Claim Missing Document
Check
Articles

Found 25 Documents
Search

ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU NIFAS DENGAN PEMBERIAN JUS NENAS DAN MADU UNTUK PENYEMBUHAN LUKA PERINEUM Elsy Mardiani; Kiki Megasari
Jurnal Kebidanan Terkini (Current Midwifery Journal) Vol. 2 No. 2 (2022): Jurnal Kebidanan Terkini
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Hang Tuah Pekanbaru

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25311/jkt/Vol2.Iss2.813

Abstract

Masa Nifas ( Puerperium ) adalah masa setelah persalinan selesai sampai 6 minggu atau 42 hari. Selama masa nifas, organ reproduksi secara perlahan akan mengalami perubahan setelah kehamilan maupun persalinan, salah satu nya robekan perineum yang kebanyakan terjadi pada persalinan pertama dan sebagian pada persalinan selanjutnya, oleh karena itu diperlukan perawatan yang baik untuk percepatan proses penyembuhan luka perineum (Maritalia, 2012). Proses untuk mempercepat penyembuhan luka perineum terdapat beberapa cara yaitu melalui mobiliasi dini, vulva hygine, istirahat yang cukup dan perbaikan gizi dengan mengkonsumsi makanan tinggi protein,makanan tertentu yang bisa mempercepat penyembuhan luka perineium salah satunya adalah jus nenas dan madu. Tujuan asuhan kebidanan ini dilakukan adalah untuk memberikan terapi dengan meminum Jus nenas kepada ibu nifas denga luka perineum derajat II agar luka perineum yang dialami dapat segera pulih. Asuhan dilakukan di PMB Hj. Zurrahmi dan di kediaman pasien selama 6 hari dari tanggal 26 - 31 juli 2021 dengan menggunakan metode pendokumentasian SOAP. Subyek dalam asuhan ini adalah ibu nifas Ny. R yang mengalami luka perineum derajat II yang menyukai jus nenas dan madu. Hasil asuhan menunjukkan bahwa asuhan pemberian jus nenas dan madu efektif dalam penyembuhan luka perineum pada ibu nifas dilihat berdasarkan hasil kunjungan kedua yaitu luka pada perineum Ny. R sudah kering pada hari ke 5. Saran penulis terhadap tenaga kesehatan agar memberikan edukasi dan informasi terhadap ibu nifas dalam proses penyembuhan luka perineum salah satunya yaitu dengan pemberian jus nenas dan madu.
Edukasi Mengatasi Dismenorhea pada Remaja Putri Melalui Penyuluhan dan Senam Dismenorhea Kiki Megasari
ARSY : Jurnal Aplikasi Riset kepada Masyarakat Vol. 4 No. 1 (2023): ARSY : Jurnal Aplikasi Riset kepada Masyarakat
Publisher : Lembaga Riset dan Inovasi Al-Matani

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55583/arsy.v4i2.520

Abstract

Hampir semua perempuan mengalami nyeri pada saat haid, nyeri haid yang dialami biasanya terbatas pada bagian perut bagian bawah, tetapi dapat pula menyebar ke bagian pinggang, paha atau kaki. Rasa nyeri tersebut dapat disertai dengan mual, muntah, diare, sakit kepala, sembelit, sering kencing bahkan pingsan. Permasalahan nyeri haid merupakan permasalahan yang sering terjadi pada seorang perempuan, nyeri hiad atau dismenore ini digunakan apabila nyeri haid demikian hebatnya sehingga memaksa seorang perempuan datang ke klinik atau dokter untuk memeriksakan dirinya bahkan memaksa seorang perempuan meninggalkan semua aktivitas sehari-hari dan istirahat untuk beberapa jam atau beberapa hari. Remaja putri yang mengalami gangguan nyeri menstruasi sangat mengganggu dalam proses belajar mengajar. Hal ini menyebabkan remaja putri sulit berkonsentrasi karena ketidaknyamanan yang dirasakan ketika nyeri haid. Oleh karena itu pada usia remaja dismenore harus ditangani agar tidak terjadi dampak yang lebih buruk. Salah satu upaya sehat mengatasi nyeri haid adalah dengan melakukan penyuluhan kesehatan tentang nyeri haid dan senam Dismenorhea, selain dapat mengurangi nyeri haid juga dapat membugarkan tubuh. Hasil dari kegiatan ini adalah remaja putri mengetahui dan memahami bahwa nyeri haid yang sifatnya fisiologis dapat diatasi dengan terapi non farmakologi. Banyak upaya untuk mengurangi nyeri haid, salah satu upayanya adalah dengan cara melaksanakan senam Dismenorhea. Para peserta penyuluhan kesehatan telah mengerti dan meyakini bahwa untuk mengatasi nyeri haid lebih baik dengan melakukan senam dismenorhea daripada memimun obat atau jamu yang tidak jelas kandungannya. Telah terbentuknya kelompok senam dismenorhea yang dikelola oleh remaja putri setempat.
Edukasi Penanganan Dismorhea Dengan Pilates Exercise di Pondok Pesantren Nuruddin Desa Sungai Sarik Kecamatan Kampar Kiri Kabupaten Kampar Kiki Megasari; Widya Juliarti; Ani Triana
Community Engagement and Emergence Journal (CEEJ) Vol. 5 No. 2 (2024): Community Engagement & Emergence Journal (CEEJ)
Publisher : Yayasan Riset dan Pengembangan Intelektual

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37385/ceej.v5i2.3726

Abstract

Dismenorrhea merupakan fenomena simptomatik meliputi nyeri abdomen, kram, sakit punggung dan keluhan lainnya ketika mengalami menstruasi. Dampak Dismenorrhea dapat mengakibatkan konflik emosional, kegelisahan, daya ingat menurun dan penurunan motivasi belajar. Cara lebih aman untuk menangani Dismenorhea adalah dengan metode Non Farmakologi diantaranya adalah Pilates Exercuse, yaitu latihan yang dilakukan dengan cara meregangkan dan memperkuat otot-otot daerah antara panggul, perut dan pinggang untuk mengurangi nyeri yang dirasakans. Mayoritas santri Pondok Pesantren Nuruddin Desa Sungai Sarik Kabupaten Kampar belum mengetahui bagaimana menangani Dismenorhea dengan baik. Ini disebabkan karena kurangnya informasi yang mereka terima. Guru belum ada memberikan informasi tentang hal tersebut dan begitu juga dengan pihak tenaga kesehatan, sehingga pengetahuan yang mereka miliki diperoleh dari orang tua dan dari sumber informasi lainnya yang memungkinkan mereka akses. Mayoritas dari mereka meminum obat penghilang rasa nyeri tanpa resep dokter ketika mengalami dismenorhea. Hal ini sangat membahayakan kesehatan karena tentunya ada efek samping. Tujuan Pengabdian kepada Masyarakat (PkM) ini adalah meningkatkan pengetahuan remaja putri tentang penanganan Dismenorhea dengan Pilates Exercise. Hasil kegiatan ini adalah terjadinya peningkatan pengetahuan remaja putri tentang penanganan Dismenorhea melalui hasil evaluasi Pre Test dan Post Test. Sebagai saran, diharapkan remaja putri tidak sembarangan meminum obat tanpa resep dokter jika mengalami nyeri haid, namun dapat menerapkan metode non farmakologi dalam menagani nyeri haid dengan salah satu metode dilakukan adalah Pilates Exercise.
EFEKTIFITAS DEEP BACK MASSAGE DAN EFFLUARGE MASSAGE TERHADAP NYERI PERSALINAN KALA I DI PMB FATMA SUSANTI PEKANBARU Widya Juliarti; Kiki Megasari; Een Husanah
Jurnal Kesehatan Ilmiah Aufa Royhan Vol 9 No 1 (2024): Vol.9 No. 1 Juni 2024
Publisher : Universitas Aufa Royhan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Massage adalah salah satu terapi non farmakologi yang digunakan untuk meredakan dan mengurangi nyeri persalinan, rasa nyeri pada persalinan kala I disebabkan oleh kontraksi otot-otot rahim, hipoksia dari otot-otot berkontraksi, peregangan serviks saat pembukaan, iskemia korpus uteri, dan peregangan bagian bawah rahim. Metode Deep Back Massage dan Effelurage Massage adalah teknik massage yang bisa digunakan untuk mengurangi nyeri persalinan yang sering menjadi keluhan. Tujuan Penelitian ini adalah untuk melihat efektifitas Deep Back Massage dan Effelurage Massage Terhadap Nyeri Persalinan. Penelitian ini menggunakan metode analitik kuantitatif dengan desain Eksperimen, dengan rancangan pendekatan two group pretest posttest. Penelitian ini dilakukan di PMB Fatma Susanti Pekanbaru Tahun 2023. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh ibu bersalin kala I dan sampel dalam penelitian ini adalah 20 orang bersalin yang mengalami nyeri persalinan yang dibagi kedalam 2 kelompok dan akan diberikan 2 perlakuan dengan 2 metode massage yang berbeda. Pengambilan data menggunakan data primer dengan melakukan pemeriksaan ketidaknyamanan nyeri persalinan dengan menggunakan skala pengukuran nyeri VAS dan NSR. Pengolahan data dilakukan dengan analisis univariat dan bivariat dengan menggunan Uji T Dependent. Hasil penelitian didapatkan terdapat perbedaan yang signifikan post test pada kelompok Deep Back Massage dan Effelurage Massage dengan p value 0,017 (< 0,05), dengan perbedaan mean skor kelompok Deep Back Massage 3,22 sedangkan mean skor kelompok Effelurage Massage 4,22. Pemberian Deep Massage lebih efektif menurunkan nyeri persalinan. Direkomdasikan bagi bidan, suami atau pendaping persalinan untuk berperan serta dalam penerapan deep back massage pada proses persalinan, edukasi dan edukasi ini dapat diberikan pada saat saat ibu melakukan kunjungan ANC TM III.
Efektivitas Senam Hamil Terhadap Pengurangan Nyeri Punggung pada Ibu Hamil Ivanka Al Umamanir F; Kiki Megasari; Eka Maya Saputri
Jurnal Kebidanan Terkini (Current Midwifery Journal) Vol. 3 No. 1 (2023): Jurnal Kebinanan Terkini
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Hang Tuah Pekanbaru

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25311/jkt/Vol3.Iss1.1078

Abstract

Kehamilan akan mengalami perubahan secara fisiologis dan mengakibatkan ketidaknyamanan pada ibu. Salah satu ketidaknyamanan ibu hamil trimester III yaitu nyeri punggung, nyeri punggung dapat terjadi akibat tekanan pada otot sehingga menyebabkan sendi tertekan dan peregangan yang berulang. Salah satu upaya untuk mengatasi nyeri punggung ibu adalah senam hamil. Latihan fisik berupa senam hamil yang baik dan teratur dapat mengurangi nyeri punggung yang terjadi selama kehamilan. Tujuan asuhan kebidanan pada ibu hamil adalah untuk memberikan asuhan senam hamil kepada ibu trimester III dalam mengatasi nyeri punggung di PMB Dince Safrina. Studi kasus adalah ibu hamil trimester III dengan nyeri punggung. Metode yang digunakan adalah studi kasus dengan melakukan asuhan senam hamil. Hasil pada kunjungan 1, nyeri punggung yang dirasakan ibu sebelum dilakukan senam hamil berada di skala nyeri 2 dan setelah dilakukan senam hamil nyeri masih tetap di skala 2. Pada kunjungan terakhir, setelah 8 hari melakukan senam hamil didapatkan hasil bahwa nyeri ibu berada di skala nyeri 1. Kesimpulannya, terjadi pengurangan nyeri punggung ibu setelah dilakukan senam hamil selama 8 hari dengan 3 kali kunjungan. Diharapkan kepada ibu hamil untuk dapat meningkatkan dan mengaktifkan kelas ibu hamil terutama ibu hamil trimester III serta memberikan informasi dalam bentuk poster atau leaflet.