researc (SSR) dengan desain A-B-A. Hasil analisis data yang dilakukan selama kurang lebih satu bulan dengan perolehan data pada setiap fase, baseline-1(A-1) yaitu kondisi awal kemampuan motorik halus anak mendapatkan persentase sebesar 46,2% pada kondisi B anak diberikan perlakuan melakui finger painting memperoleh hasil 63,9 % pada kondisi baseline-2 (A2) setelah pemberian tritmen memperoleh hasil 85,3% dari perolehan nilai persentase penelitian tersebut bahwa menggunakan finger painting dapat meningkatkan motorik halus anak.
Dasar Kebutuhan Pengembangan Instrumen Deteksi Dini Terhadap Perkembangan Sosial Pada Anak Usia 6 Tahun Anisa Furwani furwani; Sumardi Sumardi; Risbon Sianturi
Jurnal Pendidikan dan Konseling (JPDK) Vol. 4 No. 4 (2022): Jurnal Pendidikan dan Konseling
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (245.666 KB) | DOI: 10.31004/jpdk.v4i4.5977

Abstract

Tujuan penelitian ini yaitu untuk mendeskripsikan dasar kebutuhan pengembangan instrumen deteksi dini terhadap perkembangan sosial anak usia 6 tahun. Berdasarkan hasil studi pendahuluan yang dilakukan di Kober Bina Umat di Kabupaten Tasikmalaya guru belum berkesempatan mengembangkan instrumen deteksi dini perkembangan anak. Instrumen deteksi dini perkembangan yang digunakan oleh guru lebih ke instrumen deteksi dini perkembangan secara umum belum ada yang khusus untuk perkembangan sosial anak usia 6 tahun dan para orang tua yang belum mengetahui cara mendeteksi perkembangan anak. penelitian ini menggunakan metode EDR (Educational Design Research) model McKenney dan Reaves pada tahap pertama yaitu eksplorasi dan analisis. Teknik pengumpulan data menggunakan observasi dan wawancara kepada orang tua anak yang memiliki anak usia 6 tahun dan guru kelas B Kober Bina Umat. Analisis data menggunakan reduksi data, display data, dan penarikan kesimpulan. Berdasarkan hasil eksplorasi dan analisis peneliti menarik kesimpulan bahwa perlu adanya pengembangan instrumen deteksi dini perkembangan sosial anak usia 6 tahun.
Pemahaman Orang Tua Terhadap Deteksi Dini Tumbuh Kembang Anak Sharina Ridwanayati; Elan Elan; Sumardi Sumardi
Jurnal Pendidikan dan Konseling (JPDK) Vol. 4 No. 4 (2022): Jurnal Pendidikan dan Konseling
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (271.544 KB) | DOI: 10.31004/jpdk.v4i4.6185

Abstract

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui tingkat pemahaman orang tua terhadap deteksi dini tumbuh kembang anak. Metode yang digunakan dalam penelitian ini ialah metode survei dengan cara menyebar kuesioner yang berisi 10 pertanyaan yang berkaitan dengan tumbuh kembang anak. Pengolahan data dari hasil survei yaitu menggunakan Skala Gutman. Hasil dari penyebaran kuesioner diperoleh 46 responden yang sesuai dengan kriteria penelitian, yaitu orang tua yang memiliki anak usia 0-6 tahun dan berdomisili di kabupaten dan/atau kota Tasikmalaya. Hasil yang diperoleh dari penelitian ini, sebanyak 17 responden masuk dalam kategori Sangat Tinggi (90%- 100%), 10 responden masuk dalam kategori Tinggi (70%-80%), 9 responden masuk dalam kategori sedang (50%-60%), 9 responden masuk dalam kategori rendah (30%-40%), dan 1 responden masuk dalam kategori Sangat Rendah (0%-20%). Secara keseluruhan, persentase pemahaman orang tua terhadap deteksi dini tumbuh kembang anak yaitu sebesar 71,3% yang berarti masuk dalam kategori Tinggi.
Pola Asuh Orang Tua Terhadap Anak Introvert Usia 4-5 Tahun Hani Handayani; Taopik Rahman; Sumardi Sumardi
Jurnal Pendidikan dan Konseling (JPDK) Vol. 4 No. 4 (2022): Jurnal Pendidikan dan Konseling
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (243.736 KB) | DOI: 10.31004/jpdk.v4i4.6231

Abstract

Pola asuh merupakan role model orang tua yang diterapkan pada anak. peran, orang tua sangat penting dalam membentuk kepribadian anak. Orang tua harus dapat menentukan pola asuh yang tepat untuk kebutuhan dan situasi anak, di sisi lain orang tua juga memiliki keinginan dan harapan untuk membentuk anak menjadi seseorang yang diinginkannya yang pasti lebih baik dari orang tuanya. Dilakukannya penelitian ini bertujuan Untuk mengetahui pola asuh orang tua terhadap anak introvert usia 4-5 tahun. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode studi kasus. Yang menjadi subjek dalam penelitian ini adalah salah satu orang tua dari anak introvert usia 4-5 tahun. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan teknik observasi, wawancara dan dokumentasi. Data yang diperoleh dianalisis menggunakan langkah-langkah reduksi data, display data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pola asuh yang digunakan oleh orang tua terhadap anak introvert adalah pola asuh demokratis.
Bagaimana Pola Asuh Orang Tua Muda dalam Memfasilitasi Kecerdasan Majemuk Anak Sulung ? Maudina Rachmania; Sumardi Sumardi; Aini Loita
Jurnal Kewarganegaraan Vol 6 No 2 (2022): Desember 2022
Publisher : UNIVERSITAS PGRI YOGYAKARTA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (229.107 KB) | DOI: 10.31316/jk.v6i2.3502

Abstract

 AbstrakOrangtua muda yang memiliki anak sulung dengan istilah lain yakni anak pertama, memiliki berbagai kecerdasan majemuk. Anak sulung dalam aspek kecerdasan majemuknya lebih unggul dibandingkan dengan anak lainnya. Pembelajaran yang didapatkan di Sekolah, orangtua muda mengulang dan membimbing pembelajaran anak sulung mereka di Rumah. Melalui pola asuh yang tepat diharapkan orangtua mampu memfasilitasi kecerdasan majemuk anak sehingga anak dapat berkembang sesuai fitrahnya. Teori yang digunakan dalam skripsi ini teori kecerdasan majemuk yang dicetuskan oleh Howard Gardner. Dalam hal ini diharapkan dapat menggali informasi secara langsung dari orangtua muda dalam penerapan pola asuh dalam memfasilitasi kecerdasan majemuk anak sulung. Metode yang digunakan dalam penelitan ini ialah menggunakan pendekatan penelitian kualitatif dengan metode studi kasus. Dimana hasil pembahasan dari dari penelitian ini adalah penerapan pola asuh demokratis mampu menjadikan anak belajar bersama orangtua dengan penuh rasa nyaman,senang dan tidak ada paksaan dari orangtua,sehingga anak mampu memiliki berbagai aspek kecerdasan majemuk.Kata Kunci: Pola Asuh, Orangtua Muda, Kecerdasan Majemuk AbstractYoung parents who have the eldest child in other terms, namely the first child, have various multiple intelligences. The eldest child in the aspect of multiple intelligences is superior to other children. The lessons learned at school, young parents repeat in guiding their eldest child's learning at home. Through proper parenting, it is hoped that parents will be able to facilitate children's multiple intelligences so that children can develop according to their nature. The theory used in this thesis is the theory of multiple intelligences which was coined by Howard Gardner. In this case, it is expected to be able to dig up information directly from young parents in the application of parenting in facilitating the multiple intelligences of the eldest child. The method used in this research is to use a qualitative research approach with a case study method. Where the results of the discussion of this research are the application of democratic parenting is able to make children learn with parent full of comfort,happiness and no coercion from parents,so that children are able to have various aspects of multiple intelligences.Keywords: Parenting Style, Young Parents, Multiple Intelligence