Abdul Karim
UIN Kiai Haji Achmad Siddiq Jember

Published : 10 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 10 Documents
Search

Dampak Covid 19 terhadap Proses Pembelajaran Daring di Sekolah Dasar NU Grenden Puger Jember Imam Musfi; Abdul karim
AKSELERASI: Jurnal Pendidikan Guru MI Vol. 2 No. 1 (2021): AKSELERASI: Jurnal Pendidikan Guru MI
Publisher : HMPS PGMI FTIK IAIN Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35719/akselerasi.v2i1.100

Abstract

Covid-19 merupakan hal baru yang muncul ditengah-tengah kita, yakni sebuah virus yang tidak terlihat namun sangat meresahkan masyarakat, virus ini memberi dampak buruk dalam semua hal mulai dari pendidikan, ibadah, ekonomi. Tujuan penulisan artikel ini untuk mengetahui dampak covid dan penyelsaiannya dalam pembelajaran siswa SDNU Grenden Puger selama pandemi ini, yang mana proses pembelajaran dilakukan secara online dirumah masing-masing akan tetapi dalam seminggu sekali siswa mengumpulkan tugas ke sekolah. Metode penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskrptif dan jenis penelitian studi kasus. Metode pengumpulan data primer dihasilkan dari hasil terjun lapang langsung yakni proses observasi, wawancara dan juga dokumentasi dicantumkan pada point pembahasan. Sedangkan metode analisis data model Miles dan Huberman yaitu reduksi data, display data, dan kesimpulan atau verifikasi. Sedangkan keabsahan data yaitu: trianggulasi sumber, trianggulasi metode dan trianggulasi teori. Hasil penelitiannya ini menunjukkan bahwa: Persmaslahan yang dihadapi murid dalam pembelajaran masa pandemi: (1) tidak adanya sarana prasarana atau fasilitas seperti handphone, computer dll (bagi beberapa peserta didik). (2) Kurangnya pemahaman tentang teknologi. (3) Perlu adanya adaptasi baru dengan belajar online. (4) Rasa malas, bosan dan jenuh sudah dialami. Kendala yang dihapi orang tua murid masa pembelajaran daring yaitu: (1) Kurang paham dalam teknologi ketika anaknya bertanya terkait aplikasi belajar online. (2) Pemebelian kuota bertambah dari biasanya. (3) Sulit mengajak anak untuk sekolah online. Sednagkan kendala yang di hadpi guru pada masa Pndemi Covid-19 yaitu: (1) Tidak leluasa dalam mengajar, (2) sarana belajar yang kurang memedai, (3) Sulit nya memantau perkembangan peserta didik. kata kunci: covid-19, pembelajaran daring, sekolah dasar   Covid-19 is a new thing that has emerged in our midst, which is a virus that is invisible but very unsettling for the community, this virus has a negative impact on everything from education, worship, to the economy. The purpose of writing this article is to determine the impact of covid and its resolution in the learning of SDNU Grenden Puger students during this pandemic, in which the learning process is carried out online at their respective homes but once a week students collect assignments to school. This research method uses descriptive qualitative approach and type of case study research. Primary data collection methods resulted from direct field work, namely the process of observation, interviews and documentation included in the discussion points. Meanwhile, the data analysis methods of Miles and Huberman's model are data reduction, data display, and conclusion or verification. While the validity of the data were: source triangulation, method triangulation and theory triangulation. The results of this research indicate that: The problems faced by students in learning during the pandemic: (1) the absence of infrastructure or facilities such as cellphones, computers, etc. (for some students). (2) Lack of understanding of technology. (3) There needs to be a new adaptation with online learning. (4) Feelings of laziness, boredom and boredom have been experienced. The obstacles faced by parents of students during online learning are: (1) They do not understand technology when their children ask questions regarding online learning applications. (2) Purchasing quotas increases than usual. (3) Difficult to get children to go to school online. Meanwhile, the obstacles faced by teachers during the Covid-19 epidemic were: (1) Not flexible in teaching, (2) inadequate learning facilities, (3) It was difficult to monitor the development of students. keywords: covid-19, online learning, elementary school
Pola Konflik Keagamaan dan Analisa Peran Stakeholder (Kajian Multisitus di Kabupaten Jember dan Kabupaten Bondowoso) Abd. Halim Soebahar; Abdul Karim
Akademika Vol 14, No 02 (2020): Akademika
Publisher : Universitas Islam Lamongan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30736/adk.v14i02.440

Abstract

Konflik keagamaan yang sering terjadi di Indonesia banyak disebabakn oleh perbedaan dalam mehami sumber hukum islam yakni al-Qur’an. Penilitian ini mencoba ingin mengungkap berbagai permasalah yang terjadi dalam perselisihan keagamaan di Kabupaten Jember dan Bondowoso. Hasil Penelitian ini menunjukan: 1) Pola Perselisihan Paham keagamaan di wilayah Kabupaten Jember dan Kabupaten Bondowoso diantaranya, yaitu: a) Pola perselisihan paham keagamaan berskala lokal, Nasional dan Internasional. b) Pola keyakinan dan tafsirnya yang kontroversi terhadap teks keagamaan. c) Pelibatan tokoh dengan otoritasnya menyebabkan perselisihan kegamaan ditingkat dearah. d) Model tausiyah kegamaan yang kontroversial dan ujuran kebencian. 2) Peran institusi keagamaan MUI, FKUB dan Kementerian Agama dalam menangani perselisihan paham keagamaan di wilayah Kabupaten Jember dan Kabupaten Bondowoso, yaitu: a) Memberi kepastian hukum terhadap ajaran kelompok yang menyimpang dengan fatwa-fatwa yang mencerahkan. b) Organisasi keagamaan melakukan proteksi dini. c) Pembinaan-pembinaan hubungan umat beragama melalui instansi pemerintah dan lembaga swasta. 3) Solusi perselisihan paham keagamaan di wilayah Kabupaten Jember dan Kabupaten Bondowoso diantaranya, yaitu: a) Pemerintah berkawajiban untuk menindak tegas dan melarang aktivitas aliran yang dianggap menyimpang. b) Pro aktif masyarakat untuk mengawasi setiap gerak gerik penyebaran ajaran yang disebarkan oleh eks kelompok menyimpang. c) Paham-paham keagamaan bersikap inklusif dan moderat terhadap kelompok lain. d) Strategi dakwah yang berhaluan dakwah rahmatan lil alamin. e) Pembinaan secara continue pasca konflik. f) Membentuk desa siaga konflik. g) Terbentuknya Tim terpadu dari organisasi pemerintah dan non pemerintah.Religious conflicts that often occur in Indonesia are caused by dissenting points of view in understanding the source of Islamic law, namely the al-Qur'an. This study tries to know religious disputes in Jember and Bondowoso Regencies. The results of this study show that: 1) The pattern of disputes over religious understanding in the Jember and Bondowoso regencies includes: a) The pattern of disputes over religious understanding on a local, national and international scale. b) Pattern of controversial beliefs and interpretations of religious texts. c) The involvement of figures with their authority causes religious disputes at the regional level. d) The controversial religious religious sermon littered fully with hate speech. 2) The roles of religious institutions such as MUI, FKUB and the Ministry of Religious Affairs in handling disputes over religious understanding in Jember and Bondowoso regencies, namely: a) Providing legal certainty for deviant group teachings with enlightening fatwas. b) Religious organizations carrying out early protection. c) Fostering religious relations through government agencies and private institutions. 3) The solutions to disputes over religious understanding in the Jember and Bondowoso regencies include: a) The government is obliged to take a firm stand and prohibit activities of religious groups that are considered deviant. b) Pro-active society to take account of any activities in spreading teachings conducted by deviant groups. c) Religious ideas are inclusive and moderate towards other groups. d) Preaching strategies which are oriented towards the so-called rahmatan lil alamin. e) Giving continuous guidance after the conflict. f) Forming conflict alert villages. g) The establishment of an integrated team from both government and non-government organizations.
Pengembangan Kemampuan Kognitif Anak Usia Dini Dalam Mengenal Angka Melaui Media Kartu Angka Bergambar Debi Ambarwati; Abdul Karim
PRESCHOOL: Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini Vol. 3 No. 1 (2022): PRESCHOOL: Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini
Publisher : HMPS PIAUD FTIK IAIN Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35719/preschool.v3i1.40

Abstract

The discussion in the research relates to the planning, implementation and evaluation of teachers in developing cognitive abilities in introducing numbers using picture number cards to group A students at PAUD Permata Jember. This research uses a qualitative research approach with the type of case study research. This research was conducted using observation, interviews, and documentation as data collection techniques. Data analysis uses data condensation, data presentation, and data verification. While the validity of the data using triangulation techniques and data sources. Based on the results of the study, it can be concluded: 1) Teacher planning in developing cognitive abilities in recognizing numbers with illustrated number cards media, namely: Formation of themes, compiling RPPH, preparing learning media, choosing teaching methods and materials to be implemented, and providing information to students before learning activities. 2) The form of teacher implementation in developing cognitive abilities in recognizing numbers with illustrated number cards media, namely: opening activities namely greetings, praying and asking students how they are, Second is the core activity, namely seating management, singing songs about number recognition, distributing illustrated number card media for students, implementation of number recognition, students take turns demonstrating on the blackboard. and then the third is the closing activity, namely the teacher instructs (recalling) the repetition of today's learning activities, and the last is the closing activity of learning (praying). 3) Evaluation of teachers in developing cognitive abilities in recognizing numbers using picture number card media, namely: observation (observation), performance (assignment) and checklist.. Pembahasan dalam penelitian berkaitan dengan perencanaan, pelakasanaan dan evaluasi guru dalam mengembangkan kemampuan kognitif dalam mengenalkan angka dengan media kartu angka bergambar pada peserta didik kelompok A di PAUD Permata Jember. Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian kualitatif dengan jenis penelitian studi kasus. Penelitian ini dilakukan menggunakan observasi, wawancara, dan dokumentasi sebagai teknik pengumpulan data. Analisis data menggunakan kondensasi data, penyajian data, dan verifikasi data. Sedangkan keabsahan data menggunakan triangulasi teknik dan sumber data. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan: 1) Perencanaan guru dalam mengembangkan kemampuan kognitif dalam mengenal angka dengan media kartu angka bergambar, yaitu: Pembentukan tema, menyusun RPPH, menyiapkan media pembelajaran, memilih metode dan bahan ajar yang akan dilaksanakan, serta memberikan informasi pada peserta didik sebelum kegiatan pembelajaran. 2) Bentuk pelaksanaan guru dalam mengembangkan kemampuan kognitif dalam mengenal angka dengan media kartu angka bergambar, yaitu: kegiatan pembukaan yaitu salam, berdo'a dan menanyakan kabar peserta didik, Kedua adalah kegiatan inti yaitu pengelolaan tempat duduk, menyanyikan lagu tentang pengenalan angka, membagikan media kartu angka bergambar pada peserta didik, pelaksanaan pengenalan angka, Peserta didik secara bergantian mendemonstrasikan dipapan tulis. dan selanjutnya ketiga adalah kegiatan penutupyaitu guru menginstruksikan kembali (recalling) pengulangan kegiatan pembelajaran hari ini, dan yang terakhir adalah kegiatan penutup pembelajaran (berdo'a). 3) Evaluasi guru dalam mengembangkan kemampuan kognitif dalam mengenal angka dengan media kartu angka bergambar, yaitu: observasi (pengamatan), unjuk kerja (penugasan) dan checklist.
Peningkatan Kemampuan Motorik Kasar Anak Melalui Permainan Engklek Di Raudlotul Athfal Hasyim Asyari Puger Wiwik Fatmawati; Syamsi Rega Virgi Wulandari; Abdul Karim
PRESCHOOL: Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini Vol. 3 No. 1 (2022): PRESCHOOL: Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini
Publisher : HMPS PIAUD FTIK IAIN Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35719/preschool.v3i1.41

Abstract

With the increase in gross motor skills through the crank locomotor movement in group A children in Raudlotul Athfal Hasyim Asyari Puger, it is expected to provide stimulation and experience an increase in students' gross motor skills. This research uses a qualitative approach and the type of research is descriptive. The technique of determining the research informants used purposive. Data collection techniques using observation, interviews, and documentation. Data analysis used a qualitative descriptive analysis of the Miles and Huberman model, which included data collection, data condensation, data presentation, and drawing conclusions. The validity of the data using triangulation of sources and techniques. Based on the results of the study, it was concluded: 1) Efforts to improve gross motor skills through the locomotor movement of the ankle at RA Hasyim Asyari Puger, namely: a) Train the crank ability slowly by resting on one leg, with the aim of training the knee muscles to be strong and agile and practicing dynamic balance children. b) Train the child's ability to run properly and agilely, for example, by running small without balance disorders. b) Practice the ability to jump accompanied by landing and good balance. 2) The implementation of learning the crank movement in improving gross motor skills at RA Hasyim Asyari Puger, namely: a) the teacher prepares the place, 2) the teacher prepares the material to be delivered, for example using raffia as a start and finish line, c) the teacher conditions the children into 2 group d) the teacher gives an example of the crank locomotor movement e) the teacher provides an evaluation of the students to measure the extent to which the locomotor movement learning goes as expected, such as balance, maintaining the body, and agility in moving.   Dengan adanya peningkatan kemampuan motorik kasar melalui gerak lokomotor engklek pada anak kelompok A di Raudlotul Athfal Hasyim Asyari Puger diharapkan memberikan rangsangan dan mengalami peningkatan dalam kemampuan motorik kasar peserta didik. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dan jenis penelitian berbentuk deskriptif. Teknik penentuan informan penelitian menggunakan purposive. Teknik pengumpulan data menggunakan observasi, wawancara, dan dokumentasi. Analisis data menggunakan analisis deskriptif kualitatif model Miles dan Huberman, yang meliputi pengumpulan data, Kondensasi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Keabsahan data menggunakan triangulasi sumber dan teknik. Berdasarkan hasil penelitian disimpulkan: 1) Upaya meningkatkan kemampuan motorik kasar melalui gerak lokomotor engklek di RA Hasyim Asyari Puger, yaitu: a) Melatih kemampuan engklek secara pelan dengan bertumpu pada satu kakinya, dengan tujuan melatih otot lutut agar kuat dan lincah serta melatih keseimbangan dinamik anak anak. b) Melatih kemampuan berlari anak dengan tepat dan lincah misalnya engklek dengan berlari kecil tanpa gangguan keseimbangan. b) Melatih kemampuan melompat dengan disertai pendaratan dan keseimbangan yang baik. 2) Pelaksanaan pembelajaran gerakan engklek dalam meningkatkan kemampuan motorik kasar di RA Hasyim Asyari Puger, yaitu: a) guru menyiapkan tempat, 2) guru menyiapkan bahan yang akan disampaikan misalnya menggunakan tali rafia sebagai garis start dan finish, c) guru mengkondisikan anak menjadi 2 kelompok d) guru memberikan contoh gerakan lokomotor engklek e) guru memberikan evaluasi terhadap anak didik untuk mengukur sejauh mana pembelajaran gerak lokomotor tersebut berjalan sesuai harapan, seperti keseimbangan mempertahankan tubuh, dan kelincahan dalam bergerak
Pengembangan Bahasa Anak Usia Dini Melalui Metode Cerita Bergambar Pada Kelompok A di RA Walisongo Jember Siti Nurhayati; Abdul Karim
PRESCHOOL: Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini Vol. 3 No. 2 (2022): PRESCHOOL: Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini
Publisher : HMPS PIAUD FTIK IAIN Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35719/preschool.v3i2.66

Abstract

Early Childhood Education (PAUD) is a coaching effort aimed at children from birth to six years of age to help physical and spiritual growth and development so that children have the readiness to enter further education. The purpose of this study is to describe and analyze the application and evaluation of language learning through the picture story method in Group A students in Raudhatul Athfal Walisongo Jember. The method used in this study is a qualitative research method, with the type of case study research. Data collection techniques using interviews, observation, and documentation. While the data analysis using the Miles and Huberman model analysis is data reduction, data display, and data verification or conclusion. To test the validity of the data using source triangulation, triangulation techniques, and triangulation time. The results showed that: 1) the application of the picture story method in language learning in Group A students in Raudhatul Athfal (RA) Walisongo Jember, namely: a) teachers design activities before doing picture story Activities, b) teachers as a model in pronouncing words or sentences, c) teacher interaction with students using the correct Indonesian language. 2) evaluation of the application of the picture story Method to students of Group A Raudhatul Athfal (RA) Walisongo Jember, namely: an a) evaluation of checklist format (√) scale of developmental achievements, b) evaluation of teacher and student conversations, c) evaluation of the performance of students telling stories in front of the class.   ABSTRAK Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) adalah suatu upaya pembinaan yang ditujukan kepada anak sejak lahir sampai dengan usia enam tahun, untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani agar anak memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut. Tujuan penelitian ini mendeskripsikan, menganalisa penerapan dan evaluasi pembelajaran berbahasa melalui metode cerita bergambar pada peserta didik Kelompok A di Raudhatul Athfal Walisongo Jember. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian kualitatif, dengan jenis penelitian studi kasus. Teknik pengumpulan datanya menggunakan wawancara, observasi, dan dokumentasi. Sedangkan analisis datanya menggunakan analisis model Miles dan Huberman yaitu reduksi data, display data dan verivikasi data atau kesimpulan. Untuk menguji keabsahan data menggunakan trianggulasi sumber, trianggulasi teknik dan trianggulasi waktu. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1) Penerapan metode cerita bergambar dalam pembelajaran berbahasa pada peserta didik kelompok A di Raudhatul Athfal (RA) Walisongo Jember, yaitu: a) Guru merancang kegiatan sebelum melakukan kegiatan cerita bergambar, b) Guru sebagai model dalam mengucapkan kata atau kalimat, c) Interaksi guru dengan peserta didik menggunakan bahasa indonesia yang benar. 2) Evaluasi penerapan metode cerita bergambar pada peserta didik kelompok A Raudhatul Athfal (RA) Walisongo Jember, yaitu: a) Evaluasi format checklist (√) skala capaian perkembangan, b) Evaluasi percakapan guru dan peserta didik, c) Evaluasi unjuk kerja peserta didik bercerita di depan kelas.
FORMATION OF THE DISCIPLINARY CHARACTER OF LEARNERS GOTHROUGH REWARD METHODS AND PUNISHMENT IN SOCIAL STUDIES SUBJECTS AT SMPN 2 ARJASA Muhammad Aldin Hamdani; Abdul Karim; Lilik Wahyuni
SOLIDARITY: Journal of Social Studies Vol. 2 No. 2 (2022): SOLIDARITY: Journal of Social Studies
Publisher : SOLIDARITY: Journal of Social Studies

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (977.995 KB) | DOI: 10.35719/solidarity.v2i2.96

Abstract

ABSTRACK The educational process always produces a goal such as learning achievement and not all students can get good learning achievement because there are still many students who do not dare to be active in a learning activity because the character of self-discipline is still lacking. Therefore it is necessary to have a stimulus from a teacher or stimulation from the teacher so that students can be more active in the learning process and also students can be more disciplined in making a decision whether learning is successful or not depending on how the teacher carries out good learning activities. This study uses descriptive qualitative data collection using interviews. The type of research using field research (Field Research) with analysis of data reduction, display and verification. The use of rewards is proven to increase student discipline because students tend to repeat positive actions to get rewards. Likewise, the punishmant is very effective in training student discipline so that it does not repeat itself. This requires the creativity of a teacher to create a pleasant learning atmosphere, including the use of reward which is one of the drivers, encouragement and motivation for students in increasing student discipline.  Keyword : Character; Reward And Punishmant; Learners        
Penerapan Metode Dirosati dalam Mengembangkan Kemampuan Baca Sejak Dini di TPQ Nurul Falah Bringin Lawang Jenggawah Alivia Intan; abdul karim
Ngarsa: Journal of Dedication Based on Local Wisdom Vol. 1 No. 1 (2021): Ngarsa: Journal of Dedication Based on Local Wisdom
Publisher : LP2M UIN Kiai Haji Achmad Siddiq Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35719/ngarsa.v1i1.4

Abstract

The Dirosati method is the easiest method to apply to early childhood children. TPQ Nurul Falah is one of the Qur'an Education Parks located in Bringin Lawang Village, Jenggawah District, Jember Regency which uses the Dirosati learning method, using this method TPQ Nurul Falah has grown rapidly since 2002-now with approximately 500 students. The focus of the research studied in the Real Work Lecture from Home program is, 1) How is the implementation of the Dirosati method in improving the ability to read Quran in TPQ Nurul Falah, 2) How is the evaluation of the Dirosati learning method in improving the ability to read the Qur'an at TPQ Nurul Falah. The objectives in this program are 1) to describe the implementation of the Dirosati method in improving the ability to read the Quran in TPQ Nurul Falah, 2) to describe the evaluation of the Dirosati learning method in improving the ability to read the Quran in TPQ Nurul Falah. The approach used in this research is a qualitative approach (Juridical Empirical) and will be developed by researchers with a case study design, namely analyzing the application of the Dirosati method in developing early reading skills in children at TPQ Nurul Falah Bringin Lawang Jenggawah, as for the type of approach using the Triangulation method (Observation, interviews and documentation). Keywords: Dirosati Method, TPQ Nurul Falah, Reading the Quran Ability, Santri. Abstrak Metode Dirosati merupakan metode yang paling mudah diterapkan kepada anak-anak usia dini. TPQ Nurul Falah adalah salah satu Taman Pendidikan al-Qur’an yang berada di Desa Bringin Lawang, Kecamatan Jenggawah, Kabupaten Jember, yang menggunakan metode pembelajaran Dirosati, dengan menggunakan metode ini TPQ Nurul Falah berkembang pesat sejak tahun 2002 hingga sekarang dengan jumlah santri kurang lebih 500 orang. Fokus penelitian yang diteliti dalam program Kuliah Kerja Nyata dari rumah ini adalah 1) Bagaimana pelaksanaan metode dirosati dalam meningkatkan kemampuan membaca al-Qur’an di TPQ Nurul Falah; 2) Bagaimana evaluasi metode pembelajaran dirosati dalam meningkatkan kemampuan membaca al-Qur’an di TPQ Nurul Falah. Tujuan dalam program ini: 1)untuk mendiskripsikan pelaksanaan metode dirosati dalam meningkatkan kemampuan membaca al-Qur’an di TPQ Nurul Falah, 2)untuk mendiskripsikan evaluasi metode pembelajaran dirosati dalam meningkatkan kemampuan membaca al-Qur’an di TPQ Nurul Falah. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini yaitu pendekatan kualitatif (yuridis empiris) dan akan dikembangkan oleh peneliti dengan desain studi kasus yakni menganalisa penerapan metode Dirosati dalam mengembangkan kemampuan baca sejak dini pada anak di TPQ Nurul Falah Bringin Lawang, Jenggawah, adapun jenis pendekatan dengan metode triangulasi (observasi, wawancara dan dokumentasi). Kata Kunci: Metode Dirosati, TPQ Nurul Falah, Kemampuan Membaca al-Qur'an, Santri
Gerakan Literasi Desa (Gelisa) Untuk Meningkatkan Minat Baca Anak-Anak Di Desa Bloro Kecamatan Besuki Kabupaten Situbondo Abdul Karim; Khairul Umam; Ahmad Rhomadhanil Abidin; Niken Nurcahyati; Saroh Riskiatin
Ngarsa: Journal of Dedication Based on Local Wisdom Vol. 3 No. 2 (2023): Ngarsa: Journal of Dedication Based on Local Wisdom
Publisher : LP2M UIN Kiai Haji Achmad Siddiq Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35719/ngarsa.v3i2.415

Abstract

Rendahnya tingkat literasi di masyarakat pedesaan dapat disebabkan oleh sejumlah faktor. Beberapa faktor utama yang memengaruhi literasi di pedesaan mencakup akses terbatas terhadap pendidikan, keterbatasan sumber daya ekonomi, dan kurangnya kesadaran literasi. Dimana permasalahan yang terjadi saling terkait dan saling mempengaruhi satu sama lain. Oleh karena itu, peneliti melaksanakan kegiatan Gerakan literasi desa (Geliasa) di Desa Bloro Kecamatan Besuki. Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk membangun kesadaran masyarakat terkait pentingnya literasi bagi pengembangan kualitas hidup mereka. Metode penelitian yang digunakan adalah Participatory Action Research (PAR), dengan tahapan analisis permasalahan, pelaksanaan kegiatan Gelisa, evaluasi kegiatan, dan perencanaan tindak lanjut. Dalam pengumpulan data, peneliti menggunakan berbagai metode, seperti wawancara, observasi, dokumentasi, serta focus group discussion (FGD) bersama pemerintah desa, tokoh masyarakat, dan orang tua. Hasil penelitian ini menunjukkan beberapa temuan kunci: 1) Membangun Kesadaran Masyarakat melalui Gerakan Literasi Desa (Gelisa): a) Sosialisasi kegiatan Gelisa kepada Masyarakat, b) Pelaksanaan kegiatan Gelisa dengan fokus pada membaca dan bermain bagi anak-anak, c) Kerjasama aktif antara Pemerintah Desa dalam penyediaan fasilitas literasi dengan perpustakaan Daerah. 2) Dampak Pelaksanaan Gerakan Literasi Desa (Gelisa) di Desa Bloro: a) Antusiasme anak-anak terhadap kegiatan Gelisa. b) Kesadaran pemerintah desa untuk mendirikan perpustakaan desa dan merancang kegiatan literasi berkelanjutan. c) Peningkatan kesadaran orang tua akan pentingnya literasi bagi perkembangan anak-anak. Gerakan Literasi Desa (Gelisa) di Desa Bloro telah memberikan kontribusi positif terhadap meningkatnya kesadaran literasi di kalangan masyarakat pedesaan. Evaluasi kegiatan ini menjadi dasar untuk perencanaan tindak lanjut guna memastikan kelangsungan dan efektivitas program literasi di masa mendatang. Kata Kunci: Pengabdian Masyarakat; Literasi Desa; Kesadaran Masyarakat Several factors can cause the low level of literacy in rural communities. Some main factors influencing literacy in rural areas include limited access to education, limited economic resources, and lack of literacy awareness. Where the problems that occur are interrelated and influence each other. Therefore, researchers carried out village literacy movement (Geliasa) activities in Bloro Village, Besuki District. This activity aims to raise public awareness regarding the importance of literacy for developing their quality of life. The research method used is Participatory Action Research (PAR), with stages of problem analysis, implementation of Gelisa activities, activity evaluation, and follow-up planning. Researchers used various methods to collect data, such as interviews, observation, documentation, and focus group discussions (FGD) with village government, community leaders, and parents. The results of this research show several key findings: 1) Building Community Awareness through the Village Literacy Movement (Gelisa): a) Socialization of Gelisa activities to the community, b) Implementation of Gelisa activities with a focus on reading and playing for children, c) Active collaboration between Village Government in providing literacy facilities with regional libraries. 2) Impact of Implementing the Village Literacy Movement (Gelisa) in Bloro Village: a) Children's enthusiasm for Gelisa's activities. b) Village government awareness to establish village libraries and design sustainable literacy activities. c) Increasing parental awareness of the importance of literacy for children's development. The Village Literacy Movement (Gelisa) in Bloro Village has increased literacy awareness among rural communities. Evaluation of this activity becomes the basis for follow-up planning to ensure the future literacy program's continuity and effectiveness. Keywords: Community Service; Village Literacy; Citizen's Awareness
Application of Cooperative Learning Type of Student Team Achievement Divisions in Fiqh Subjects at MIMA 42 Wuluhan Syamsi Rega Virgi Wulandari; Jasuli Jasuli; Abdul Karim
EDUCARE: Journal of Primary Education Vol. 3 No. 1 (2022): EDUCARE: Journal of Primary Education
Publisher : Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan IAIN Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35719/educare.v3i1.103

Abstract

Learning is a process of interaction that occurs between teachers and students. The learning process requires a way or method so that interaction occurs reciprocally and can achieve the desired learning goals. This research uses a descriptive qualitative approach, and the type of research is a case study. Data collection techniques using observation, interviews, and documentation. While the data analysis with an interactive analysis model (interactive analysis)—the validity of this research data uses the triangulation technique. The results of this study indicate (1) Planning for STAD Type Cooperative Learning Methods in Fiqh Subjects at MIMA 42 Wuluhan, namely: The teacher makes a Learning Implementation Plan (RPP), makes observation sheets and score assessment sheets, choose learning media, makes materials and questions. group and individual assignments, and designing study groups. (2) Implementation of STAD Type Cooperative Learning Method in Fiqh Subjects at MIMA 42 Wuluhan: Initial activity: the teacher explains the material that will be given to students. The core activities are: The teacher explains the method to be used, divides students into several groups, plays videos as material, asks students to observe pictures/videos of people, and discusses the material in the video. And all groups present the results of their discussions. Closing activities, namely: providing reinforcement to the material presented by students, the teacher and students reciting prayers, and the teacher planning follow-up learning. (3) Evaluation of STAD Type Cooperative Learning Method in Class Fiqh Subjects at MIMA 42 Wuluhan Jember, namely: Evaluation of observation and performance (demonstration) on group performance. Meanwhile, individual evaluation is in the form of homework (PR). Pembelajaran adalah proses interaksi yang terjadi antara guru dan peserta didik. Dimana dalam proses pembelajaran membutuhkan cara atau metode agar supaya interakasi terjadi secara timbal balik dan bisa mencapai tujuan pembelajaran yang dinginkan. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif dan jenis penelitian studi kasus. Tehnik pengumpulan data menggunakan observasi, wawancara dan dokumentasi. Sedangkan analisis data dengan model analisis interaktif (interactive analysis). Keabsahan data penelitian ini menggunakan teknik trianggulasi. Hasil penelitian ini menunjukkan: (1) Perencanaan Metode Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Pada Mata Pelajaran Fiqih Di MIMA 42 Wuluhan, yaitu: Guru membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), mebuat lembar observasi dan lembar penilaian skor, memilih media pembelajaran, membuat materi dan soal tugas kelompok dan individu, dan mendesain kelompok belajar. (2) Pelaksanaan Metode Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Pada Mata Pelajaran Fiqih Di MIMA 42 Wuluhan, yaitu: Kegiatan awal: guru menjelaskan materi yang akan di berikan kepada peserta didik. Kegiatan inti yaitu: Guru menjelaskan metode yang akan digunakan, membagi peserta didik dalam beberapa kelompok, memutar video sebagai bahan materi, menyuruh peserta didik untuk mengamati gambar/video orang, siswa mendiskusikan materi yang ada di video. dan semua kelompok memaparkan hasil diskusinya. Kegiatan penutup, yaitu: memberikan penguatan terhadap materi yang disampak oleh sisiwa, Guru bersama peserta didik melafalkan doa dan Guru merencanakan tindak lanjut pembelajaran. (3) Evaluasi Metode Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Pada Mata Pelajaran Fiqih Kelas Di MIMA 42 Wuluhan Jember, yaitu: Evaluasi observasi dan unjuk kerja (demonstrasi) terhadap kinerja kelompok. Sedangkan Evaluasi individu berupa pekerjaan rumah (PR).
Reformulasi Model Pembinaan Moral Siswa dalam Perspektif Tasawuf Abdul Karim
AL-ADABIYAH: Jurnal Pendidikan Agama Islam Vol. 3 No. 1 (2022): AL-ADABIYAH: Jurnal Pendidikan Agama Islam
Publisher : Published by the Islamic Religious Education Study Program Faculty of Tarbiyah and Teacher Training Kiai Haji Achmad Siddiq University, Jember, East Java, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35719/adabiyah.v3i1.349

Abstract

Penlitian ini bertujuan untuk menganalisis model pembinaan moral siswa dalam perspektif tasawuf. Metode penelitian yang digunakan adalah pendekatan kualitatif, sedangkan jenis penelitiannya adalah studi kepustakaan. Teknik pengumpulan data melalui beberapa dokumen penting: buku, kamus, jurnal dan lain-lain. Sementara itu, metode analisis datanya adalah analisis isi (content analisys) dan validitas data menggunakan triangulasi sumber dan diskusi dengan teman sejawat. Hasil penelitian ini menunjukkan: (1) Tasawuf sebagai pondasi dasar dalam membentuk sikap moral siswa, yaitu: pembelajaran moral diarahkan untuk mengembangkan aspek kognitif, afektif dan perilaku dengan al-ilmu, al- ahwal dan al-amal. (2) Penanaman nilai-nilai tasawuf dalam membentuk moral siswa di lembaga pendidikan yaitu: (a) Riyadah, adalah latihan kejiwaan melalui upaya membiasakan diri agar tidak melakukan hal-hal yang mengotori jiwa. (b) Tazkiyatun nafs adalah proses penyucian jiwa manusia. (c) Dikir, yaitu membasahi lidah dengan ucapan-ucapan pujian kepada Allah. (3) Membentuk kecerdasan intelektual, emosional dan spiritual siswa melalui pendekatan tasawuf, yaitu: a) kecerdasan intelektual meliputi: membersihkan jiwa dari kejelekan akhlak, menyedikitkan hubungannya dengan sanak keluarga dari hal keduniawian dan menjauhi keluarga serta kampung halamannya, tidak sombong terhadap ilmu yang dimiliki, menjaga diri dari mendengarkan perselisihan, tidak mengambil ilmu terpuji selain mendalaminya hingga selesai dan mengetahui hakikatnya, jangan terburu-buru atau tergesa-gesa. 2) Kecerdasan emosional: muhasabah, raja’ (harapan atau optimisme), empati dalam tasawuf ada itsar, keterampilan sosial dalam tasawuf adalah konsep syaja’ah. 3) Kecerdasan Spiritual: tafakkur, uzlah dan mentransendenkan penderitaan (sikap tawakal dan ridha). Kata kunci: pembinaan moral, siswa, pendekatan tasawuf This study aims to analyze the model of moral development of students in the perspective of Sufism. The research method used is a qualitative approach. The type of the research is library research. Data collection techniques, through some important documents: books, dictionaries, journals and others. While the data analysis method is by content analysis and data validity using source triangulation and discussion with peers. The results of this study indicate: (1) Sufism as a basic foundation in shaping students ' moral attitudes, namely: moral learning is directed to develop cognitive, affective and behavioral aspects with al-ilmu, al - ahwal and al-amal. (2) Planting the values of Sufism in shaping the morals of students in educational institutions, namely: (a) Leisure, is a psychiatric exercise through getting used to not doing things that pollute the soul. (b) Tazkiyatun nafs is the process of purification of the human soul. (c) Chanting, whichis wetting the tongue with words of praise to Allah. (3) forming the intellectual, emotional and spiritual intelligence of students through the Sufism approach, namely: a) intellectual intelligence includes: cleaning the soul from moral ugliness, minimizing its relationship with relatives from worldly matters and staying away from family and hometown, not being arrogant towards the knowledge possessed, keeping oneself from listening to disputes, not taking laudable knowledge other than deepening it to completion and knowing its essence, do not rush or rush. 2) Emotional intelligence: muhasabah, raja’ (hope or optimism), empathy in Sufism there is itsar, social skills in Sufism is the concept of shaja'ah. 3) Spiritual Intelligence: tafakkur, uzlah and transcending suffering (attitude of tawakal and ridha).