Bambang Winarso
Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Binaniaga

Published : 4 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

SISTEM PEMASARAN HASIL TERNAK ITIK DI INDONESIA TINJAUAN KASUS DI PROPINSI JAWA TENGAH DAN JAWA TIMUR Bambang Winarso; Ramlan Ruvendi
Jurnal Ilmiah Binaniaga Vol 2, No 01 (2006): June 2006
Publisher : STIE Binaniaga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33062/jib.v2i01.200

Abstract

Itik merupakan ternak unggas tradisional yang banyak dibudidayakan oleh masyarakat, khususnya masyarakat di pedesaan. Namun demikian potensi tersebut belum sepenuhnya berkembang di seluruh wilayah propinsi di Indonesia. Dilihat dari struktur usaha yang dilakukan peternak ada beberapa tujuan utama dimana seseorang melakukan usaha budidaya itik. Yaitu  memelihara itik dengan tujuan menghasilkan bibit, untuk menghasilkan telor, untuk menghasilkan daging dengan memelihara itik memiliki tujuan ganda diantara tiga tujuan tersebut. Dilihat dari bentuk produk yang dihasilkan  maka ada bentuk produk yang tidak tahan lama dan produk tahan lama. Dengan kondisi produk yang demikian akan menentukan bentuk distribusi maupun jalur pasar yang berbeda-beda antara jenis produk yang satu dengan produk lainnya. Beberapa kasus dilapangan menunjukkan bahwa pola pemasaran hasil ternak itik mengarah pada pola pemasaran yang beragam
APLIKASI TEKNOLOGI PHT (PENGENDALIAN HAMA TERPADU) ENGARUHNYA TERHADAP KEUNTUNGAN USAHATANI TEH RAKYAT DI JAWA BARAT Bambang Winarso
Jurnal Ilmiah Binaniaga Vol 1, No 02 (2005): December 2005
Publisher : STIE Binaniaga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33062/jib.v1i02.153

Abstract

Teh merupakan komoditas andalan bagi sebagian masyarakat petani di pedesaan JawaBarat. Walau dilihat dari data perkembangan luas areal tanaman perkebunan teh di wilayah ini selama duabelas tahun terakhir (1992- 2003 ) mengalami perkembangan yang  berfluktuasi. Selama kurun waktu tersebut perkembangan areal tanam lebih didominasi oleh perkebunan rakyat yang mampu tumbuh ratarata 5,61 %. Salah satu faktor pendorong kegairahan petani dalam melakukan budidaya komoditas teh adalah adanya kepastian harga dan pasar. Harga jual yang diharapkan petani senantiasa harga jual yang dapat menutupi kembali biaya dan adanya keuntungan yang diharapkan. Sehingga manakala hasil jual produk yang dihasilkan dapat memberikan keuntungan yang diharapkan, maka petani akan semakin bergairah dalam melakukan usahatani tersebut. Walaupun pada kenyataan tidak jarang berbeda. SLPHT yang merupakan salah satu program pemerintah dimaksudkan  untuk membantu petani  dalam meningkatkan pendapatan melalui usaha peningkatan produksi
PENGARUH WABAH FLU BURUNG TERHADAP HARGA FAKTOR PRODUKSI DAN HASIL PRODUK TERNAK UNGGAS AYAM RAS Bambang Winarso
Jurnal Ilmiah Binaniaga Vol 2, No 01 (2006): June 2006
Publisher : STIE Binaniaga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33062/jib.v2i01.202

Abstract

Gejala Flu Burung ( Avian Influezsa) di Kabupaten Blitar telah dimulai sejak akhir tahun 2003. Namun saat itu masyarakat maupun aparat setempat belum menyadari adanya wabah tersebut. Baru setelah awal tahun 2004 diketahui bahwa wabah Avian Influenza (AI) banyak menyerang ternak unggas diwilayah ini dan puncak serangan terjadi pada bulanbulan Februari sampai dengan April 2004.  Selama kurun waktu 3(tiga) bulan tersebut tidak kurang dari 7,48 juta ekor ayam ras mati karena wabah flu burung maupun sebagai akibat adanya depopulasi. Pada saat terjadinya wabah Afian Influenza di  Kabupaten Blitar, keadaan tersebut sedikit banyak berpengaruh terhap harga-harga produk ternak unggas. Kontraksi harga tersebut tidak terlalu berdampak terhadap perkembangan harga input maupun harga output produk untuk periode selanjutnya. Intensitas kegiatan penanggulangan wabah AI tampaknya mampu meredam gejolak fluktuasi harga produk pada tahun yang bersangkutan, sehingga harga produk ternak ungggas kembali menjadi normal. Tulisan ini merupakan hasil pengamatan dilapangan yang dilakukan pada tahun 2006 di wilayah Kabupaten Blitar, Jawa Timur.
ANALISIS MANAJEMEN “WAKTU” PADA USAHA PENANGKAPAN IKAN TUNA/CAKALANG DENGAN SISTEM RUMPON DI KAWASAN TIMUR PERAIRAN INDONESIA Bambang Winarso
Jurnal Ilmiah Binaniaga Vol 1, No 01 (2005): June 2005
Publisher : STIE Binaniaga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33062/jib.v1i01.147

Abstract

Planning from each activity specially in arrest of fish through of rumpon system always related problem of time allocation and requirement, expense and energy, when operate for arrest started, when have to arrive at schema to take gudgeon and when should have arrived at rumpon to fishing of fish how big expense which must be released, how big labour in concerned in it and others. This study specificly try to see and analyse requirement of required time in the effort arrest of tuna's/cakalang fish by using appliance catch Pool & Line. Which event perceived by activity of arrest since preparation up to moment landing of fish. Note requirement of time from each event represent empirical data to be ana-lysed. Research in territorial of Banda Sea. Result of analysis indicate that from every activity of arrest most time allocation to every activity basically represent critical duration which require to be strived be achieved as precise as possible. Considering arrest of tuna's / cakalang fish by using rumpon mount its efficacy very determined by accuracy of moment time, hence effort to depress time variance in each event will ever strived.