Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

EFEK PENAMBAHAN JERAMI KACANG TANAH TERHADAP KUALITAS SILASE JERAMI JAGUNG Kartika Ekasari; Andi Ikhsan Wijaya; Aminuddin Saade
Jurnal Agrisistem Vol 17 No 1 (2021): Jurnal Agrisistem
Publisher : Unit Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Politeknik Pembangunan Pertanian Gowa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52625/j-agr.v17i1.195

Abstract

Kekurangan pakan pada musim kering dapat diatasi dengan teknologi pengolahan pakan, salah satunya adalah fermentasi jerami jagung. Fermentasi jerami jagung adalah salah satu teknik pengawetan pakan atau hijauan pada kadar air tertentu melalui proses fermentasi oleh bakteri asam laktat yang disebut silase dan berlangsung di dalam tempat yang disebut silo atau kantung plastik. Kualitas penambahan jerami kacang tanah terhadap pembuatan silase jerami jagung. Kajian ini bertujuan untuk mengetahui perubahan Kualitas dengan penambahan jerami kacang tanah pada pembuatan silase jerami jagung. Metode Kajian disusun berdasarkan Rancangan Acak Lengkap (RAL) yang terdiri dari 4 Perlakuan dan 4 ulangan sehingga diperoleh 16 kemasan silase. Hasil analisis dengan menggunakan SPSS versi 25 jerami kacang tanah cukup efektif digunakan sebagai komponen atau campuran bahan silase jerami jagung, dengan komposisi molases 60 ml, EM-4 3 ml, dedak padi 5%, untuk P0 tanpa jerami kacang tanah, P1:10 % jerami kacang tanah, P2:20% jerami kacang tanah dan P3:30% jerami kacang tanah. Dari hasil uji organeoleptik dan Hasil Lab uji Kimia serat kasar dan protein kasar dapat disimpulkan bahwa Penambahan jerami kacang tanah pada pembuatan silase jerami jagung ditemukan yang terbaik adalah Kualitas Fisik P3 dan Kualitas kimia serat kasar dan protein kasar adalah P3, yaitu jerami Jagung 65%, dedak 5%, jerami kacang tanah 30%.
ANALISIS PENGARUH PENAMBAHAN DAUN KELOR PADA KUALITAS FISIK DAN KIMIA SILASE LIMBAH PERTANIAN Wijaya, Andi Ikhsan; Tullah, Nurhidayah; Lena, Mirza; Aditama, Ryzal Satria; Prasetia, Muhammad Andika; Anggriani, Rini; Risfani, Risfani
Jurnal Agroristek Vol 7, No 2 (2024): Agustus 2024
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) Universitas Jabal Ghafur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47647/jar.v7i2.2626

Abstract

Permasalahan pakan di Indonesia adalah kekurangan pakan pada musim kemarau. Salah satu potensi lokal yang dapat dimanfaatkan adalah jerami padi yang merupakan salah satu sumber hijauan yang gampang diperoleh. Namun memiliki pembatas yaitu kurangnyanya kualitas nutrisi seperti rendah protein dan tingginya kandungan serat kasar. Silase merupakan metode pengolahan pakan untuk memperbaiki kualitas nutrisi pada jerami padi dengan menambahkan daun kelor sebagai sumber protein pada pakan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kualitas fisik dan kimia silase jerami padi dengan penambahan daun kelor. Dengan perlakuan penambahan daun kelor pada jerami padi dengan berbagai level yaitu 0%, 5%, 10%, dan 15%. Metode penelitian menggunakan metode Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan empat perlakuan dan enam  ulangan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penambahan daun kelor pada silase jerami padi secara signifikan meningkatkan kualitas nutrisi, terutama kandungan protein kasar, dan menurunkan kandungan serat kasar. Serta, penambahan daun kelor juga memperbaiki kualitas fisik silase, seperti warna, aroma, dan tekstur. Hasil ini dapat menjadi salah satu cara memanfaatakan potensi limbah pertanian untuk menjadi bahan pakan ternak.Kata kunci: Bahan Lokal; Hijauan; Kualitas; Silase
Evaluation of feed digestibility in goats based on palm oil industry waste and fisheries in Southwest Papua Wijaya, Andi; Aditama, Rizal; Firman, Sri; Puspitasari, Reza; Duwith, Alfian; Iba, Antonius
Jurnal Ilmu Peternakan Terapan Vol 8 No 2 (2025): Jurnal Ilmu Peternakan Terapan
Publisher : Politeknik Negeri Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25047/jipt.v8i2.5777

Abstract

Palm oil and fishery waste are recognized as potential environmental concerns, necessitating their processing for reuse as feed material. This study aimed to evaluate the digestibility of feed materials based on palm oil waste and fish waste, utilizing EM4 and Aspergillus niger in goats. Six male goats was randomly used to assess the digestibility of dry matter (DM) and crude protein (CP) in six types of feed, each featuring distinct waste and fermenter, employing a 6x6 Latin Square Design. Digestibility data were obtained through in vitro and in vivo methods. The in vivo method showedthat T2, made from palm oil waste and Aspergillus niger, demonstrated the highest DM digestibility of 62.10±7.64%. Conversely, the highest CP digestibility was found in T4, which consists of fish waste with Aspergillus niger, yielding an average protein digestibility value of 67.21±9.81%. In contrast, the in vitro method indicated that the highest DM digestibility occurred in T6, which combines palm and fish waste with Aspergillus niger, averaging 65.25±5.59%. Meanwhile, T4 (fish waste with Aspergillus niger) showed a protein digestibility of 71.69±8.7%. These findings suggest that palm oil waste and fish waste can be tailored to meet livestock nutritional requirements. Furthermore, they indicate that utilizing Aspergillus niger is a more cost-effective approach compared to EM4.
Identifikasi Bakteri Asam Laktat (BAL) dari Fermentasi Limbah Kangkung (Ipomoea aquatica) sebagai Penghasil Bakteriosin Alami Lena, Mirza; Badi’ah, Baiq Arriyadul; Wijaya, Andi Ikhsan; Aditama, Ryzal Satria
Jurnal Peternakan Vol 22, No 2 (2025): September 2025
Publisher : State Islamic University of Sultan Syarif Kasim Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24014/jupet.v22i2.35313

Abstract

ABSTRAK. Probiotik merupakan salah satu alternatif yang aman untuk digunakan sebagai pengganti antibiotik. Namun, produksi probiotik umumnya memerlukan biaya yang relatif tinggi. Oleh karena itu, perlu dikembangkan probiotik alami dari bahan baku yang mudah dibudidayakan dan berharga terjangkau, seperti limbah kangkung yang difermentasi dengan bakteri asam laktat (BAL) dalam yoghurt. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui jenis dan potensi BAL hasil fermentasi limbah kangkung serta kemampuan antibakteri terhadap Salmonella typhi dan Escherichia coli. Jenis penelitian yang digunakan adalah deskriptif. Parameter yang diukur yaitu uji morfologi makroskopis BAL, jumlah koloni, aktivitas antibakteri terhadap Salmonella typhi dan Escherichia coli, dan uji bakteriosin BAL. Hasil penelitian menunjukan jenis BAL yang teridentifikasi adalah Lactobacillus dengan total BAL 12,6 × 10⁵ CFU/mL yang memenuhi jumlah standar minimum probiotik (minimal 10⁶ CFU/mL untuk aktivitas probiotik yang efektif). Oleh karena itu, dapat disimpulkan limbah kangkung memiliki potensi untuk dikembangkan sebagai media pertumbuhan bakteri asam laktat (BAL) sebagai probiotik alami.Kata kunci: Antibakteri, limbah kangkung, probiotik, unggasIdentification of Lactic Acid Bacteria (LAB) from Fermented Water Spinach (Ipomoea aquatica) Waste as Natural Bacteriocin ProducersABSTRACT. Probiotics are a safe alternative to antibiotics. However, probiotic production generally requires relatively high costs. Therefore, it is necessary to develop natural probiotics from raw materials that are easy to cultivate and affordable, such as water spinach waste fermented with lactic acid bacteria (LAB) in yogurt. The purpose of this study was to determine the type and potential of BAL from fermented kale waste and antibacterial ability against Salmonella typhi and Escherichia coli. The type of research used was descriptive.  Parameters measured were macroscopic morphology test of BAL, number of colonies, antibacterial activity against Salmonella typhi and Escherichia coli, and BAL bacteoriocin test. The results showed that the type of BAL identified was Lactobacillus with a total LAB of 12.6 × 10⁵ CFU/mL which met the minimum standard amount of probiotics (at least 10⁶ CFU/mL for effective probiotic activity). Therefore, it can be concluded that kale waste has the potential to be developed as a growth medium for lactic acid bacteria (BAL) as a natural probiotic.