Claim Missing Document
Check
Articles

Found 10 Documents
Search

INKULTURASI ARSITEKTUR TRADISIONAL BALI DALAM POLA SPASIAL RUMAH ETNIS TIONGHOA DI DESA ADAT CARANGSARI, BADUNG Primadewi, Siluh Putu Natha
Kurva Teknik Vol 2, No 1 (2013): Kurva Teknik
Publisher : Universitas Mahasaraswati Denpasar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (40.588 KB)

Abstract

Rumah Etnis Tionghoa di Bali adalah salah satu hasil fisik dari interaksi budaya Bali dan kepercayaan Tionghoa. Rumah etnis Tionghoa diharapkan dapat merefleksikan kekayaan budaya masyarakat setempat tanpa melupakan kepribadiannya sebagai etnis Tionghoa. Permasalahan pokok dalam penelitian ini adalah: Bagaimanakah wujud pola spasial, dan Bagaimanakah inkulturasi prinsip ATB dalam pola spasial rumah etnis Tionghoa di Desa Carangsari. Untuk menjawab permasalahan tersebut, penelitian dirancang dengan metode penelitian deskriptif kualitatif-interpretatif dan teori pola spasial, teori kebudayaan dan teori semiotika.Hasil penelitian menunjukkan bahwa pola spasial rumah etnis Tionghoa merupakan hasil suatu proses inkulturasi, yang telah melalui tahapan: akulturasi, asimilasi, dan transformasi. Transformasi sebagai kata kunci inkulturasi dibahas dengan elemen pola spasial yakni: bentuk dasar, letak, batas, tingkatan, dan arah. Wujud pola spasial dan transformasi elemen pola spasial merupakan suatu penanda (signifier) yang dapat diinterpretasikan. Faktor religi dan kepercayaan merupakan suatu petanda (signified) dari inkulturasi prinsip ATB dalam pola spasial rumah etnis Tionghoa. Inkulturasi yang dilakukan Etnis Tionghoa dalam pola spasial harus diikuti dengan pengetahuan dan pemahaman mengenai budaya lokal. Di sisi lain, diperlukan adanya suatu konsep yang bersumber dari kepercayaan Etnis Tionghoa sendiri, agar karya arsitektur yang dihasilkan tetap memiliki identitas asal.
KRIPIK AYAM BUMBU BALI SEBAGAI ALTERNATIF USAHA BAGI IBU RUMAH TANGGA Suryandari, Ni Nyoman Ayu; Yuliastuti, Ida Ayu Nyoman; Primadewi, Siluh Putu Natha
Jurnal Bakti Saraswati (JBS): Media Publikasi Penelitian dan Penerapan Ipteks Vol 6 No 1 (2017): Jurnal Bakti Saraswati (JBS) : Media Publikasi Penelitian dan Penerapan Ipteks
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pemberdayaan (Institute for Research and Community Empowerment) Universitas Mahasaraswati Denpasar Bali

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (242.257 KB)

Abstract

Chicken Chips is a traditional snack cultivated by people from various circles. It's tasty to make chicken chips can be enjoyed as a snack when casual or side dishes when eating. But along with the many parties who like, chicken chips can now be a business opportunity with a turnover of millions of dollars. This opportunity is utilized by Mrs. Putu Yuliana (43) by establishing a business of making chicken chips "Mesari". Chicken Chips excellence Mrs. Yuliana when compared to other similar products is more tasty taste of chicken chips taste. At first glance, the chicken chips creations of Mother Yuliana does look different when compared with chicken chips mostly with larger and larger shapes, larger packaging and thicker plastic so that makes the chicken chips look more neat than other chicken chips. This program is interesting to be implemented because the partners have the potential to grow but the business is still home industry that still use the machine and manual processing. Activities in this program involves two aspects, namely aspects of production and management aspects. The results that have been achieved in this program are: Aspects of production include 1). Supply of 1 grinding machine, 2). Procurement of 1 blender, 3). Procurement of 1 machine oil slicer (spinner), 4). Procurement of 2 packets of hand slippers. From the aspect of management is: 1). Counseling and guidance on simple bookkeeping, 2). Extension of new product innovation. In addition, the outcome of this program is 1). Draft scientific publications on journals, 2). Teaching materials, 3). Increase in quantity and quality of product with the addition of machine, 4). Improved understanding of simple bookkeeping, and 5). Increased revenue.
UPAYA PENINGKATAN PENDAPATAN USAHA GARMEN SUBHAN DAN SABLON BUDI Suryandari, Ni Nyoman Ayu; Primadewi, Siluh Putu Natha; Novitasari, Ni Luh Gde
Jurnal Bakti Saraswati (JBS): Media Publikasi Penelitian dan Penerapan Ipteks Vol 6 No 2 (2017): Jurnal Bakti Saraswati (JBS) : Media Publikasi Penelitian dan Penerapan Ipteks
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pemberdayaan (Institute for Research and Community Empowerment) Universitas Mahasaraswati Denpasar Bali

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (203.964 KB)

Abstract

Along with the rise of Bali tourism from the Bali bombings that can not be denied affecting the export market of apparel in Bali, garment business is now starting to rise again. The products produced by garment entrepreneurs are also increasingly varied and creative. This is evidenced by the increasing number of garment entrepreneurs both multi-national scale, international, and home-based. Generally, nowadays, international and national garment entrepreneurs are handing out the process of sewing and coloring to smaller (home) entrepreneurs to get cheaper prices and the cost of production can be suppressed by large entrepreneurs. Partners in this program are two IRT Subhan and IRT Concerned Budi Utomo. Subhan garment business and screen printing business Budi is one of the many small entrepreneurs (home) who became business partners of multi-national and international garment entrepreneurs in Denpasar. This program is interesting to implement because both partners have the potential to grow but the business is still home industry that still use the machine with limited amount and manual processing. The results that have been achieved in this program involves three aspects namely aspects of production and management aspects. Aspects of production include the procurement of pleret machines, press machines, screen printing tables, and the arrangement of production space. From the aspect of management is done counseling and guidance of simple way bookkeeping. The other result has been achieved in the form of teaching materials. The targets in this program are scientific publications on journals, increasing quantity and quality of products with the addition of plating machines, press machines and screen printing desks, improving understanding of simple bookkeeping, and increasing turnover on partners with new engine procurement.
Perubahan Kenampakan Fisik Perkotaan Akibat Penerapan Permendikbud 51/ 2018 tentang Penerimaan Peserta Didik Baru Studi Kasus: Denpasar Utara-Bali Parthami Lestari, Ayu Putu Utari; Primadewi, Siluh Putu Natha
Jurnal Penelitian dan Pengembangan Sains dan Humaniora Vol 4, No 2 (2020): Oktober
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (537.576 KB) | DOI: 10.23887/jppsh.v4i2.29990

Abstract

Urban as a macro architecture that is formed not only physically, but also socially, culturally, even politically, is always interesting to be observed. The 2019/2020 school academics year, for example, is the first time for new student enrolment which is based on their zoning residence. Permendikbud 51/2018 then regulates the discussion of student admission in public schoolssuch as atJunior, Middle and Senior. It is been recognized that urban traffic at the time of entry and return from school is one of the urban load, so schools often become the source of traffic. Due to the implementation of this regulation, students have to attend to school whereas neartheirhome is. It is then hoped that cities congestion will be reduced because students are no longer need to ride their vehicles to school. The research location will be focused on North Denpasar as the area with the largest number of public schools in Denpasar. The research method used is field observation, distributing questionnaires, interviews and literature studies. From the research results, it is concluded that in areas with high land use density, congestion still occurs due to school traffic. Meanwhile, in areas with low density, the phenomenon of land use to settlements has emerged. 
PERANCANGAN TAMAN BUDAYA TIMOR LESTE DI DILI Siluh Putu Natha Primadewi; I Gusti Bagus Adnyanegara; Nelson David Alves
Jurnal Teknik Gradien Vol 13 No 2 (2021): Jurnal Teknik Gradien
Publisher : Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Ngurah Rai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47329/teknikgradien.v13i2.763

Abstract

Cara hidup dan potensi normal yang digerakkan oleh masyarkat Timor Leste menjadikan Timor Leste sebagai tujuan kunjungan wisatawan, budaya, salah satunya adalah ekspresi manusia di Timor Leste. Bagaimanapun, pengerjaan ini belum diwajibkan, sehingga daerah yang lebih luas dapat lebih mengenal berbagai ekspresi yang berbeda dari berbagai daerah di Timor Leste. Dengan demikian pengaturan ini merencanakan untuk merencanakan Taman Budaya Timor Leste di Dili. Taman budaya ini merupakan tempat diskusi yang memberikan wadah informasi kepada daerah yang lebih luas, khususnya daerah belajar untuk lebih memahami dan mengetahui tata kehidupan Timor Leste secara lugas dalam satu wadah, yang terdiri dari dokumentasi budaya, data, rekreasi budaya, karya seni dan lain-lain, sehingga ekspresi manusia dan cara hidup Timor Leste yang perlahan-lahan terabaikan dapat banyak terpelihara terutama bagi masyarakat di masa depan. Pendekatan rencana adalah metodologi realistis yang bergantung pada masalah kekurangan tempat atau kapasitas untuk mewajibkan penyajian berbagai macam budaya Timor Leste. Metodologi praktis bekerja dengan pengaturan program persiapan yang akan memberikan ruang yang diperlukan dan ukurannya, asosiasi ruang dan prasyarat situs untuk taman sosial yang diatur. Kemudian, pada saat itu subjek yang diterapkan pada rencana Taman Budaya Timor Leste di Dili adalah Neo Vernakular, sesuai kapasitasnya sebagai taman budaya yang mewajibkan latihan pelestarian, persekolahan dan pengalihan. Kemudian, pada saat itulah ide pokok yang tercipta bergantung pada cara berpikir terdekat Rai ulik, Rai laran dari cara berpikir ini memiliki arti penting membangun hubungan antara manusia dengan Tuhan (Lulik), manusia dengan manusia, dan alam (Rai), dan orang-orang dengan roh atau pendahulu (Rai Laran).
Perancangan Gelanggang Remaja di Kabupaten Karangasem Bali Pranata, I Wayan Gede Mega; Rijasa, Made Mariada; Primadewi, Siluh Putu Natha
ARCHIHUMANUM Vol 3 No 1 (2025): April
Publisher : CV. Gio Architect

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59810/archimane.v3i1.128

Abstract

Masa remaja adalah masa peralihan manusia dari anak-anak menuju dewasa, dimana remaja sedang senangnya mencari jati diri melakukan eksplorasi hal yang disukai. Aktivitas olahraga, penyaluran bakat dan seni sangat penting bagi pertumbuhan dan perkembangan remaja. GOR Gunung Agung memiliki beberapa fasilitas yaitu, lapangan voli, lapangan sepak bola, lapangan bulu tangkis, lapangan panjat tebing, kolam renang dan lapangan basket. Rata-rata kondisi masing-masing lapangan tersebut mengalami kerusakan sedang hingga parah. Keberadaan gelanggang remaja di Kabupaten Karangasem ini nantinya bisa menjadi pemusatan keaktifan remaja dalam menampung dan menyalurkan minat serta bakat para remaja dengan memanfaatkan sarana prasarana yang ada didalamnya. Dilihat dari fungsingnya, Perancangan Gelanggang Remaja di Kabupaten Karangasem mengunakan tema Neo-Vernacular yang memiliki arti bentuk-bentuk bangunan setempat atau tradisional yang dikombinasikan dengan bentuk modern. Hasil dari analisa sebelumnya akan menghasilkan pelaku kegiatan yang terdiri dari pengunjung, dan pengelola. Setelah itu akan menghasilkan program ruang yang terbagi menjadi tiga bagian ruang yaitu ruang utama, ruang penunjang dan ruang servis dengan total besaran ruang sekitar 34.819.93 m2. Berdasarkan Analisa kebutuhan lahan, maka lahan yang direncanakan memiliki luasan sekitar 87.049,825 m2 atau 8.704.9825 ha. Kemudian setelah melalui beberapa proses analisa sebelumnya maka akan terciptanya konsep perancangan bangunan gelanggang remaja di Kabupaten Karangasem yang terdiri dari konsep perancangan tapak, konsep perancangan bangunan, konsep struktur, konsep perancangan utilitas, dan konsep perancangan zoning, dan blok plan.
Perubahan Kenampakan Fisik Perkotaan Akibat Penerapan Permendikbud 51/ 2018 tentang Penerimaan Peserta Didik Baru Studi Kasus: Denpasar Utara-Bali Parthami Lestari, Ayu Putu Utari; Primadewi, Siluh Putu Natha
Jurnal Penelitian dan Pengembangan Sains dan Humaniora Vol. 4 No. 2 (2020): Oktober
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (537.576 KB) | DOI: 10.23887/jppsh.v4i2.29990

Abstract

Urban as a macro architecture that is formed not only physically, but also socially, culturally, even politically, is always interesting to be observed. The 2019/2020 school academics year, for example, is the first time for new student enrolment which is based on their zoning residence. Permendikbud 51/2018 then regulates the discussion of student admission in public schoolssuch as atJunior, Middle and Senior. It is been recognized that urban traffic at the time of entry and return from school is one of the urban load, so schools often become the source of traffic. Due to the implementation of this regulation, students have to attend to school whereas neartheirhome is. It is then hoped that cities congestion will be reduced because students are no longer need to ride their vehicles to school. The research location will be focused on North Denpasar as the area with the largest number of public schools in Denpasar. The research method used is field observation, distributing questionnaires, interviews and literature studies. From the research results, it is concluded that in areas with high land use density, congestion still occurs due to school traffic. Meanwhile, in areas with low density, the phenomenon of land use to settlements has emerged. 
Metode dan Strategi Desain Arsitek Asing pada Akomodasi Wisata di Bali Primadewi, Siluh Putu Natha; Lestari, Ayu Putu Utari Parthami; Silantara, I Gede Gandhi
Jurnal Penelitian dan Pengembangan Sains dan Humaniora Vol. 6 No. 3 (2022): Oktober
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jppsh.v6i3.52092

Abstract

Arsitektur hotel merupakan faktor yang sangat kuat dalam membentuk persepsi dan harapan wisatawan terhadap suatu tempat. Secara umum arsitektur hotel di Bali menggunakan kekhasan budaya dan alam sebagai pendekatan desain, seperti konsep Bali Style yang dikembangkan oleh generasi pertama arsitek asing. Kemudian arsitek-arsitek asing generasi saat ini melanjutkan evolusi desain menggunakan kekhasan budaya dan alam Bali dengan konsep berkelanjutan. Penelitian ini berusaha memahami metode desain arsitek asing dalam merancang arsitektur hotel. Arsitektur hotel dikaji sebagai apa yang dihasilkan desainer dan bagaimana metode arsitek asing dalam merancang arsitektur hotel di Bali. Penelitian ini menggunakan rancangan kualitatif, dengan menggunakan pengumpulan data melalui wawancara mendalam, wawancara semi terstruktur dengan desain survei penelitian yang terbuka terhadap temuan-temuan, dan hipotesis digunakan hanya untuk membantu temuan. Arsitektur hotel akan dikaji berdasarkan apresiasi karya arsitektur melalui kandungan sejarah, mimesis, geometri, materialitas, dan dialog dengan alam. Kreativitas arsitek dalam merancang arsitektur hotel akan dikaji menggunakan penghayatan arsitek melalui imajinasi, metafora, paradoks, transformasi, obsecure, sastra, dan eksotika. Sepuluh-unit analisis merupakan faktor desain yang mencakup berbagai permasalahan terkait desain arsitektural yang dapat membentuk solusi desain. Dari penelitian diperoleh kesimpulan bahwa dialog dengan alam, mimesis, imaginasi, obsecure, space and user serta natural environment merupakan aspek yang paling dominan digunakan oleh arsitek asing dalam mendesain, sedangkan geometri, transformasi, sastra, rules and regulation serta time and budget kurang mendapat perhatian.
Perancangan Rumah Sakit Khusus Lansia Di Badung Dengan Pendekatan Arsitektur Neo Vernakular Prayoga, Krisna Adi; Primadewi, Siluh Putu Natha; Adnyanegara, I Gusti Bagus
Jurnal Latar Vol. 1 No. 2 (2023): Jurnal LATAR (Desember)
Publisher : Program Studi Arsitektur Universitas Nusa Nipa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.69749/jl.v1i2.11

Abstract

Bali termasuk provinsi yang memiliki jumlah lansia yang tinggi berdasarkan hasil data Survei Sosial Ekonomi Nasional (SUSENAS) pada tahun 2017. Terlebih lagi lansia belum cukup mendapatkan akses pelayanan kesehatan yang ramah bagi mereka, terutama pada daerah terpencil, serta adanya pemikiran yang menganggap isu ini sebagai hal biasa. Bali menjadi daerah yang cukup strategis sebagai tempat dibangunnya Rumah Sakit Khusus Lansia, maka sangat diperlukan adanya Rumah Sakit Khusus Lansia untuk meningkatkan akses pelayanan kesehatan yang ramah lansia di wilayah Bali, serta tidak menutup kemungkinan pelayanan kesehatan untuk wilayah Indonesia Timur. Lokasi rumah sakit dipilih di Kabupaten Badung, dengan menggunakan tema arsitektur neo vernakular dengan konsep Wellness and Healing Architecture. Pengumpulan data melalui pengamatan di lapangan, dilanjutkan dengan kajian pustaka yang terkait dengan rumah sakit, kemudian dilaksanakan studi preseden pada arsitektur rumah sakit lansia dan pelayanan geriatri. Metode yang digunakan dalam pengolahan data berupa analisa data, sintesa, dan transformasi. Hasil rancangan rumah sakit khusus lansia dengan penerapan empat prinsip arsitektur neo vernakular, yakni : (1) hubungan langsung dengan penerapan arsitektur setempat (prinsip arsitektur tradisional Bali) yang disesuaikan dengan fungsi dari bangunan rumah sakit khusus lansia; (2) hubungan abstrak dengan penerapan interpretasi budaya (konsep dan filosofi arsitektur tradisional Bali) ke dalam rancangan rumah sakit khusus lansia; (3) hubungan lansekap dengan penerapan interpretasi lingkungan dalam bentuk dan orientasi massa bangunan rumah sakit khusus lansia; (4) hubungan kontemporer dengan penerapan teknologi, material, dan bentuk yang sesuai dengan program rumah sakit khusus lansia.
Perancangan Pusat Terapi Dan Sekolah Anak Autis Di Kota Denpasar Septiani, Ni Putu Ratih; Primadewi, Siluh Putu Natha; Adnyanegara, I.G.B.
Jurnal Latar Vol. 1 No. 2 (2023): Jurnal LATAR (Desember)
Publisher : Program Studi Arsitektur Universitas Nusa Nipa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.69749/jl.v1i2.13

Abstract

Penderita autis di Indonesia berkisar 2,4 juta orang dengan peningkatan 500 orang pertahun berdasarkan data Biro Pusat Stastistik (BPS) pada tahun 2019. Hal ini dibuktikan dengan upaya khusus yang dapat memenuhi Permendiknas RI Nomor 70 tahun 2009 dengan menumbuhkan beberapa sarana dan fasiitas pendidikan kepada anak-anak dengan membangun sebuah SLB dari 514 kabupaten maupun kota di seluruh Indonesia hanya berkisar 18% saja yang mendapatkan layanan fasilitas pendidikan. Data dari Dinas Pendidikan Provinsi Bali tahun 2019/2020 jumlah anak autis yang sudah bersekolah di SLB yaitu 154 orang, dimana kota Denpasar menempati urutan pertama. Denpasar merupakan ibu kota dari Pulau Bali yang mempunyai fasilitas pendidikan dan layanan pendidikan yang baik, Namun masih dibutuhkan Pusat Terapi dan Sekolah Anak Autis. Berdasarkan fungsinya, Pusat Terapi Dan Sekolah Autis di Kota Denpasar menggunakan konsep dasar yaitu Edukatif dan Adaptif yang berarti pendidikan dengan proses pembelajaran anak-anak autis dengan menyesuaikan diri dan didampingi oleh lingkungan yang aman, nyaman dan sehat. Tema rancangan pada Pusat Terapi Dan Sekolah Autis ini akan menggunakan arsitektur biofolik yang mampu menyesuaikan lingkungan yang sehat dengan perkembangan arsitektur dan kondisi anak autis. Hasil rancangan menggunakan 5 dari 14 prinsip arsitektur biofilik yaitu (1) Perulangan dan berkelanjutan yang melibatkan dengan alam (2) Adaptasi manusia dengan alam yang lebih evolusioner (3) Mendorong keterikatan emosional dengan pengaturan tertentu berdasarkan tepar dan ruang (4) Mendorong interaksi positif antara manusia dan alam (5) Lebih alami mendorong untuk saling memperkuat dan terintegrasi arsitektur.   Kata kunci: Terapi, Sekolah, Autis, Adaptif, Edukatif