Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

HUBUNGAN POLA ASUH IBU DENGAN KASUS STUNTING PADA ANAK USIA 12-59 BULAN Novi Enis Rosuliana; Falqurriati Ainun; Nurul Ilmi; Arina Qonaa’ah; Febriati Astuti
coba Vol 10 No 2 (2022): Mei 2022
Publisher : Akademi Keperawatan Dharma Husada Kediri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32831/jik.v10i2.405

Abstract

Pendahuluan: Stunting merupakan gangguan pertumbuhan linear yang disebabkan oleh adanya malnutrisi asupan zat gizi maupun penyakit infeksi yang bersifat kronis. Kejadian tersebut terjadi secara berulang ditunjukkan dengan nilai Z-Score tinggi badan menurut usia(TB/U) kurang dari -2 standar devisiasi (SD) berdasarkan standar WHO. Pola asuh adalah penyebab tidak langsung dari kejadian stunting dan apabila tidak dilaksanakan dengan baik dapat menjadi penyebab langsung dari kejadian stunting, artinya pola asuh adalah faktor dominan sebagai penyebab stunting. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan pola asuh ibu dengan kasus stunting pada anak usia 12-59 bulan di salah satu Puskesmas Kabupaten Bima. Metode: Rancangan penelitian dalam penelitian ini adalah cross sectional study. Populasi penelitian ini adalah 270 ibu yang memiliki anak stunting usia 12-59 bulan pada tahun 2019. Teknik sampling menggunakan accidental sampling dengan jumlah sampel penelitian sebanyak 65 responden. Pengumpulan data pola asuh ibu menggunakan kuesioner pola asuh ibu, sedangkan untuk data stunting menggunakan microtoise dan tabel z-score. Analisa data menggunakan korelasi spearman rank dengan taraf kesalahan 5%. Hasil: Hasil penelitian ini menunjukan ada hubungan antara pola asuh ibu dalam hal pemberian makan dengan kasus stunting pada anak usia 12-59 bulan di salah satu Puskesmas Kabupaten Bima dengan nilai p=0,000 (p<0,05). Diskusi: Kesimpulan penelitian terdapat hubungan yang signifikan antara pola asuh ibu dalam hal pemberian makan dengan kasus stunting pada anak usia 12-59 bulan di salah satu Puskesmas Kabupaten Bima. Pentingnya peningkatan pemahaman dalam hal pola pengasuhan dalam pemberian makan pada ibu dengan balita. Kata Kunci: Anak usia 12-59 months, Pola asuh ibu, Stunting
Pengaruh Pendidikan Kesehatan terhadap Pengetahuan dan Sikap Keluarga dalam Perawatan Ibu Post Sectio Caesaria di Ruang Nifas RSUD Patut Patuh Patju Lombok Barat Febriati Astuti; Sukardin Sukardin; Dina Fithriana; Isnawati Isnawati
Jurnal PRIMA Vol 8, No 2 (2022): PrimA: Jurnal Ilmiah Ilmu Kesehatan
Publisher : STIKES Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47506/jpri.v8i2.315

Abstract

Program Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) merupakan salah satu prioritas utama pembangunan kesehatan di Indonesia. Program ini bertanggung jawab terhadap pelayanan kesehatan bagi ibu hamil, ibu bersalin dan bayi neonatal. Salah satu tujuan program ini adalah menurunkan kematian dan kejadian sakit pada ibu dan anak melalui peningkatan mutu pelayanan dan menjaga kesinambungan pelayanan kesehatan ibu dan prenatal di tingkat pelayanan dasar dan pelayanan rujukan primerPendidikan kesehatan merupakan upaya yang perlu di lakukan untuk meningkatkan pengetahuan keluarga dalam perawatan ibu post sectio caesaria. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui mengetahui Pengaruh  Pendidikan kesehatan terhadap pengetahuan dan sikap keluarga dalam perawatan ibu post sectio caesaria di Ruang Nifas RSUD Patut Patut Patju Lombok BaratPopulasi dalam penelitian ini adalah semua ibu post section caesaria berjumlah 286 orang. Sampel pada penelitian ini sebanyak 27 orang dengan Teknik pengambilan sampel yaitu Purposive sampling dengan kriteria inklusi dan eksklusi. Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Pre-experimental melalui pendekatan one group pre test-post test design. Teknik pengumpulan data menggunakan Kuesioner. Analisa data ini menggunakan Analisa data uji statistic Wilcoxon signed rankings test.Berdasarkan hasil penelitian ada pengaruh pendidikan kesehatan terhadap pengetahuan dan sikap keluarga dalam perawatan ibu post section cesaria di ruang nifas RSUD Patut Patuh Patju Gerung Lombok Barat. Kata Kunci : Pendidikan Kesehatan, Pengetahuan, Sikap, Sectio Caesaria 
PROGRAM PENINGKATAN KEBERHASILAN SATUAN PENDIDIKAN AMAN BENCANA (SPAB) DALAM MENGHADAPI ANCAMAN BENCANA MULTI-HAZARD PADA SANTRI DI PONDOK PESANTREN NURUL HAKIM KABUPATEN LOMBOK UTARA NUSA TENGGARA BARAT Setya Haksama; M. Farid Dimjati Lusno; Chairun Nasirin; Rahmani Ramli; Endy Bebasari Ardhana Putri; Ni Nyoman Santi Tri Ulandari; Arista Kusuma Wardani; Febriati Astuti; Diansanto Prayoga; Aisyah Maldha Aprezona; Abdillah Maulana Satrioaji; Syahprevi Rayyan Zeinsar Prawirosoedirdjo
J-ABDI: Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Vol. 5 No. 5 (2025): Oktober 2025
Publisher : Bajang Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53625/jabdi.v5i5.11610

Abstract

North Lombok Regency is an area highly prone to multi-hazard disasters such as earthquakes, floods, landslides, and tsunamis. This condition requires strong preparedness, including within Islamic boarding schools (pesantren) as educational and residential institutions. Nurul Hakim Islamic Boarding School faces several challenges, including low awareness and understanding of disaster risks, limited resources, and the absence of systematic disaster education in its learning activities. This community service program was conducted at Nurul Hakim Islamic Boarding School, North Lombok, aiming to enhance students’ knowledge, skills, and awareness of disaster preparedness through the implementation of the Safe School Program (Satuan Pendidikan Aman Bencana—SPAB). The program was carried out in four stages: preparation and socialization, training and practice, mentoring and evaluation, and advocacy for sustainability. The results showed an improvement in participants’ average scores from 6.14 (pre-test) to 6.88 (post-test), indicating better understanding of disaster preparedness. Participants also demonstrated practical skills in mapping evacuation routes and understanding emergency response procedures. The advocacy activities fostered cross-sector commitment to integrating SPAB into the school’s routine programs. These findings imply that an educational and participatory approach effectively strengthens pesantren capacities in disaster preparedness. In conclusion, SPAB implementation contributes to building disaster-resilient Islamic boarding schools through collective awareness and institutional collaboration