Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search
Journal : Jurnal Pendidikan dan Pengabdian Masyarakat

PENYULUHAN TENTANG DAMPAK LOGAM BERAT PADA MANUSIA DI SMAN 1 WOHA BIMA TAHUN 2017 Khairuddin Khairuddin; Muhammad Yamin; Abdul Syukur; Mahrus Mahrus
Jurnal Pendidikan dan Pengabdian Masyarakat Vol. 1 No. 2 (2018): Agustus
Publisher : FKIP Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (119.032 KB) | DOI: 10.29303/jppm.v1i2.843

Abstract

Logam berat berada di alam dan dapat masuk dalam tubuh manusia baik melalui kulit, pernapasan maupun makanan. Berbagai bahan-bahan seperti makanan, minuman, air, udara dan tanah dapat terkontaminasi oleh logam berat seperti Timbal (Pb), Cadmium (Cd), dan Air raksa (Hg). Kontaminasi logam berat sudah terjadi di berbagai tempat kehidupan manusia. Pencemaran logam berat terhadap lingkungan merupakan suatu proses yang erat hubungannya dengan penggunaan logam tersebut oleh manusia. Kegiatan penyuluhan ini diberikan kepada siswa SMAN 1 Woha Bima. Tujuannya untuk memberikan pemahaman tentang dampak logam berat bagi manusia, memberikan pengetahuan yang harus dimiliki siswa dalam kehidupan sehari-hari agar dapat terhindar dari kontaminan logam berat, dan memberikan contoh-contoh upaya yang harus dilakukan agar dapat menghindari paparan terhadap logam berat sehingga siswa terhindar dari dampak negatif logam berat dalam kehidupan sehari-hari. Kesimpulan dari kegiatan penyuluhan tentang dampak logam berat pada manusia di SMAN 1 Woha Bima tahun 2017 adalah: Siswa dapat memahami tentang dampak logam berat bagi manusia seperti dapat menimbulkan penyakit dan kerusakan pada orgran tubuh, dan contoh-contoh sumber bahan yang mengandung logam berat baik dari makanan maupun dari obat-obatan pertanian. Upaya yang harus dimiliki oleh siswa SMAN 1 Woha Bima dalam kehidupan sehari-hari agar dapat terhindar dari kontaminan logam berat adalah menghindari makanan dan sayuran yang terkontaminasi logam berat seperti kerang dari teluk Bima, dan menghindari tempat yng telah terkontaminasi logam berat. Untuk menghindari paparan logam berat dalam kehidupan sehari-hari adalah menghindari kontak langsung dengan insektisida, fungisida dan herbisida dan juga dapat dilakukan dengan menggunakan masker.
PELATIHAN PEMBUATAN KECAP IKAN TERBAIK DARI BAHAN BAKU IKAN LEMURU HASIL FERMENTASI MENGGUNAKAN ENZIM PAPAIN KASAR DI DUSUN LENDANG BAJUR DESA GUNUNGSARI Mahrus Mahrus; Lalu Zulkifli
Jurnal Pendidikan dan Pengabdian Masyarakat Vol. 2 No. 2 (2019): Mei
Publisher : FKIP Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (193.352 KB) | DOI: 10.29303/jppm.v2i2.1079

Abstract

Kecap sebagai suatu produk olahan sangat jarang dikonsumsi secara langsung oleh masyarakat, umumnya dijadikan sebagai bahan pemberi cita rasa pada masakan tertentu. Sampai saat ini kecap yang beredar di masyarakat adalah kecap dari kedelai, sedangkan kecap dari ikan lemuru belum ada. Tujuan dari kegiatan pengabdian ini adalah untuk memberikan keterampilan teknologi pembuatan kecap ikan lemuru secara enzimatik menggunakan ekstrak buah pepaya kepada ibu-ibu dan asisten rumah tangga dalam upaya meningkatkan pendapatan keluarga di Dusun Lendang Bajur Desa Gunungsari Kabupaten Lombok Barat.Kegiatan pengabdian ini dilakukan dilatarbelakangi oleh kehidupan masyarakat dengan tingkat ekonomi relatif rendah. Pelatihan pembuatan kecap ikan laut ini menjadi pilihan tim dalam mengatasi permasalahan ini. Metode pembuatan kecap ikan lemuru yang  diberikan kepada peserta adalah fermentasi dengan menggunakan enzim papain dari ekstrak buah pepaya. Salah satu fungsi dari penggunaan enzim papain pada pembuatan kecap ikan lemuru adalah untuk mempercepat proses hidrolisis protein ikan lemuru. Perbandingan antara daging ikan lemuru dan ekstrak buah papaya yang digunakan adalah 5:1 dengan waktu inkubasi 6 hari. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat di Dusun Lendang Bajur Desa Gunungsari ini mendapat respon positif dari para peserta yang terlibat langsung dalam kegiatan tersebut. Perhatian yang sama juga diberikan oleh pemerintah desa  melalui ketua Badan Permusyawaratan Desa (BPD) Gunungsari dalam sambutannya menyampaikan bahwa usaha pembuatan kecap ikan lemuru ini akan diusulkan menjadi kegiatan kelompok wirausaha yang bantuan pendanaannya dapat diusulkan dari anggaran pemerintah desa. 
PENINGKATAN GIZI KELUARGA MELALUI PROGRAM GERAKAN MEMASYARAKATKAN MAKAN IKAN (GEMARIKAN) DI DUSUN BALE KUWU DESA GUNUNGSARI Mahrus Mahrus; Lalu Zulkifli; Dewa Ayu Citra Rasmi; Syahruddin AR; Ahmad Raksun
Jurnal Pendidikan dan Pengabdian Masyarakat Vol. 3 No. 1 (2020): Februari
Publisher : FKIP Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (121.195 KB) | DOI: 10.29303/jppm.v3i1.1631

Abstract

Prevalensi angka anak-anak Indonesia yang mengalami gizi buruk masih tinggi, yakni mencapai 5,7% dan gizi kurang 13,9%, serta masalah stunting (anak pendek) pada anak balita (bawah lima tahun) masih tinggi yaitu sebesar 37,2%. Penyuluhan Gemarikan di Dusun Bale Kuwu Desa Gunungsari merupakan salah satu program pemerintah untuk meningkatkan gizi pada anak-anak sejak dini. Metode yang digunakan dalam kegiatan pengabdian ini adalah ceramah dan diskusi. Peserta yang mengikuti kegiatan sosialisasi ini berjumlah 20 orang ibu-ibu rumah tangga. Materi ceramah difokuskan pada khasiat mengonsumsi ikan untuk kesehatan. Peranserta ibu-ibu rumah tangga sangat dibutuhkan untuk memberikan gizi yang cukup kepada anak-anaknya dan mensosialisasikan Gemarikan kepada masyarakat dalam rangka mewujudkan masyarakat yang sehat dan berkualitas di masa depan. Tanggapan ibu-ibu rumah tangga sebagai kelompok sasaran adalah sangat positif. Mereka sangat senang menerima materi pengabdian semacam ini meskipun pernah mendapatkan informasi ini melalui televisi. Berdasarkan hasil yang diperoleh pada kegiatan pengabdian ini, anggota tim menyarankan semua pihak terkait untuk melakukan penelitian dan pemberdayaan masyarakat tentang Gemarikan. Saran ini didasarkan pada konsumsi ikan memiliki kontribusi tinggi dalam ketahanan gizi nasional, dan mengkonsumsi ikan menjadi budaya masyarakat.