Claim Missing Document
Check
Articles

Found 15 Documents
Search

Edukasi Pemanfaatan Rempah Sebagai Minuman Untuk Pencegahan Covid-19 Di Kelurahan Debong Kulon Trimar Handayani; Dwi Uswatun Khasanah
Jurnal Abdimas PHB : Jurnal Pengabdian Masyarakat Progresif Humanis Brainstorming Vol 4, No 3 (2021): Jurnal Abdimas PHB : Jurnal Pengabdian Masyarakat Progresif Humanis Brainstormin
Publisher : Politeknik Harapan Bersama

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30591/japhb.v4i3.2349

Abstract

Pandemi Covid-19 yang sedang melanda semua negara termasuk Indonesia membutuhkan penanganan yang cepat untuk memutus mata rantai penularannya. Cara pencegahan yang dapat digunakan antara lain dengan meningkatkan daya tahan tubuh atau imunitas individu. Peningkatan ini dapat dilakukan dengan berbagai cara, salah satunya dengan mengkonsumsi rutin minuman yang terbuat dari rempah-rempah yang banyak terdapat di Indonesia. Penggunaan dan pengelolaan rempah-rempah secara campuran/gabungan akan memberikan efek maksimal dalam membantu meningkatkan daya tahan tubuh. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan peserta tentang Covid-19 dan manfaat rempah serta menambah keterampilan peserta dalam pemanfaat rempah sebagai bahan minuman empon-empon. Metode yang digunakan meliputi edukasi dan praktek langsung pembuatan minuman secara daring dengan menggunakan media aplikasi Whatsapp dan Zoom. Evaluasi diukur dari peningkatan pengetahuan dan keterampilan sebelum dan sesudah pelaksanaan pengabdian masyarakat. Hasil yang dicapai setelah pelaksanaan kegiatan menunjukkan adanya peningkatan pengetahuan dan tingkat kepuasan yang baik dari para peserta. Setelah kegiatan berlangsung peserta mulai memanfaatkan dan dapat mengaplikasikan pembuatan minuman empon-empon dari rempah-rempah untuk diminum rutin selama masa pandemi.
ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MINAT PAP SMEAR PADA WANITA ANGGOTA GABUNGAN ORGANISASI WANITA (GOW) KABUPATEN TEGAL Anny Fauziyah; Dwi Uswatun Khasanah; Tinah Purwaningsih
Bhamada: Jurnal Ilmu dan Teknologi Kesehatan (E-Journal) Vol 9 No 1 (2018)
Publisher : STIKES BHAMADA SLAWI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pap Smear merupakan salah satu cara deteksi dini kanker serviks yang efektif menurunkan angka kanker serviks stadium lanjut. Upaya deteksi dini dengan Pap Smear memungkinkan angka kesembuhan penyakit kanker menjadi meningkat, namun faktanya cakupan deteksi dini kanker serviks masih rendah. Beberapa faktor mempengaruhi minat wanita dalam melakukan pemeriksaan Pap Smear. Tujuan penelitian ini untuk menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi minat Pap Smear pada Wanita Anggota Gabungan Organisasi Wanita (GOW) Kabupaten Tegal. Penelitian ini merupakan penelitian observational dengan pendekatan cross sectional. Jumlah subjek penelitian sebanyak 52 orang. Pengambilan data dilakukan melalui kuesioner. Data kemudian dianalisa menggunakan analisis univariat, bivariat dengan Mann Whitney dan chi square serta analisis multivariat dengan regresi logistik. Hasil penelitian menunjukkan terdapat hubungan bermakna antara umur (p value 0.001), dukungan suami (p value 0.000) dan faktor motivasi (p value 0.039) terhadap minat melakukan Pap Smear. Sedangkan faktor-faktor yang tidak berhubungan dengan minat melakukan Pap Smear adalah tingkat pendidikan (p value 0.395), pekerjaan (p value 0.050) dan tingkat pengetahuan (p value 0.685). Hasil analisis multivariat menunjukkan faktor yang paling berkontribusi adalah dukungan suami (p value0,002, OR 0,010, 95% CI 0,001– 0,182). Penelitian ini menyimpulkan bahwa dukungan suami merupakan faktor yang paling berpengaruh terhadap minat untuk melakukan pemeriksaan Pap Smear pada Wanita GOW Kabupaten Tegal.
GAMBARAN STATUS GLIKEMI PENDUDUK USIA 25-65 TAHUN (STUDI DI KOTA TEGAL) Dwi Uswatun Khasanah; Andrew Johan; Niken Safitri Dyan Kusumaningrum
Bhamada: Jurnal Ilmu dan Teknologi Kesehatan (E-Journal) Vol 8 No 1 (2017)
Publisher : STIKES BHAMADA SLAWI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Prediabetes merupakan istilah yang digunakan untuk menggambarkan kondisi kadar glukosa darah lebih tinggi dari normal tetapi di bawah ambang diabetes, meliputi Glukosa Darah Puasa Terganggu (GDPT) dan/atau Toleransi Glukosa Terganggu (TGT). Seseorang dengan prediabetes memiliki peningkatan risiko terjadinya diabetes type 2. Prediabetes tidak menimbulkan tanda dan gejala yang nyata, sehingga penderita prediabetes tidak menyadari bahwa dirinya mengalami prediabetes. Deteksi dini dan modifikasi gaya hidup dapat mencegah maupun menunda terjadinya diabetes tipe 2 pada penderita prediabetes. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui status glikemi berdasarkan kadar glukosa darah puasa dan kadar glukosa 2 jam pasca pembebanan glukosa. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif. Quota sampling dilakukan pada individu yang tidak menderita diabetes dan berusia 25-65 tahun di 8 wilayah puskesmas di Kota Tegal dan mendapatkan sampel sebanyak 170. Pengambilan data dilakukan melalui pemeriksaan Tes Toleransi Glukosa Oral (TTGO). Data kemudian dianalisa menggunakan analisis univariat. Hasil penelitian menunjukkan 78,8% responden dengan Toleransi glukosa normal, 11,2 % dengan TGT, 2,9% dengan GDPT dan 2,4% dengan kombinasi GDPT dan TGT, 4,1% dengan undiagnosed diabetes dan 0,6% dengan hipoglikemi post prandial. Proporsi prediabetes di Kota Tegal cukup tinggi (16,5%) sehingga perlu dilakukan intervensi keperawatan untuk mencegah prediabetes maupun mencegah perkembangan prediabetes menjadi diabetes tipe 2.
PERILAKU PENCEGAHAN DIABETES DAN KEYAKINAN KESEHATAN PENYANDANG PREDIABETES DI KOTA TEGAL Dwi Uswatun Khasanah; Anny Fauziyah; Deddy Utomo
Bhamada: Jurnal Ilmu dan Teknologi Kesehatan (E-Journal) Vol 11 No 2 (2020)
Publisher : STIKES BHAMADA SLAWI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36308/jik.v11i2.240

Abstract

Perilaku pencegahan diabetes merupakan salah satu hal penting dalam mencegah maupun menunda perkembangan prediabetes menjadi diabetes tipe 2. Untuk mengevaluasi perilaku pencegahan diabetes dan mengembangkan intervensi efektif pada penyandang prediabetes diperlukan informasi mengenai perilaku kesehatan dan keyakinan kesehatan seseorang yang mempengaruhi keputusan seseorang untuk mengubah gaya hidup. Penelitian bertujuan mendapatkan gambaran perilaku pencegahan diabetes dan keyakinan kesehatan individu penyandang prediabetes di Kota Tegal. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan pendekatan deskriptif. Total sampling dilakukan pada penyandang prediabetes (2016) di Kota Tegal sebanyak 25 orang. Pengambilan data melalui kuesioner. Data kuantitatif berupa distribusi frekuensi. Hasil penelitian menunjukkan perilaku pencegahan diabetes penyandang prediabetes: gaya hidup sedenter <6 jam (48%), latihan fisik ≥ 3 kali/minggu (5%), diet tawar/ hambar (16%), tidak merokok (96%), tidak penah mengkonsumsi alkohol (100%), pemeriksaan kesehatan ≥ 1 kali/tahun (56%), memperhatikan diet (72%), diet sehat setiap hari (60%). Sebagian besar responden memiliki keyakinan kerentanan penyakit positif (52%), keyakinan keparahan penyakit negatif (52%), keyakinan manfaat positif (64%), keyakinan hambatan kuat (52%), efikasi diri diet sehat rendah (52%), efikasi diri latihan fisik rendah (60%). Kesimpulan hanya sebagian kecil penyandang prediabetes yang memiliki gaya hidup sedenter < 6 jam, latihan fisik ≥ 3 kali/minggu, dan diet tawar, serta rendahnya efikasi diri dalam latihan fisik dan diet. Disarankan untuk dilakukan penelitian lanjutan dengan mengembangkan model intervensi yang dapat meningkatkan perilaku pencegahan diabetes pada penyandang prediabetes.
Edukasi Manajemen Stress Pada Orang Tua Siswa dan Guru Sekolah Dasar Di Era New Normal Pandemi Covid-19 di Kota Tegal Cuciati Cuciati; Dwi Uswatun Khasanah; Trimar Handayani
Jurnal Kreativitas Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Vol 5, No 3 (2022): Volume 5 No 3 Maret 2022
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkpm.v5i3.5567

Abstract

ABSTRAK Perubahan sistem pembelajaran dari tatap muka menjadi online (Pembelajaran jarak jauh) pada fase pandemi covid-19 membuat orangtua siswa merasa stres ketika mendampingi proses pembelajaran dengan tugas-tugas, disamping harus memikirkan keberlangsungan hidup dan pekerjaan masing- masing di tengah krisis. Edukasi merupakan cara terbaik dalam mengatasi stres orangtua. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan orangtua siswa dan guru sekolah dasar di kota Tegal. Metode yang digunakan ada beberapa tahap yaitu sosialisasi dilakukan untuk menyampaikan tujuan dari kegiatan, pemaparan materi edukasi bertujan untuk meningkatkan pengetahuan orangtua siswa, pendampingan dilakukan untuk mengetahui perkembangan psikologi responden dan Evaluasi bertujan untuk mengetahui keberhasilan dari kegiatan. Hasil dari kegiatan ini efektif, terlihat antusias peserta dalam mengajukan pertanyaan, Adanya penurunan tingkat stress pada 30 responden. Sebelum diberikan edukasi dari 30 responden sebagian besar memiliki tingkat stress sedang yaitu (46,7%) sedangkan yang mengalami stres ringan sebesar (44,3%) dan normal (10%). sedangkan setelah dilakukan edukasi didapatkan hasil sebagian besar responden memiliki nilai normal (93,3 %) tingkat stres ringan (6,6%). Kata kunci: orangtua siswa; edukasi; manajemen stres ABSTRACT The change in the learning system from face-to-face to online (distance learning) in the COVID-19 pandemic phase made parents feel stressed when accompanying the learning process with assignments, in addition to having to think about the survival of their respective lives and jobs in the midst of a crisis. Education is the best way to deal with parental stress. This activity aims to increase the knowledge of parents and elementary school teachers in the city of Tegal. The method used has several stages, namely, socialization is carried out to convey the purpose of the activity, exposure of educational material aims to increase the knowledge of parents of students, assistance is carried out to determine the psychological development of respondents and evaluation aims to determine the success of the activity. The results of this activity were effective, the participants seemed enthusiastic in asking questions. There was a decrease in stress levels in 30 respondents. Before being given education, most of the 30 respondents had moderate stress levels (46.7%) while those who experienced mild stress were (44.3%) and normal (10%). while after education, the results showed that most of the respondents had normal values (93%) with mild stress levels (2%).                                                                                          Keywords: parents of students; education; stress management
Pelatihan Deteksi Neuropati dan Senam Kaki untuk Mencegah Neuropati pada Pasien Diabetes Melitus (Dm) Trimar Handayani; Dwi Uswatun Khasanah; Sadar Prihandana
Jurnal Kreativitas Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Vol 5, No 11 (2022): Volume 5 No 11 November 2022
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkpm.v5i11.7365

Abstract

ABSTRAK Adanya perubahan pola hidup dan didukung dengan kemudahan tehnologi jaman sekarang membuat angka penderita DM terus meningkat. Deteksi dini kemungkinan terjadinya komplikasi pada penderita DM dapat dilakukan dengan memberikan pengenalan terhadap komplikasi terutama tentang neuropati DM. Upaya ini merupakan salah satu tindakan promotive untuk meningkatkan kualitas hidup dari penderita DM, karena penyakit DM merupakan penyakit menahun yang diderita seumur hidup penderita. Selain itu, tujuan lain dari pengabdian masyarakat ini adalah untuk memperkenalkan senam kaki khusus penderita DM untuk meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan penderita DM dalam melakukan latihan mandiri di rumah, sehingga dapat mempertahankan sirkulasi darah dan kekuatan otot ekstermitas bawah. Metode yang digunakan dalam kegiatan ini adalah melakukan skrining awal dengan menggunakan Michigan Neuropati Screening Instrument (MNSI) pada penderita DM dengan hasil tes belum mengalami neuropati. Kemudian dilakukan edukasi dan pelatihan (ceramah tanya jawab, simulasi) tentang deteksi neuropati diabetik menggunakan metode Ipswich Touch Test (IpTT) dan senam kaki. Sasaran kegiatan adalah penderita DM yang terdata di puskesmas Randu Gunting dan masuk wilayah Kelurahan Debong Kulon Kota Tegal berjumlah 25 orang. Kuesioner pre-test dan post-test diberikan untuk mengevaluasi peningkatan pengetahuan peserta. Hasil yang didapatkan yaitu adanya peningkatan pengetahuan disertai ketrampilan peserta tentang deteksi dan senam kaki setelah mengikuti kegiatan. Peserta mampu memahami tentang neuropati serta mampu melakukan pemeriksaan IpTT dan senam kaki secara mandiri. Kata Kunci: Deteksi Neuropati, IpTT, Senam Kaki   ABSTRACT The existence of changes in lifestyle and supported by the easy of technology today makes the number of DM sufferers continue to increase. Early detection of possible complication in DM sufferers can be done by providing an introduction to complications, especially about DM neuropathy. This effort was one of the promotive actions to improve the quality of life of DM sufferers because DM was a chronic disease that suffered for the life of the patient. In addition, another purposed of this community service was to introduced foot exercises for DM to improve the knowledge and skills of DM sufferers in doing independent exercises at home to maintain blood circulation and lower extremity muscle strength. The method used in this activity was to conducted initial screening using the Michigan Neuropathy Screening Instrument (MNSI) in DM sufferers with test results who have not experienced neuropathy. Then, Education and training (question and answer lectures, simulation) were carried out on the detection of diabetic neuropathy using the Ipswich Touch Test (IpTT) method and foot exercises. The target of the activity was 25 DM sufferers who were recorded at the Randu Gunting Health Center and entered the Debong Kulon Village area of Tegal City. Pre-test and post-test questionnaires were administered to evaluate the improvement of participants’ knowledge. The results obtained were an increased in knowledge accompanied by participants’ skill about detection and foot exercises after participating in the activity. Participants were able to understand about neuropathy and to perform IpTT examination and foot exercises independently. Keywords: Neurophaty Detection, IpTT, Foot Exercises
Uji Sensitivitas dan Spesifitas Gula Darah Puasa Kapiler Sebagai Prediktor Prediabetes Deddy Utomo; Dwi Uswatun Khasanah; Fatchurrozak Himawan; Suparjo Suparjo
JIK-JURNAL ILMU KESEHATAN Vol 5, No 2 (2021): JIK-Oktober Volume 5 Nomor 2 Tahun 2021
Publisher : STIKes ALIFAH PADANG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33757/jik.v5i2.441

Abstract

Prediabetes merupakan kondisi sementara sebelum diabetes yang meningkatkan risiko diabetes tipe 2. Prediabetes meliputi Glukosa Darah Puasa Terganggu (GDPT) dan/ atau Toleransi Glukosa Terganggu (TGT). Pemeriksaan GDPT maupun TGT dapat menggunakan sampel darah vena maupun kapiler. Penelitian bertujuan untuk mengetahui nilai sensitivitas dan spesifitas pemeriksaan gula darah puasa menggunakan sampel darah kapiler. Penelitian menggunakan observasional analitik dengan pendekatan cross sectional. Total sampling dilakukan pada penyandang prediabetes  tahun 2016 di Kota Tegal sebanyak 93 orang. Analisis yang digunakan tabel 2x2 dan ROC. Hasil penelitian menunjukan nilai sensitivitas sebesar 50% dan spesifitas 98% serta nilai AUC 78,6. dengan nilai prosentase tersebut penggunaan sampel darah kapiler sebagai predictor prediabetes dapat direkomendasikan. Pengunaan sampel darah kapiler akan dapat mengurangi rasa sakit saaat pengambilan sampel dan memiliki akurasi yang cukup baik (nilai AUC 0,786) 
ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MINAT PAP SMEAR PADA WANITA ANGGOTA GABUNGAN ORGANISASI WANITA (GOW) KABUPATEN TEGAL Anny Fauziyah; Dwi Uswatun Khasanah; Tinah Purwaningsih
Bhamada: Jurnal Ilmu dan Teknologi Kesehatan (E-Journal) Vol 9 No 1 (2018)
Publisher : UNIVERSITAS BHAMADA SLAWI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pap Smear merupakan salah satu cara deteksi dini kanker serviks yang efektif menurunkan angka kanker serviks stadium lanjut. Upaya deteksi dini dengan Pap Smear memungkinkan angka kesembuhan penyakit kanker menjadi meningkat, namun faktanya cakupan deteksi dini kanker serviks masih rendah. Beberapa faktor mempengaruhi minat wanita dalam melakukan pemeriksaan Pap Smear. Tujuan penelitian ini untuk menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi minat Pap Smear pada Wanita Anggota Gabungan Organisasi Wanita (GOW) Kabupaten Tegal. Penelitian ini merupakan penelitian observational dengan pendekatan cross sectional. Jumlah subjek penelitian sebanyak 52 orang. Pengambilan data dilakukan melalui kuesioner. Data kemudian dianalisa menggunakan analisis univariat, bivariat dengan Mann Whitney dan chi square serta analisis multivariat dengan regresi logistik. Hasil penelitian menunjukkan terdapat hubungan bermakna antara umur (p value 0.001), dukungan suami (p value 0.000) dan faktor motivasi (p value 0.039) terhadap minat melakukan Pap Smear. Sedangkan faktor-faktor yang tidak berhubungan dengan minat melakukan Pap Smear adalah tingkat pendidikan (p value 0.395), pekerjaan (p value 0.050) dan tingkat pengetahuan (p value 0.685). Hasil analisis multivariat menunjukkan faktor yang paling berkontribusi adalah dukungan suami (p value0,002, OR 0,010, 95% CI 0,001– 0,182). Penelitian ini menyimpulkan bahwa dukungan suami merupakan faktor yang paling berpengaruh terhadap minat untuk melakukan pemeriksaan Pap Smear pada Wanita GOW Kabupaten Tegal.
GAMBARAN STATUS GLIKEMI PENDUDUK USIA 25-65 TAHUN (STUDI DI KOTA TEGAL) Dwi Uswatun Khasanah; Andrew Johan; Niken Safitri Dyan Kusumaningrum
Bhamada: Jurnal Ilmu dan Teknologi Kesehatan (E-Journal) Vol 8 No 1 (2017)
Publisher : UNIVERSITAS BHAMADA SLAWI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Prediabetes merupakan istilah yang digunakan untuk menggambarkan kondisi kadar glukosa darah lebih tinggi dari normal tetapi di bawah ambang diabetes, meliputi Glukosa Darah Puasa Terganggu (GDPT) dan/atau Toleransi Glukosa Terganggu (TGT). Seseorang dengan prediabetes memiliki peningkatan risiko terjadinya diabetes type 2. Prediabetes tidak menimbulkan tanda dan gejala yang nyata, sehingga penderita prediabetes tidak menyadari bahwa dirinya mengalami prediabetes. Deteksi dini dan modifikasi gaya hidup dapat mencegah maupun menunda terjadinya diabetes tipe 2 pada penderita prediabetes. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui status glikemi berdasarkan kadar glukosa darah puasa dan kadar glukosa 2 jam pasca pembebanan glukosa. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif. Quota sampling dilakukan pada individu yang tidak menderita diabetes dan berusia 25-65 tahun di 8 wilayah puskesmas di Kota Tegal dan mendapatkan sampel sebanyak 170. Pengambilan data dilakukan melalui pemeriksaan Tes Toleransi Glukosa Oral (TTGO). Data kemudian dianalisa menggunakan analisis univariat. Hasil penelitian menunjukkan 78,8% responden dengan Toleransi glukosa normal, 11,2 % dengan TGT, 2,9% dengan GDPT dan 2,4% dengan kombinasi GDPT dan TGT, 4,1% dengan undiagnosed diabetes dan 0,6% dengan hipoglikemi post prandial. Proporsi prediabetes di Kota Tegal cukup tinggi (16,5%) sehingga perlu dilakukan intervensi keperawatan untuk mencegah prediabetes maupun mencegah perkembangan prediabetes menjadi diabetes tipe 2.
PERILAKU PENCEGAHAN DIABETES DAN KEYAKINAN KESEHATAN PENYANDANG PREDIABETES DI KOTA TEGAL Dwi Uswatun Khasanah; Anny Fauziyah; Deddy Utomo
Bhamada: Jurnal Ilmu dan Teknologi Kesehatan (E-Journal) Vol 11 No 2 (2020)
Publisher : UNIVERSITAS BHAMADA SLAWI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36308/jik.v11i2.240

Abstract

Perilaku pencegahan diabetes merupakan salah satu hal penting dalam mencegah maupun menunda perkembangan prediabetes menjadi diabetes tipe 2. Untuk mengevaluasi perilaku pencegahan diabetes dan mengembangkan intervensi efektif pada penyandang prediabetes diperlukan informasi mengenai perilaku kesehatan dan keyakinan kesehatan seseorang yang mempengaruhi keputusan seseorang untuk mengubah gaya hidup. Penelitian bertujuan mendapatkan gambaran perilaku pencegahan diabetes dan keyakinan kesehatan individu penyandang prediabetes di Kota Tegal. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan pendekatan deskriptif. Total sampling dilakukan pada penyandang prediabetes (2016) di Kota Tegal sebanyak 25 orang. Pengambilan data melalui kuesioner. Data kuantitatif berupa distribusi frekuensi. Hasil penelitian menunjukkan perilaku pencegahan diabetes penyandang prediabetes: gaya hidup sedenter <6 jam (48%), latihan fisik ≥ 3 kali/minggu (5%), diet tawar/ hambar (16%), tidak merokok (96%), tidak penah mengkonsumsi alkohol (100%), pemeriksaan kesehatan ≥ 1 kali/tahun (56%), memperhatikan diet (72%), diet sehat setiap hari (60%). Sebagian besar responden memiliki keyakinan kerentanan penyakit positif (52%), keyakinan keparahan penyakit negatif (52%), keyakinan manfaat positif (64%), keyakinan hambatan kuat (52%), efikasi diri diet sehat rendah (52%), efikasi diri latihan fisik rendah (60%). Kesimpulan hanya sebagian kecil penyandang prediabetes yang memiliki gaya hidup sedenter < 6 jam, latihan fisik ≥ 3 kali/minggu, dan diet tawar, serta rendahnya efikasi diri dalam latihan fisik dan diet. Disarankan untuk dilakukan penelitian lanjutan dengan mengembangkan model intervensi yang dapat meningkatkan perilaku pencegahan diabetes pada penyandang prediabetes.