Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

Glukosa Darah dan Recovery Tubuh Ternak Kambing Perah yang Disuplementasi Mineral Organik dan Tepung Kulit Bawang Putih Pada Pakannya Muhammad Rayhan; Caribu Hadi Prayitno; Yusuf Subagyo
Bulletin of Applied Animal Research Vol 3 No 1 (2021): Bulletin of Applied Animal Research
Publisher : LPPM Perjuangan University of Tasikmalaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36423/baar.v3i1.679

Abstract

Pengaruh pemberian mineral organik dan tepung kulit bawang putih yang mengandung polifenol salah satunya adalah allisin dapat menghambat kerja enzim HMG-CoA pada bakteri Archea rumen, sehingga terjadi H2 untuk pembentukan gas methan dialihkan kearah pembentukan propionat. Propionat sebagai prekusor pembentuk glukosa darah. Peningkatan propionat memberikan efek pada penurunan asetat. Asetat merupakan prekusor pembentuk kolesterol darah. Allisin juga dapat menghambat superoksidasi, sehingga tidak terjadi kerusakan membran sel dan dapat mempertahankan hemoglobin dalam darah. Keseimbangan terjadi terhadap kadar glukosa darah dan recovery tubuh ternak akan membaik. Pada ternak yang sedang bunting sering terjadi negative energy balance. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji pengaruh pemberian mineral organik dan tepung kulit bawang putih pada pakan kambing perah terhadap glukosa darah dan recovery tubuh. Materi yang digunakan dalam penelitian adalah kambing Jawa Randu induk bunting laktasi kedua sebanyak 15 ekor. Perlakuan yang diberikan yaitu penambahan tepung kulit bawang putih 30 ppm; Cr organik 1,5 ppm; Se organik 0,3 ppm dan Zn lisinat 40 ppm. Perlakuan yang diujicobakan yaitu R0 terdiri atas Pakan kontrol (Hijauan dan Konsentrat perbandingan 70:30). R1 terdiri ataspakan R0 + Tepung kulit bawang putih (Allium sativum) 30 ppm. R2 terdiri atas pakan R1 + Mineral Organik ( Se 0,3 ppm, Cr 1,5 ppm, Zn 40 ppm). Data dianalisis menggunakan analisis variansi dan dilanjutkan uji LSD. Hasil penelitian menunjukkan bahwa suplementasi tepung kulit bawang putih dan mineral organik pada pakan kambing perah tidak  berpengaruh nyata (P>0,05) terhadap kadar glukosa darah dan recovery tubuh.
pH dan Total Mikroba pada Starter Mikroorganisme Lokal (MOL) Berbasis Limbah untuk Fermentasi Pakan Restuti Fitria; Novita Hindratiningrum; Muhammad Rayhan
Jurnal Sains Peternakan Vol 11 No 1 (2023): Jurnal Sains Peternakan
Publisher : Fakultas Peternakan, Universitas PGRI Kanjuruhan Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21067/jsp.v11i1.7638

Abstract

Tujuan khusus dari penelitian adalah memanfaatkan limbah di sekitar wilayah Banyumas seperti sisa nasi limbah rumah tangga, ampas tahu dan onggok limbah industri olahan pangan serta sampah sayur limbah pasar untuk dijadikan sebagai starter fermentasi fungsional. Penelitian ini dilakukan dengan metode eksperimental dan terdapat 4 perlakuan. Data yang telah diperoleh kemudian dianalisis secara deskriptif kuantitatif. Adapun perlakuan dalam penelitian antara lain NF1: MOL asal nasi basi; NF2: MOL asal ampas tahu; NF3: MOL asal onggok; dan NF4: MOL asal sampah sayur. Variabel penelitian yang diamati adalah pH starter dan total mikroba. Hasil pengukuran pH starter MOL NF1, NF2, NF3 dan NF4 menunjukan pH yang asam (pH dibawah 7) yaitu berkisar 4,8 – 5,3dan hasil pengukuran total mikroba yang diperoleh baik pada starter NF1, NF2, NF3 dan NF4 menunjukan total mikroba yaitu 1.80x107CFU/ml - 3.08x107CFU/ml. Kesimpulan dari hasil yang diperoleh menunjukan bahwa starter yang berbasis limbah tersebut memiliki potensi untuk dijadikan sebagai starter fermentasi pakan untuk meningkatkan kualitas pakan bermutu rendah
Upaya Peningkatan Keterampilan Pembuatan Starter Mikroorganisme Lokal (MOL) untuk Amofer Limbah Pertanian pada Kelompok Tani Ternak Kambing Terus Jaya, Desa Pegalongan, Banyumas Restuti Fitria; Novita Hindratiningrum; Muhammad Rayhan; Subhanul Arafat Chayatul Luthfi; Herdian Farisi
Jurnal Abdi Masyarakat Indonesia Vol 4 No 2 (2024): JAMSI - Maret 2024
Publisher : CV Firmos

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54082/jamsi.1076

Abstract

Salah satu kelompok tani ternak kambing yang terdapat di Desa Pegalongan adalah KTT Terus Jaya. KTT Terus Jaya berlokasi di Dusun Cunil, Desa Pegalongan, Kecamatan Patikraja, Kabupaten Banyumas. Permasalahan yang sering dihadapi peternak di KTT Terus Jaya adalah sulitnya memperoleh pakan berkualitas terutama saat musim kemarau. Pengolahan limbah pertanian menggunakan teknologi amofer menggunakan starter Mikroorganisme Lokal (MOL) merupakan salah satu solusi untuk mengatasi permasalahan tersebut. Kegiatan pengabdian ini bertujuan untuk meningkatkan keterampilan peternak dalam membuat starter MOL dan amofer limbah pertanian. Metode yang digunakan adalah sosialisasi dan demonstrasi. Pengukuran peningkatan keterampilan dilakukan dengan menggunakan pretest dan Post-test. Hasil yang diperoleh adalah adanya peningkatan keterampilan peternak dalam memanfaatkan limbah di sekitar untuk pembuatan starter MOL berbahan dasar limbah idustri tepung tapioca (onggok) dan amofer jerami padi. Rata-rata skor Post-test yang diperoleh setelah diadakannya sosialisasi dan demonstrasi yaitu sebesar 79,5 menunjukan pemahaman dan keterampilan peternak sudah cukup baik.
Pemanfaatan Kotoran Ternak dengan Penambahan Limbah Pasar sebagai Energi Alternatif untuk Pembangkit Listrik Tenaga Biogas di Desa Sibrama Kabupaten Banyumas Bambang Rijanto Japutra; S. A. Chayatul Luthfi; Bayu Handoko; Muhammad Rayhan
Jurnal Abdi Masyarakat Indonesia Vol 4 No 4 (2024): JAMSI - Juli 2024
Publisher : CV Firmos

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54082/jamsi.1169

Abstract

Limbah peternakan pada umumnya hanya ditumpuk sebelum dibuang atau dijual dalam bentuk pupuk. Pengolahan limbah yang tepat sangat diperlukan agar dapat mengurangi dampak pencemaran terhadap lingkungan. Penerapan teknologi biogas guna memanfaatkan limbah kotoran ternak yang berada di kelompok tani ternak Sida Jaya dengan hasil ahir biogas dan tenaga listrik. Pengolahan limbah tenak menjadi biogas dan tenaga listrik dimaksudkan mengurangi pencemaran lingkungan dari limbah ternak dengan penerapan teknologi sehingga menghasilkan nilai tambah bagi kelompok tani ternak Sida Jaya. Teknologi ini memanfaatkan mikroorganisme untuk merombak dan mengolah berbagai limbah organik yang ditempatkan pada ruang kedap udara (anaerob). Kotoran kambing dicampur dengan limbah pasar seperti sayuran dan buah buahan busuk. Perendaman bahan tersebut didiamkkan selama 12 jam sebelum dimasukan kedalam digester, Produksi bigas ditampung didalam tong biru sebagi penampung dan monitor produksi gas dalam setiapharinya. Instalasi pengubah biogas menjadi listrik seperti gambar 2 dimana energi listrik disimpan didalam batrai litium sebelum dimanfatkan. Pemanfaatna biogas di KTT Sida Jaya dengan volume tabung tabung penampung biogas yaitu 1,571428 X 107 mmol/dm3 dapat menghasilkan energi listrik sebesar 336,05 kWh.
Edukasi Limbah B3 Hasil Rumah Tangga Sebagai Langkah Awal Untuk Pelestarian Lingkungan Maulana Endris, Wahyu; Rayhan, Muhammad; Yurianto, Ramdhan
AMMA : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 3 No. 5 : Juni (2024): AMMA : Jurnal Pengabdian Masyarakat
Publisher : CV. Multi Kreasi Media

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Hazardous and toxic waste management poses a global challenge that requires serious attention in environmental conservation efforts. This article discusses the introduction of hazardous waste to the community as a first step in reducing environmental impacts. Taking the example of Banyumas, Central Java, which is one of the largest waste processing areas in Southeast Asia, this article highlights the success of hazardous waste management in supporting conservation efforts. Based on various sources of literature, including research on waste management education, innovative waste management practices, and hazardous waste introduction programs in various countries, this article concludes that educating the public about hazardous waste is a crucial step in creating a cleaner and more sustainable environment. Recommendations for community service programs are also provided, including diversifying educational materials, strengthening cooperation with relevant stakeholders, and ongoing evaluation to improve program effectiveness. It is hoped that through continuous and targeted efforts, communities can become more aware of the importance of hazardous waste management and actively contribute to environmental conservation for future generations.
Peningkatan Usaha Broiler dengan Strategi Tanpa AGP pada Peternakan Rakyat Berdasarkan Aspek Produksi dan Aspek Ekonomis Rijanto Japutra, Bambang; Ismoyowati, Ismoyowati; Andri Setianto, Novie; Rayhan, Muhammad; Harnowo Sidhi, Arif; Hindratiningrum, Novita
Bulletin of Applied Animal Research Vol 6 No 2 (2024): Bulletin of Applied Animal Research
Publisher : LPPM Perjuangan University of Tasikmalaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36423/baar.v6i2.1930

Abstract

Penelitian mengkaji peningkatan usaha ayam broiler menggunakan AGP dan tanpa AGP bertujuan untuk mengetahui perbedaan antara penggunaan dan peniadaan antibiotic growth promoter (AGP) dalam pakan ayam broiler berdasarkan aspek produksi (efisiensi pakan dan indeks performa kumulatif), aspek ekonomi (kapasitas usaha dan pendapatan), aspek sosial demografi (pendidikan peternak, umur peternak, lama beternak dan motivasi beternak), menganalisis berbagai faktor dan hubungannya dalam usaha peternakan ayam broiler di kabupaten Banyumas, kabupaten Pemalang, kabupaten Temanggung, dan kabupaten Banjarnegara Provinsi Jawa Tengah. Penelitian ini dilakukan dengan metode survey terhadap peternak ayam broiler yang bergabung di satu perusahaan kemitraan. Analisis data terdiri atas analisis variansi berdasarkan GLM (general linier model) secara bertingkat. Hasil penelitian tahap 1 menunjukan terdapat perbedaan aspek produksi (EFF dan IPK) pada tahun, kabupaten dan skala usaha yang berbeda, namun penggunaan dan peniadaan AGP pada efisiensi pakan dan indeks performa kumulatif menunjukan perbedaan yang tidak nyata. Produksi ayam broiler lebih baik di tahun 2018 dengan peniadaan AGP dibandingkan di 2017 pada saat menggunakan AGP dalam pakan pabrikan. Berdasarkan aspek ekonomi bahwa penggunaan dan peniadaan AGP berpengaruh tidak nyata terhadap kapasitas dan pendapatan usaha. Secara ilmiah perlu kiranya dilakukan penelitian lebih lanjut dan pengembangan model kuantitatif. Implikasi upaya perbaikan sistem usaha peternakan ayam broiler pada peternakan rakyat diantaranya yaitu: 1) peternak memiliki lahan dan kandang dengan kualitas minimal yaitu semi closed house, 2) perusahaan kemitraan bermitra dengan peternak yang mempunyai latar belakang pendidikan peternakan, 3) peningkatan manajemen pemeliharaan berdasarkan kualitas SAPRONAK yang digunakan. Oleh karena itu, dalam pengembangan usaha peternakan ayam broiler, perlu kiranya Pemerintah juga memperhatikan sistem regulasi dan penataan tata niaga pemasaran broiler sebagai upaya peningkatan usaha peternakan ayam broiler.
TOTAL BAKTERI SELULOLITIK DAN KEMAMPUAN HIDROLISIS PADA STARTER MIKROORGANISME LOKAL BERBASIS LIMBAH Fitria, Restuti; Hindratiningrum, Novita; Rayhan, Muhammad
STOCK Peternakan Vol 6, No 2 (2024): Stock Peternakan
Publisher : Universitas Muara Bungo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36355/sptr.v6i2.1551

Abstract

Mikoorganisme lokal merupakan mikroorganisme yang dapat dimanfaatkan untuk perombakan bahan organik dalam proses fermentasi pakan dan dapat diperoleh dengan memanfaatkan limbah yang ada di sekitar antara lain limbah rumah tangga seperti nasi basi, limbah pasar seperti sampah sayur, maupun limbah industri pangan seperti ampas tahu dan onggok. Tujuan penelitian ini untuk menganalisis bakteri selulolitik (total bakteri dan kemampuan hidrolisis) pada starter MOL berbasis limbah. Metode yang digunakan adalah metode eksperimental dengan 4 perlakuan yaitu starter MOL berbasis nasi basi (NF1), ampas tahu (NF2), onggok (NF3), dan sampah sayur (NF4). Variabel yang diukur adalah total bakteri dan kemampuan hidrolisis. Hasil penelitian kemudian dianalisis secara deskriptif kuantitatif. Hasil penelitian diperoleh baik pada perlakuan NF1, NF2, NF3, dan NF4 terkandung bakteri selulolitik dan total bakteri selulolitik dari tertinggi sampai terendah secara berturut-turut yaitu pada perlakuan NF1, NF2, NF3, dan NF4. Selain itu, diperoleh selulolitik isolat terpilih pada NF1, NF2, dan NF4 mampu membentuk zona hidrolisis sedangkan pada NF3 tidak ditemukan selulolitik isolat yang mampu membentuk zona hidrolisis Kesimpulan yang diperoleh adalah total bakteri selulolitik tertinggi diperoleh pada NF1 (3,0 x104 CFU/ml). Namun, kemampuan dalam menghidrolisis selulosa paling baik diperoleh pada selulolitik isolat terpilih pada perlakuan NF4 (1,92±0,13 cm).