p-Index From 2020 - 2025
1.975
P-Index
This Author published in this journals
All Journal Pharmasipha
Amal Fadholah
Program Studi Farmasi, Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Darussalam Gontor

Published : 15 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 15 Documents
Search

EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS (DRPs) PENGOBATAN SISTEM PENCERNAAN DAN SISTEM PERNAPASAN PASIEN STROKE DI RSUP Dr. SOERADJI TIRTONEGORO KLATEN PERIODE 2018 Amal Fadholah; Dinni Aulia Safitri; Nadia Saptarina
Pharmasipha: Pharmaceutical Journal of Islamic Pharmacy Vol 5, No 2 (2021): September
Publisher : University Of Darussalam Gontor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21111/pharmasipha.v5i2.7409

Abstract

Pasien stroke mendapatkan berbagai perawatan obat dan pemberian obat untuk waktu yang lama. Oleh karena itu, manajemen pemberian obat untuk pasien stroke rentan terhadap kesalahan. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui profil penggunaan sistem pencernaan dan pernapasan selama rawat inap pada pasien stroke, dan untuk mengevaluasi masalah terkait pengobatan yang terjadi. Penelitian ini menggunakan penelitian non-eksperimental dengan desain deskriptif evaluatif yang retrospektif, dengan melacak data dari catatan rekam medis. Penelitian ini dilakukan dengan memeriksa 17 rekam medis pasien. Jenis pasien stroke yang diteliti di RSUP Dr. Soeradji Tirtonegoro Klaten pada tahun 2018 meliputi jenis stroke stroke iskemik yang mana penderitanya lebih banyak dari stroke hemoragik, dengan total stroke iskemik 13 pasien dan stroke stroke hemoragik 4 pasien. Stroke iskemik yang paling umum diderita menurut jenis iskemik ialah dengan jenis kelamin perempuan. Lama perawatan minimum adalah 12 hari untuk stroke hemoragik dan paling lama 15 hari untuk stroke iskemik. Profil penggunaan obat-obatan sistem pencernaan yang digunakan dalam penelitian ini adalah ranitidine, ciprofloxacin, omeprazole, ondansetron, levofloxacin, sucralfat, laxadyn, ondansetron, urdafalk. Profil penggunaan obat-obatan sistem pencernaan yang digunakan dalam penelitian ini adalah ambroxol, ciprofloxacin, dan levofloxacin. Jumlah Drug Related Problems pada pasien stroke yang mendapatkan pengobatan sistem pencernaan dan sistem pernapasan, tidak ditemukan kasus obat yang salah, tidak ada kasus dosis terlalu rendah, kasus dosis terlalu tinggi ditemukan pada 1 pasien, 4 kasus efek samping obat reaksi dan interaksi obat ditemukan pada 2 pasien.
Tingkat Pengetahuan Pasien dan Rasionalitas Swamedikasi di Apotek Kecamatan Colomadu Sulfiatus Sholiha; Amal Fadholah; Lija Oktya Artanti
Pharmasipha : Pharmaceutical Journal of Islamic Pharmacy Vol 3, No 2 (2019): September
Publisher : University Of Darussalam Gontor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (541.06 KB) | DOI: 10.21111/pharmasipha.v3i2.3397

Abstract

Self-medication is a part of the community's efforts to deal with minor illnesses by using over-thecounter drugs, limited over-the-counter drugs, and mandatory drug medicines without consulting a doctor first. This study was conducted to analyze the level of knowledge and rationality of the use of self-medication. Respondents had the aged in the range of 18-60 years at five Colomadu district drug stores. The retrieval data were done by interviewing used a questionnaire that had tested for validity and reliability. The respondents 110 with consecutive sampling method from five drug stores in Colomadu District. Data were analyzed by Chi-square test using Statistical Product and Servicer Solution (SPSS) version 17. The results showed that the level of knowledge of patients 37.3% wasclassified as poor, 39.1% classified as moderate and 23.6% classified as good. The use of selfmedication was 17.3% irrational and 82.7% rational. Based on the results of the chi-square test, the level of knowledge and rationality of self-medication was not influenced by gender, age, last education, and occupational factors. Based on the results of the study it was found that the level of knowledge of patients classified as moderate with a percentage of 39.1%. The rationality of selfmedication classified as rational with a percentage of 82.7%.
UJI EFEKTIVITAS EKSTRAK ETANOL TEH HIJAU (Camellia sinensis) TERHADAP PENYEMBUHAN LUKA SAYAT PADA KULIT TIKUS Roatul Zauharoh; Amal Fadholah; Marik Sri Husnul Khotimah
Pharmasipha: Pharmaceutical Journal of Islamic Pharmacy Vol 4, No 2 (2020): September
Publisher : University Of Darussalam Gontor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (212.403 KB) | DOI: 10.21111/pharmasipha.v4i2.4209

Abstract

Dalam kehidupan sehari-hari luka sayatan sangat sering terjadi, tidak hanya orang dewasa anak kecilpun sering mendapatkan luka sayatan ketika bermain. Luka akibat sayatan apabila tidak langsung diobati atau dibersihkan dapat menimbulkan infeksi luka. Tidak banyak yang mengetahui bahwa selain untuk dikonsumsi ternyata teh hijau (Camellia sinensis) berpotensi dalam mengobati luka, salah satunya luka akibat sayatan. Teh hijau (Camellia sinensis) memiliki berbagai macam khasiat bagi kesehatan tubuh, sebagai antiinflamasi, antibakteri, antioksidan, antiradang. Kandungan dalam teh hijau salah satunya katekin dan berbagai zat aktif lain dapat membantu proses penyembuhan luka. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahuiadanya efektivitas pada ekstrak etanol teh hijau terhadap penyembuhan luka akibat sayatan pada tikus. Tikus yang dibutuhkan 24 ekor tikus galur wistar yang kemudian dibagi menjadi 6 kelompok, yaitu kontrol positif (povidone iodine 10%), kontrol negatif (vaseline putih), ekstrak etanol teh hijau dengan variasi konsentrasi 60%, 70%, 80%, 90%, dan diberikan perlakuan setiap 3x1. Proses pengamatan secara makroskopis dan pengukuran panjang luka dilakukan setiap hari pukul 06.00 WIB. Hasil penelitian yang dianalisis menggunakan SPSS.20 dengan uji one-way ANOVA yang kemudian dilanjutkan dengan uji post hoc pada uji tukey. Dan menunjukkan bahwa variasi konsentrasi etanol 70% memiliki nilai rata-rata pengurangan panjang perhari antara 2-4 cm. Sehingga dapat menutup luka secara sempurna lebih cepat dari variasi konsentasi yang lainnya
ISOLASI DAN IDENTIFIKASI KITIN DAN KITOSAN DARI CANGKANG SUSUH KURA (Sulcospira testudinaria) Alam Maya Silalahi; Amal Fadholah; Lija Oktya Artanti
Pharmasipha: Pharmaceutical Journal of Islamic Pharmacy Vol 4, No 1 (2020): Maret
Publisher : University Of Darussalam Gontor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (896.488 KB) | DOI: 10.21111/pharmasipha.v4i1.4963

Abstract

Susuh kura (Sulcospira testudinaria) merupakan golongan hewan yang termasuk dalam filum moluska kelas gastropoda yang hidup baik di perairan tawar. Saat ini pemanfaatan hewan susuh kura dalam pemenuhan kebutuhan manusia masih sangat sedikit terutama di daerah komoditas utamanya, penelitian ini bertujuan untuk mengisolasi kitin dan kitosan dari cangkang susuh kura (Sulcospira testudinaria) yang diharapkan mampu meningkatkan potensi hayati Indonesia. Kitosan merupakan polisakarida alami hasil modifikasi dari proses deasetilasi senyawa kitin yang banyak terkandung pada kelompok hewan crustacea, arthropoda, moluska, insekta dan fungi. Kitosan dapat dimanfaatkan dalam berbagai bidang kehidupan; bidang kedoteran/kesehatan, pangan, bioteknologi, pertanian dan lain sebagainya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kitin hasil isolasi cangkang susuh kura (Sulcospira testudinaria) dapat digunakan sebagai bahan dasar dalam pembentukan kitosan melalui tahap deproteinasi, demineralisasi dan deasetilasi. Karakterisasi fisika kitosan yang dihasilkan meliputi rendemen, kadar air, kadar abu dan kelarutan kitosan yang masing-masing diperoleh 20%; 0,247%; dan 0,0128% serta larut dalam asam asetat 2%. Karakterisasi kimia kitosan meliputi derajat deasetilasi kitosan yaitu sebesar 63%.
ANALISIS FAKTOR FAKTOR DALAM MENGGUNAKAN OBAT HERBAL DI LINGKUNGAN KAMPUS UNIDA GONTOR Amal Fadholah; Lija Oktya Artanti; Solikah Ana Estikomah
Pharmasipha: Pharmaceutical Journal of Islamic Pharmacy Vol 5, No 1 (2021): Maret
Publisher : University Of Darussalam Gontor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21111/pharmasipha.v5i1.5706

Abstract

Herbal asli Indonesia adalah tanaman obat yang tumbuh dan dibudidayakan di Indonesia dan digunakan secara turun temurun untuk tujuan kesehatan. Obat herbal yang beredar di Indonesia aman dikonsumsi dengan catatan bahwa produk tersebut sudah terdaftar di BPOM dan tidak mengandung bahan kimia obat (BKO) karena dapat membahayakan kesehatan dan berakibat fatal. Efektifitas obat herbal secara klinis masih belum didukung oleh bukti yang kuat dan konsisten. Tujuan penelitian ini untuk menganalisis faktor-faktor (feature, benefit dan function) yang mempengaruhi penggunaan produk herbal di lingkungan keluarga kampus UNIDA Gontor. Identifikasi obat herbal yang digunakan sesuai dengan keamanan produk dan manfaat yang diperoleh. Metode penelitian ini adalah mix method yaitu campuran kuantitatif dan kualitatif dengan pendekatan survey rapid assessment. Pengambilan sampel meggunakan metode purpossive sampling dan alat ukur berupa kuesioner dan panduan wawancara singkat dengan atribut features, benefit dan function. Hasil penelitian ditemukan penyebab pemilihan obat herbal alasan terbanyak yaitu alasan aman terhadap efek samping 25 orang, sunnah Rasul 20 orang, minim efek samping 20 orang, dan alasan lain 33 orang. Alasan berdasarkan persentase mengobati 18% dan mencegah penyakit 82%. Identifikasi terkait tingkat pemahaman responden tentang features antara lain: kemasan yang tidak layak digunakan berjumlah 64 orang dengan persentase 72%, dosis penggunaan 54%, kandungan bahan alam 67%, kemasan produk yang menarik 71%, label halal MUI 72%, serta label tanggal kadaluarsa 67%. Pemahaman benefit terkait obat yang efektif 62%, obat yang berkualitas 49%; rasa, bau dan warna obat herbal yang baik 48%, bentuk obat 70%, kemasan yang layak digunakan 71%, dan penyimpanan obat herbal 71%. Pemahaman function terkait komposisi obat herbal 11%, ketertarikan memahami cara kerja obat herbal 52%, kesesuaian indikasi obat herbal 31%, dan adanya efek samping 25%.
GAMBARAN SANITASI LINGKUNGAN PADA SANTRIWATI PENDERITA DEMAM TIFOID DI PONDOK MODERN DARUSSALAM GONTOR PUTRI 1 Amal Fadholah; Laily Mega Rahmawati; Rista Rahmawati
Pharmasipha: Pharmaceutical Journal of Islamic Pharmacy Vol 5, No 2 (2021): September
Publisher : University Of Darussalam Gontor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21111/pharmasipha.v5i2.5632

Abstract

Penyakit menular yang cukup sering terjadi di Indonesia salah satunya adalah demam tifoid yang pada umumnya menyerang di usia remaja. Faktor resiko terjadianya demam tifoid salah satunya adalah sanitasi lingkungan yang belum sasuai dengan standar. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui gambaran sanitasi lingkungan dan faktor yang mempengaruhi munculnya kejadian demam tifoid pada santriwati penderita demam tifoid di Pondok Modern Daraussalam Gontor Putri 1. Jenis penelitian ini merupakan penelitian observasional yang bersifat deskriptif dengan studi retrospektif. Penelitian dilakukan sejak November sampai dengan Desember 2019 di Pondok Gontor Putri 1. Metode pengambilan sampel yang digunakan adalah sampling jenuh dengan jumlah responden 63 santriwati penderita demam tifoid. Pengolahan data dilakukan dengan menganalisis data dalam bentuk tabel yang berisi hasil skor kuisioner responden dan dihitung dengan rumus presentase, kemudian dikategorikan sesuai dengan hasil nilai interval untuk mengetahui gambaran sanitasi lingkungan pada santriwati penderita demam tifoid di Pondok Gontor Putri 1. Hasil penelitian menunjukkan bahwa seluruh parameter sanitasi lingkungan memiliki kategori cukup baik, dengan masing-masing parameter memiliki presentase sebesar 54% pada sanitasi air bersih, 51% pada sanitasi tempat sampah, 57% pada sanitasi sarana pembuangan tinja, dan 53% pada tingkat kepadatan lalat. Sehingga didapatkan kemungkinan faktor yang menjadi penyebab kejadian demam tifoid di Pondok Gontor Putri 1 meliputi kualitas air bersih, frekuensi pembersihan bak air, keadaan bak air, bentuk tempat sampah, keadaan tempat sampah dan sekelilingnya, frekuensi tempat sampah dibawa ke tempat pembuangan sementara (TPS), tingkat kebersihan sarana pembuangan tinja, dan frekuensi pembersihan sarana pembuangan tinja.
Efektvitas Kombinasi Getah Pelepah Pisang Ambon (Musa paradisiaca L.) dan Jarak Pagar (Jathropha curcas L.) untuk Menyembuhkan Luka pada Marmut (Cavia porcellus) Amal Fadholah; Salma Auliya Fatimah; Salma Cristy Syahidahalla
Pharmasipha : Pharmaceutical Journal of Islamic Pharmacy Vol 3, No 1 (2019): Maret
Publisher : University Of Darussalam Gontor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (392.578 KB) | DOI: 10.21111/pharmasipha.v3i1.3297

Abstract

Wounds are a condition of damage or loss of some body tissue. Wounds can be cured with various drugs but have side effects and long healing times, one of which is Oxytetracyclin 3%. Jatropha sap has tannin, saponin, curcain protease and banana midrib having saponin, lectin, anthraquinone, quinone, flavonoid, tannin compounds which can be used to accelerate the healing process, antibacterial, and stop bleeding. This study aims to determine the effectiveness of the combination of banana stem sap and jatropha curcas to heal wounds in guinea pigs. This study is an experimental type with a completely randomized design (CRD) design using 4 treatments and 2 replications. The treatment used was a combination of banana midrib and jatropha sap with a ratio of 4%: 4%, 8%: 8%, 16%: 16% and positive controls using Oxytetracyclin 3%. The sap of the banana midrib and the distance of the fence are made in the form of ointments. Data in the form of the number of days from the formation of wounds to guinea pigs until the wound heals. The results showed that the combination of jatropha resin and sap of Ambon banana stem can provide the best wound healing effect at a concentration of 16%: 16% with the fastest wound healing time in 6 days.
Gambaran Sanitasi Lingkungan pada Santriwati Penderita Demam Tifoid di Pondok Modern Darussalam Gontor Putri 3 Wilda Magfirah; Nadia Saptarina; Amal Fadholah
Pharmasipha : Pharmaceutical Journal of Islamic Pharmacy Vol 6, No 1 (2022): Maret
Publisher : University Of Darussalam Gontor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21111/pharmasipha.v6i1.8707

Abstract

Good environmental sanitation will bear a good aesthetic and healthy environment. If the sanitation level is low then people around the neighborhood will be susceptible to disease. Environmental sanitation includes clean water supplying, the density of flies, garbage disposal facilities and sewage facilities (latrines). The purpose of this study was to determine the environmental sanitation strikes in Darussalam Gontor For Girls 3 and determine the cause of typhoid fever in Gontor For Girls 3. This study uses observation method with a descriptive approach. This research was conducted in Gotor for Girls 3 with the number of respondents as many as 42 people. Retrieval of data from respondents was conducted in January 2020 until February 2020.The results of this study was sanitation in Gontor For girls Campus 3 entered in both categories with the acquisition value of percentage as much as 66%. The factors that cause typhoid fever maybe of garbage disposal facilities, the level of flies density, water supplying and sewerage facilities (latrines), and the percentage of value about 46%.
Pengaruh Penyuluhan Kesehatan terhadap Perilaku Pencegahan Kekambuhan Gastritis pada Santriwati PMDG Putri 2 Muliska Jumiatun Nikmah; Nadia Iha Fatihah; Amal Fadholah
Pharmasipha : Pharmaceutical Journal of Islamic Pharmacy Vol 6, No 1 (2022): Maret
Publisher : University Of Darussalam Gontor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21111/pharmasipha.v6i1.8705

Abstract

Gastritis is one of the biggest problems that most often occurs in everyday life. According to WHO, the incidence of gastritis in Indonesia reached 40.8%. The purpose of this study is to find out the effect of health counseling on the behavior of preventing gastritis recurrence. The method used is non probability sampling with purposive sampling techniques experimenting with control group pretest and posttest designs. The researchers divided the two groups: the experimental group and the control group. The sample in this study was 40 Students Gontor For Girl Second Campus who had experienced gastritis disease, in the experimental group there were 20 samples and the control group there were 20 samples. The data analysis in this study used the Wilcoxon test with SPSS 16.0 with a significance level of 95%. Based on the results of Wilcoxon's statistical test on behavioral variables obtained a significance value of p = 0.000 (p<0.05) while in the knowledge variable obtained a significant value of p = 0.001 (p<0.05) that there is an influence of health counseling with audio visual methods and leaflets. The conclusion of this study is that there is an effect of health counseling on knowledge about the prevention of gastritis recurrence in Gontor Putri 2 santriwati with a signification value of p = 0.001 (p<0.05) and there is an effect of health counseling on the behavior of preventing gastritis recurrence in Students Gontor For Girl Second Campus with a significance value of p = 0,000 (p<0.05).
TINGKAT KEPUASAN PASIEN TERHADAP KUALITAS PELAYANAN KEFARMASIAN DI APOTEK WILAYAH KECAMATAN COLOMADU KOTA KARANGANYAR Amal Fadholah; Zahra Hanifah Baharriski; Lija Oktya Artanti
Pharmasipha: Pharmaceutical Journal of Islamic Pharmacy Vol 5, No 2 (2021): September
Publisher : University Of Darussalam Gontor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21111/pharmasipha.v5i2.7400

Abstract

The pharmacy is a pharmaceutical service facility where the pharmacist practices pharmacy. The professionalism of the performance of a pharmacist in a service is very influential in improving the quality of public health. If the service performance provided can rich patient expectation, it will automatically grow a good level of patient satisfaction. This study aims to determine and evaluate the level of patient satisfaction by assessing the 5 dimensions of pharmaceutical services at pharmacies that cover facilities, reliability, responsiveness, assurance, and empathy. Evaluation of the quality of pharmaceutical service in pharmacies is very necessary so that pharmacists can continuously make improvements both in terms of service products or services. This study was included in a non-experimental descriptive study, with a Cross-Sectional data collection model. The total of samples is 140 respondents taken from 5 pharmacies located in the Colomadu District Region Karanganyar City. Overall the percentage of patient satisfaction on the quality pharmaceutical service shows a satisfactory interpretation of 78.86%. The highest gap of the 5 dimensions is found in the tangible dimension and the responsiveness dimension is -0.08. the results of the Importance-Performance Matrix Analysis show that the majority of the overall statement items are in quadrant II and III with the meaning that some pharmaceutical services need to be maintained (keep up the good work) and some services have shown good performance that does not need to be prioritized (low priority).