Abstract: One of five women have a depressive disorder during pregnancy and the first year after giving birth. Untreated postpartum mother psychological disorders will have a negative impact on the mother and baby. Mother Hope Indonesia (MHI) recommends early management to detect postpartum depression using the Edhinburgh Postnatal Depression Scale (EPDS) screening instrument. The purpose of this study was to determine the results of measuring the depression level of postpartum mothers at the Puskesmas Sewon I & II.The research design used was descriptive analytic with a cross-sectional time approach, the population in the study were 61 postpartum mothers in April and May 2023 with a total sample of 38 people, determining the sample size using the Slovin formula, sampling using the accidental sampling technique, the instrument used was EPDS questionnaire processed using IBM SPSS 29. The results showed that there were 26 womens (68.4%) who did not experience postpartum depression, 7 womens (18.4%) who were likely to detect mild postpartum depression, and 3 womens (7.9%) who were likely to detect moderate postpartum depression, and 2 womens (5.3%) postpartum women who were likely to detect severe postpartum depression.Postpartum depression screening is important as early intervention to minimize the risk of postpartum depression. The results of the research are a source of data to be followed up by Puskesmas health workers who have more authority in carrying out management.Abstrak: Satu dari lima perempuan mengalami gangguan depresi selama kehamilan dan tahun pertama setelah melahirkan. Gangguan psikologis ibu nifas yang tidak tertangani akan berdampak buruk pada ibu dan bayi. Mother Hope Indonesia (MHI) merekomendasikan tatalaksana awal mendeteksi gangguan depresi pascasalin menggunakan instrumen skrining Edhinburgh Postnatal Depression Scale (EPDS). Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hasil pengukuran tingkat depresi ibu pascasalin Puskesmas Sewon I & II.Desain penelitian yang digunakan adalah deskriptif analitik dengan pendekatan waktu cross sectional, populasi dalam penelitian adalah 61 ibu nifas di bulan April dan Mei 2023 dengan jumlah sampel 38 orang, penentuan besaran sampel menggunakan rumus Slovin, pengambilan sampel menggunakan teknik accidental sampling, instrumen yang digunakan adalah kuesioner EPDS yang diolah menggunakan IBM SPSS 29.Hasil penelitian menunjukkan terdapat ibu nifas yang tidak mengalami depresi pascasalin sebanyak 26 orang (68,4%), ibu nifas yang kemungkinan terdeteksi depresi pascasalin ringan sebanyak 7 orang (18,4%), ibu nifas yang kemungkinan terdeteksi depresi pascasalin sedang sebanyak 3 orang (7,9%), serta ibu nifas yang kemungkinan terdeteksi depresi pascasalin berat sebanyak 2 orang (5,3%). Skrining depresi pascasalin penting dilakukan sebagai intervensi dini meminimalisir resiko depresi pascasalin. Hasil penelitian merupakan sumber data agar ditindaklanjuti oleh tenaga kesehatan Puskesmas yang lebih berwewenang dalam melakukan penatalaksanaan.