Claim Missing Document
Check
Articles

Found 21 Documents
Search

Evaluating the Digestibility of Ammonia Fermented (Amofer) Corn Cob Using Different Levels of M21 Decomposer and Urea (In Vitro Study) Fitria, Restuti; Zulaikhah, Siti Rahmawati; Hindratiningrum, Novita
ANIMAL PRODUCTION Vol. 22 No. 3 (2020)
Publisher : Faculty of Animal Science, Jenderal Soedirman University in associate with Animal Scientist Society of Indonesia (ISPI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20884/1.jap.2020.22.3.69

Abstract

This research aimed to evaluate the addition of M21 Decomposer (MD) and urea (U) on the Dry matter digestibility (DMD) and Organic matter digestibility (OMD) in vitro. There were five treatments and five replicates. The treatments in this study were the addition of MD and U at different levels. namely R0 = Corn cob without amofer/control; R1 = Amofer Corn cob plus 0.04% MD+3% U; R2 = Amofer Corn cob plus 0.06% MD+3% U; R3 = Amofer Corn cob plus 0.04% MD+5% U; and R4 = Amofer Corn cob plus 0.06% MD+5% U. The obtained data were subjected to Analysis of Variance and continued by an Orthogonal Contrast. The result showed that the treatments significantly affected (P<0.05) both DMD and OMD digestibility. The digestibility of amofer corncob was higher than the non-amofer that exhibited 17.982±2.4409% DMD and 26.024±3.009% OMD. The highest DMD and OMD digestibility was observed in R4. i.e.. 24.655±4.858% and 34.276±5.176%. respectively. In conclusion. the best level in the incorporating MD and U is at MD 0.06% and U 5% could improve DMD by 6.673% and OMD by 8.252%.
Total asam, viskositas dan kesukaan yogurt buah pisang ambon (Musa paradisiaca) Siti Rahmawati Zulaikhah; Restuti Fitria
Jurnal Sains Peternakan Vol 8 No 2 (2020): Jurnal Sains Peternakan
Publisher : Fakultas Peternakan, Universitas PGRI Kanjuruhan Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21067/jsp.v8i2.4678

Abstract

ABSTRACT Yogurt with the addition of probiotics is intended so that the benefits of lactic acid bacteria can survive until digestion. The starters used in this yogurt are Streptococcus thermophillus, Lactobacillus bulgaricus and Lactobacillus acidophilus. The addition of banana juice aims to utilize monosaccharides for LAB growth in producing metabolic products in the form of lactic acid so that it can affect the total acid, viscosity and consumer preferences. This study was conducted to determine the effect of the amount of natural Ambon banana fruit juice levels on total acid, viscosity and consumer preferences for the resulting yogurt. The benefits of this study are to determine the total acid content, viscosity and level of consumer preference for yogurt made with the addition of Ambon banana juice and to increase the potential of Ambon banana fruit. The research design in data collection used a randomized block design with 4 treatment levels of fruit juice (0% (T0), 2% (T1), 4% (T2), and 6% (T3) and was carried out in 3 blocks as replications. Observation of the total acid and viscosity if there is an effect of the treatment is carried out further tests with the Duncan multiple region test. The preference test was carried out using the Kruskal-Wallis non-parametric test. The results showed that the addition of Ambon banana juice levels (0%, 2%, 4% and 6%) did not have a significant effect on total acidity, viscosity and preference for yogurt. Yogurt with the addition of banana juice by 4% is the best based on the test results because it has good viscosity, low total acid content. Keywords: Banana yoghurt, total acid, viscosity, preference
Pengaruh Penambahan Sari Buah Pisang Ambon (Musa paradisiaca) sebagai Perisa Alami terhadap Warna, Total Padatan Terlarut dan Sifat Organoleptik Yogurt S. R. Zulaikhah; R. Fitria
Jurnal Sain Peternakan Indonesia Vol 15, No 4 (2020)
Publisher : Universitas Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31186/jspi.id.15.4.434-440

Abstract

Penelitian bertujuan untuk memperoleh data mengenai pengaruh penambahan sari buah alami pisang Ambon terhadap warna, total padatan terlarut dan sifat organoleptik (warna dan kekentalan) yogurt. Rancangan Percobaan yang digunakan adalah Rancangan Acak Kelompok non faktorial dengan perlakuan level penambahan sari buah alami pisang Ambon (0%, 2%, 4% dan 6%) dengan blok sebanyak 3 kali.  Data untuk warna dan total padatan terlarut yogurt apabila terjadi pengaruh yang nyata (P<0,05) karena level penambahan sari buah maka diuji lanjut dengan uji Duncan.  Uji organoleptik menggunakan uji non parametrik Kruskal-Wallis, bila terjadi pengaruh yang nyata maka dilakukan uji lanjut Man Whitney. Panelis sebanyak 30 orang tergolong agak terlatih yang terdiri dari mahasiswa dari beberapa perguruan tinggi di Purwokerto. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan penambahan sari buah pisang Ambon sebanyak 0, 2, 4 dan 6% tidak berpengaruh nyata terhadap sifat fisik warna (L*a*b*) dan total padatan terlarut yogurt.  Tetapi apabila dilihat dari nilai reratanya dengan kenaikan penambahan sari buah pisang Ambon akan mengurangi kecerahan yogurt, warna dari kehijauan berkurang dan menuju ke merah, dan warna semakin menuju kekuningan, total padatan juga mengalami kenaikan.  Hasil uji analisis organoleptik terhadap warna terjadi pengaruh yang nyata antara perlakuan T0 (tanpa penambahan sari buah pisang Ambon) dengan T1, T2 dan T3, namun antara penambahan sari buah pisang Ambon 2, 4, dan 6% tidak terdapat pengaruh yang nyata (P>0,05). Perlakuan penambahan sari buah pisang  tidak terjadi pengaruh yang nyata terhadap uji organoleptik kekentalan  yogurt.
Kualitas Fisik Amoniasi Fermentasi (AMOFER) Janggel Jagung dengan Penambahan M21 Dekomposer pada Level yang Berbeda Restuti Fitria; Dewi Puspita Candrasari
Bulletin of Applied Animal Research Vol 1 No 1 (2019): Bulletin of Applied Animal Research
Publisher : LPPM Perjuangan University of Tasikmalaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36423/baar.v1i1.163

Abstract

Pemanfaatan limbah hasil pertanian, perkebunan dan agroindustri dapat dilakukan dalam rangkamengatasi permasalahan ketersediaan pakan ternak ruminansia. Salah satu limbah pertanian yang memilikipotensi besar untuk diolah menjadi pakan adalah janggel jagung. Janggel jagung dapat digunakan sebagai pengganti sumber serat karena kandungan serat kasarnya yang tinggi. Namun, kandungan protein dan kecernaan janggel jagung rendah sehingga perlu dilakukan upaya untuk meningkatkan kualitas janggel jagung sebagai bahan pakan yaitu amoniasi dan fermentasi. Tujuan penelitian ini untuk mengevaluasi level penambahan M21 dekomposer terhadap kualitas fisik amoniasi fermentasi janggel jagung. Penelitian dilaksanakan menggunakan metode eksperimental dengan Rancangan Acak Lengkap (RAL). Perlakuan dalam penelitian ini adalah penambahan M21 dekomposer atau aras starter komersial (0; 0,02 ; 0,04; 0,06% dari total larutan formula). Variabel yang diamati meliputi warna, bau/aroma, tekstur dan ada atautidaknya pertumbuhan jamur. Data yang diperoleh kemudian diolah secara deskriptif. Hasil diketahui bahwa perlakuan menyebabkan perubahan warna menjadi coklat, bau/aroma menjadi asam dan tercium bau amonia, tekstur pada janggel jagung menjadi lebih lunak serta tidak adanya   pertumbuhan jamur. Perubahan kualitas fisik tersebut dapat disimpulkan bahwa perlakuan mampu meningkatkan kualitas fisik janggel jagung.Kata Kunci: Janggel Jagung, Amoniasi, Fermentasi, Kualitas Fisik
Water Content and Ash Content of Corn Cob Ammoniation Fermentation Using Commercial Starters (M21 Decomposer) Restuti Fitria; Dewi Puspita Candrasari; Novita Hindratiningrum
Bulletin of Applied Animal Research Vol 1 No 2 (2019): Bulletin of Applied Animal Research
Publisher : LPPM Perjuangan University of Tasikmalaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36423/baar.v1i2.328

Abstract

Janggel jagung merupakan limbah pertanian yang dapat dimanfaatkan sebagai pakan ternak khususnya ternak ruminansia. Janggel jagung mengandung selulosa cukup tinggi namun kecernaan rendah akibat adanya lignin yang tinggi. Oleh karena itu janggel jagung harus diolah terlebih dahulu untuk meningkatkan kualitasnya sebagai bahan pakan salah satunya dengan teknologi amoniasi fermentasi (amofer). Tujuan penelitian ini untuk mengevaluasi level penambahan M21 Dekomposer terhadap kualitas nutrisi amofer janggel jagung. Penelitian dilaksanakan menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL). Perlakuan dalam penelitian ini adalah penambahan M21 Dekomposer atau aras starter komersial (0; 0,02 ; 0,04; 0,06 % dari total larutan formula). Variabel yang diamati meliputi kadar air dan kadar abu. Data yang diperoleh kemudian diolah menggunakan Analisis Variansi (ANAVA) dan dilanjutkan dengan Uji Beda Nyata Jujur (BNJ). Hasil diketahui bahwa perlakuan berpengaruh sangat nyata (P < 0,01) baik terhadap kadar air dan kadar abu janggel jagung. Kadar air tertinggi (33,74 ± 0,59%) diperoleh pada perlakuan penambahan M21 Dekomposer sebanyak 0,02 %. Sedangkan kadar abu pada janggel jagung yang diamoniasi fermentasi dengan penambahan M21 Dekomposer lebih rendah (1,89 ± 0,14%) dibanding janggel jagung tanpa amofer.  Kadar air yang meningkat disebabkan oleh adanya hasil dari proses fermentasi dan kadar abu yang lebih rendah pada janggel jagung yang diamofer menunjukan kadar bahan organik yang lebih tinggi.Kata Kunci: Janggel Jagung, Amofer, Kadar Air, Kadar Abu.
Pemanfaatan Kotoran Kambing sebagai Bahan Bakar Renewable (Gas Bio) untuk Menghindari Pencemaran Lingkungan di Desa Binangun Kecamatan Banyumas Kabupaten Banyumas S.A.C. Luthfi Luthfi; R. Fitria; N. Hindratiningrum
Bulletin of Applied Animal Research Vol 3 No 2 (2021): Bulletin of Applied Animal Research
Publisher : LPPM Perjuangan University of Tasikmalaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36423/baar.v3i2.808

Abstract

The problem faced by the "Sida Maju 1" and "Tangkas Farmers" in Binangun Village is the handling of waste that is not handled properly because the maintenance process is only piled up and of course causes environmental pollution. The purpose of this activity is to utilize the business waste belonging to the group members into a renewable energy source in the form of biogas. The method used is a consultation method that begins with an approach, then is given counseling, training and coaching and finally continuous evaluation and monitoring from the program implementer. The results of this activity are (1) knowledge, attitudes and skills to become livestock in terms of utilizing bio gas dung which can be seen from the increase in the post test value compared to the pretest by 81%; (2) the biogas produced can light the stove for 7 minutes. The conclusion of this activity is the skills of farmers in utilizing waste into useful materials. Suggestions that can be submitted is to increase the population of goats owned by members so that the volume of gas produced is greater so that its utilization is more optimal.   Keywords: goat manure, bio gas
Protein Kasar dan Lemak Kasar Amofer Tongkol Jagung Menggunakan M21 Dekomposer dan Urea pada Level yang Berbeda Agus Prasetyo; Restuti Fitria; Novita Hindratiningrum
Bulletin of Applied Animal Research Vol 4 No 1 (2022): Bulletin of Applied Animal Research
Publisher : LPPM Perjuangan University of Tasikmalaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36423/baar.v4i1.928

Abstract

Utilization of agricultural waste in the form of corn cobs in order to overcome the problem of availability of ruminant feed. Utilization of corn cobs as feed is still very minimal due to protein content, low digestibility and high lignin content, so it needs to be processed first. One method of processing corn cobs is using the ammonia fermentation method (amofer). The purpose of this study was to evaluate the use of M21 decomposer and urea on the protein and crude fat content of ammonia fermented corn cob. This research was carried out using an experimental method with a completely randomized design . The treatments in this study were the addition of M21 decomposer and urea (0 ; 0.04:3 ; 0.06:3 ; 0.04:5 ; 0.06:5 of the total formula solution). The variables observed were crude protein and fat. The results showed that the M21 decomposer and urea treatment had a very significant effect (P < 0.01) on the increase in crude protein, namely in the R4 treatment (amofer corn cobs with the addition of 0.06% M21 decomposer and urea 5 %) which is 6.19 ± 0.07%. And in the crude fat test, the results obtained a effect significant(P < 0.05), thehighest crude fat content was obtained in the R2 treatment (diamofer corn cob with the addition of 0.06% M21 decomposer and 3% urea) which was 6.11 ± 0.09 and the lowest was at R4 treatment (amofer corn cob with the addition of M21 decomposer 0.06% and 5% urea) was 3.26 ± 0.04. Keywords: Amofer, Corn Cob, M21 Decomposer
Penerapan Teknologi Pengolahan Pakan Ternak Kambing di Kelompok Tani Ternak Cipta Swasembada Banyumas Restuti Fitria; S.A. Chayatul Luthfi; Novita Hindratiningrum
Jurnal Abdi Masyarakat Indonesia Vol 2 No 4 (2022): JAMSI - Juli 2022
Publisher : CV Firmos

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54082/jamsi.363

Abstract

Salah satu Kelompok Tani Ternak Kambing yang ada di Desa Kedungurang, Kecamatan Gumelar, Kabupaten Banyumas adalah KTT Cipta Swasembada. Masalah yang sering dihadapi peternak di KTT Cipta Swasembada adalah kurang memahami cara pengolahan pakan yang dapat menjadi solusi dari kendala ketersediaan hijauan pakan ternak. Hal ini tentunya akan berdampak pada produktivitas ternak kambing karena pakan merupakan faktor utama yang memengaruhi produktivitas ternak. Solusi untuk mengatasi masalah tersebut adalah dengan memberikan peningkatan pemahaman dan ketrampilan teknologi pengolahan pakan melalui transfer pengetahuan (alih teknologi) dan demplot. Pendekatan yang dapat dilakukan untuk pemanfaatan limbah pertanian di sekitar Desa Kedungurang melalui penerapan teknologi pakan melalui proses fermentasi atau amofer. Hasil dari adanya kegiatan ini dirasakan oleh peternak dapat mempermudah pemberian pakan yang berkualitas, mempermudah dalam pengadaan penyediaan pakan, meningkatnya pengetahuan, sikap dan keterampilan peternak. Selain itu, dampak ekonomi juga dirasakan oleh peternak dimana peternak mampu meningkatkan produktivitas ternak dengan biaya pakan yang lebih efisien.
Peningkatan Pengetahuan tentang Cara Mengetahui Susu yang Dipalsukan di Perum Tanjung Elok Purwokerto Selatan Banyumas Siti Rahmawati Zulaikhah; Restuti Fitria; Dewi Puspita Candrasari
Jurnal Abdi Masyarakat Indonesia Vol 3 No 1 (2023): JAMSI - Januari 2023
Publisher : CV Firmos

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54082/jamsi.588

Abstract

Produk hewani yang sudah memasyarakat, disukai semua kalangan baik itu anak kecil maupun dewasa, harga terjangkau dan bernilai gizi tinggi salah satunya adalah susu. Susu merupakan hasil dari ternak perah baik itu sapi, kerbau maupun kambing. Namun air susu yang banyak beredar dan dikenal di pasaran adalah air susu sapi. Warga di Perum Tanjung Elok, Purwokerto Selatan memiliki kebiasaan mengkonsumsi susu dari susu segar yang diolah sendiri. Masalah yang biasanya sering dihadapi oleh warga adalah kekhawatiran terkait adanya pemalsuan susu dan kurangnya pengetahuan warga mengenai ciri-ciri susu yang berkualitas baik. Kegiatan sosialisasi bertujuan memberikan informasi tentang cara pengujian pemalsuan susu. Selain itu kegiatan ini juga bertujuan untuk mengetahui susu yang berkualitas baik. Metode yang digunakan yaitu pemaparan materi dan dilanjutkan dengan demonstrasi yaitu praktik langsung untuk uji organoleptik. Hasil dari kegiatan ini adalah meningkatnya pengetahuan warga khususnya anggota PKK Dasa Wisma (DAWIS) Aster 1 RT 02 RW 08 Kelurahan Tanjung mengenai pengujian pemalsuan susu dan susu berkualitas baik. Selain itu, adanya kegiatan ini juga dapat meningkatkan konsumsi susu terutama oleh warga di Perum Tanjung Elok, Purwokerto Selatan, Banyumas.
Pengaruh Perlakuan Amoniasi Fermentasi (AMOFER) Terhadap Kualitas Fisik Janggel Jagung: Effect of the treatment of ammoniated fermentation on the physical quality of Janggel maize Dewi Puspita Candrasari; Restuti Fitria; Novita Hindratiningrum
Jurnal Ilmiah Ilmu-Ilmu Peternakan Vol. 22 No. 2 (2019): Nopember 2019
Publisher : Fakultas Peternakan Universitas Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (232.552 KB) | DOI: 10.22437/jiiip.v22i2.8352

Abstract

Permasalahan ketersediaan pakan ternak ruminansia dapat diatasi dengan memanfaatkan limbah hasil pertanian, perkebunan dan agroindustri. Salah satu contoh limbah pertanian yang memiliki potensi besar untuk diolah menjadi pakan adalah janggel jagung. Janggel jagung dapat dimanfaatkan sebagai sumber serat karena kandungan serat kasarnya yang tinggi. Akan tetapi terdapat beberapa kelemahan janggel jagung jika dijadikan bahan pakan yaitu kandungan protein serta kecernaan janggel jagung yang rendah sehingga perlu upaya untuk meningkatkan kualitas janggel jagung sebagai bahan pakan dengan perlakuan amoniasi dan fermentasi. Tujuan penelitian ini untuk mengevaluasi level penambahan M21 dekomposer dan lama pemeraman yang optimal terhadap kualitas fisik amoniasi fermentasi janggel jagung. Penelitian menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) pola faktorial. Perlakuan yang diberikan adalah penambahan M21 dekomposer atau aras starter komersial (0; 0,02; 0,04; 0,06 % dari total larutan formula) dan lama pemeraman (0, 14, 28 hari). Variabel yang diamati meliputi warna, bau/aroma, tekstur dan ada atau tidaknya pertumbuhan jamur. Data yang diperoleh diolah secara deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan amoniasi fermentasi menyebabkan perubahan warna menjadi coklat, bau/aroma menjadi asam dan tercium bau amonia, tekstur pada janggel jagung menjadi lebih lunak dan tidak ada pertumbuhan jamur. Perubahan kualitas fisik tersebut dapat disimpulkan bahwa perlakuan Amoniasi fermentasi mampu meningkatkan kualitas fisik janggel jagung.