Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

ANALISIS KUALITAS PELAYANAN PUBLIK PADA KANTOR KELURAHAN PELITA KECAMATAN SAMARINDA ILIR KOTA SAMARINDA Dinda Aprilia Putri
ADMINISTRASI PUBLIK Vol 1, No 2 (2020)
Publisher : ADMINISTRASI PUBLIK

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Dinda Aprilia Putri, 2020. Analisis Kualitas Pelayanan Pada Kantor Kelurahan Pelita, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas 17 Agustus 1945 Samarinda, Bimbingan Bapak Suhardiman, S.Sos, M.Si dan Ibu Jamiah, S.Sos, M.Si. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis kualitas pelayanan pada Kantor Kelurahan Pelita. Metode penelitian ini adalah menggunakan jenis penelitian yang bersifat deskriptif kualitatif . penelitian deskriptif kualitatif merupakan penelitian yang termasuk dalam jenis penelitian kualitatif. Tujuan dari penelitian ini adalah mengungkapkan fakta, keadaan,fenomena, variabel dan keadaan yang terjadi saat penelitian berjalan secara apa adanya. Pengumpulan Data, reduksi data, penyajian data dan kesimpulan/verifikasi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kualitas pelayanan pada Kantor Kelurahan Pelita diantaranya meliputi kesedrhanaan, kepastian waktu, dan kelengkapan Sarana dan Prasarana. Namun indicator penelitian pada Kantor Kelurahan Pelita yaitu Kepastian Waktu belum dapat dikatakan efektif dari segi pelayanan yang diberikan dikarenakan adanya keluhan dari masyarakat yang merasa prosesnya kurang efisien waktu dan berbelit-belit. Faktor yang mempengaruhi kualitas pelayanan pada Kantor Kelurahan Pelita Kota Samarinda adalah kedisplinan, kesopanan, keramahan.
ANALISIS KUALITAS PELAYANAN PUBLIK PADA KANTOR KELURAHAN PELITA KECAMATAN SAMARINDA ILIR KOTA SAMARINDA Dinda Aprilia Putri
ADMINISTRASI PUBLIK Vol 1, No 2 (2020)
Publisher : ADMINISTRASI PUBLIK

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Dinda Aprilia Putri, 2020. Analisis Kualitas Pelayanan Pada Kantor Kelurahan Pelita, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas 17 Agustus 1945 Samarinda, Bimbingan Bapak Suhardiman, S.Sos, M.Si dan Ibu Jamiah, S.Sos, M.Si. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis kualitas pelayanan pada Kantor Kelurahan Pelita. Metode penelitian ini adalah menggunakan jenis penelitian yang bersifat deskriptif kualitatif . penelitian deskriptif kualitatif merupakan penelitian yang termasuk dalam jenis penelitian kualitatif. Tujuan dari penelitian ini adalah mengungkapkan fakta, keadaan,fenomena, variabel dan keadaan yang terjadi saat penelitian berjalan secara apa adanya. Pengumpulan Data, reduksi data, penyajian data dan kesimpulan/verifikasi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kualitas pelayanan pada Kantor Kelurahan Pelita diantaranya meliputi kesedrhanaan, kepastian waktu, dan kelengkapan Sarana dan Prasarana. Namun indicator penelitian pada Kantor Kelurahan Pelita yaitu Kepastian Waktu belum dapat dikatakan efektif dari segi pelayanan yang diberikan dikarenakan adanya keluhan dari masyarakat yang merasa prosesnya kurang efisien waktu dan berbelit-belit. Faktor yang mempengaruhi kualitas pelayanan pada Kantor Kelurahan Pelita Kota Samarinda adalah kedisplinan, kesopanan, keramahan.
Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kejadian Stunting Pada Balita Umur 24-59 Bulan Aminah Aatinaa Adhyatma; Yulinda Laska; Dinda Aprilia Putri
MEDICAL JURNAL OF AL-QODIRI Vol. 7 No. 2 (2022): Edisi Oktober
Publisher : Program Studi Keperawatan dan Kesehatan, Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIKES) Bhakti Al-Qodiri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52264/jurnal_stikesalqodiri.v7i2.166

Abstract

Pendahuluan: Di Indonesia permasalahan gizi masih menjadi masalah prioritas salah satunya yang masih tinggi yaitu stunting. Stunting suatu kondisi anak mengalami gangguan pertumbuhan sehingga tinggi badan balita tidak sesuai dengan umurnya yang diakibatkan dari masalah gizi kronis yaitu kekurangan malnutrisi dalam waktu yang lama. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui gambaran faktor-faktor yangmempengaruhi kejadian stunting pada balita umur 24-59 bulan di Kampung Tua Tanjung Piayu Laut Kelurahan Tanjung Piayu Kota Batam, Kepulauan Riau. Metode: Metode Jenis penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan desain deskriptif terhadap 30 ibu yang memiliki balita stunting umur 24-59 bulan di Kampung Tua Tanjung Piayu Laut Kelurahan Tanjung Piayu Kota Batam, Kepulauan Riaumenggunakan total sampling. Data dikumpulkan secara langsung dengan menggunakan kuesioner dan lembar checklist yang telah dilakukan uji validitas dan reliabilitas. Hasil: Hasil penelitian menunjukkanbahwa ibu balita stunting dengan umur ibu 20-35 tahun sebanyak 24 orang (80%), pendidikan rendah sebanyak 22 orang (73.3%), pekerjaan (Ibu Rumah Tangga/tidak bekerja) sebanyak 27 orang (90%), pendapatan keluarga sedang sebanyak 22 orang (73.3%), jumlah anggota keluarga sedang sebanyak 24 orang (80%), tida ada riwayat penyakit infeksi sebanyak 29 orang (96.7%), pemberian asi ekslusif sampai umur 0-6 bulan sebanyak 24 orang (80%) dan pengetahuan ibu kategori cukup sebesar (60%). Kesimpulan: Berdasarkan hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa dari 8 indikator yang paling banyak berkaitanyaitu faktor pendidikan ibu, pendapatan keluarga dan pengetahuan ibu balita
Sistem Pemeliharaan dan Perawatan Bahan Pustaka di Sekolah UPTD SDN 015864 Desa Rawang Lama Pasar IV Dinda Aprilia Putri; Intan Fajira; Indah Rohyani; Ari Yanto
Jurnal Insan Pengabdian Indonesia Vol. 3 No. 1 (2025): Maret : Jurnal Insan Pengabdian Indonesia
Publisher : PT. ALHAFI BERKAH INDONESIA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62007/jouipi.v2i1.255

Abstract

Damage to library materials occurs due to environmental factors such as light, temperature, humidity and air which also speed up the process. Other causes of damage include humans and animals, mold dust and chemical damage to library materials. Other causes of damage are bookshelves that are not suitable for use for library materials and lack of awareness among users of library materials. Based on observations made by the author in the UPTD SDN 015864 Desa Rawang Lama Pasar IV School library, maintenance of library materials still needs to be improved. Therefore, there is a lot of damage to library materials that occurs in libraries, moreover, librarians are not very careful in maintaining and caring for library materials. With the group visit, we hope to be able to help librarians in caring for and maintaining library materials
Efektivitas Ombudsman dalam Pengawasan Maladministrasi : Analisis Peran dan Hambatan Struktural melalui Kajian Literatur Dinda Aprilia Putri; Jumiati; Boni Saputra
Jurnal Kajian Hukum Dan Kebijakan Publik | E-ISSN : 3031-8882 Vol. 2 No. 2 (2025): Januari - Juni
Publisher : CV. ITTC INDONESIA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62379/67750h10

Abstract

The Ombudsman of the Republic of Indonesia or ORI is an institution that oversees the implementation of public services in Indonesia. In addition to overseeing the implementation of public service, the Ombudsman aqlso functions to prevent and overcome maladministration in the implementation of public service. The Purpose of writing this article is to analyze the role and obstacles of the Ombudsman of the Republic of Indonesian in overcoming maladmistration in public service in Indonesia. The method used is a literature review. From several articles in journals and other sources, it was found that the role of the Ombudsman of the Republic of Indonesia in overcoming maladministration is to receive reports of alleged maladministration, examine reports, request clarification of reports, make and provide recommendations regarding the resolution of maladministration reports. Furthemore, the obstacles faced by the Ombudsman of the Republic of Indonesia in overcoming maladministration are two factors: internal factors; the Ombudsman lacks human resources, changes in positions in the Ombudsman, lack of funds. Meanwhile, external factors include people who are not familiar with Ombudsman of the Republic of Indonesia, people who feel it is useless report to Ombudsman of the Republic of Indonesia, lack of cooperation from reported agencies in providing clarification, many reported parties do not comply with summons, recommendations from Ombudsman of the Republic of Indonesia are not implemented by the reported, and there is no execution of samctions by the government against violations of public service.