Claim Missing Document
Check
Articles

Found 10 Documents
Search

Pengaruh Nitrogen dan Silika terhadap Pertumbuhan dan Perkembangan Spodoptera litura (Lepidoptera: Noctuidae) pada Kedelai Trisnawati, Dina Wahyu; Putra, Nugroho Susetya; Purwanto, Benito Heru
PLANTA TROPIKA: Jurnal Agrosains (Journal of Agro Science) Vol 5, No 1 (2017)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.18196/pt.2017.071.52-61

Abstract

A study was conducted to establish the indirect effects of nitrogen (N) and silicon (Si) on the growth and development of Spodoptera litura on soybean. A full-factorial experiment was arranged in 4x2 factors: first factor was nitrogen with varied doses of 0, 25, 50, and 100 kg/ha; second factor was silicon at 0 and 200 g/m2. The results demonstrated that the application of N and Si indirectly affected the growth and development of S. litura including leaves consumed, weight of larvae, weight of pupal, fecundity and survivorship. In addition, combination of nitrogen and silicon also affected the growth and development of soybean as evidenced by the decreased absorption of Si by soybean following the application of N, while the application of Si combined with high nitrogen doses decreased the absorption of Si. It was also observed that the effect of N was not significant on the growth and development of S. litura.  The application of Si with the high N doses, however, decreased the growth and development of S. litura. It is, therefore, concluded that the mechanism of relationship between N and Si on S. litura could not be explained only by quantifying the absorption value of N and Si.
Pengaruh Nitrogen dan Silika terhadap Pertumbuhan dan Perkembangan Spodoptera litura (Lepidoptera: Noctuidae) pada Kedelai Dina Wahyu Trisnawati; Nugroho Susetya Putra; Benito Heru Purwanto
PLANTA TROPIKA: Jurnal Agrosains (Journal of Agro Science) Vol 5, No 1 (2017)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.18196/pt.2017.071.52-61

Abstract

A study was conducted to establish the indirect effects of nitrogen (N) and silicon (Si) on the growth and development of Spodoptera litura on soybean. A full-factorial experiment was arranged in 4x2 factors: first factor was nitrogen with varied doses of 0, 25, 50, and 100 kg/ha; second factor was silicon at 0 and 200 g/m2. The results demonstrated that the application of N and Si indirectly affected the growth and development of S. litura including leaves consumed, weight of larvae, weight of pupal, fecundity and survivorship. In addition, combination of nitrogen and silicon also affected the growth and development of soybean as evidenced by the decreased absorption of Si by soybean following the application of N, while the application of Si combined with high nitrogen doses decreased the absorption of Si. It was also observed that the effect of N was not significant on the growth and development of S. litura.  The application of Si with the high N doses, however, decreased the growth and development of S. litura. It is, therefore, concluded that the mechanism of relationship between N and Si on S. litura could not be explained only by quantifying the absorption value of N and Si.
EDUKASI PERAN SERANGGA DALAM KEHIDUPAN BERSAMA SISWA SEKOLAH DASAR DI DUSUN JLEGONGAN, SEYEGAN, SLEMAN, YOGYAKARTA Ihsan Nurkomar; Dina Wahyu Trisnawati
LOGISTA - Jurnal Ilmiah Pengabdian kepada Masyarakat Vol 4 No 2 (2020)
Publisher : Department of Agricultural Product Technology, Faculty of Agricultural Technology, Universitas Andalas Kampus Limau Manis - Padang, Sumatera Barat Indonesia-25163

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25077/logista.4.2.192-196.2020

Abstract

Serangga merupakan mahluk hidup yang sering dijumpai dalam kehidupan sehari-hari. Serangga memiliki banyak peran dalam kehidupan manusia. Namun demikian, peran penting serangga dalam kehidupan manusia belum diketahui masyarkat luas. Oleh karena itu, kegiatan pengabdian masyarakat dengan tujuan mengenalkan jenis, peran dan upaya pelestarian serangga telah dilakukan sebagai bagian dari upaya pelestarian lingkungan hidup kepada siswa sekolah dasar. Kegiatan dilakukan melalui survey tingkat pengetahuan masayakat secara umum dan edukasi/penyuluhan. Kegiatan berhasil meningkatkan pengetahuan peserta sebesar 60%. Agar pengetahuan tentang serangga lebih diperhatikan, diperlukan edukasi tentang serangga baik melalui pendidikan formal maupun informal. Selain itu, penggunaan media pembelajaran juga diperlukan agar pengetahuan yang disampaikan dapat diperoleh dengan mudah dan menyenangkan. Kata kunci: Lingkungan hidup, Serangga, Media pembelajaran, Pendidikan, Pengabdian masyarakat ABSTRACT Insects are living organism that are often found in daily life. Insects have many roles in human life. However, the important role of insects in human life is not widely known. Therefore, community service activities with the aim of introducing the types, roles and insect conservation efforts have been carried out as part of environmental conservation efforts. The activities carried out through surveys of the level of public knowledge about insect in general and then continue with education activity to secondary school students. The activity succeeded in increasing participants' knowledge by 60%. Education about insects is needed to increase more attention to knowledge about insects both through formal and informal education. In addition, the use of instructional media is also necessary so that the knowledge conveyed can be obtained easily and pleasantly. Keywords: Environment, Insect, Instructional media, Education, Community services
INTENSIFIKASI TOGA UNTUK PENINGKATAN KESEJAHTERAAN KELOMPOK WANITA TANI Innaka Ageng Rineksane Rineksane; Dina Wahyu Trisnawati
Prosiding Seminar Nasional Program Pengabdian Masyarakat 2018: 2. Penguatan Inovasi Teknologi (Pangan, Pertanian, Energi, Transportasi) Bagi Pemerintah Daera
Publisher : Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (633.377 KB)

Abstract

Tanaman obat keluarga menjadi salah satu alternatif tanaman yang dapat dibudidayakan di perkarangan rumah dan dimanfaatkan sebagai sumber obat keluarga maupun tambahan penghasilan apabila dikomersialkan. Jenis-jenis tanaman obat diantaranya temu kunyit, jahe, lengkuas, temu kunci, temu lawak, daun adas, daun kemangi dan daun kenikir. Tanaman obat keluarga juga dapat dimanfaatkan sebagai sumber mineral maupun vitamin bagi keluarga untuk konsumsi sehari-hari. Kelompok Wanita Tani Sekarwangi dan Pendopo di Desa Kranggan telah memiliki program pemanfaatn lahan pekarangan, namun belum dilakukan penanaman tanaman obat keluarga secara khusus. Intensifikasi tanaman obat keluarga dimaksudkan untuk memberdayakan Kelompok Wanita Tani di Desa Kranggan, Kecamatan Galur, Kabupaten Kulonprogo. Intensifikasi tanaman obat keluarga atau toga ini bertujuan meningkatkan pemahaman dan ketrampilan kelompok wanita tani untuk berinovasi dalam budidaya tanaman berkhasiat obat, meningkatkan pengetahuan cara budiaya dan pemeliharaan tanaman berkhasiat obat, meningkatkan penataan pekarangan serta upaya pemanfaatan hasil pekarangan. Metode yang digunakan meilputi penyuluhan, pelatihan, demonstrasi plot dan pendampingan budidaya serta pemeliharaan tanaman obat keluarga. Anggota Kelompok Wanita Tani Sekarwangi dan Pendopo telah memahami jenis, cara budidaya dan kegunaan tanaman obat. Anggota Kelompok Wanita Tani Sekarwangi dan Pendopo juga telah mempraktikan penyiapan lahan, penyediaan bibit tanaman obat, penanaman, pemeliharaan tanaman obat, bahkan mempraktikan penanaman tanaman obat di pekarangan rumah masing-masing.
PENINGKATAN PENGETAHUAN SISTEM PERTANIAN NATURAL FARMING TERHADAP PETANI DI DESA MARGODADI, YOGYAKARTA Dina Wahyu Trisnawati; Ihsan Nurkomar
Prosiding Seminar Nasional Program Pengabdian Masyarakat 2020: 8. Teknologi Produksi dan Daya Saing Industri Pangan
Publisher : Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (591.166 KB) | DOI: 10.18196/ppm.38.247

Abstract

Natural Farming (NF) merupakan sistem pertanian ramah lingkungan karena dapat mengurangi dampaknegatif intensifikasi pertanian. Pertanian organik telah diterapkan di Desa Margodadi, Seyegan, Sleman,Yogyakarta, tetapi konsep NF belum banyak diketahui dan diterapkan. Secara garis besar, permasalahanyang harus diselesaikan adalah kurangnya pemahaman dan pengetahuan tentang konsep NF sertapemanfaatan organisme yang berpotensi sebagai sumber bahan organik di lahan pertanian serta belumadanya penerapan konsep NF di Desa Margodadi. Berdasarkan perumusan permasalahan tersebut,dirumuskan pemasalahan yang dapat diselesaikan dan ditingkatkan dengan memanfaatkan hasilpenelitian. Pengabdian yang dilakukan adalah penyuluhan konsep NF serta pelatihan identifikasiorganisme. Banyak organisme yang teridentifikasi berpotensi sebagai bahan organik, seperti keong lokal,larva capung, dan ikan, tetapi petani tidak mengetahui fungsinya. Petani mengangap bahwa keong lokalberperan sebagai hama, sama seperti keong emas. Padahal, keong lokal tersebut dapat membantu petanikarena bisa menghasilkan bahan organik dan juga sebagai pengendali gulma sehingga perlu dilakukanpelatihan untuk menambah pengetahuan petani tentang manfaat keong lokal. Penelitian dilakukan denganmembandingkan manfaat keong lokal dan keong emas. Dari kegiatan pengabdian dapat disimpulkanbahwa pemahaman dan pengetahuan petani tentang konsep NF dan pemanfaatan organisme berpotensisebagai sumber bahan organik di lahan pertanian telah meningkat dan sudah dilakukan pelatihan tentangpenerapan konsep pertanian NF di Desa Margodadi.
Peningkatan Ketrampilan Kwt Pendopo Melalui Pengolahan Toga Di Desa Kranggan, Kulon Progo Innaka Ageng Rineksane Rineksane; Dina Wahyu Trisnawati
Prosiding Seminar Nasional Program Pengabdian Masyarakat 2019: 5. Pemberdayaan Kaum Perempuan
Publisher : Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (801.268 KB) | DOI: 10.18196/ppm.25.448

Abstract

TOGA atau Tanaman Obat Keluarga merupakan kegiatan menanami pekarangan dengan tanamanyang berkhasiat obat. Tanaman obat yang dimaksud termasuk rempah-rempah, tanaman sayur dantanaman buah. Istilah toga bermakna penataan pekarangan, yaitu pengelolaan pekarangan melaluipenanaman tanaman berkhasiat obat sehingga dapat memenuhi kebutuhan obat tradisional bagikeluarga maupun masyarakat. Kegiatan pengolahan hasil panen TOGA selain menyediakan obatalternatif bagi keluarga juga memberikan nilai tambah pekarangan atau lingkungan rumah sehinggadapat membantu peningkatan kesejahteraan keluarga. Masyarakat yang dapat menerapkan togatersebut diantaranya adalah kelompok wanita tani. Kelompok wanita tani (KWT) Pendopo yang ada didesa Kranggan, Kecamatan Galur, Kabupaten Kulon Progo merupakan kelompok wanita tani yangtelah memanfaatkan lahan pekarangan atau lingkungan rumah sebagai wadah penyedia kebutuhan gizikeluarga melalui penanaman tanaman sayuran. Namun demikian, upaya tersebut belum optimalkarena kurangnya pengetahuan anggota akan teknologi pengolahan berbagai tanaman obat. Olehkarena itu penerapan Ipteks bagi Masyarakat melalui pengolahan hasil panen toga untuk peningkatanketrampilan KWT Pendopo di Desa Kranggan, Kecamatan Galur, Kabupaten Kulonprogo. Kegiatanyang telah dilakukan meliputi survey kebun TOGA, uji produk TOGA, peningkatan pengetahuananggota KWT tentang toga dan pengelolaannya, pengolahan hasil panen tanaman berkhasiat obat danpemanfaatannya, demonstrasi dan praktek pengelolaan toga, serta pendampingan pemeliharaan toga.Hasil pre test dan post test menunjukkan bahwa pengetahuan dan pemahaman anggota KWT Pendopoterhadap proses dan bahan pembuatan gujahe serta kunyit asam mengalami peningkatan sebesar 100%dan 95,1%, setelah mereka mendapatkan penyuluhan serta melakukan praktek pembuatan gujahe dankunyit asam. Luaran yang diharapkan dari program ini adalah produk hasil olahan TOGA yangdiproduksi oleh KWT Pendopo. Selain itu luaran yang diperoleh dari kegiatan ini adalah publikasiilmiah di jurnal pengabdian Berdikari.
Pengenalan Serangga Berguna Dengan Menggunakan Wayang Serangga Ihsan Nurkomar; Dina Wahyu Trisnawati
Prosiding Seminar Nasional Program Pengabdian Masyarakat 2019: 6. Penanggulangan Bencana dan Pelestarian Lingkungan Hidup
Publisher : Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (494.755 KB) | DOI: 10.18196/ppm.26.524

Abstract

Serangga berguna mempunyai fungsi mengatur populasi hama di alam sehingga dapat dimanfaatkansebagai agen untuk pengendalian hama. Agar fungsinya berjalan dengan baik, maka diperlukan tatakelola ekosistem yang ramah lingkungan. Kelompok Tani Dadi Makmur merupakan kelompok tani diDusun Jlegongan, Desa Margodadi, Kecamatan Seyegan, Kabupaten Sleman, Yogyakarta. Beberapapetani di daerah ini merupakan petani padi yang membudidayakan padi secara organik. Namundemikian, petani-petani tersebut masih memiliki pengetahun yang terbatas mengenai jenis, fungsi,manfaat, dan habitat serangga berguna seperti musuh alami. Tujuan kegiatan ini adalah untukmeningkatkan minat petani untuk belajar, menambah wawasan petani mengenai jenis, fungsi danmanfaat serangga berguna dan juga pengendalian hayati. Kegiatan dilakukan dengan metodepenyuluhan menggunakan wayang serangga dan praktik identifikasi untuk mengenal jenis dan peranserangga di agroekosistem. Metode penyuluhan dapat meningkatkan pengetahuan dan pemahamanpetani akan jenis dan peran serangga. Kegiatan ini ini menambah pengetahuan petani akan pentingnyaupaya konservasi serangga sebagai salah satu upaya menejemen hama tanaman.
PELATIHAN MANAJEMEN POPULASI ULAT SUTRA Samia cynthia MELALUI REKAYASA SIKLUS HIDUP Ihsan Nurkomar; Dina Wahyu Trisnawati
Prosiding Seminar Nasional Program Pengabdian Masyarakat 2021: 4. Kapasitas Daya Saing Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) dan Badan Usaha Milik Desa( BU
Publisher : Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (464.886 KB) | DOI: 10.18196/ppm.44.585

Abstract

Samia cynthia merupakan salah satu jenis ulat sutra dengan kulit kepompong yang dapat diolah menjadi benang sutra berkualitas tinggi. Untuk menunjang produktifitas benang sutra diperlukan jumlah kokon sebagai bahan benang sutra dalam jumlah banyak. Namun demikian, kapasitas reproduksi ulat sutra yang tinggi dapat menimbulkan masalah lain yaitu perlunya pakan yang banyak dan tempat pemeliharaan yang luas. Kelompok Usaha Jantra Mas Sejahtera (JAMTRA) sebagai kelompok usaha kain sutera yang melakukan usaha dari hulu ke hilir secara mandiri mengahadapi permasalahan tersebut dalam pemeliharaan ulat sutra ini. Kegiatan ini bertujuan meningkatkan pengetahuan peternak ulat sutera dalam manajemen populasi ulat dipenangkaran melalui modifikasi siklus hidup pada fase telur dan pupa. Hasil kegiatan menunjukkan bahwa stadia telur dan pupa dapat diperpanjang selama 5 dan 7 hari secara berturut-turut. Modifikasi ini sangat bermanfaat dalam memperbanyak ulat sutra Samia dan membantu peternak untuk dapat melakukan kegiatan budidaya dengan lebih efektif dan efisien.
PELATIHAN PEMBUATAN PAKAN BUATAN UNTUK ULAT SUTERA Samia cynthia Riccini Dina Wahyu Trisnawati; Ihsan Nurkomar
BERNAS: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 1 No 4 (2020)
Publisher : Universitas Majalengka

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (381.803 KB) | DOI: 10.31949/jb.v1i4.533

Abstract

Ulat sutera merupakan serangga bernilai ekonomi tinggi. Kepompong ulat sutera dapat dijadikan bahan dasar pembuatan kain sutera dengan harga jual yang tinggi. Kelompok Usaha Jantra Mas Sejahtera (JAMTRA) merupakan kelompok usaha kain sutera yang melakukan usaha dari hulu ke hilir secara mandiri mulai dari pemeliharaan ulat sutera, pengolahan benang dan kain sutera, serta desain produk kain sutera. Dalam hal pemeliharaan ulat sutera, kelompok usaha JAMTRA mengahadapi permasalahan seperti kurangnya pemahaman mengenai cara memperbanyak serangga dengan baik, dan kurangnya pengetahuan mengenai pakan buatan untuk perbanyakan serangga. Kegiatan ini bertujuan meningkatkan pengetahuan peternak ulat sutera dalam memperbanyak serangga berdasar sifat ekologi serangga dan melatih peternak ulat sutera dalam membuat pakan buatan. Hasil kegiatan menunjukkan bahwa pakan berhasil digunakan bagi ulat sutera. Namun demikian, tidak ada kepompong yang terbentuk. Sehingga, kegiatan lanjutan diperlukan untuk memodifikasi komposisi pakan agar dapat digunakan dalam perbanyak ulat sutera secara maksimal.
Effect of Diet Type and Population Density on the Biology of Samia cynthia ricini Boisduval (Lepidoptera: Saturniidae) Nurkomar, Ihsan; Dina Wahyu Trisnawati; Ibnu Fadillah Ramadhan
Andalasian International Journal of Entomology Vol. 3 No. 1 (2025)
Publisher : Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25077/aijent.3.1.1-9.2025

Abstract

The silkworm is an insect with high economic value due to its ability to produce cocoons, which are processed into silk fibers. Samia cynthia ricini is a type of silkworm relatively new to Indonesia. This insect can utilize various plants as feed, with castor leaves as the primary host and cassava leaves as the secondary host. However, information regarding the impact of diet type and population density on biological parameters, such as survival rate, development time, cocoon weight, and fecundity, remains limited. This study aims to evaluate the effects of diet type (castor and cassava leaves) and population density (20, 30, 40, and 50 individuals per container) on the biology of S. c. ricini. The research used a factorial randomized complete block design (RCBD) with two factors. Results indicated that diet type and population density significantly influenced the biological parameters of S. c. ricini. Silkworms fed castor leaves exhibited higher survival rates and heavier cocoon weights than those fed cassava leaves. Increased population density reduced survival rates, cocoon weights, and fecundity. The optimal population density for rearing was 30 individuals per container. These findings provide valuable insights for improving S. c. ricini rearing practices. Using castor leaves as the primary diet and maintaining an optimal population density of 30 individuals per container can enhance survival and cocoon quality. This information is particularly useful for small-scale and laboratory rearing efforts, contributing to the sustainable development of S. c. ricini cultivation and silk production.