Aji Susanto Anom Purnomo
Institut Seni Indonesia Yogyakarta

Published : 24 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 24 Documents
Search

Teknik Rollling shot dan Still Life Photography pada Pemotretan Produk Otomotif dalam Perancangan Konten Digital Made Ariandra Bagaskara Marghaputra; Dominikus Devlin Anggi Suryantoro; Aji Susanto Anom Purnomo
Retina Jurnal Fotografi Vol 4 No 2 (2024): Retina Jurnal Fotografi
Publisher : Lp2mpp Isi Denpasar - Ps. Fotografi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59997/rjf.v4i2.3614

Abstract

Pesatnya perkembangan teknologi di era digital berdampak kepada konten fotografi otomotif di platform digital. Dengan perkembangan yang pesat tersebut membuat banyak penggemar otomotif mulai dari roda dua hingga roda empat memiliki potret dari kendaraan tersebut untuk diunggah di laman daring mereka masing-masing, Mulai dari konten kendaraan pribadi, kendaraan yang diperjual-belikan hingga kendaraan yang dibuat khusus untuk sebuah organisasi maupun perseorangan. Untuk membuat konten foto yang berkualitas diperlukan peran fotografi untuk menentukan komposisi, angle, dan pencahayaan. Dalam penelitian ini, teknik utama yang digunakan selama pemotretan yaitu rolling shot dan still life photography. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mencoba memberikan ide atau variasi foto otomotif pada konten digital. Konten digital yang dimaksud dalam penciptaan ini yaitu konten fotografi otomotif yang dapat digunakan secara perseorangan atau konten pribadi maupun konten promosi untuk mempromosikan produk dari suatu brand otomotif. Manfaat dari penciptaan ini adalah untuk memberikan wawasan kepada masyarakat luas mengenai teknik rolling shot dan still life photography pada pemotretan otomotif. Metode yang digunakan adalah litetasi dan observasi, eksperimentasi mandiri, eksperimentasi bersama kolaborator, pengkaryaan/penciptaan karya, post production dan finishing. Teknik utama yang digunakan penulis dalam penciptaan karya ini adalah rolling shot dan still life photography. Fotografi otomotif dipilih berdasarkan hobi penulis.
Warung Kerek: Problematika Warung Makan Unik Di Tengah Kota Metropolitan Dalam Fotografi Dokumenter Indra Dwi Prasetyo; Tegar Prayuda; Aji Susanto Anom Purnomo
Retina Jurnal Fotografi Vol 4 No 2 (2024): Retina Jurnal Fotografi
Publisher : Lp2mpp Isi Denpasar - Ps. Fotografi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59997/rjf.v4i2.3621

Abstract

Jakarta dalam citranya selalu menampilkan kemewahan dan kemegahan seperti layaknya identitas dari Ibukota. Dibalik kemegahannya, Jakarta memiliki beberapa tempat yang berbanding terbalik dengan citra yang Jakarta berikan di setiap sudutnya. Salah satu tempat tersebut ialah warung kerek yang merupakan deretan warung makan unik yang berdiri di pinggir Kali Mampang, Poncol, Mampang Prapatan, Jakarta Selatan, Daerah Khusus Ibukota Jakarta. Proyek fotografi kali ini akan menggunakan pendekatan fotografi dokumenter. Penggunaan fotografi dokumenter dalam merekam aktivitas warung kerek ini menjadi suatu hal yang baru serta menarik, mengingat keunikan dan ancaman yang bisa kapan saja terjadi pada warung makan tersebut. Fotografi dokumenter adalah metode untuk menyampaikan pandangan, gambaran, dan ide fotografer dalam memandang suatu hal, yang kemudian disajikan dengan narasi agar pesan yang diangkat dapat sampai kepada penonton. Pendekatan fotografi dokumenter dalam penciptaan karya ini dirasa akan menjadi suatu hal yang sangat tepat, mengingat terdapat pesan awareness yang ingin disampaikan penulis kepada pembaca lewat artikel ini. Metode penciptaan disini dibagi dalam beberapa tahap mulai dari observasi, eksplorasi, dan perwujudan karya. Juga EDFAT sebagai landasan teori yang digunakan pada proyek fotografi dokumenter ini.
CITRA SUREALISME JALANAN: ANALISIS STREET PHOTOGRAPHY KARYA ROY RUBIANTO MELALUI KONSEP HASARD OBJECTIF DAN THE MARVELOUS Anom Purnomo, Aji Susanto
specta Vol 9, No 1 (2025): Specta: Journal of Photography, Arts, and Media
Publisher : Institut Seni Indonesia Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24821/specta.v9i1.15548

Abstract

This study analyzes Roy Rubianto’s street photography in the photo book “INTIP” through the lens of surrealism as conceptualized by Andre Breton in the “Manifesto of Surrealism.” Employing a qualitative descriptive approach, the researcher interprets four selected photographs using Roland Barthes’ “studium” and “punctum” to explore their composition, lighting, and imaginative juxtapositions. The analysis reveals that candid images, captured over 14 years in Jakarta, create new narratives challenging perceptions of reality, embodying Breton’s “hasard objectif” and “The Marvelous.” The study concludes that street photography can enrich artistic discourse by unveiling the surreal in everyday life, offering a unique human perspective in the age of advanced technology. It suggests further exploration of surrealistic imagination in photography to uncover hidden layers of reality.
CITRA SUREALISME JALANAN: ANALISIS STREET PHOTOGRAPHY KARYA ROY RUBIANTO MELALUI KONSEP HASARD OBJECTIF DAN THE MARVELOUS Anom Purnomo, Aji Susanto
specta Vol 9, No 1 (2025): Specta: Journal of Photography, Arts, and Media
Publisher : Institut Seni Indonesia Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24821/specta.v9i1.15033

Abstract

Kajian ini bertujuan menganalisis street photography karya Roy Rubianto dalam buku foto INTIP melalui dua konsep kunci dari aliran surealisme Andre Breton, yaitu hasard objectif dan the marvelous. Dengan pendekatan kualitatif deskriptif, peneliti menginterpretasikan empat foto terpilih menggunakan pendekatan fenomenologi “studium” dan “punctum” dari Roland Barthes untuk mendeskripsikan aspek yang ternampakkan dalam sebuah citra fotografis seperti komposisi, pencahayaan, dan penjajaran. Punctum digunakan untuk mendeskripsikan aspek yang tidak ternampakkan seperti pengalaman sensasi estetis yang dialami oleh pemandang. Hasil analisis menunjukkan bahwa karya Roy Rubianto yang diambil selama 14 tahun di Jakarta menciptakan narasi baru yang menantang persepsi realitas dalam genre fotografi dokumenter klasik. Roy Rubianto dengan menggunakan pendekatan street photography mampu mengintegrasikan konsep hasard objectif dan the marvelous dari Andre Breton. Kajian ini menyimpulkan bahwa street photography dapat memperkaya wacana dan praktik seni dengan mengungkap surealisme dalam banalitas kehidupan sehari-hari. Surealisme menawarkan sudut pandang manusia yang unik pada era teknologi maju. Kajian ini menyarankan penelitian lebih lanjut tentang imajinasi surealisme dalam fotografi untuk mengungkap dimensi tersembunyi dalam realitas kehidupan yang lain. The Aesthetic of Street Surrealism: An Analysis of Roy Rubianto’s Street Photography through the Concepts of Hasard Objectif and The Marvelous. This study aims to analyze Roy Rubianto’s street photography in the photo book INTIP through two key surrealist concepts by André Breton: hasard objectif and the marvelous. Using a descriptive qualitative approach, the researcher interprets four selected photos by applying Roland Barthes’ phenomenological concepts of “studium” and “punctum” to describe visible aspects in a photographic image, such as composition, lighting, and juxtaposition. Punctum is used to describe invisible aspects, such as the aesthetic sensory experience felt by the viewer. The analysis reveals that Roy Rubianto’s work, captured over 14 years in Jakarta, creates a new narrative that challenges perceptions of reality within the classic documentary photography genre. Through his street photography approach, Roy Rubianto successfully integrates André Breton’s concepts of hasard objectif and the marvelous. This study concludes that street photography can enrich artistic discourse and practice by uncovering surrealism within the banality of everyday life. Surrealism offers a unique human perspective in an era of advanced technology. The study suggests further research into surrealist imagination in photography to uncover hidden dimensions in other aspects of life.