Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

Analisis Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat Bidang Perkebunan Dan Wisata Di Desa Payung Kabupaten Majalengka Dede Abdurohman
Etos : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol 1 No 2 (2019): Etos : Jurnal Pengabdian Masyarakat
Publisher : IAI Bunga Bangsa Cirebon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47453/etos.v1i2.202

Abstract

This research was conducted by observing the location to see how the community looks for alternative policies that can help solve the problem of limited development funds in the surrounding environment, and finally to explore and understand sewu-sewu activities as a way to generate community-based development funds. This study used a survey method with direct observation, structured interviews and tested the validity of the data using source triangulation. The results showed that the provision of public goods (public facilities) can be realized through mutual cooperation which is reflected in sewu-sewu activities. This activity includes regulation and management in which there is a money collection process, distribution process and a process of managing sewu-sewu collection. The implementation of this activity is carried out in RW. 4 villages of Karang Asem, Luwemunding District, Majalengka Regency. Through the implementation of this activity, it can increase the independence of a community to be able to provide community needs, one of which is in the form of physical development through community self-help. Abstrak Pemberdayaan ekonomi masyarakat di pedesaan menjadi hal yang penting mengingat potensi yang ada di masyarakat sangat banyak khususnya di Desa Payung Kec. Rajagaluh Kab. Majalengka Jawa Barat. Secara administrative desa payung terbagi menjadi empat dusun, dan setiap dusun kurang lebih memiliki jumlah penduduk 1.000. sehingga jumlah total pendududk desa payung ± 4.000 jiwa. Lembaga masyarakat yang ada di desa payung yaitu remaja masjid, kelompok tani, pengajian ibu-ibu dan rebana. Potensi pemberdayaan ekonomi masyarkat desa payung dari sisi petani salah satunya yaitu perkebunan teh dan wisata Cikadongdong River Tubing (CRT). Teh petani desa payung saat ini sedang vakum/tidak menghasilkan uang bagi masyarakat karena keterbatasn kemampuan dalam mengolah hasil panen teh. Sedangkan obyek wisata CRT dikelola/diperdayakan oleh masayrakat desa payung secara porfesional. Oleh karena itu penulis mengharapkan adanya perpaduan antara perkebunan hasi teh dan obyek wisata sehingga akan sama-sama berjalan dalam meningkatkan ekonomi masyarakat. Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif, dengan cara kerja filed Research ini akan memudahkan menemukan data-data yang ada di lapangan. skripsi ini akan mendiskripsikan dan menguraikan data-data yang diperoleh dari lapangan dengan metode observasi, wawancara, serta dokumentasi yang kemudian dilakukan analisis data melalui proses reduksi data, penyajian data dan verivikasi. Dari proses penelitian tersebut diperoleh kesimpulan sebagai berikut: mengingat saat ini pabrik di desa payung tidak beroperasi lagi. Maka untuk memanfaatkan hasil panen teh, untuk meningkatkan pemberdaaan ekonomi masyarakat dibidang teh diperlukan adanya upaya peatihan kepada para petani agar dapat mengelola secara mandiri. Sedangkan untuk pemberdayaan ekonomi melalui wisata CRT secara umum sudah berjalan dengan baik, hanya saja perlu adanya penambahan fasilitas yakni tempat ibadah/mushala. Konsep pemberdayaan yang terintegrasi antara hasil teh dengan obyek wisata yaitu hasil pengolahan teh yang siap untuk disajikan baik itu teh tradisional (tubruk) maupun teh clup disalurkan melalui obyek wisata yang ada di desa payung. Sehingga petani teh tidak bergantung kepada orang lain (pabrik) melainkan obyek wisata yang ada di desa setempat. Dengan demikian teh dapat termanfaatkan dengan baik, bahkan bisa menjadi oleh-oleh wisatawan yang berkunjung ke desa payung. Bahkan tidak hanya sebegai oleh-oleh tapi menjadi minuman teh khas desa payung.
Literasi dan Model Investasi Wakaf Uang Haris Maiza Putra; Dede Abdurohman; Hisam Ahyani; Dini Selasi
Ecobankers : Journal of Economy and Banking Vol 3 No 2 (2022): Ecobankers : Journal of Economy and Banking
Publisher : Prodi Perbankan Syariah Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Universitas Islam Bunga Bangsa Cirebon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Di era sekarang ini, wakaf di Indonesia telah hadir menjawab tuntutan zaman, dengan menggunakan sistem Financial Technology (FinTech), sehingga dapat menjadi lebih hemat dan efisien. Wakaf dapat menjadi solusi dari permasalahan permodalan yang selama ini dihadapi oleh perusahaan startup yang sebagian besar tidak bankable. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk membahas literasi dan model investasi wakaf tunai. Penelitian ini menggunakan pendekatan pendekatan deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa literasi wakaf tunai perlu digalakkan. Investasi nazhir pada harta wakaf dapat dilakukan dalam berbagai bidang, seperti kegiatan sosial, keagamaan, pendidikan, dan ekonomi dengan dana wakaf yang dihimpun sesuai dengan prinsip syariat Islam yang dikembangkan melalui model akad mudharabah, musyarakah, ijarah, murabahah, istisna, akad muzara'ah, akad masaqah, dan akad mugarasah. Alhasil, perbankan syariah yang notabene merupakan lembaga keuangan dapat menjadi wadah dan pendukung wakaf tunai di Indonesia.
Dual Banking System Perspektif Kaidah Fiqih Maa Haruma Akhduhu Haruma ‘Ithauhu Dede Abdurohman; Rachmat Syafe’i; Mustafa Mustafa
Ecobankers : Journal of Economy and Banking Vol 2 No 1 (2021): Ecobankers : Journal of Economy and Banking
Publisher : Prodi Perbankan Syariah Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Universitas Islam Bunga Bangsa Cirebon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

he birth of the Sharia Business Unit hereinafter referred to as UUS, is a business unit of a conventional bank, so that the existence of UUS capital is supported by conventional banks. Meanwhile, conventional banks use the concept of bank interest. And bank interest in Indonesia as legally as legal is haram, this is based on the fatwa of the Indonesian Ulema Council (MUI) No. 1 of 2004 concerning Flowers. So that UUS business activities begin with bank capital using the concept of interest and from third party (community) capital. These issues will be discussed in the viewpoint of Maa Haruma Akhduhu Haruma „Ithauhu fiqh principles. In this research, the type of research used is descriptive qualitative research. By collecting normative data/literature. The findings of this study are that UUS with its initial status uses conventional bank capital, so the status in using that capital is the same as the status of bank interest, namely usury. This is because UUS receives capital from business with bank interest and on that basis UUS in using it is haram, this is based on the principle of Maa Haruma Akhduhu Haruma „Ithauhu, namely something that is haram to accept, it is also haram to be given. However, if UUS is seen from the point of view of qawaidul khamsah, its legal status will be different. This is because the presence of UUS is the forerunner of the development of Islamic banking in Indonesia. If there are no UUS, the growth and development of Islamic banking in Indonesia are slow. this is included in the realm of ad-dharurat so that kemudharatan allows things that are prohibited Abstrak Kelahiran Unit Usaha Syariah yang selanjutnya disebut UUS merupakan Unit usaha dari bank konvensional, sehingga keberadaannya modal UUS ditopang dari bank konvensional. Sedangkan bank konvensional sendiri menggunakan konsep bunga bank. Dan bunga bank di Indonesia setatus hukumnya ialah haram, hal ini berdasarkan fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI) No. 1 tahun 2004 tentang Bunga. Sehingga aktivitas kegiatan usaha UUS diawali dengan modal bank yang menggunakan konsep bunga serta dari modal pihak ketiga (masyarkat). Permsalahan tersebut akan dibahas dalam sudut pandang kaidah fiqih Maa Haruma Akhduhu Haruma„Ithauhu. Dalam penelitian ini, jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif kualitatif. Dengan pengumpulan datanya normatif/literatur. Temuan dari penelitian ini ialah UUS dengan status awalnya menggunakan modal bank konvensional maka status dalam penggunaan modal tersebut sama hukumnya dengan status bunga bank yaitu riba. Hal ini dikarenakan UUS menerima modal hasil dari usaha dengan bunga bank dan atas dasar itula UUS dalam menggunakannya haram hal ini didasari atas kaidah Maa Haruma Akhduhu Haruma „Ithauhu yaitu Sesuatu yang haram diterima, haram pula untuk diberikan. Akan tetapi jika UUS dilihat dari sudutpandang qawaidul khamsah akan berbeda status hukumnya. Hal ini dikarenakan hadirnya UUS merupakan cikal bakal perkembangan perbankan syariah di Indonesia. Jika tidak ada UUS pertumbuhan dan perkembangan perbankan syariah di Indonesia lambat. hal tersebut masuk dalam ranah ad-dharurat, sehingga kemudharatan itu membolehkan hal-hal yang dilarang
Perkembangan Pemikiran Norma Penghimpunan Dana dan Perwujudannya dalam Lembaga Keuangan Syariah (LKS) Dede Abdurohman; Oyo Sunaryo Mukhlas; Atang Abd Hakim
Ecobankers : Journal of Economy and Banking Vol 2 No 2 (2021): Ecobankers : Journal of Economy and Banking
Publisher : Prodi Perbankan Syariah Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Universitas Islam Bunga Bangsa Cirebon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Islamic financial institutions have evolved very rapidly since the 1990s when Muamarat Bank launched LKS in the form of Islamic banks, but there were no restrictions on Islamic banks that year. The current concept of Islamic banking is an extension of the concept of Byturmar from the time of the Prophet, who later evolved into Islamic banking. During its development, the Islamic banking system changed in terms of standards applied in Indonesia. The standards mentioned are the laws, regulations and regulations of the National Shariah Council of the Indonesian Ulama Council. The purpose of this article is to examine the evolution of LKS-led funding standards (Islamic banks). The research methods used are normative / legal and legal research using the Fatwa DSN MUI approach. This type of study is a historical study in which data is extracted from literary studies. The survey results focus on current developments from 1992 to 2008 and Islamic banks' funding standards are independent of both regulation and institutions. At DSMNUI Fatwa, the Wadia-Mudarabah contract is the basic loan agreement for Islamic banks. The deal changed its use at Islamic banks, initially targeting the community, and later expanded its name to interbank and banking products. Indonesia (BI). Starting in 2020, the two contracts could turn into a variety of products between Islamic banks and even between BIs. Abstrak Lembaga Keuangan Syariah telah mengalami perkembangan yang sangat pesat, dimulai pada tahun 90-an LKS berupa perbankan syariah diawali oleh bank muamalat, sekalipun pada tahun tersebut belum ada regulasi yang berkaitan dengan perbankan syariah. konsep perbankan syariah yang saat ini merupakan kepanjangan dari konsep Baitul Maal pada masa Rasulullah yang kemudian bertransformasi menjadi perbankan syariah. Dalam perkembangannya, perbankaan syariah mengalami perubahan dari sisi norma yang berlaku di Indonesia. Norma yang dimaksud ialah peraturan perundang-undangan dan fatwa Dewan Syariah Nasional Majelis Ulama Indonesia. Tujuan dari penulisan ini ialah meniliti perkembangan norma perhimpunan dana yang dilakukan oleh LKS (perbankan syariah). Metode penelitian yang digunakan, penelitian yuridis normatif dengan pendekatan norma/perundang-undangan dan fatwa DSN-MUI. Jenis penelitiannya merupakan penelitian historis yang diambil datanya melalui studi pustaka. Temuan hasil penelitain melihat perkembangan saat ini sejak 1992 hingga 2008 norma penghimpunan dana perbankan syariah secara regulasi dan kelembagaan sudah mandiri. Dalam fatwa DSN-MUI akad Wadi’ah dan Mudharabah menjadi akad dasar dalam penghimpunan dana di bank syariah. Akad tersebut mengalami perubahan dalam penggunaannya di perbankan syariah, semula diperuntukan masyarakat, kemudian berkembang peruntukannya menjadi antar bank bahkan prodak Bank Indonesia (BI). Ditahun 2020 ke atas kedua akad tersebut dapat saja berkembang menjadi keragaman prodak antar bank syariah bahkan BI.
Sumber Dan Norma Ekonomi Syariah Dalam Lembaga Keuangan Syariah (LKS) Perbankan Syariah Dan Koperasi Syariah Dede Abdurohman; Haris Maiza Putra; Hisam Ahyani
Ecobankers : Journal of Economy and Banking Vol 3 No 1 (2022): Ecobankers : Journal of Economy and Banking
Publisher : Prodi Perbankan Syariah Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Universitas Islam Bunga Bangsa Cirebon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

AbstrakPerkembangan ekonomi syariah dibidang keuangan syariah sangat pesat, dengan pertumbuhan tersebut harus mengacu pada regulasi yang berlaku dan mennjadi bagian dari sumber serta norma dalam menjalankan kegiatannya. Metode yang digunakan dalam penelitian ini ialah kualitatif deskriptif dengan teknik dalam menggubnakan datanya ialah literature atau pustaka. Hasil dari penelitian ini yaitu al-qur’an dan hadits menjadi bagian dari sumber ekonomi syariah yang utama, sedangkan dari sisi hukum positif sebagai sumber hukum yakni bagi pelaku perbankan syariah berlaku Undang-Undang No 21 tahun 2008 tentang perbankan syariah. Untuk kalangan koperasi syariah berlaku Undang-undang No. 25 tahun 1992 tentang perkoperasian. Dari kedua UU tersebut, terkandung di dalamnya nilai-nilai ke-Islaman, dan hal ini merupakan nilai positif bahwa Al-Qur’an dan Hadits merupakan bukti atas rahmatan lil’alamin yang tidak akan pernah salah. Dalam kegiatan ekonomi syriah harus mengacu pada norma-norma terkait yaitu bebas riba, bebas maisir, harus sesuatu yang halal.Kata Kunci: Sumber, Norma, Ekonomi Syariah
Eksistensi Filsafat Ekonomi Syari’ah sebagai Landasan Filosofis Perbankan Syari’ah di Indonesia Haris Maiza Putra; Dede Abdurohman; Hisam Ahyani
Ecobankers : Journal of Economy and Banking Vol 3 No 1 (2022): Ecobankers : Journal of Economy and Banking
Publisher : Prodi Perbankan Syariah Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Universitas Islam Bunga Bangsa Cirebon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

AbstrakEkonomi yang berlandaskan syari’ah memiliki konsep dan ajaran yang dapat memberikan kesejahteraan secara merata kepada umat manusia. Maka dari itu filsafat ekonomi syariah menjadi kunci utama dalam pembangunan perekonomian manusia. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk membahas eksistensi filsafat ekonomi syari’ah di era digital (kenapa filsafat ekonomi syari’ah diperlukan? Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif. Dengan menjelaskan pandangan Muhammad Abdul Mannan tentang pentingnya ilmu ekonomi Islam. Hasil penelitian menunjukkan bahwa eksistensi ekonomi Islam di era digital mulai meningkat. Hal ini tidak hanya diakui oleh internal umat Islam, tetapi juga oleh kalangan non muslim. Urgensi sistem ekonomi Islam memberikan kesadaran kuat bahwa ekonomi Islam dapat menanggulangi permasalahan yang muncul dari sistem ekonomi konvensional. Ada tujuh alasan yang membuat ilmu ekonomi Islam sangat diperlukan; kepentingan ideologi (ideological imperatives), kepentingan ekonomi (economics imperatives), kepentingan sosial (social imperatives), kepentingan moral dan etika (moral and ethical imperatives), kepentingan politik (political imperatives), perspektif Sejarah (historical perspective), dan kepentingan internasional (international imperatives). Alhasil, perbankan syariah yang notabene sebagai lembaga keuangan yang sesuai dengan ideologi bangsa Indonesia perlu dikembangkan, sehingga perekonomian di Indonesia dapat maju dengan mengembangkan perbankan-perbankan syariah.Kata Kunci: Filsafat;Ekonomi Syari’ah; Landasan Filosofis; Perbankan Syari’ah