Claim Missing Document
Check
Articles

Found 20 Documents
Search

Mekanisme Problem Focused Coping Perempuan Korban Kekerasan Dalam Rumah Tangga Melalui Bimbingan Mental dan Spiritual Nella Alfin Naimah; Rini Laili Prihatini
Jurnal Penyuluhan Agama (JPA) Jurnal Penyuluhan Agama (JPA) | Vol. 8 No. 2, 2021
Publisher : Islamic Extension Guidance Study Program (BPI) of the Faculty of Da'wah and Communication

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (282.982 KB) | DOI: 10.15408/jpa.v8i2.24389

Abstract

Data Komisi Nasional (Komnas) Perempuan (2019) menunjukan bahwa terdapat 9.637 kasus Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT) terhadap perempuan. Data tersebut belum sepenuhnya menunjukan kasus yang sebenarnya terjadi di lapangan karena masih banyak korban KDRT yang belum berani melapor. Hal tersebut memberikan makna bahwa perempuan korban KDRT perlu mendapatkan bimbingan agar mereka memiliki kemampuan Problem Focused Coping dalam menyelesaikan permasalahannya serta membantu mereka berani melihat penyebab masalah secara realistis dan berusaha mencari jalan keluar demi kehidupan masa depannya yang lebih baik. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis: 1) metode yang dilakukan pembimbing mental spiritual dalam mendorong mekanisme problem focused coping, 2) bentuk problem focused coping yang dilakukan perempuan korban KDRT di PSP Bhakti Kasih.Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori problem focused coping serta metode bimbingan mental spiritual. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kualitatif dengan pendekatan fenomenologi. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa: 1) metode yang digunakan pembimbing mental spiritual PSP Bhakti Kasih adalah metode group guidance dan metode direktif, 2) bentuk problem focused coping yang dilakukan WBS PSP Bhakti Kasih adalah active coping, seeking social support, dan planful problem solving.
Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Motivasi Penyuluh Agama Islam Honorer di Jakarta Selatan Siti Masripah; Rini Laili Prihatini
Jurnal Penyuluhan Agama (JPA) Jurnal Penyuluhan Agama (JPA) | Vol. 9 No. 1, 2022
Publisher : Islamic Extension Guidance Study Program (BPI) of the Faculty of Da'wah and Communication

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (130.56 KB) | DOI: 10.15408/jpa.v9i1.24480

Abstract

Abstract: The wide field of duties and functions of Islamic Extension Workers, and the many challenges that must be faced, are not accompanied by the amount of attention and appreciation they receive, especially for those who are Honorary Islamic Extension Workers. But interestingly, the existence and performance of Honorary Islamic Extension Workers to date have shown good development. This study aims to: (1) analyze the relationship between internal and external factors with the work motivation of the Honorary Islamic Extension Workers in South Jakarta, (2) analyze the factors that have the strongest relationship with the work motivation of the Honorary Islamic Extension Workers in South Jakarta. The main theory used in this research is Herzberg's Two-Factor Theory regarding internal and external factors. This research uses a quantitative approach, with data collection done through questionnaires, observation, and literature study. The data obtained were analyzed using the Rank Spearman technique. The conclusions of the results of this study are: (1) internal factors have a very strong and significant positive relationship with the work motivation of the Honorary Islamic Extension Workers in South Jakarta, while external factors have a strong and significant positive relationship with the work motivation of the Honorary Islamic Extension Workers in South Jakarta; (2) the factor that has the strongest correlation with the work motivation of Honorary Islamic Extension Workers in South Jakarta is internal factors, while the sub-factors that have the strongest relationship with the work motivation of honorary Islamic extension workers in South Jakarta are achievement, progress and the possibility of growth.Abstrak: Luasnya medan tugas dan fungsi Penyuluh Agama Islam, dan banyaknya tantangan yang harus dihadapi, ternyata tidak diiringi dengan besarnya perhatian dan apresiasi yang mereka terima, khususnya bagi mereka yang merupakan penyuluh agama honorer. Namun menariknya, eksistensi dan performa penyuluh agama islam honorer sampai saat ini tetap menunjukan perkembangan yang baik.  Penelitian ini bertujuan untuk: (1) menganalisis hubungan antara faktor internal dan eksternal dengan motivasi kerja Penyuluh Agama Islam Honorer di Jakarta Selatan, (2) menganalisis faktor yang memiliki hubungan paling kuat dengan motivasi kerja Penyuluh Agama Islam Honorer di Jakarta Selatan. Teori utama yang digunakan dalam penelitian ini adalah Teori Dua Faktor Herzberg mengenai faktor internal dan eksternal. Penelitian ini menggunakan pendekatan  kuantitatif, dengan pengumpulan data dilakukan melalui kuesioner, observasi dan studi literatur. Data yang diperoleh kemudian di analisis dengan menggunakan teknik Rank Spearman. Kesimpulan dari hasil penelitian ini adalah: (1) faktor internal memiliki hubungan positif yang sangat kuat dan signifikan dengan motivasi kerja Penyuluh Agama islam Honorer di Jakarta Selatan, sementara faktor ekternal memiliki hubungan positif yang kuat dan signifikan dengan motivasi kerja Penyuluh Agama islam Honorer di jakarta selatan; (2) faktor yang berhubungan paling kuat dengan motivasi kerja penyuluh agama islam honorer di jakarta selatan adalah faktor internal, sedangkan sub-faktor yang memiliki hubungan paling kuat dengan motivasi kerja penyuluh agama islam honorer di Jakarta Selatan adalah pencapaian, kemajuan dan kemungkinan untuk tumbuh.    
Peran Penyuluh Agama dalam Menjalankan Fungsi Profesi untuk Kasus Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT) di Parung Bogor Khomsiatul Inayah; Rini Laili Prihatini
Jurnal Penyuluhan Agama (JPA) Jurnal Penyuluhan Agama (JPA) | Vol. 8 No. 1, 2021
Publisher : Islamic Extension Guidance Study Program (BPI) of the Faculty of Da'wah and Communication

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (299.734 KB) | DOI: 10.15408/jpa.v8i1.24377

Abstract

Keutuhan dan kerukunan rumah tangga dapat terganggu jika kualitas pengendalian diri tidak dapat dikontrol, terlebih pada permasalahan yang dapat menimbulkan terjadinya kekerasan. Menanggapi hal tersebut, keberadaan profesi penyuluh agama memiliki fungsi strategis dalam pembangunan bangsa melalui bahasa agama. Penelitian ini bertujuan menjelaskan 1) Peran penyuluh agama dalam menjalankan fungsi profesinya untuk kasus kekerasan dalam rumah tangga 2) Menjelaskan faktor pendukung dan faktor penghambat penyuluh agama dalam mencegah KDRT di Parung Bogor. Metode yang digunakan adalah pendekatan kualitatif deskriptif. Informan dalam penelitian ini berjumlah 3 orang penyuluh agama Islam, 1 orang mediator Badan Penasihatan Pembinaan dan Pelestarian Perkawinan (BP4) dan 3 orang masyarakat Parung. Adapun teknik penentuan informan menggunakan purposive sampling. Teknik analisis data yang digunakan ialah reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukan bahwa 1) Peran penyuluh agama dalam menjalankan fungsi informatif dan edukatif ialah menyampaikan informasi mengenai prosedur apabila pasangan yang berkonflik memutuskan untuk bercerai, memberikan pengajaran di majelis ta’lim dan menjadi pemateri dalam kegiatan bimbingan perkawinan pra-nikah. Melakukan layanan konsultasi dengan masyarakat yang memiliki permasalahan rumah tangga sebagai fungsi konsultatif dan menjadi pendamping (mediator) pada masyarakat yang memiliki konflik rumah tangga sebagai fungsi advokatif. 2) Faktor pendukung penyuluh dalam mencegah kekerasan dalam rumah tangga adalah kemampuan penyuluh melakukan metode penyuluhan, kerjasama antara penyuluh dan BP4, keterampilan penyuluh melakukan pendampingan bagi masyarakat yang berkonflik. Faktor penghambat penyuluh adalah keterbatasan fasilitas, jumlah SDM yang terbatas dan rendahnya kemampuan penyuluh memanfaatkan media massa dalam melakukan penyuluhan.
Strategi Komunikasi Penyuluh Agama Swadaya Dalam Menanamkan Nilai Toleransi Antar Umat Beragama di Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) DKI Jakarta Rizky Nuriah; Rini Laili Prihatini
Jurnal Penyuluhan Agama (JPA) Jurnal Penyuluhan Agama (JPA) | Vol. 9 No. 2, 2022
Publisher : Islamic Extension Guidance Study Program (BPI) of the Faculty of Da'wah and Communication

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15408/jpa.v9i2.26800

Abstract

Abtsract: Various events in several regions have caused divisions because of the exclusion of tolerance. There are also many conflicts on individual and collective scales of a religious nature. In response to this, the existence of self-help extension workers who are members of the DKI Jakarta FKUB has a strategic role in instilling the value of tolerance between religious communities. This study aims to explain 1) the communication strategy of extension workers in instilling the value of tolerance between religious communities in FKUB DKI Jakarta. 2) Explain the determinants of the success of the extension's communication in instilling the value of tolerance between religious communities in FKUB DKI Jakarta. The method used is descriptive qualitative with an ethnomethodological approach. Informants in this study amounted to 5 self-help extension workers who are members of the management of FKUB DKI Jakarta. The technique of determining the informant uses non-probability sampling. The data analysis technique used is data reduction, data presentation and conclusion drawing. The results showed that 1) The strategy in determining the extension method was to choose a method based on an individual approach, a group approach and a mass approach. 2) Strategies in determining the extension communication techniques used include informative communication techniques, persuasive communication techniques and coercive communication techniques. 3) Strategies in using extension media are using print media, electronic media and outdoor media. The determinants of success in instilling the value of tolerance between religious communities in FKUB DKI Jakarta include; 1) there is good cooperation with stakeholders. 2) optimal use of mass media. 2) the selection of appropriate methods, techniques, and media that are tailored to the target. 3) increasing the role of the community in maintaining religious harmony.Abstrak: Berbagai peristiwa di beberapa daerah menimbulkan perpecahan karena mengesampingkan toleransi. Konflik skala individual dan kolektif juga banyak terjadi bersifat keagamaan.  Menanggapi hal tersebut, keberadaan penyuluh swadaya yang tergabung dalam FKUB DKI Jakarta memiliki peran strategis dalam menanamkan nilai toleransi antar umat beragama.  Penelitian ini bertujuan menjelaskan 1) Strategi komunikasi penyuluh dalam menanamkan nilai toleransi antar umat beragama di FKUB DKI Jakarta. 2) Menjelaskan faktor penentu keberhasilan komunikasi penyuluh dalam menanamkan nilai toleransi antar umat beragama di FKUB DKI Jakarta. Metode yang digunakan adalah deskriptif kualitatif dengan pendekatan etnometodologi. Informan dalam penelitian ini berjumlah 5 orang penyuluh swadaya yang tergabung dalam kepengurusan FKUB DKI Jakarta. Adapun teknik penentuan informan menggunakan non probability sampling. Teknik analisis data yang digunakan adalah reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 1) Strategi dalam menentukan metode penyuluhan yakni dengan memilih metode berdasarkan pendekatan perseorangan, pendekatan kelompok dan pendekatan massal. 2) Strategi dalam menentukan teknik komunikasi penyuluhan yang dipakai diantaranya adalah teknik komunikasi informatif, teknik komunikasi persuasif dan teknik komunikasi koersif. 3) Strategi dalam menggunakan media penyuluhan yakni menggunakan media cetak, media elektronik dan media luar ruang. Faktor penentu keberhasilan dalam menanamkan nilai toleransi antar umat beragama di FKUB DKI Jakarta diantaranya adalah; 1) adanya kerjasama yang baik dengan stakeholders. 2) pemanfaatan media massa dengan optimal. 2) pemilihan metode, teknik, dan media yang tepat yang disesuaikan dengan sasaran. 3) meningkatnya peran masyarakat dalam menjaga kerukunan umat beragama.
Performance of islamic religious counselors in executing counseling function during the Covid-19 pandemic Rini Laili Prihatini; Eri Rustamaji
Jurnal Ilmu Dakwah Vol 42, No 2 (2022)
Publisher : Faculty of Dakwah and Communication, Walisongo State Islamic University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21580/jid.v42.2.13344

Abstract

Purpose - This paper presents the results of the performance analysis of Islamic Religious Counselors in 6 provinces on the island of Java during the COVID-19 pandemic. This analysis needs to be conducted considering that on one hand, there are quite complex community problems that need to be managed by Religious Counselors, while on the other hand the number of Islamic Religious  Counselors, especially those with the Civil Servants (PNS) status, is not proportional to the large and diverse number of target audiences.Method - This study uses a quantitative approach with a survey method. The research sample was 96 Functional Islamic Religious Counselors (PAIF/PNS) which were collected using simple random sampling techniques in 6 provinces, namely DKI Jakarta, Banten, West Java, Central Java, Special Region Yogyakarta, and East Java. Data collection techniques were carried out by observing and distributing online questionnaires through google forms. Descriptive statistics and inferential statistics (Spearman rank correlation) were used for analyzing data.Result - The results showed that: 1) the level of social support, situational support, and the performance of the counselors were classified as moderate, and 2) social support and situational support were positively and significantly related to the performance of the Islamic religious counselors in carrying out their counseling function during the COVID-19 pandemic. This means that the higher the social support and situational support, the better the performance of the religious instructor in carrying out the counseling function during the COVID-19 pandemic, and vice versa.Implication - The level of performance of Islamic religious instructors can be used as a consideration to determine the right training or self-development program for religious counselors in carrying out their functions properly.Originality - This paper is the first research report that analyzes the performance of functional Islamic religious instructors, covering 6 provinces on the island of Java, in carrying out their outreach functions during the Covid-19 pandemic.  ***Tujuan - Makalah ini menyajikan hasil analisis kinerja Konselor Agama Islam di 6 provinsi di Pulau Jawa selama pandemi COVID-19. Analisis ini perlu dilakukan mengingat di satu sisi permasalahan masyarakat cukup kompleks yang perlu dikelola oleh Penyuluh Agama, sementara di sisi lain banyaknya Konselor Agama Islam, khususnya yang berstatus Pegawai Negeri Sipil (PNS). tidak sebanding dengan jumlah khalayak sasaran yang besar dan beragam.Metode – Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode survei. Sampel penelitian adalah 96 Pendamping Agama Islam Fungsional (PAIF/PNS) yang dikumpulkan dengan menggunakan teknik simple random sampling di 6 provinsi yaitu DKI Jakarta, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, Daerah Istimewa Yogyakarta, dan Jawa Timur. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan observasi dan penyebaran kuesioner online melalui google form. Statistik deskriptif dan statistik inferensial (korelasi peringkat Spearman) digunakan untuk menganalisis data.Hasil - Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1) tingkat dukungan sosial, dukungan situasional, dan kinerja konselor tergolong sedang, dan 2) dukungan sosial dan dukungan situasional berhubungan positif dan signifikan dengan kinerja konselor agama Islam. dalam menjalankan fungsi penyuluhan di masa pandemi COVID-19. Artinya, semakin tinggi dukungan sosial dan dukungan situasional, maka semakin baik kinerja penyuluh dalam menjalankan fungsi penyuluhan di masa pandemi COVID-19, begitu pula sebaliknya.Implikasi - Tingkat kinerja penyuluh agama Islam dapat dijadikan pertimbangan untuk menentukan program pelatihan atau pengembangan diri yang tepat bagi penyuluh agama dalam menjalankan fungsinya dengan baik.Orisinalitas - Tulisan ini merupakan penelitian pertama yang menganalisis kinerja fungsional penyuluh agama Islam yang mencakup 6 provinsi di Pulau Jawa dalam menjalankan fungsi dakwahnya di masa pandemi Covid-19.
Kematangan Beragama dan Kepuasan Pernikahan di Ciputat Timur Tangerang Selatan Salsabila Hafid; Rini Laili Prihatini
Jurnal Penyuluhan Agama (JPA) Jurnal Penyuluhan Agama (JPA) | Vol. 10 No. 1, 2023
Publisher : Islamic Extension Guidance Study Program (BPI) of the Faculty of Da'wah and Communication

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15408/jpa.v10i1.28547

Abstract

Abstract: Religious maturity and marriage satisfaction can be used as reinforcing factors to maintain household life. This study aims to: 1) describe the level of marital satisfaction among lecturers at religious campuses, and 2) analyze the influence of religious maturity on marital satisfaction among lecturers at religious campuses. This research approach uses quantitative with survey method. The number of samples in this study was 90 respondents. The data analysis used is classical assumption test, simple linear regression test, t test (partial), correlation coefficient test, and determination coefficient test. The results showed that: 1) the level of marital satisfaction among lecturers on religious campuses is classified as moderate tends to be high, and 2) religious maturity has a positive and significant effect on marital satisfaction among lecturers on religious campuses. That is, the higher the religious maturity, the higher the marriage satisfaction, and vice versa.Abstrak: Kematangan beragama dan kepuasan pernikahan dapat dijadikan faktor penguat untuk mempertahankan kehidupan rumah tangga. Penelitian ini bertujuan untuk: 1) mendeskripsikan tingkat kepuasan pernikahan pada kalangan dosen di kampus agama, dan 2) menganalisis pengaruh kematangan beragama terhadap kepuasan pernikahan pada kalangan dosen di kampus agama. Pendekatan penelitian ini menggunakan kuantitatif dengan metode survei. Jumlah sempel penelitian ini sebanyak 90 responden. Analisis data yang digunakan adalah uji asumsi klasik, uji regresi linear sederhana, uji t (parsial), uji koefisien kerelasi, dan uji koefisien determinasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1) tingkat kepuasan pernikahan pada kalangan dosen di kampus agama tergolong sedang cenderung tingg, dan 2) kematangan beragama berpengauh positif dan signifikan terhadap kepuasan pernikahan pada kalangan dosen di kampus agama. Artinya, semakin tinggi kematangan agama maka semakin tinggi juga kepuasan pernikahan, dan begitupun sebaliknya.
Sensitivitas Gender Penyuluh Agama di Kecamatan Ciputat Kota Tangerang Selatan Bila, Farah Salsa; Prihatini, Rini Laili
Jurnal Penyuluhan Agama Jurnal Penyuluhan Agama | Vol. 11 No. 1, 2024
Publisher : Islamic Extension Guidance Study Program (BPI) of the Faculty of Da'wah and Communication

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15408/jpa.v11i1.34475

Abstract

Abstract: The understanding of gender-biased communities gives rise to injustices and discrimination such as stereotypes, marginalization, subordination, double work burden, and violence. This can also happen among Islamic Religious Counselors. The purpose of this research is to analyze the gender sensitivity understanding of Islamic Religious Counselors in Ciputat Sub-district, as well as to analyze the supporting and inhibiting factors of gender sensitivity among Islamic Religious Extensions in Ciputat Sub-district. The theory used in this research is Constance Newman's Gender Sensitivity Theory. This research is analyzed using Mansour Fakih's gender analysis framework. The research method employed is qualitative research with a case study approach. The informants in this study consist of six individuals, namely two Islamic Religious Extensions as key informants, two Islamic Religious Extensions as main informants, and two supporting informants from the community who are clients of the extensions. The data collection techniques include observation, interviews, and documentation. The data analysis involves data collection, data reduction, data presentation, and drawing conclusions. The study was conducted in Ciputat Sub-district. The research findings indicate that the gender sensitivity analyzed through five gender analysis lenses and deepening interviews with supporting informants reveal that two out of four extensions have higher gender sensitivity compared to the others. The second research finding pertains to the factors supporting gender sensitivity, which include progressive Islamic views, upbringing patterns, and gender. On the other hand, inhibiting factors include education, gender, and societal stereotypes.Abstrak: Pemahaman masyarakat yang bias gender melahirkan ketidakadilan dan diskriminasi seperti stereotipe, marginalisasi, subordinasi, beban kerja ganda, dan kekerasan. Hal tersebut juga bisa terjadi kepada kalangan Penyuluh Agama Islam. Tujuan penelitian ini adalah ingin menganalisis pemahaman Sensitivitas gender Penyuluh Agama Islam di Kecamatan Ciputat, serta menganalisis faktor pendukung dan penghambat Sensitivitas Gender Penyuluh Agama Islam di Kecamatan Ciputat. Teori yang digunakan pada penelitian ini adalah Teori Sensitivitas Gender Constance Newman. Penelitian ini dianalisis menggunakan pisau analisis gender Mansour Fakih. Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Informan pada penelitian ini berjumlah enam orang yakni dua orang penyuluh agama Islam sebagai informan kunci, dua orang penyuluh agama Islam sebagai informan utama, dan dua orang informan pendukung dari masyarakat yang merupakan klien penyuluh. Teknik pengambilan data penelitian ini yaitu observasi, wawancara, dan dokumentasi. Analisis data yang digunakan yaitu dengan cara pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Penelitian dilakukan di Kecamatan Ciputat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sensitivitas gender pada penelitian ini yang dianalisis melalui lima pisau analisis gender serta pendalaman wawancara dengan informan pendukung, ditemukan bahwa dua dari empat penyuluh memiliki sensitivitas gender yang lebih tinggi dari penyuluh lainnya. Hasil penelitian yang kedua yakni mengenai faktor pendukung sensitivitas gender adalah pandangan Islam progresif, pola asuh, dan jenis kelamin. Sedangkan faktor penghambatnya berupa pendidikan, jenis kelamin, dan stereotipe masyarakat.
Peran Penyuluh Agama dalam Bimbingan Manasik Haji Ramah Lansia di KUA Mampang Prapatan Jakarta Selatan Fadhil, Muhammad; Prihatini, Rini Laili
Jurnal Penyuluhan Agama Jurnal Penyuluhan Agama | Vol. 11 No. 2, 2024
Publisher : Islamic Extension Guidance Study Program (BPI) of the Faculty of Da'wah and Communication

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15408/jpa.v11i2.42523

Abstract

Abstract: The Government of the Republic of Indonesia has made a policy regarding priority departures for elderly Hajj pilgrims as regulated in Article 14 paragraph 1 of Law Number 8 of 2019 concerning Organizing the Hajj and Umrah Pilgrimage. In 2024, out of a total of 241,000 Hajj pilgrims, there will be 45,678 elderly pilgrims who will carry out the Hajj pilgrimage this year. With the large number of elderly pilgrims departing in 2024, there needs to be special treatment in the form of elderly-friendly facilities and infrastructure in Saudi Arabia as well as elderly-friendly Hajj ritual guidance services to ensure that elderly pilgrims carry out the Hajj smoothly. The aim of this research is to find out and analyze the role of religious extension in the guidance of elderly-friendly Hajj rituals at KUA Mampang Prapatan and what are the supporting and inhibiting factors in the guidance of elderly-friendly Hajj rituals at KUA Mampang Prapatan. This research uses the role theory of Soejono Soekanto, Religious Extension and Elderly Friendly Hajj Manasik Guidance. The methodology used in this research is qualitative with a descriptive approach. The informants in this study were two religious extensions, two elderly congregants and one staff member of the KUA Mampang Prapatan. The research results show that 1) the role of religious extention in carrying out an active and participatory role is to convey knowledge and procedures for carrying out the Hajj pilgrimage, 2) supporting factors in this research are adequate KUA facilities and infrastructure as well as religious extension who are certified Hajj ritual guides, and 3) the inhibiting factor in this research is the diversity of ages of the Hajj pilgrims and the duration of guidance time is too short.Abstrak: Pemerintah Republik Indonesia membuat kebijakan terhadap prioritas keberangkatan jemaah haji lansia yang diatur pada Pasal 14 ayat 1 UU Nomor 8 Tahun 2019 tentang penyelenggaran Ibadah Haji dan Umrah. Pada tahun 2024 dari total 241.000 jemaah haji ada sebanyak 45.678 jemaah haji lansia yang melaksanakan ibadah haji tahun ini. Banyaknya jemaah lansia yang berangkat pada tahun 2024, maka perlu ada penanganan khusus dalam bentuk sarana dan prasarana ramah lansia di Arab Saudi maupun pelayanan khusus dalam bentuk sarana dan prasarana ramah lansia di Arab Saudi maupun pelayanan bimbingan manasik haji ramah lansia guna kelancaran jemaah lansia dalam pelaksanaan ibadah haji. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis bagaimana peran penyuluh agama dalam bimbingan manasik haji ramah lansia di KUA Mampang Prapatan dan apa saja faktor pendukung dan penghambat dalam bimbingan manasik haji ramah lansia di KUA Mampang Prapatan. Penelitian ini menggunakan teori peran Soejono Soekanto, Penyuluh Agama dan Bimbingan Manasik Haji Ramah Lansia. Metodologi yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Informan pada penelitian ini berjumlah dua orang penyuluh agama, dua orang jemaah lansia dan satu orang staff KUA Mampang Prapatan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 1) peran penyuluh agama dalam menjalankan peran aktif dan partisipatif ialah menyampaikan pengetahuan dan tata cara pelaksanaan ibadah haji, 2) faktor pendukung dalam penelitian ini ialah fasilitas dan sarana prasarana KUA yang memadai serta penyuluh agama yang bersertifikasi pembimbing manasik haji. dan 3) faktor penghambat dalam penelitian ini ialah keragaman usia jemaah haji dan durasi waktu bimbingan yang terlalu sedikit.
Pengaruh Komunikasi Penyuluhan Agama Swadaya terhadap Peningkatan Motivasi Kerja pada Anggota Makoopsud I Jakarta Rizkulloh, Mochamad Azmi; Prihatini, Rini Laili
Jurnal Penyuluhan Agama Jurnal Penyuluhan Agama | Vol. 12 No. 1, 2025
Publisher : Islamic Extension Guidance Study Program (BPI) of the Faculty of Da'wah and Communication

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15408/jpa.v0i0.45240

Abstract

Abstract: This study aims to analyze the influence of self-reliant religious counseling communication on improving work motivation among members of MAKOOPSUD I Jakarta. The research employs a quantitative approach, involving 80 respondents selected through simple random sampling from a total population of 404 individuals. Data were collected using a Likert-scale questionnaire and analyzed using simple linear regression. The findings reveal that self-reliant religious counseling communication significantly influences work motivation. Effective communication, both verbal and non-verbal, enhances understanding of spiritual values and work ethics, ultimately fostering greater enthusiasm and dedication in task execution. Key factors such as message clarity, appropriate communication media, and active involvement of counselors were found to be crucial for the success of this communication. This study is expected to serve as a reference for the development of mental coaching programs in military environments, particularly in enhancing work motivation through spiritual approaches. Furthermore, it provides guidance for self-reliant religious counselors to optimize their communication strategies for greater effectiveness. Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh komunikasi penyuluhan agama swadaya terhadap peningkatan motivasi kerja anggota MAKOOPSUD I Jakarta. Penelitian dilakukan menggunakan pendekatan kuantitatif dengan melibatkan 80 responden yang dipilih secara acak sederhana dari total populasi 404 orang. Data dikumpulkan melalui kuesioner berskala Likert dan dianalisis menggunakan regresi linear sederhana. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Pola komunikasi berorientasi digunakan oleh penyuluh agama swadaya atau petugas bintal, tingkat singinkasnsi 75,8% terpengaruh oleh komunikasi yang dilakukan, dan pesan yang disampaikan adalah faktor terbesar yang mempengaruhi keberhasilan komunikasi.. Penelitian ini diharapkan dapat menjadi acuan dalam pengembangan program pembinaan mental di lingkungan militer, khususnya untuk meningkatkan motivasi kerja melalui pendekatan spiritual, serta memberikan panduan bagi penyuluh agama swadaya untuk meningkatkan efektivitas strategi komunikasi mereka.
Pengaruh Tingkat Sensitivitas Gender Terhadap Sikap Mahasiswa Dalam Kasus Pelecehan Seksual Di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Alda Okti Ramadini; Nabillah Afa Fillah; Riska Dewi Andriyani; Nasya Kamila Nayla Rasyid; Salman Al Farizi; Rini Laili Prihatini
Jurnal Pendidikan Sosial Dan Konseling Vol. 3 No. 2 (2025): Juli - September
Publisher : CV. ITTC INDONESIA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The increasing number of harassment cases occurring in society has raised concerns among various groups, including academic circles and prospective Islamic religious counselors. As agents of social change, students of Islamic Guidance and Counseling are expected to play a role and provide education in shaping public opinion and intervening in social issues. This study aims to examine the influence of gender sensitivity levels on the attitudes of Islamic Guidance and Counseling students in responding to cases of sexual harassment. The research was conducted using a quantitative approach with purposive sampling technique involving 75 relevant respondents who were in the process of value formation and had received basic gender-related material. The instrument used was a Likert scale, and the data were analyzed using simple linear regression with SPSS for Windows version 26. The results showed a positive and significant influence between gender sensitivity and students' attitudes toward sexual harassment cases, with a Pearson correlation coefficient of 0.708 and a significance value of 0.000 (p < 0.05). The R square value of 0.502 indicates that gender sensitivity explains 50.2% of the variation in students’ attitudes toward sexual harassment cases. These findings are supported by theories from John Money, Sandra Bem, Carol Gilligan, Albert Bandura, Lawrence Kohlberg, and Paulo Freire, which emphasize the importance of social experiences, moral values, and critical education in shaping gender awareness and attitudes toward gender injustice.