Claim Missing Document
Check
Articles

Found 25 Documents
Search

ANALISIS PELAKSANAAN SMK3 BERDASARKAN OHSAS 18001:2007 DI PT. ASRINDO CITRASENI SATRIA DURI-RIAU TAHUN 2020: The ANALYSIS OF SMK3 IMPLEMENTATION BASED ON OHSAS 18001: 2007 AT PT. ASRINDO CITRASENI SATRIA DURI-RIAU IN 2020 Christin Paulina; Sri Wardani; Makomulamin Makomulamin; Kiki Megasari; Riri Maharani
Media Kesmas (Public Health Media) Vol. 1 No. 2 (2021): Media Kesmas ( Public Health Media )
Publisher : Progam Studi Kesehatan Masyarakat STIKes Hang Tuah Pekanbaru

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (87.727 KB) | DOI: 10.25311/kesmas.Vol1.Iss2.68

Abstract

Dalam pasal 87 (1) UU No. 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan disebutkan; Setiap perusahaan wajib menerapkan Sistem Manajemen Kesehatan dan Keselamatan Kerja (SMK3) yang terintegrasi dengan sistem manajemen perusahaan. Menurut OHSAS 18001:2007 SMK3 adalah bagian dari sistem manajemen organisasi yang digunakan untuk mengembangkan dan menerapkan kebijakan K3 dan risiko risiko K3. Dengan diterapkannya OHSAS 18001:2007 diharapkan dapat mempengaruhi kinerja karyawan, produktivitas dan citra perusahaan. Tujuan umum dari penelitian ini adalah untuk mengetahui implementasi sistem OHSAS 18001:2007 di PT. Asrindo Citraseni Satria Duri-Riau 2020. Penelitian ini bersifat deskriptif dengan metode kualitatif dan subjek penelitian ini adalah Direktur Operasi, Manajer HES Corp., Manajer Operasi Rigless, dan Pekerja. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa penerapan SMK3 berdasarkan OHSAS 18001:2007 Pada PT Asrindo Citraseni Satria dilaksanakan sesuai dengan standar internasional yaitu OHSAS 18001:2007 yang menyatakan bahwa perusahaan telah membangun komitmen dan kebijakan K3, telah melaksanakan perencanaan K3 berdasarkan identifikasi potensi bahaya dan penyediaan fasilitas K3 serta implementasi rencana K3 dengan baik. Untuk itu perlu ditingkatkan rutin konsultasi dengan HES dan Operation manager untuk meningkatkan semangat karyawan serta mengevaluasi pelaksanaan dan melakukan sosialisasi dan pendekatan untuk meningkatkan motivasi K3 serta mencari masukan. In article 87 (1) of Law no. 13 of 2003 concerning manpower stated; Every company is required to implement an Occupational Health and Safety Management System (OHSMS) which is integrated with the company management system. According to OHSAS 18001: 2007 SMK3 is part of an organizational management system that is used to develop and implement OHS policies and OHS risk risks. With the implementation of OHSAS 18001: 2007, it is hoped that it can affect employee performance, productivity and company image. The general objective of this study was to determine the implementation of the OHSAS 18001: 2007 system at PT. Asrindo Citraseni Satria Duri-Riau 2020. This research is descriptive with qualitative methods and the subject of this research is Operation Director, HES Corp. Manager, Rigless Operation Manager, and Worker. The results of this study indicate that the implementation of OHSMS based on OHSAS 18001: 2007 At PT Asrindo Citraseni Satria it is implemented in accordance with international standards, namely OHSAS 18001: 2007, which states that the company has built K3 commitments and policies, has carried out OHS planning based on identification of potential hazards and provision of OHS facilities as well as implementation of the OHS plan properly. For this reason, it is necessary to increase the routine of consultations with HES and Operation managers to increase employee enthusiasm as well as evaluate implementation and conduct socialization and approaches to increase OHS motivation as well as seek input.  
Midwifery Care for Third Trimester Pregnant Women With Back Pain Discomfort with Back Massage Therapy at PMB Hj Zurahmi Pekanbaru in 2021 Silvana; Kiki Megasari
Jurnal Kebidanan Terkini (Current Midwifery Journal) Vol. 2 No. 1 (2022): Jurnal Kebidanan Terkini
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Hang Tuah Pekanbaru

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Nyeri punggung merupakan salah satu ketidaknyamanan pada ibu hamil khususnya pada kehamilan Trimester III. Seiring bertambahnya usia kehamilan yang disertai pembesaran pada perut sehingga menyebabkan terjadinya peningkatan tinggi fundus uteri, membuat beban tubuh lebih ke depan, sehingga menyebabkan pegal pada punggung. Terapi pijat atau massage merupakan salah satu terapi non farmakologi yang dapat menurunkan nyeri punggung pada ibu hamil, pijat akan mengurangi ketegangan otot dan rasa sakit, meningkatkan mobilitas serta melancarkan peredaraan darah. Tujuan asuhan kebidanan ini adalah untuk membantu mengurangi ketidaknyamanan pada ibu hamil dengan nyeri punggung dengan menggunakan terapi pijat punggung. Metode yang digunakan adalah studi kasus dengan menggunakan pengukuran skala nyeri numerik pre tes dan post tes yang dilakukan pada ibu hamil trimester III dengan ketidaknyamanan nyeri punggung di PMB Hj.Zurahmi, SST, SKM kota pekanbaru. Asuhan pada kasus ini dilakukan selama 4 kali kunjungan. Mulai dari tanggal 18 - 24 April 2021. Dari hasil kunjungan yang telah dilakukan yaitu pada tanggal 24 April, mendapatkan hasil bahwa nyeri punggung yang dirasakan ibu sudah berkurang dari biasanya, Yaitudarinilai 8 pada Skala Intensitas Nyeri Numerik (1-10)saat pre test menjadinilai 1 saat setelah mendapatkan asuhan kebidanan terapi pijat punggung selama 4 asuhan efektif dalam mengurangi nyeri punggung ibu hamil trimester III. Saran bagi penyedia layanan kesehatan, agar dapat menerapkan masase pijat punggung ibu hamil sebagai salah satu terapi dalam mengurangi ketidaknyamanan kehamilan trimester III.
MIDWIFE CARE FOR BREASTFEEDING MOTHERS BY CONSUMING PAPAYA TO INCREASE BREAST MILK VOLUME IN PMB Hj. ZURRAHMI PEKANBARU 2021 Khofifah nurul Hidayati; Kiki Megasari
Jurnal Kebidanan Terkini (Current Midwifery Journal) Vol. 2 No. 1 (2022): Jurnal Kebidanan Terkini
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Hang Tuah Pekanbaru

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25311/jkt/Vol2.Iss1.609

Abstract

Menyusui adalah proses pemberian Air Susu Ibu (ASI) kepada bayi sejak lahir sampai berusia 2 tahun . Berbagai Upaya dapat dilakukan untuk mendukung keberhasilan ibu dalam memberikan ASI yaitu ibu menyusui harus mendapat makanan tambahan dan gizi yang cukup agar kelenjar-kelenjar pembuat air susu dapat bekerja dengan baik untuk memproduksi ASI dan produksi ASI meningkat . ASI dapat di tingkatkan dengan mengkonsumsi sayur dan buah. salah satunya yaitu buah pepaya, Buah pepaya merupakan jenis tanaman yang mengandung laktagogum memiliki potensi dalam menstimulasi hormon oksitoksin dan prolactin.Asuhan kebidanan ini bertujuan untuk meningkatan Volume ASI pada ibu menyusui dengan mengkonsumsi sayur bening buah papaya muda. Metode yang digunakan adalah studi kasus yang dilakukan pada ibu menyusui nifas hari ke 4. Asuhan kebidanan dilakukan selama 4 kali kunjungan, Yang dimulai dari tanggal 13 – 22 April 2021 di PMB Hj. Zurrahmi Pekanbaru dan di rumah klien. Hasil asuhan yang diperoleh setelah menganjurkan klien mengkonsumsi sayur bening buah papaya muda sebanyak 400 gr yang dikonsumsi 3 kali sehari selama 7 hari didapatkan bahwa volume ASI klien bertambah dari 15 ml per hari menjadi 70 ml per hari . Dapat disimpulkan bahwa mengkonsumsi sayur bening buah papaya muda efektif dalam menambah jumlah volume ASI pada ibu menyusui. Saran kepada ibu menyusui yang mengalami jumlah volume ASI yang sedikit dapat menerapkan asupan nutrisi yang tepat, salah satunya yaitu dengan mengkonsumsi sayur bening buah pepaya muda dengan mengkonsumsi setiap tiga kali sehari, dengan mengkonsumsi sayur buah pepaya muda ini dapat Memperbanyak jumlah volume. Kata Kunci: Asuhan Kebidanan,Ibu Menyusui, Buah Pepaya Daftar bacaan : 17 ( 2012-2020)
Analysis of Therapeutic Communication of Delima Midwives in Antenatal Care Services in Pekanbaru City Kiki Megasari; Widya Juliarti
Science Midwifery Vol 9 No 2 (2021): April: Science Midwifery
Publisher : Institute of Computer Science (IOCS)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The number of MMR in Indonesia is high among ASEAN countries, one of the causes is the low level of health services obtained during pregnancy. This condition can be prevented by regular and focused ANC by midwives who are skilled at therapeutic communication so that the visit of K1-K4 pregnant women can be realized. Pekanbaru has a coverage of K4 pregnant women visits that are still below the target, lower than K4 coverage in several other districts in Riau Province, one of the causes is due to the lack of maximal therapeutic communication for midwives in providing midwifery care. The purpose of this study was to determine how the stages of Therapeutic Communication of Midwives Delima in Antenatal Care services in Pekanbaru City. This study uses a qualitative approach, observation techniques, in-depth interviews, literature and documentation. The data collection technique was purposive, the informants were 4 midwives, 4 pregnant women patients in 4 clinics in the city of Pekanbaru. This research approach uses the phenomenological method with constructivism paradigm and symbolic interactionism theory. The results showed that the therapeutic communication performed by the midwife was not in accordance with the recommended therapeutic communication phases so that the benefits of the care were not maximized. It is hoped that midwives can improve their therapeutic communication skills properly according to the recommended stages so that the benefits of midwifery care provided can further increase patient knowledge, patient motivation and confidence in being able to give birth normally.
Reproductive Health Behavior with Premarried Sex on the Street Children in Pekanbaru City Yulrina Ardhiyanti; Kiki Megasari
Science Midwifery Vol 10 No 1, October (2021): Science Midwifery
Publisher : Institute of Computer Science (IOCS)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Street children in their lives face various problems, including mental health and safety problems, physical and psychological violence, crime and premarital sexual behavior. Deviant behavior in Indonesian teenagers nowadays, there are many teenagers who have premarital sex so that unwanted pregnancies and abortions occur. This study aims to analyze reproductive health behavior with premarital sex on street children in Pekanbaru City. This study uses a qualitative approach, observation techniques, in-depth interviews, literature and documentation. The data collection technique used a snowball technique (snowball). There are 6 informants, 3 main informants, 1 key informant, and 2 supporting informants. The results of the research are reproductive health behavior with premarital sex carried out by street children due to the influence of peers and the influence of the mass media, they consider premarital sex to be normal and the right of every individual. It is hoped that related parties will provide reproductive health education on premarital sex behavior through social media and limit access to pornographic sites, equip teenagers with religious values ​​so that teenagers are afraid to commit deviant acts.
Determinants of Factors Associated With Low Use of IUD Cotraceptions in the Work Area of Puskesmas Sidomulyo Pekanbaru Kiki Megasari; Yulrina Ardhiyanti
Science Midwifery Vol 10 No 1, October (2021): Science Midwifery
Publisher : Institute of Computer Science (IOCS)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Intra Uterine Device (IUD) is one of the MKJP which has many advantages compared to other contraceptive methods. Among the advantages is its high effectiveness so that it can increase the comfort of husband and wife relationships and can be effective immediately after installation with an effective duration of 5 to 10 years, but in fact, fertile age couples (PUS) prefer non-MKJP contraceptives, one of which is injectable contraceptives and pills. . Based on data from the Riau Provincial Health Office, in 2015 the ratio of injectable and IUD KB acceptors in Riau Province was 88.8% injectable KB acceptors and 1% IUD KB acceptors. In 2017, the number of injectable KB acceptors increased to 54.66% and 3.67% of IUD KB acceptors. The lowest use of IUDs in the entire city of Pekanbaru is Sidomulyo Health Center with a percentage of 1.8%. “Active family planning participants are 9,185 with a total of 12,220 PUS. What is assumed to be one of the causes is the lack of knowledge of EFA about IUDs so that factors related to the use of IUDs in EFA are sought. This type of research is quantitative analytic with a cross sectional design, the population in this study is EFA with a sample of 162 respondents. Sampling was done by Systematic Random Sampling. The measuring instrument used is a questionnaire. The results of the statistical test showed that there was a relationship between knowledge (Pvalue = 0,003) (POR= 3,261) (CI) 95% = 1,521-6,992, attitude (Pvalue = 0,001) (POR= 3.60(CI) 95% 1.685-7.691), husband's support (Pvalue = 0,002) (POR= 3,497) (CI) 95%=1,628-7.510, the role of health workers (Pvalue = 0,004) (POR= 3,112) (CI) 95%= 1,472-6,579. This research can be used as a reference as additional material in learning and add useful discourse, for further research in order to be able to develop new knowledge and insights in the field of research. It is hoped that health workers can further improve the provision of information regarding the selection and use of contraceptives as well as the perceived benefits and side effects of EFA by delivering information according to their level of education and understanding.
Germas Behavior In The Work Area Of Bandar Seikijang Puskesmas, Pelalawan District Kiki Megasari; Yulrina Ardhiyanti
Science Midwifery Vol 10 No 2 (2022): April: Science Midwifery
Publisher : Institute of Computer Science (IOCS)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35335/midwifery.v10i2.536

Abstract

The Germas program is an effective measure to preventincreasing mortality and morbidity due to disease, therefore it is necessary to carry out a synergistic program to encourage people to live healthy lives. The highest achievement rate for carrying out GERMAS activities in Riau is Pekanbaru City 76.5%, but the target achievement in several districts in Riau Province is still far from the target such as in Kampar Regency 68.3% while the lowest GERMAS achievement of several districts in Riau province from the target figure The Strategic Plan of the Ministry of Health is Pelalawan Regency 65%. GERMAS at the Bandar Seikijang Health Center has never reached the target set by the government, which is 80%. This type of research is quantitative with a cross sectional design. The population is the Head of the Family (KK) who live in the Bandar Seikijang Health Center Work Area in 2019 with a total of 6,338 families, a sample of 95 families. The sampling technique was purposive sampling. The research instrument used a questionnaire. Data analysis was performed univariate and bivariate with chi-square test (α=0.05). The results of the bivariate analysis showed that there was a significant relationship between knowledge (ρ = 0.030 = 0.05), attitudes (ρ = 0.008 = 0.05), motivation (ρ = 0.020) = 0.05), media information (ρ =0.002 =0.05), the role of health workers (ρ =0.028˂α=0.05), and the role of the community environment (ρ =0.009 =0.05) with GERMAS behavior. It can be concluded that knowledge, attitudes, motivation, information media, the role of health workers, the role of the community environment are related to GERMAS behavior. So it is suggested that the Puskesmas can improve public services in order to increase public awareness of the importance of the GERMAS program that has been set by the government.
ASUHAN KEBIDANAN PADA TRIMESTER III DENGAN KETIDAKNYAMANAN SERING BUANG AIRKECIL Kiki Megasari
Jurnal Komunikasi Kesehatan Vol 10 No 2 (2019): Jurnal Komunikasi Kesehatan
Publisher : Lembaga Riset Pengabdian Masyarakat dan Publikasi Ilmiah Institut Teknologi Bhakti Putra Bangsa Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56772/jkk.v10i2.148

Abstract

Latar belakang studi kasus: Pada masa kehamilan ibu hamil sering merasakan ketidaknyamanan selama hamil baik pada trimester I, II dan III. Rasa ketidaknyamanan yang sering dirasakan oleh ibu hamil adalah sering buang air kecil. Rasa ketidaknyamanan sering buang air kecil ini apabila tidak segera diatasi akan berdampak tidak baik bagi ibu hamil, diantaranya dapat mengakibatkan infeksi terutama infeksi saluran kemih apabila ibu sering menahan kencing dan atau kondisi celana dalam selalu lembab karena bertumpuknya kuman disaluran kemih maka hal ini dapat berisiko pada janin, kehamilan dan saat melahirkan, bahkan bisa terjadi kelahiran premature (tidak cukup bulan) dan bayi dengan BBLR (berat badan lahir rendah). Untuk mengatasi masalah yang mungkin timbul maka perlu dilakukan ANC yang komprehensif oleh tenaga kesehatan atau bidan yang berkompeten.Tujuan studi kasus : Untuk melaksanakan asuhan kebidanan pada ibu hamil Tri Mester III dengan ketidaknyamanan sering buang air kecil menggunakan metode SOAP.Metode studi kasus : Studi kasus ini menggunakan metode deskriptif observasional dengan pendekatan Continuity of care diberikan pada ibu hamil Ny. Y di Kilinik Pratama Afiyah Pekanbaru dari tanggal 30 Juni 2019 – 14 Juli 2019. Subyeknya Ny. Y Umur 28 tahun G1P0A0. Jenis data primer. Cara pengumpulan data anamnesa, observasi, pemeriksaan dan dokumentasi. Analisa data dengan membandingkan antara data yang diperoleh dengan teori yang ada.Laporan kasus dan bahasan : Saat hamil, Ny. Y mengatakan mengeluh sering kencing pada siang dan dimalam hari sehingga celana dalam sering lembab dan mengganggu istirahatnya.Simpulan : Asuhan kebidanan dilaksanakan menggunakan pendekatan dengan pendokumentasian SOAP (Subjektif, Objektif, Asesmen, Penatalaksanaan). Tidak ditemukan kesenjangan pada hasil data Subjektif dan Objektif. Sehingga setelah semua data terkumpul dapat disimpulkan Analisa dan melakukan Penatalaksanaan sesuai dengan teori.Saran : Diharapkan penyedia layanan kesehatan menyediakan leaflet/brosur tentang kehamilan dan meningkatkan kembali penyuluhan tentang fisiologis kehamilan dan upaya menangani keluhan yang dirasakan sehingga ibu hamil dapat mengetahui penyebab dan penanganan dari keluhan yang dirasakannya.
Penerapan Pijat Oksitosin dalam Upaya Meningkatkan Produksi ASI di PMB Dince Safrina Kota Pekanbaru Kiki Megasari; Yulrina Ardhiyanti
Community Engagement and Emergence Journal (CEEJ) Vol. 3 No. 2 (2022): Community Engagement & Emergence Journal (CEEJ)
Publisher : Yayasan Riset dan Pengembangan Intelektual

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37385/ceej.v3i2.852

Abstract

Pemberian ASI eksklusif pada bayi selama 6 bulan menurut Riskesdes hanya 40,6 %, jauh dari target nasional yang mencapai 80%. Sehingga banyak ibu yang memberikan susu formula pada bayinya. Kurangnya pengetahuan ibu mengenai upaya – upaya yang dapat dilakukan untuk memperbanyak ASI termasuk salah satunya adalah pijat oksitosin menjadi salah satu penyebab ibu memutuskan memberikan susu formula. Kegiatan pengabdian masyarakat ini dilakukan untuk meningkatkan pengetahuan ibu nifas mengenai pijat oksitosin. Kegiatan dilakukan dengan cara memberikan informasi dan pendidikan kesehatan terutama tentang ASI, fisiologi laktasi, mitos – mitos selama menyusui, penyebab produksi ASI rendah, upaya memperbanyak ASI, pijat oksitosin. Kegiatan ini diberikan kepada ibu nifas yang memiliki bayi 0 – 6 bulan, sehingga dapat memberikan contoh cara melakukan pijat oksitosin secara langsung. Setelah informasi dan pendidikan kesehatan diberikan diharapkan dapat meningkatkan produksi ASI ibu nifas serta meningkatkan cakupan pemberian ASI di PMB Dince Safrina Kota Pekanbaru. Metode kegiatan dalam hal ini adalah penyuluhan dengan dilaksanakannya diskusi dan tanya jawab dan praktik pijat oksitosin. Hasil kegiatan yaitu seluruh peserta memahami tentang pijat oksitosin dan seluruh suami ibu menyusui mampu melaksanakan pijat oksitosin. Disimpulkan bahwa peserta paham dan mampu melaksanakan pijat oksitosin. Perlu dukungan dari suami agar selalu mendukung ibu menyusui dan melakukan pijat ositosin agar produksi ASI lancar. Kata  Kunci : Pijat Oksitosin, Produksi ASI
Screening IVA Test Dan Pembentukan Peer Group Dalam Upaya Pencegahan Kanker Serviks Di PMB Dince Safrina Kota Pekanbaru Yulrina Ardhiyanti; Kiki Megasari
Community Engagement and Emergence Journal (CEEJ) Vol. 3 No. 2 (2022): Community Engagement & Emergence Journal (CEEJ)
Publisher : Yayasan Riset dan Pengembangan Intelektual

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37385/ceej.v3i2.878

Abstract

PMB Dince Safrina merupakan salah satu penyedia layanan kesehatan ibu dan anak yang berlokasi di Jalan Limbungan, Kelurahan Lembah Sari, Kecamatan Rumbai Timur Kota Pekanbaru, Riau, telah banyak memberikan informasi seputar kesehatan berupa penyuluhan/demonstrasi. Namun, penyuluhan/demonstrasi mengenai Kaker Serviks belum rutin dilaksanakan dan masih sedikit WUS yang datang berkunjung untuk melakukan IVA Test. Dalam satu bulan hanya 1 orang yang datang untuk melakukan IVA Test bahkan tidak ada sama sekali. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat tentang Screening IVA Test dan Pembentukan Peer Group dalam Upaya Pencegahan Kanker Serviks di PMB Dince Safrina Kota Pekanbaru ini  telah dilaksanakan dalam beberapa tahapan yang dimulai dari tangga 04 April s.d 05 Juni 2022. Metode yang dilakukan pada pengabdian kepada masyarakat ini adalah : 1). penyuluhan, 2). screening IVA test, 3). Membentuk peer group, 4). Evaluasi pelaksanaan program. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat yang dilaksanakan telah memberikan hasil : 1). meningkatnya pengetahuan WUS tentang kanker serviks, 2). kegiatan screening dengan IVA test belum berjalan sesuai dengan target yang diharapkan, 3). terbentuknya peer group yang berjumlah 3 kelompok yang bertugas mengedukasi WUS yang belum bersedia dilakukan screening dengan IVA test, 4) penyuluhan tentang kanker serviks dan screening dengan metode IVA secara rutin dilaksanakan sebulan sekali di PMB Dince Safrina. Diharapkan petugas kesehatan yang bekerja di PMB Dince Safrina secara rutin melaksanakan penyuluhan tentang kanker serviks dan screening dengan metode IVA dan memantau peer group untuk tetap menjalankan tanggung jawabnya mengedukasi WUS lain untuk bersedia dilakukan screening. Kata Kunci : Screening IVA, Peer Group, Kanker Serviks