Reko Priyonggo
Direktorat Kesehatan TNI AD, Jl. Durian IV/5 Depok Jaya Pancoran Mas, Kota Depok Jabar

Published : 5 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

Pemberian Strepsils® Sebagai Lozenge Praoperasi untuk Mengurangi Nyeri Tenggorok Pascaintubasi Pipa Endotrakeal Priyonggo, Reko; Suwarman, -; Nawawi, Abdul Muthalib
Jurnal Anestesi Perioperatif Vol 2, No 3 (2014)
Publisher : Faculty of Medicine, Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1123.823 KB)

Abstract

Nyeri tenggorok pascaoperasi atau post operative sore throat (POST) terjadi karena iritasi dan inflamasi lokal di daerah faring, laring, dan trakea akibat trauma pemasangan pipa endotrakeal. Penelitian ini bertujuan mengetahui efek tablet hisap Strepsils® untuk mengurangi POST pada pasien yang dilakukan anestesi umum dengan intubasi pipa endotrakeal. Penelitian dilakukan di Rumah Sakit Dr. Hasan Sadikin Bandung selama bulan Oktober–November 2013, terhadap 66 pasien status fisik American Society of Anesthesiologist (ASA) I–II secara prospektif single blind randomized controlled trial. Pasien dibagi menjadi dua kelompok, yaitu kelompok I, sebanyak 33 orang mendapatkan Strepsils® dan kelompok II, sebanyak 33 orang mendapatkan plasebo. Pasien diminta untuk mengulum permen sebelum induksi. Data dianalisis dengan uji-t, uji chi-kuadrat, dan Uji Mann-Whitney. Keluhan POST lebih banyak terjadi pada kelompok II dibandingkan dengan kelompok I. Secara statistik pada T0 didapatkan hasil perbedaan yang bermakna (p<0,05). Pada kelompok II, POST dengan skor 1 sebesar 14 (42%) kasus, dibandingkan dengan kelompok I sebesar 3 (9%) kasus dan tidak ada skor 2. Pada T2 didapatkan hasil perbedaan bermakna (p<0,05), POST sebesar 11 (33%) pada kelompok II, sedangkan kelompok I didapatkan 2(6%) kasus. Pada T4 didapatkan perbedaan tidak bermakna (p>0,05), POST pada kelompok II sebesar 3 (9%) kasus, sedangkan kelompok I skor 1 sebesar 1 (3%) kasus. Simpulan, pemberian Strepsils® praoperasi dengan anestesi umum mengurangi kejadian dan derajat POST.Kata kunci: Analgetik, antiinflamasi, Strepsils®, post operative sore throat Strepsils® as Pre-operative Lozenge to Attenuate Post-endotracheal Tube Intubation Related Sore Throat AbstractPost- operative sore throat (POST) is caused by local inflammation and irritation at pharynx and larynx due to traumatic endotracheal tube installation. Sixty six patients, ASA I–II, who underwent elective surgery under general anesthesia and installation of endotracheal tube were enrolled in this single blind randomized controlled trial. Patients were randomly allocated into two groups of 33 subjects: receiving Lozenge and receiving placebo. Designated as Group I (Strepsils®  group) and Group II (Placebo group). Patients were asked to suck the candy slowly in the mouth before the induction of anesthesia.  Data were analyzed with t-test, Chi-square test and Mann-Whitney test using SPSS ver. 13 program for Windows. The results were POST 9.1% and 42.4% at T0, 6.1% and 33.3% at T2 for Strepsils®  and Placebo groups, respectively, which were statistically significant (p<0.05). In T4 and T24, non-significant differences were found (p>0.05). In conclusion, dissolving Strepsils® slowly in the mouth before induction of anesthesia pre-operatively reduces POST following general anesthesia.Key words: Analgetic, antiinflammatory, Strepsils®, post operative sore throat DOI: 10.15851/jap.v2n3.334
GAMBARAN SUHU TUBUH DAN KEJADIAN MENGGIGIL PADA PASIEN MASTEKTOMI DENGAN ANESTESI UMUM INTUBASI Priyonggo, Reko; Cahyani, Rina Asih; Laksono, Bayu Budi; Negoro, Widigdo Rekso
PREPOTIF : JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT Vol. 9 No. 1 (2025): APRIL 2025
Publisher : Universitas Pahlawan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/prepotif.v9i1.41286

Abstract

Menggigil adalah peningkatan metabolism panas tubuh yang bersifat involunter melalui aktifitas otot dan terjadi ketika suhu permukaan tubuh lebih tinggi disbanding suhu preoptik hipotalamus. Menggigil dapat dipengaruhi oleh jenis dan lamanya tindakan pembedahan. Menggigil menjadi salah satu permasalahan serius karena dapat meningkatkan oksigen, metabolism tubuh, dan tekanan darah. Tujuan penelitian ini untuk mengidentifikasi suhu tubuh dan kejadian menggigil pada pasien mastektomi dengan anestesi umum intubasi di Instalasi Kamar Bedah RS Tk. II dr. Soepraoen Malang. Penelitian ini menerapkan metode deskriptif observasional dengan melakukan observasi langsung ke lapangan. Pengambilan sampel dilakukan dengan teknik total sampling. Analisis penelitian ini menggunakan teknik analisis univariat dan bivariat dengan menggunakan teknik uji hipotesa Chi-Square. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa sebagian besar pasien masuk kategori dewasa (20-60 tahun) sebanyak 28 pasien dan berdasarkan IMT sebagian besar pasien dalam kategori 18-25 sebanyak 19 responden. Observasi 30 menit pertama diperoleh hasil bahwa sebagian besar pasien mengalami hipotermi yakni sebanyak 19 pasien (52,8%) dan 30 menit kedua juga didominasi pasien yang mengalami hipotermi sedang yakni sebanyak 26 pasien (72,2%). Mayoritas pasien tidak menggigil sebanyak 25 pasien (69,4%). Hasil analisis menggunakan uji Chi-Square dan IMT pasien dibuktikan dengan nilai pearson Chi-Square usia 0,26. Hasil uji Chi-Square IMT = 0,01 membuktikan bahwa terdapat pengaruh IMT terhadap kejadian menggigil.
Preoperative Anxiety Levels and the Incidence of Postoperative Nausea and Vomiting in Patients Undergoing General Anesthesia Rekso Negoro, Widigdo; Sintara, Sindu; Rindy Permana, Annes; Rodli, Muhammad; Priyonggo, Reko; Suryanto
Jurnal Kesehatan Masyarakat Vol. 21 No. 2 (2025)
Publisher : Universitas Negeri Semarang in collaboration with Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia (IAKMI Tingkat Pusat) and Jejaring Nasional Pendidikan Kesehatan (JNPK)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/kemas.v21i2.27115

Abstract

Postoperative nausea and vomiting (PONV) are common complications after general anesthesia, negatively impacting patient comfort, recovery, and hospital stay. While many factors contribute to PONV, psychological aspects such as preoperative anxiety are often underestimated despite their influence on postoperative outcomes. This study aimed to analyze the relationship between preoperative anxiety levels and the incidence of PONV in patients undergoing surgery under general anesthesia. Using a cross-sectional design, 45 elective surgical patients were assessed for anxiety using the Hamilton Anxiety Rating Scale (HARS), and PONV incidence was recorded within 24 hours post-surgery. Chi-square analysis revealed a significant association between anxiety levels and PONV occurrence (p = 0.002). Among patients with moderate to severe anxiety, 73.3% experienced PONV, compared to only 26.7% among those with mild anxiety. These findings indicate that higher preoperative anxiety increases the risk of PONV. Therefore, integrating psychological assessment and anxiety management into perioperative care is crucial to reducing postoperative complications and improving anesthetic outcomes through a more holistic patient care approach.
GAMBARAN PEMBERIAN INFUS HANGAT TERHADAP MENGGIGIL PASCA SECTIO CAESAREA RSU MITRA DELIMA Negoro, Widigdo Rekso; Priyonggo, Reko; Saputra, Candra Dwi
Jurnal Kesehatan Tambusai Vol. 5 No. 2 (2024): JUNI 2024
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jkt.v5i2.27175

Abstract

Menggigil adalah mekanisme pertahanan tubuh untuk melawan hipotermi. Menggigil berpotensi memberikan dampak buruk pada pasien termasuk peningkatan konsumsi oksigen, hipoksemia, dan memperparah nyeri operasi. Penggunaan cairan infus yang hangat merupakan salah satu strategi yang digunakan di instalasi bedah sentral (IBS) untuk membantu menjaga kenyamanan dan stabilitas suhu tubuh pasien. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Gambaran pemberian cairan infus hangat terhadap pencegahan menggigil pascaoperasi pada pasien pembedahan Sectio Caesarea di RSU Mitra Delima Malang. Desain dalam penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif, jumlah sampel sebanyak 50 responden yang diambil secara consecutive sampling. Instrumen yang digunakan adalah cairan infus hangat, jam tangan, termometer digital, dan lembar prosedur pemberian infus hangat. Alat pengumpulan data menggunakan lembar observasi kemudian data dianalisis secara deskriptif untuk menentukan frekuensi dan persentase dari kejadian menggigil pascaoperasi. Hasil penelitian didapatkan Derajat menggigil paling banyak adalah derajat 0 tidak menggigil sebanyak 42 responden (84%), derajat 2 sebanyak 2 responden (4%), derajat 3 sebanyak 5 responden (10%), derajat 4 sebanyak 1 responden (2%). Kejadian menggigil dari 50 responden yang diteliti, hanya terjadi pada 8 responden atau 16% yang menggigil, sedangkan pada 42 responden atau 84% responden tidak menggigil. Simpulan penelitian menunjukkan penggunaan cairan infus hangat efektif dalam pencegahan terjadinya menggigil pada pasien pascaoperasi sectio cesarea.
ANALISIS FAKTOR KECEMASAN PADA PASIEN PRAOPERASI LAPARATOMI DENGAN GENERAL ANESTESI DI ITSK DR. SOEPRAOEN MALANG Priyonggo, Reko; Negoro, Widigdo Rekso; Winanda, Dedek
Jurnal Kesehatan Tambusai Vol. 5 No. 2 (2024): JUNI 2024
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jkt.v5i2.27188

Abstract

Penggunaan general anastesi pada pasien laparatomi dapat menimbulkan kecemasan karena pasien akan kehilangan kesadaran selama operasi dan menghadapi ketidakpastian terkait proses anestesi dan efek sampingnya. Selain itu, ketakutan akan risiko dan komplikasi general anestesi juga dapat menyebabkan kecemasan yang tinggi pada pasien menjelang prosedur laparatomi. Tujuan : Menganalisis faktor kecemasan pada pasien praoperasi laparatomi dengan general anestesi. Penelitian ini adalah analitik korelasi dengan pendekatan cross sectional. Penelitian ini dilaksanakan di RST dr.Soepraoen, pada bulan Mei - Juni 2023. Populasi penelitian sebanyak 55 orang dan seluruhnya dijadikan sampel. Pemilihan sampel dengan teknik purposive sampling. Analisis data dilakukan secara univariat dalam tabel distribusi frekuensi dan analisis bivariat menggunakan uji korelasi Gamma pada taraf kepercayaan 95% (a = 0,05). Pola kecemasan pasien praoperasi laparatomi dengan general anestesi di RST dr.Soepraoen berhubungan signifikan dengan umur (p = 0,003, r = 0,714), jenis kelamin (p = 0,000, r = 0,762), pendidikan terakhir (p = 0,000, r = -0,753), dan pengalaman operasi sebelumnya (p = 0,000, r = -0,826). Umur, jenis kelamin, pendidikan terakhir, dan pengalaman operasi sebelumnya berhubungan dengan pola kecemasan pada pasien praoperasi laparatomi. Disarankan pada perawat anestesi untuk memberikan teknik relaksasi sederhana seperti pernapasan dalam, meditasi, atau visualisasi yang dapat membantu pasien mengelola kecemasan sebelum operasi.