Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

KAJIAN HUKUM PADA APARATUR SIPIL NEGARA (ASN) YANG MELAKUKAN TINDAK PIDANA KORUPSI DANA HIBAH PEMBANGUNAN MASJID SRIWIJAYA PALEMBANG PADA PUTUSAN NOMOR 44/PID.TPK/2021/PN.PLG Permana, Hendri; Mahfuz, Abdul Latif; Yusuf, Hambali
JURNAL DARMA AGUNG Vol 31 No 4 (2023): AGUSTUS
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Darma Agung (LPPM_UDA)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46930/ojsuda.v30i1.2743

Abstract

Korupsi dapat mengakibatkan melambatnya pertumbuhan ekonomi negara, menurunnya investasi, meningkatnya kemiskinan dan meningkatnya ketimpangan pendapatan. Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian normatif. Data yang dipergunakan dalam penelitian ini yaitu data data sekunder. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa 1) Penegakan hukum terhadap pelaku kejahatan penyalahgunaan data Penegakan hukum terhadap Aparatur Sipil Negara (ASN) yang melakukan tindak pidana korupsi dana hibah pembangunan Masjid Sriwijaya Palembang Pada Putusan Nomor 44/Pid.TPK/2021/PN.Plg, telah ditegakan secara penal bersifat Repressif (bentuk penanggulangan kejahatan yang menitik beratkan pada tindakan represif setelah terjadinya suatu tindak pidana) yaitu pembalasan terhadap pelaku tindak pidana dengan sanksi penjara pada Terdakwa I MS dengan pidana penjara selama 7 (tujuh) tahun dan Terdakwa II AN dengan pidana penjara selama 8 (delapan) tahun. Namum, sanksi pidana ini dirasakan belum optimal karena belum sepenuhnya dapat memenuhi rasa keadilan dirasakan kurang tepat dan hukuman yang diberikan tergolong ringan, mengingat jumlah nominal dana yang dikorupsi cukup besar. dan 2) Dasar Pertimbangan Hakim dalam Menjatuhkan AparaturSipil Negara (ASN) yang Melakukan Tindak Pidana Korupsi Dana Hibah Pembangunan Masjid Sriwijaya Palembang Pada Putusan Nomor 44/Pid.TPK/2021/PN.Plgyaitu berdasarkan pertimbangan yuridis, sosiologis dan psikologis. Dimana, dengan Putusan nomor 44/Pid.TPK/2021/PN.Plgini, pertimbangannya sudah obyektif, telah berdasarkan fakta yang terungkap dipersidangan.
The Effect of Plyometric Training Before and After Technical Training on Smash Ability of Male Volleyball Athletes Permana, Hendri; Sukamti, Endang Rini; Suhadi, Suhadi; Prabowo, Trisnar Adi
Kinestetik : Jurnal Ilmiah Pendidikan Jasmani Vol 9 No 1 (2025): March
Publisher : UNIB Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33369/jk.v9i1.40495

Abstract

The purpose of this study was to analyze the effect of plyometric training before and after smash technique training. This type of research is an experiment with a two group, the two groups are the plyometric group before technique training (BTT) and the plyometric group after technique training (ATT). The sample was 20 male and age 18-19 years, then grouped through ordinal pairing. The training program was carried out for 6 weeks with 18 meetings. Plyometric training program: squats, sit-ups, fence jumping, push-ups, up and down the bench, back-up, skipping, jack kneef, shuttle run, stabilization, sedo smash, step and shoulder. The program is 8 – 10 repetitions, 2 – 3 sets, recovery between sets 2 – 3 minutes, intensity 85% - 95%. Meanwhile, the smash technique training program is a drill accompanied by a coach with a total duration of 60 minutes. Data collection for smash skills as a pretest-posttest using the Stanley test. The t-test result (p<0.05), ATT shows Sig. 0.002, than BTT Sig. 0.078. Independent t-test (p<0.05) also shows that there is a difference between BTT and ATT is Sig. 0.042. Conclusion is placing plyometric training after a smash technique training session (ATT) is more effective in improving smash ability for male volleyball athletes aged 18-19 years. This study recommends scheduling plyometrics after technique training as a more optimal strategy, supporting better athletic performance and efficient recovery, while minimizing the risk of injury and fatigue.