Claim Missing Document
Check
Articles

Found 12 Documents
Search

Water Content and Ash Content of Corn Cob Ammoniation Fermentation Using Commercial Starters (M21 Decomposer) Restuti Fitria; Dewi Puspita Candrasari; Novita Hindratiningrum
Bulletin of Applied Animal Research Vol 1 No 2 (2019): Bulletin of Applied Animal Research
Publisher : LPPM Perjuangan University of Tasikmalaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36423/baar.v1i2.328

Abstract

Janggel jagung merupakan limbah pertanian yang dapat dimanfaatkan sebagai pakan ternak khususnya ternak ruminansia. Janggel jagung mengandung selulosa cukup tinggi namun kecernaan rendah akibat adanya lignin yang tinggi. Oleh karena itu janggel jagung harus diolah terlebih dahulu untuk meningkatkan kualitasnya sebagai bahan pakan salah satunya dengan teknologi amoniasi fermentasi (amofer). Tujuan penelitian ini untuk mengevaluasi level penambahan M21 Dekomposer terhadap kualitas nutrisi amofer janggel jagung. Penelitian dilaksanakan menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL). Perlakuan dalam penelitian ini adalah penambahan M21 Dekomposer atau aras starter komersial (0; 0,02 ; 0,04; 0,06 % dari total larutan formula). Variabel yang diamati meliputi kadar air dan kadar abu. Data yang diperoleh kemudian diolah menggunakan Analisis Variansi (ANAVA) dan dilanjutkan dengan Uji Beda Nyata Jujur (BNJ). Hasil diketahui bahwa perlakuan berpengaruh sangat nyata (P < 0,01) baik terhadap kadar air dan kadar abu janggel jagung. Kadar air tertinggi (33,74 ± 0,59%) diperoleh pada perlakuan penambahan M21 Dekomposer sebanyak 0,02 %. Sedangkan kadar abu pada janggel jagung yang diamoniasi fermentasi dengan penambahan M21 Dekomposer lebih rendah (1,89 ± 0,14%) dibanding janggel jagung tanpa amofer.  Kadar air yang meningkat disebabkan oleh adanya hasil dari proses fermentasi dan kadar abu yang lebih rendah pada janggel jagung yang diamofer menunjukan kadar bahan organik yang lebih tinggi.Kata Kunci: Janggel Jagung, Amofer, Kadar Air, Kadar Abu.
Pemanfaatan Kotoran Kambing sebagai Bahan Bakar Renewable (Gas Bio) untuk Menghindari Pencemaran Lingkungan di Desa Binangun Kecamatan Banyumas Kabupaten Banyumas S.A.C. Luthfi Luthfi; R. Fitria; N. Hindratiningrum
Bulletin of Applied Animal Research Vol 3 No 2 (2021): Bulletin of Applied Animal Research
Publisher : LPPM Perjuangan University of Tasikmalaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36423/baar.v3i2.808

Abstract

The problem faced by the "Sida Maju 1" and "Tangkas Farmers" in Binangun Village is the handling of waste that is not handled properly because the maintenance process is only piled up and of course causes environmental pollution. The purpose of this activity is to utilize the business waste belonging to the group members into a renewable energy source in the form of biogas. The method used is a consultation method that begins with an approach, then is given counseling, training and coaching and finally continuous evaluation and monitoring from the program implementer. The results of this activity are (1) knowledge, attitudes and skills to become livestock in terms of utilizing bio gas dung which can be seen from the increase in the post test value compared to the pretest by 81%; (2) the biogas produced can light the stove for 7 minutes. The conclusion of this activity is the skills of farmers in utilizing waste into useful materials. Suggestions that can be submitted is to increase the population of goats owned by members so that the volume of gas produced is greater so that its utilization is more optimal.   Keywords: goat manure, bio gas
Protein Kasar dan Lemak Kasar Amofer Tongkol Jagung Menggunakan M21 Dekomposer dan Urea pada Level yang Berbeda Agus Prasetyo; Restuti Fitria; Novita Hindratiningrum
Bulletin of Applied Animal Research Vol 4 No 1 (2022): Bulletin of Applied Animal Research
Publisher : LPPM Perjuangan University of Tasikmalaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36423/baar.v4i1.928

Abstract

Utilization of agricultural waste in the form of corn cobs in order to overcome the problem of availability of ruminant feed. Utilization of corn cobs as feed is still very minimal due to protein content, low digestibility and high lignin content, so it needs to be processed first. One method of processing corn cobs is using the ammonia fermentation method (amofer). The purpose of this study was to evaluate the use of M21 decomposer and urea on the protein and crude fat content of ammonia fermented corn cob. This research was carried out using an experimental method with a completely randomized design . The treatments in this study were the addition of M21 decomposer and urea (0 ; 0.04:3 ; 0.06:3 ; 0.04:5 ; 0.06:5 of the total formula solution). The variables observed were crude protein and fat. The results showed that the M21 decomposer and urea treatment had a very significant effect (P < 0.01) on the increase in crude protein, namely in the R4 treatment (amofer corn cobs with the addition of 0.06% M21 decomposer and urea 5 %) which is 6.19 ± 0.07%. And in the crude fat test, the results obtained a effect significant(P < 0.05), thehighest crude fat content was obtained in the R2 treatment (diamofer corn cob with the addition of 0.06% M21 decomposer and 3% urea) which was 6.11 ± 0.09 and the lowest was at R4 treatment (amofer corn cob with the addition of M21 decomposer 0.06% and 5% urea) was 3.26 ± 0.04. Keywords: Amofer, Corn Cob, M21 Decomposer
Pemanfaatan Pakan Lengkap Guna Menunjang Produktivitas Ternak Kambing Sri Wahyuni; Novita Hindratiningrum; Yuni Primandini
CARADDE: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 4 No. 1 (2021): Agustus
Publisher : Ilin Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31960/caradde.v4i1.895

Abstract

Tujuan pelaksanaan kegiatan adalah introduksi atau limpah ketrampilan dan kaji tindak mengenai teknologi pembuatan silase pakan lengkap sebagai upaya peningkatan kualitas pemeliharaan ternak kambing Kelompok Tani Ternak (KTT) Kambing “Sido Lancar” di Desa Tempuran Kecamatan Bringin Kabupaten Semarang Jawa Tengah. Metode pelaksanaan kegiatan yaitu alih teknologi, praktek dan demonstrasi plot (demplot). Alih teknologi dilakukan melalui kegiatan penyuluhan, yang menggunakan metode ceramah dan diskusi dengan memanfaatkan alat peraga. Ceramah dan diskusi dilakukan secara terprogram. Praktek dan demplot dilakukan meliputi persiapan bahan, penyusunan formulasi pakan, pembuatan silase pakan lengkap dan cara pemberiannya pada ternak kambing secara bertahap. Hasil kegiatan yaitu pelaksanaan penyuluhan sesuai program, praktek dan demplot pembuatan pakan lengkap, penerapan penggunaan silase pakan lengkap dan recording pertambahan bobot badan yang dicapai ternak. Penggunaan silase pakan lengkap secara bertahap sebagai pakan baru untuk ternak kambing di KTT “Sido lancar” dapat diterima oleh ternak, mempunyai tingkat palatabilitas yang tinggi dan mengandung zat-zat gizi yang dapat dimanfaatkan oleh tubuh ternak yang dicerminkan oleh peningkatan bobot badan ternak
Penerapan Teknologi Pengolahan Pakan Ternak Kambing di Kelompok Tani Ternak Cipta Swasembada Banyumas Restuti Fitria; S.A. Chayatul Luthfi; Novita Hindratiningrum
Jurnal Abdi Masyarakat Indonesia Vol 2 No 4 (2022): JAMSI - Juli 2022
Publisher : CV Firmos

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54082/jamsi.363

Abstract

Salah satu Kelompok Tani Ternak Kambing yang ada di Desa Kedungurang, Kecamatan Gumelar, Kabupaten Banyumas adalah KTT Cipta Swasembada. Masalah yang sering dihadapi peternak di KTT Cipta Swasembada adalah kurang memahami cara pengolahan pakan yang dapat menjadi solusi dari kendala ketersediaan hijauan pakan ternak. Hal ini tentunya akan berdampak pada produktivitas ternak kambing karena pakan merupakan faktor utama yang memengaruhi produktivitas ternak. Solusi untuk mengatasi masalah tersebut adalah dengan memberikan peningkatan pemahaman dan ketrampilan teknologi pengolahan pakan melalui transfer pengetahuan (alih teknologi) dan demplot. Pendekatan yang dapat dilakukan untuk pemanfaatan limbah pertanian di sekitar Desa Kedungurang melalui penerapan teknologi pakan melalui proses fermentasi atau amofer. Hasil dari adanya kegiatan ini dirasakan oleh peternak dapat mempermudah pemberian pakan yang berkualitas, mempermudah dalam pengadaan penyediaan pakan, meningkatnya pengetahuan, sikap dan keterampilan peternak. Selain itu, dampak ekonomi juga dirasakan oleh peternak dimana peternak mampu meningkatkan produktivitas ternak dengan biaya pakan yang lebih efisien.
Pengaruh Perlakuan Amoniasi Fermentasi (AMOFER) Terhadap Kualitas Fisik Janggel Jagung: Effect of the treatment of ammoniated fermentation on the physical quality of Janggel maize Dewi Puspita Candrasari; Restuti Fitria; Novita Hindratiningrum
Jurnal Ilmiah Ilmu-Ilmu Peternakan Vol. 22 No. 2 (2019): Nopember 2019
Publisher : Fakultas Peternakan Universitas Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (232.552 KB) | DOI: 10.22437/jiiip.v22i2.8352

Abstract

Permasalahan ketersediaan pakan ternak ruminansia dapat diatasi dengan memanfaatkan limbah hasil pertanian, perkebunan dan agroindustri. Salah satu contoh limbah pertanian yang memiliki potensi besar untuk diolah menjadi pakan adalah janggel jagung. Janggel jagung dapat dimanfaatkan sebagai sumber serat karena kandungan serat kasarnya yang tinggi. Akan tetapi terdapat beberapa kelemahan janggel jagung jika dijadikan bahan pakan yaitu kandungan protein serta kecernaan janggel jagung yang rendah sehingga perlu upaya untuk meningkatkan kualitas janggel jagung sebagai bahan pakan dengan perlakuan amoniasi dan fermentasi. Tujuan penelitian ini untuk mengevaluasi level penambahan M21 dekomposer dan lama pemeraman yang optimal terhadap kualitas fisik amoniasi fermentasi janggel jagung. Penelitian menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) pola faktorial. Perlakuan yang diberikan adalah penambahan M21 dekomposer atau aras starter komersial (0; 0,02; 0,04; 0,06 % dari total larutan formula) dan lama pemeraman (0, 14, 28 hari). Variabel yang diamati meliputi warna, bau/aroma, tekstur dan ada atau tidaknya pertumbuhan jamur. Data yang diperoleh diolah secara deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan amoniasi fermentasi menyebabkan perubahan warna menjadi coklat, bau/aroma menjadi asam dan tercium bau amonia, tekstur pada janggel jagung menjadi lebih lunak dan tidak ada pertumbuhan jamur. Perubahan kualitas fisik tersebut dapat disimpulkan bahwa perlakuan Amoniasi fermentasi mampu meningkatkan kualitas fisik janggel jagung.
Acidity, pH and Viscosity of Red Dragon Fruit Yoghurt with The Addition of Some Levels of Sucrose Zainur Rohman; Novita Hindratiningrum; Siti Rahmawati Zulaikhah
Indonesian Journal of Food Technology Vol 1 No 1 (2022): Indonesian Journal of Food Technology
Publisher : Program Studi Teknologi Pangan Fakultas Pertanian UNSOED

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (453.812 KB) | DOI: 10.20884/1.ijft.2022.1.1.5995

Abstract

The purpose of this study was to determine the effect of the level of addition of sucrose on the characteristics (acidity, pH, and viscosity) of red dragon fruit yoghurt. This research was carried out using an experimental method with a completely randomized design (CRD) using 4 treatments and 5 replications. The treatment in this study was the addition of various levels of sucrose (5 %, 10 %, 15 %, 20 % (w/v)). The variables observed were the level of acidity, pH, and viscosity of red dragon fruit yoghurt. The results showed that the addition of various levels of sucrose affects the acidity of the yoghurt which tends to decrease, the pH of the yoghurt tends to increase and the viscosity of the yoghurt was decreasing.
pH dan Total Mikroba pada Starter Mikroorganisme Lokal (MOL) Berbasis Limbah untuk Fermentasi Pakan Restuti Fitria; Novita Hindratiningrum; Muhammad Rayhan
Jurnal Sains Peternakan Vol 11 No 1 (2023): Jurnal Sains Peternakan
Publisher : Fakultas Peternakan, Universitas PGRI Kanjuruhan Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21067/jsp.v11i1.7638

Abstract

Tujuan khusus dari penelitian adalah memanfaatkan limbah di sekitar wilayah Banyumas seperti sisa nasi limbah rumah tangga, ampas tahu dan onggok limbah industri olahan pangan serta sampah sayur limbah pasar untuk dijadikan sebagai starter fermentasi fungsional. Penelitian ini dilakukan dengan metode eksperimental dan terdapat 4 perlakuan. Data yang telah diperoleh kemudian dianalisis secara deskriptif kuantitatif. Adapun perlakuan dalam penelitian antara lain NF1: MOL asal nasi basi; NF2: MOL asal ampas tahu; NF3: MOL asal onggok; dan NF4: MOL asal sampah sayur. Variabel penelitian yang diamati adalah pH starter dan total mikroba. Hasil pengukuran pH starter MOL NF1, NF2, NF3 dan NF4 menunjukan pH yang asam (pH dibawah 7) yaitu berkisar 4,8 – 5,3dan hasil pengukuran total mikroba yang diperoleh baik pada starter NF1, NF2, NF3 dan NF4 menunjukan total mikroba yaitu 1.80x107CFU/ml - 3.08x107CFU/ml. Kesimpulan dari hasil yang diperoleh menunjukan bahwa starter yang berbasis limbah tersebut memiliki potensi untuk dijadikan sebagai starter fermentasi pakan untuk meningkatkan kualitas pakan bermutu rendah
PARAMETER RUMEN TERHADAP TONGKOL JAGUNG AMOFER MENGGUNAKAN STARTER KOMERSIAL DAN UREA PADA LEVEL YANG BERBEDA SECARA IN VITRO Restuti Fitria; Novita Hindratiningrum
Scientific Timeline Vol. 3 No. 01 (2023)
Publisher : UNU Purwokerto

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

This research aimed to evaluate the levels of addition of M21 Decomposer (MD) and urea (U) to fermented products (concentrations of VFA and NH3) in the rumen. This research used an experimental method with a completely randomized design (CRD). The treatment in this research was the addition of MD and U at different levels (R0 = corn cob without amofer / control; R1 = corn cob amofer with 0.04% MD + 3% U; R2 = corn cob amofer with 0.06% MD + 3% U; R3 = corn cob amofer with 0.04% MD + 5% U; and R4 = corn cob amofer with 0.06% MD + 5% U). The results showed that treatment had no significant effect (P> 0.05) on the concentration of VFA and NH3. However, the results showed that the NH3 concentration tended to increase along with the increasing addition of urea. The conclusion is that the addition of MD and U at the level used has not been able to increase the concentration of VFA and NH3.
Upaya Peningkatan Keterampilan Pembuatan Starter Mikroorganisme Lokal (MOL) untuk Amofer Limbah Pertanian pada Kelompok Tani Ternak Kambing Terus Jaya, Desa Pegalongan, Banyumas Restuti Fitria; Novita Hindratiningrum; Muhammad Rayhan; Subhanul Arafat Chayatul Luthfi; Herdian Farisi
Jurnal Abdi Masyarakat Indonesia Vol 4 No 2 (2024): JAMSI - Maret 2024
Publisher : CV Firmos

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54082/jamsi.1076

Abstract

Salah satu kelompok tani ternak kambing yang terdapat di Desa Pegalongan adalah KTT Terus Jaya. KTT Terus Jaya berlokasi di Dusun Cunil, Desa Pegalongan, Kecamatan Patikraja, Kabupaten Banyumas. Permasalahan yang sering dihadapi peternak di KTT Terus Jaya adalah sulitnya memperoleh pakan berkualitas terutama saat musim kemarau. Pengolahan limbah pertanian menggunakan teknologi amofer menggunakan starter Mikroorganisme Lokal (MOL) merupakan salah satu solusi untuk mengatasi permasalahan tersebut. Kegiatan pengabdian ini bertujuan untuk meningkatkan keterampilan peternak dalam membuat starter MOL dan amofer limbah pertanian. Metode yang digunakan adalah sosialisasi dan demonstrasi. Pengukuran peningkatan keterampilan dilakukan dengan menggunakan pretest dan Post-test. Hasil yang diperoleh adalah adanya peningkatan keterampilan peternak dalam memanfaatkan limbah di sekitar untuk pembuatan starter MOL berbahan dasar limbah idustri tepung tapioca (onggok) dan amofer jerami padi. Rata-rata skor Post-test yang diperoleh setelah diadakannya sosialisasi dan demonstrasi yaitu sebesar 79,5 menunjukan pemahaman dan keterampilan peternak sudah cukup baik.