Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Uji Sensitivitas dan Spesifitas Gula Darah Puasa Kapiler Sebagai Prediktor Prediabetes Deddy Utomo; Dwi Uswatun Khasanah; Fatchurrozak Himawan; Suparjo Suparjo
JIK-JURNAL ILMU KESEHATAN Vol 5, No 2 (2021): JIK-Oktober Volume 5 Nomor 2 Tahun 2021
Publisher : STIKes ALIFAH PADANG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33757/jik.v5i2.441

Abstract

Prediabetes merupakan kondisi sementara sebelum diabetes yang meningkatkan risiko diabetes tipe 2. Prediabetes meliputi Glukosa Darah Puasa Terganggu (GDPT) dan/ atau Toleransi Glukosa Terganggu (TGT). Pemeriksaan GDPT maupun TGT dapat menggunakan sampel darah vena maupun kapiler. Penelitian bertujuan untuk mengetahui nilai sensitivitas dan spesifitas pemeriksaan gula darah puasa menggunakan sampel darah kapiler. Penelitian menggunakan observasional analitik dengan pendekatan cross sectional. Total sampling dilakukan pada penyandang prediabetes  tahun 2016 di Kota Tegal sebanyak 93 orang. Analisis yang digunakan tabel 2x2 dan ROC. Hasil penelitian menunjukan nilai sensitivitas sebesar 50% dan spesifitas 98% serta nilai AUC 78,6. dengan nilai prosentase tersebut penggunaan sampel darah kapiler sebagai predictor prediabetes dapat direkomendasikan. Pengunaan sampel darah kapiler akan dapat mengurangi rasa sakit saaat pengambilan sampel dan memiliki akurasi yang cukup baik (nilai AUC 0,786) 
PEMBERDAYAAN REMAJA DALAM UPAYA SADAR BEBAS THALASEMIA (SABET) Fatchurrozak Himawan; Suparjo Suparjo; Gayuh Siska Laksanano
JABI: Jurnal Abdimas Bhakti Indonesia Vol 3 No 2 (2022): Desember
Publisher : UNIVERSITAS BHAMADA SLAWI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36308/jabi.v3i2.434

Abstract

ABSTRACT Until now, thalassemia can not be cured and some of them require blood transfusions for life. However, we can prevent the occurrence of Thalassemia Major by preventing the occurrence of marriages between fellow carriers of Thalassemia trait. One way to support these efforts is to increase public knowledge and awareness followed by early detection efforts. Problems with thalassemia minor and intermediate sufferers are carriers or carriers of genes that are not realized by the public that can trigger an increase in thalassemia, public ignorance about this non-communicable disease of thalassemia needs to be done with education to increase awareness of the importance of early detection of thalassemia. The method used is education and mentoring of adolescents as role models and change agents in the community to increase awareness through education, evaluation is carried out by using a questionnaire to see the knowledge and attitudes of adolescents towards thalassemia. Results A volunteer team was formed from the students and youth of the standby village, Debong Kulon sub-district as SABET (Thalassemia-Free Awareness) educators. Conclusion: the delivery of information and education by students and youth in the village of standby, debong kulon village, shows that more than 80 percent of the knowledge and community have knowledge and attitudes that support the prevention of thalassemia. ABSTRAK Sampai saat ini penyakit Talasemia belum bisa disembuhkan dan beberapa jenis diantaranya memerlukan transfusi darah seumur hidup. Namun demikian, kita dapat mencegah terjadinya Talasemia Mayor dengan cara mencegah terjadinya pernikahan antar sesama pembawa sifat Talasemia. Sebagai salah satu cara mendukung upaya tersebut adalah dengan meningkatkan pengetahuan dan kesadaran masyarakat yang diikuti dengan upaya deteksi dini. Permasalahan penderita thalassemia minor dan intermediate merupakan carier atau pembawa sifat gen yang tidak disadari oleh masyarakat dapat memicu peningkatan thalasemia, ketidaktahuan masyarakat tentang penyakit tidak menular thalassemia ini perlu dilakukan dengan edukasi untuk meningkatkan kesadaran pentingnya deteksi dini thalassemia. Metode yang digunakan adalah Edukasi dan pendampingan remaja sebagai role model dan change agent di masyarakat untuk meningkatkatkan kesadaran melalui edukasi, evalasi dilakukan dengan sebaan kuesioner untuk melihat pengetahuan dan sikap remaja terhadap thalsemia. Hasil Terbentuk tim relawan dari mahasiswa dan remaja desa siaga kelurahan debong kulon sebagai educator SABET (Sadar Bebas Thalassemia). Kesimpulan: Penyampain informasi dan edukasi oleh mahasiswa dan remaja desa siaga kelurahan debong kulon menunnjukkan pengetahuan dan masyrakat lebih dari 80 persen memiliki pengetahuan dan sikap yang mendukung terhadap pencagahan thalsemia. Kata Kunci : Edukasi, Remaja, Thalasemia