Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

SERTIFIKASI SEBAGAI SARANA PENINGKATAN PROFESIONALISME GURU DALAM PENINGKATAN MUTU PENDIDIKAN Prihantoro, C. Rudy
Prosiding APTEKINDO Tahun 2010
Publisher : FTK Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Profesi pendidik merupakan suatu bidang yang memerlukan profesionalisme dalammenjalankannya. Untuk memperbaiki dan meningkatkan mutu pendidikan diperlukan para pendidik yangprofesional yang ditopang dengan pengelola kependidikan yang profesional dan kebersamaan dalammenjalankannya.Pengembangan keprofesionalan guru harus ditingkatkan, karena peningkatan keprofesionalanguru akan diikuti oleh peningkatan efektivitas kegiatan belajar mengajar dan secara tidak langsungpeningkatan keprofesionalan guru juga akan berdampak pada peningkatan mutu pendidikan secara luas.Oleh karena itu, guru harus mendapatkan program-program pelatihan secara tersistem agar tetapmemiliki profesionalisme yang tinggi dan siap melakukan inovasi. Guru juga harus mendapatkanpenghargaan dan kesejahteraan yang layak atas pengabdian dan jasanya. Sehingga, setiap inovasi danpembaruan dalam bidang pendidikan dapat diterima dan dijalaninya dengan baik.Sertifikasi bagi guru mesti dipahami sebagai sebuah sarana untuk menuju profesionalisme guru.Kesadaran dan pemahaman yang benar tentang hakekat sertifikasi akan melahirkan aktivitas yang benardan elegan, bahwa apapun yang dilakukan adalah untuk meningkatkan mutu pendidikan.Kata kunci: sertifikasi, profesionalisme guru
PENGEMBANGAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN BERTARAF NASIONAL DAN INTERNASIONAL DENGAN SERTIFIKASI ISO 9001:2008 Prihantoro, C. Rudy
Prosiding APTEKINDO Tahun 2010
Publisher : FTK Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

SMK merupakan salah satu lembaga pendidikan kejuruan yang bertanggungjawab untukmenciptakan sumber daya manusia yang memiliki kemampuan, keterampilan dan keahlian, sehinggalulusannya dapat mengembangkan kinerja apabila terjun dalam dunia kerja. Pendidikan kejuruan itusendiri bertujuan "meningkatkan kemampuan siswa untuk dapat mengembangkan diri sejalan denganperkembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan kesenian, serta menyiapkan siswa untuk memasukilapangan kerja dan mengembangkan sikap profesional".Peningkatan sistem pendidikan sebagai suatu hal yang integral yang meliputi input, proses,output dan outcame secara berkesinambungan, pada titik ini adalah suatu keharusan bagipenyelenggara sekolah untuk senantiasa berupaya untuk meningkatkan kinerja dan performancekualitas layanan, hal ini tentu saja akan bermuara pada upaya peningkatan kualitas pendidikan itusendiri secara keseluruhan. Karenanya berbagai inovasi yang berorientasi kepada upaya peningkatankualitas mutu layanan, semestinya menjadi suatu hal mendesak yang perlu diperhatikan oleh segenappihak yang berkepentingan dengan upaya-upaya peningkatan mutu pendidikan ini.Sertifikat ISO 9001:2008 sebagai salah satu bentuk pengakuan mutu, adalah salah satualternatif yang memberikan harapan bagi upaya penjaminan mutu proses dan produk pendidikan diSMK sehingga benar-benar dapat selaras dengan kebutuhan industri, dan diharapkan pula memberikepuasan terhadap pelanggan keluaran SMK tersebut pada tataran nasional maupun internasional.Kata kunci: Pengembangan Pendidikan Kejuruan, ISO 9001:2008.
Kemampuan Literasi Matematika Siswa SD Melalui Metode Team quiz berbantuan Media Konkret ditinjau dari Kemampuan Awal Matematika Nurdianti, Rita; Prihantoro, C. Rudy; Nuryadin, Ishaq
Jurnal Ilmiah Pendidikan Profesi Guru Vol 4, No 3 (2021): November
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jippg.v4i3.40034

Abstract

Matematika merupakan salah satu mata pelajaran yang dianggap sulit oleh siswa. Hal tersebut terjadi karena kurangnya pemahaman siswa terhadap konsep-konsep matematika. Kemampuan-kemampuan yang mendasari literasi matematis masih rendah dikuasai oleh siswa. Tujuan penelitian ini untuk menganalisis metode Team quiz dengan media konkrit dan kemampuan awal matematika terhadap kemampuan literasi matematik siswa SD. Jenis penelitian ini merupakan jenis quasi eksperimen. Desain penelitian yang dilakukan adalah treatment by level. Teknik pengambilan sampel untuk responden dilakukan teknik probability sampling probability sampling dengan jenis sample random sampling sebanyak dua kelas yaitu kelas IVA dan kelas IV B SD sebanyak 64 orang. Data penelitian dikumpulkan dengan menggunakan tes literasi matematik soal essay. Analisis data dengan menggunakan ANOVA dua jalur. Berdasarkan hasil analisis data, ditemukan hasil-hasil kemampuan literasi matematik siswa menggunakan metode Team quiz dengan media konkrit berbeda dengan kemampuan literasi matematik siswa yang menggunakan metode pembelajaran ekspositori. Kemampuan literasi matematik siswa yang memiliki kemampuan awal matematika tinggi berbeda dengan siswa yang memiliki kemampuan awal matematika rendah. Maka, metode team quiz berbantuan media konkret ditinjau dari kemampuan awal matematika.
PELATIHAN TECHNOPREUNER UNTUK MENUMBUHKAN JIWA WIRAUSAHA Prihantoro, C. Rudy; Avianti, Ratu Amilia; Jumhur, Aam Amaningsih
Prosiding Seminar Nasional Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 4 (2023): PROSIDING SEMINAR NASIONAL PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT - SNPPM2023
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Negeri Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstract The solution offered to solve partner problems is Technopreneurship Training to Develop an Entrepreneurial Spirit in Teachers as educators. After the community service program is implemented, it is hoped that teachers can develop entrepreneurs. In the learning process, they must have networks and collaboration with the business/industry world. The implementation of Technopreneurship Training seeks to foster the entrepreneurial spirit of teachers. Presentation of entrepreneurship material includes: (1) the Technopreuner concept, developing a strong Technopreuner spirit - Business Management Managing a business with correct management starting from product design, to financial management. The training went very well and smoothly. All the training participants seemed very enthusiastic and listened seriously to the explanations from the speakers. Their appreciation for this training was not only because of the theory presented, but also because it was accompanied by direct practical sessions guided by resource persons. This makes complex materials easier to understand and implement. During the discussion and question and answer sessions, participants were very active in asking relevant questions regarding the material that had been presented. The resource person patiently and earnestly explained each question in detail and gave concrete examples. His response to each question demonstrated his expertise and proficiency in understanding and communicating the material effectively to the participants. Abstrak Solusi yang ditawarkan untuk menyelesaikan permasalahan mitra adalah Pelatihan Technopreneurship untuk Menumbuhkan Jiwa Technopreuner pada Guru sebagai pendidik. Setelah program pengabdian masyarakat dilaksanakan diharapkan Guru dapat mengembangkan entrepreneur dalam proses pembelajaran harus memiliki jaringan dan kerjasama dengan dunia usaha/industri.. Pelaksanaan Pelatihan Technopreneurship diusahakan menumbuhkan Jiwa wirausaha Guru. Penyampaian pemaparan materi kewirausahaan diantaranya: (1) konsep Technopreuner, mengembangkan semangat Technopreuner yang tangguh - Manajemen Usaha Mengelola usaha dengan manajemen yang benar mulai dari desain produk, hingga manajemen keuangan. Pelatihan berjalan dengan sangat baik dan lancar. Semua peserta pelatihan tampak sangat antusias dan menyimak penjelasan dari narasumber dengan sungguh-sungguh. Apresiasi mereka terhadap pelatihan ini bukan hanya karena teori yang disampaikan, tetapi juga karena disertai dengan sesi praktek langsung yang dibimbing oleh narasumber. Hal ini membuat materi yang kompleks menjadi lebih mudah dipahami dan diimplementasikan. Selama sesi diskusi dan tanya jawab, peserta sangat aktif dalam mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang relevan seputar materi yang telah disampaikan. Narasumber dengan sabar dan penuh kesungguhan menjelaskan setiap pertanyaan dengan detail dan memberikan contoh yang konkret. Tanggapannya terhadap setiap pertanyaan menunjukkan keahlian dan kecakapannya dalam memahami dan mengkomunikasikan materi secara efektif kepada peserta.
Pelatihan Publikasi Jurnal Artikel Ilmiah Untuk Guru Daerah Pantai Mekar Kecamatan Muara Gembong, Kabupaten Bekasi, Provinsi Jawa Barat Prihantoro, C. Rudy; Dudung, Agus; Priyanto, Sugeng
Abdi Masyarakat Vol 4, No 2 (2022): Abdi Masyarakat
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pendidikan (LPP) Mandala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58258/abdi.v4i2.4182

Abstract

Kegiatan pelaksanaan Program Pengabdian Masyarakat (P2M) dalam rangka pembinaan dan peningkatan kemampuan para guru untuk membuat artikel ilmiah. Hal ini, perlu dilakukan dalam rangka menginformasikan hasil penelitian khusus bidang pendidikan yang dapat meningkatkan karier profesi dibidang pendidikan. Peserta pelatihan setelah mengikuti kegiatan pelatihan ini, peserta kegiatan dapat menyebarluaskan hasil penelitian dalam berbagai aspek pengembangan pendidikan vokasi, baik ilmu pengetahuan, teknologi dan implementasi dalam pembelajarannya kepada rekan-rekan guru yang lain melalui berbagai jurnal- jurnal yang dipublikasikan. Metode dan materi yang digunakan dalam pelatihan penulisan ilmiah adalah Model CARS. Selain itu, mempersiapkan naskah artikel untuk publikasi, sesuai standar menggunakan format atau struktur seperti IMRAD (introduction,methods,results, ang discussion). Hasil pelatihan didapat dari sesi tanya jawab dan contoh artikel yang sudah dipublikasi peserta mendapatkan ide gagasan tema penelitian dan penerapan dalam penulisan artikel. Kesimpulan dari kegiatan penulisan artikel ilmiah peserta yang hadir paham penjelasan materi dan proses kegiatan berlangsung tertib dan baik
The The Effect of Differentiated Learning on Creativity and Independent Learning of Class VIII Students in Bintan District Nur'aliah, Lia; Belawati, Tian; Prihantoro, C. Rudy
Jurnal Studi Guru dan Pembelajaran Vol. 8 No. 3 (2025): September - Desember 2025
Publisher : Universitas Cokroaminoto Palopo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30605/jsgp.8.3.2025.6861

Abstract

This research aims to determine the effect of differentiated learning on the creativity and learning independence of class VIII students in Bintan Regency. This research uses a quantitative method with a quasi-experimental design with a nonequivalent pretest and posttest control group design.  The sample for this research was class VIII students of SMPN 2 Bintan as a sample of Driving Schools and SMPN 6 Bintan as a sample of Independent Curriculum Implementation Schools who were chosen randomly. Data was collected through creativity and learning independence questionnaires which were filled out by students before and after differentiated learning was implemented. Data were analyzed using the Manova parametric test if the data was normally distributed and the Mann-Whitney non-parametric test if the data was not normally distributed. Both tests were used to determine whether there were significant differences in the combination of dependent variables based on the nominal independent variable category. The research results showed that students' creativity and learning independence experienced significant differences after the implementation of differentiated learning, with a significance value of Asymp. (sig.) 0.000 in the experimental class. There was the highest increase in the indicator of fluent thinking of 7.4% in student creativity and the indicator "having self-confidence" of 12.7% in student learning independence. These results indicate that differentiated learning has a significant effect on students' creativity and learning independence. The data obtained broadly illustrates that differentiated learning can increase student creativity and learning independence in any type of school. The implication of this research is that differentiated learning can be used as an alternative learning approach to increase students' creativity and learning independence and has novelty value in the application of differentiated learning in schools.