Agustina W Djuma
Poltekkes Kemenkes Kupang

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

SISWA SD BEBAS KECACINGAN DI SD INPRES BESMARAK DAN SD GMIT BIUPU Agustina W Djuma; Ni Made Susilawati; Supriati Wila Djami; Agnes Rantesalu; Novian Agni; Winioliski L.O Rohi Bire; Neiny Prisy Foekh; Karol Octrisdey; Melany F. Bessie
Jurnal Pengabdian Masyarakat Sasambo Vol 2, No 1 (2020): November
Publisher : Poltekkes Kemenkes Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (753.263 KB) | DOI: 10.32807/jpms.v2i1.599

Abstract

Prevalensi kecacingan di Indonesia masih tinggi. Kejadian tertinggi infeksi kecacingan di Indonesia yaitu pada anak umur kurang dari 12 tahun. Anak umur 2-9 tahun adalah kelompok anak usia balita dan anak usia sekolah dasar yang sangat rentan terkena penyakit kecacingan, kerena masih berperilaku ceroboh dan sering menggunakan tangan untuk meletakkan suatu benda di mulutnya. Selain itu pada masa ini, anak lebih banyak bermain dibandingkan belajar. Oleh karena itu, melakukan penyuluhan kecacingan dan cara pencucian tangan yang baik serta pemeriksaan kesehatan di SD sangat diperlukan. Tujuan dari kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini adalah untuk mengetahui apakah siswa SD Inpres Besmarak dan SD GMIT Biupu Kupang bebas kecacingan. Metode dilakukan dengan pemberian edukasi tentang kecacingan, pelatihan hygiene cara mencuci tangan yang benar, dan pemeriksaan kecacingan, Hb, serta golda pada siswa SD Inpres Besmarak dan SD GMIT Biupu, Kecamatan Nekamese. Berdasarkan hasil yang telah dilaksanakan menunjukkan bahwa SD Inpres Besmarak dan SD GMIT Biupu Kupang tidak ada yang terinfeksi cacing.
Hemoglobin Levels in Pulmonary Tuberculosis Patients who Consuming Anti-Tuberculosis Medicine Supriati Wila Djami; Agustina W Djuma; Marni Tangkelangi
Jurnal Ilmiah Permas: Jurnal Ilmiah STIKES Kendal Vol 12 No 4 (2022): Jurnal Ilmiah Permas: jurnal Ilmiah STIKES Kendal: Oktober 2022
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kendal

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (175.187 KB)

Abstract

Tuberculosis (TB) is a lung infection characterized by pulmonary infiltrates and the formation of caseous granulomas, fibrosis, and cavities. TB is the second leading cause of death from infectious diseases worldwide, after the human immunodeficiency virus (HIV). To reduce the death rate due to TB, the government carried out the Find Drugs Until Heal program with examinations for 6-9 months to kill the Mycobacterium tuberculosis bacteria with anti-tuberculosis drugs, namely Isoniazid, Rifampicin, Ethambutanol, Streptomycin, and Pyrazinamide. Anti Tuberculosis Drugs can cause fever, nausea and hematological reactions such as anemia, agranulocytosis, eosinophilia and thrombocytopenia. The research method used is descriptive using a cross sectional approach, namely to find out the description of hemoglobin levels in Tuberculosis patients who consume Anti Tuberculosis Drugs. 60%, in the productive age of 31-50 years with a percentage of 67% and occurs in patients with two months of treatment, namely initial or intensive treatment with a percentage of 87%.