Claim Missing Document
Check
Articles

Found 16 Documents
Search

PENGARUH TEKNIK RELAKSASI TERHADAP ADAPTASI NYERI PERSALINAN IBU BERSALINKALA I FASE AKTIF DI BPS WILAYAH PUSKESMAS PATRANG KABUPATEN JEMBER TAHUN 2012 Wildan, Moh.; Purwaningrum, Yuniasih
IKESMA Vol 9, No 1 (2013)
Publisher : FKM - UNEJ

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (202.252 KB)

Abstract

In the first stage of labor uterine contractions that cause pain stimuli, approximately 90% of labor is accompanied by pain. Efforts to reduce or eliminate non-pharmacological pain in childbirth with hypnosis, reduce the perception of pain, cutaneous stimulus and Relaxation Techniques. Relaxation techniques are external actions that affect the internal response of the individual. This study aims to determine the effect of relaxation techniques to adaptation of the first stage of labor pain in the active phase of Public health centers in the district Patrang Jember. The research design was pre Experiment (Quasi experiment) by the method of a "One-Group Pre-test - Post test Design". Samples were 30 respondents, the selection of samples using non-probability sampling technique (Accidential sampling). Data collected by observation intensites pain before and 30 minutes after the technique of relaxation. Data analysis ststistik using Wilcoxon  Mafched Pair Test, with a significance level (df 5%).The results Z count -5.203 was greater than -1.96. Thus Ho is rejected, mean relaxation techniques affect the adaptation of labor pain in the active phase of the first stage in the Public health center Patrang Jember district. Seeing the results of this study provide innovation Midwife charged with using the latest methods to perform care dear mother, one of which is the method of relaxation techniques. A mother has the right to obtain delivery of high quality care delivery so as to avoid inconvenience at the time of delivery.
HUBUNGAN KADAR HEMOGLOBIN PADA IBU MENYUSUI DENGAN STATUS GIZI BAYI USIA 1-2 BULAN DI DESA LENGKONG WILAYAH KERJA PUSKESMAS MUMBULSARI KABUPATEN JEMBER Erynda, Revina Fiandany; Wildan, Moh.; Purwaningrum, Yuniasih
Journal of Borneo Holistic Health Vol 2, No 2 (2019): Journal Of Borneo Holistic Health
Publisher : Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Borneo Tarakan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (223.112 KB) | DOI: 10.35334/borticalth.v2i2.672

Abstract

ABSTRAK Kejadian anemia pada ibu menyusui akan menurunkan produksi, kualitas dan kuantitas ASI. Air Susu Ibu (ASI) merupakan sumber gizi sangat ideal dan aman bagi bayi. Bayi yang mendapat asupan makanan cukup sesuai umur dapat meningkatkan berat badan berhubungan dengan status gizi (Berat Badan/Umur). Tujuan dari Penelitian ini adalah menganalisis hubungan kadar hemoglobin pada ibu menyusui dengan status gizi bayi usia 1-2 bulan di desa Lengkong wilayah kerja Puskesmas Mumbulsari Kabupaten Jember. Penelitian ini merupakan penelitian analisis korelasi dengan desain penelitian cross sectional. Sampel penelitian adalah ibu menyusui yang hanya memberikan ASI saja pada bayi usia 1-2 bulan sebesar 21 orang yang dipilih menggunakan metode simple random sampling. Pengumpulan data melalui wawancara dengan menggunakan kuesioner. Hasil Penelitian menunjukkan tidak terdapat hubungan antara kadar hemoglobin pada ibu menyusui dengan status gizi bayi usia 1-2 bulan (p=0,258). Kesimpulan dari ini adalah  tidak selalu ibu menyusui yang mengalami anemia akan mempengaruhi status gizi  bayinya dikarenakan status gizi bayi juga dapat di pengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya adalah frekuensi dan durasi menyusui. Saran petugas kesehatan diharapakan dapat  mengadakan  program penyuluhan tentang anemia pada ibu menyusui dan gizi pada ibu menyusui, memantau konsumsi ibu terhadap tablet zat besi setidaknya selama 40 hari pasca persalinan dan melakukan pemeriksaan Hb post partum. 
PENGARUH TEKNIK RELAKSASI TERHADAP ADAPTASI NYERI PERSALINAN IBU BERSALINKALA I FASE AKTIF DI BPS WILAYAH PUSKESMAS PATRANG KABUPATEN JEMBER TAHUN 2012 Moh. Wildan; Yuniasih Purwaningrum
Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat Vol 9 No 1 (2013)
Publisher : Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

In the first stage of labor uterine contractions that cause pain stimuli, approximately 90% of labor is accompanied by pain. Efforts to reduce or eliminate non-pharmacological pain in childbirth with hypnosis, reduce the perception of pain, cutaneous stimulus and Relaxation Techniques. Relaxation techniques are external actions that affect the internal response of the individual. This study aims to determine the effect of relaxation techniques to adaptation of the first stage of labor pain in the active phase of Public health centers in the district Patrang Jember. The research design was pre Experiment (Quasi experiment) by the method of a "One-Group Pre-test - Post test Design". Samples were 30 respondents, the selection of samples using non-probability sampling technique (Accidential sampling). Data collected by observation intensites pain before and 30 minutes after the technique of relaxation. Data analysis ststistik using Wilcoxon  Mafched Pair Test, with a significance level (df 5%).The results Z count -5.203 was greater than -1.96. Thus Ho is rejected, mean relaxation techniques affect the adaptation of labor pain in the active phase of the first stage in the Public health center Patrang Jember district. Seeing the results of this study provide innovation Midwife charged with using the latest methods to perform care dear mother, one of which is the method of relaxation techniques. A mother has the right to obtain delivery of high quality care delivery so as to avoid inconvenience at the time of delivery.
UPAYA MENGGALAKKAN KEBIASAAN MAKAN SAYUR DAN BUAH PADA KELOMPOK IBU BALITA DAN GURU PAUD Dian Aby Restanty; Yuniasih Purwaningrum
Jurnal Pengabdian Masyarakat Sasambo Vol 3, No 1 (2021): November
Publisher : Poltekkes Kemenkes Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32807/jpms.v3i1.776

Abstract

Usia dini disebut sebagai usia keemasan merupakan periode awal yang paling penting dan mendasar sepanjang rentang pertumbuhan serta perkembangan kehidupan manusia. Pertumbuhan dan perkembangan anak usia dini salah satunya dipengaruhi oleh gizi yang dikonsumsi salah satunya sayur dan buah. Konsumsi buah dan sayur penduduk Indonesia dan anak usia sekolah pada khususnya masih rendah. Tujuan kegiatan pengabdian masyarakat ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan ibu balita tentang manfaat dan pengolahan sayur dan buah agar menarik bagi anak. Selain itu memberikan penguatan kepada Guru PAUD dalam rangka penerapan kurikulum dengan tujuan pengenalan sayur dan buah. Kegiatan ini dilakukan di Pos PAUD Alamanda 66 Banjarsengon Kabupaten Jember bersama 29 ibu balita dan 12 orang guru PAUD. Kegiatan yang dilakukan berupa penyuluhan, pelatihan guru, lomba mewarnai sayur dan buah bagi anak, lomba menciptakan menu variatif berbahan dasar sayur dan buah, serta pembagian bibit sayur dan buah
UPAYA PENINGKATAN KUALITAS KADER DALAM RANGKA PENJARINGAN IBU HAMIL RESIKO TINGGI DAN SISTEM PELAPORAN KE TENAGA KESEHATAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BANJARSENGON KABUPATEN JEMBER Dian Aby Restanty; Yuniasih Purwaningrum
Jurnal Pengabdian Masyarakat Sasambo Vol 1, No 2 (2020): Mei
Publisher : Poltekkes Kemenkes Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (832.6 KB) | DOI: 10.32807/jpms.v1i2.480

Abstract

Kehamilan risiko tinggi merupakan suatu keadaan dimana kondisi ibu hamil yang dapat menyebabkan janinyang dikandungnya tidak dapat tumbuh dengan sehat, bahkan dapat menimbulkan kematian pada ibu dan janin.Kematian ini dapat dicegah dengan cara deteksi dini ibu hamil beresiko oleh tenaga kesehatan dan masyarakatyang kemudian dilaporkan ke Puskesmas untuk mendapatkan penanganan segera. Pengabdian masyarakat inidilakukan dengan metode pelatihan kepada 40 kader yang dilaksanakan selama 1 bulan. Materi yang diberikanmeliputi: komunikasi efektif, ibu hamil risiko tinggi, deteksi dini ibu hamil risiko tinggi menggunakan KartuSkor Puji Rochyati (KSPR), dan alur pelaporan. Berdasarkan hasil uji statistika menggunakan pair t-testdidapatkan hasil 0,000 < 0,05 menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan pengetahuan kadersebelum dan sesudah dilakukan pelatihan. Pelatihan kader ini adalah program yang jarang dilakukan apalagitentang pengisian KSPR, sehingga perlu dilakukan terus menerus, disebarluaskan kepada kader-kader yang lain,dipahami dapat diimplementasikan dalam melakukan deteksi dini pada ibu hamil.
Efek Samping KB IUD (Nyeri Perut) Dengan Kelangsungan Penggunaan KB IUD Yuniasih Purwaningrum
Jurnal Kesehatan Vol 5 No 1 (2017): April
Publisher : Politeknik Negeri Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25047/j-kes.v5i1.50

Abstract

Visi program KB nasional yaitu mewujudkan “Keluarga Berkualitas 2015” sasarannya adalah terkendalinya pertumbuhan penduduk dan meningkatkan  penggunaan metode kontrasepsi yang rasional, efektif dan efisien salah satunya KB IUD, namun dalam penggunaan KB IUD dapat menimbulkan efek samping salah satunya nyeri perut. Di Puskesmas Wringin Kabupaten Bondowoso akseptor KB IUD yang mengalami efek samping sebesar 25% (1800 dari 7202 akseptor) padahal target yang harus dicapai hanya 10% dari akseptor. Efek samping KB IUD (nyeri perut) bisa ditanggulangi asalkan akseptor mau mengkonsultasikan masalah yang dihadapi kepada petugas kesehatan. Tujuan penelitian ini untuk menguji hubungan efek samping KB IUD (nyeri perut) dengan kelangsungan penggunaan KB IUD.Desain penelitian yang digunakan adalah penelitian kolerasi dengan pendekatan cross secsional dengan menggunakan studi retrospektif, data yang diambil dari data dukomen pada bulan Juli sampai dengan bulan September 2015 dengan populasi 34 akseptor dan jumlah sampel 31 responden menggunakan teknik random sampling, analisa data menggunakan uji stastistik Chi kuadrat dan  tempat penelitian dilakukan di Puskesmas Wringin.Hasil Penelitian menunjukan bahwa 58,06% akseptor mengalami efek samping KB IUD (nyeri perut) kadang- kadang dan 41,94% akseptor yang sering mengalami. Sedangkan dari 48,3% akseptor KB IUD yang tetap memakai dan 51,61% akseptor KB IUD yang drop out. Setelah dilakukan uji stastistik didapatkan hasil hitung 2,781821.Kesimpulan  hitung lebih kecil dari tabel Chi Kuadrat maka Ho diterima yang artinya tidak ada hubungan efek samping KB IUD (nyeri perut) dengan kelangsungan penggunaan KB IUD. Saran yang diberikan untuk segera kontrol ulang ke petugas kesehatan bila mengalami keluhan. 
Pengetahuan Ibu Hamil tentang Gizi dengan Kejadian Anemia Selama Kehamilan Yuniasih Purwaningrum
Jurnal Kesehatan Vol 5 No 2 (2017): Agustus
Publisher : Politeknik Negeri Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25047/j-kes.v5i2.52

Abstract

Kehamilan adalah suatu kondisi dimana wanita sedang mengandung janin di dalam rahimnya yang merupakan hasil dari sel sperma dengan sel ovum yang akan tumbuh dan berkembang menjadi bayi dan akan dilahirkan setelah usia kehamilan 40 minggu atau sekitar 9-10 bulan lamanya. Pengetahuan ibu hamil tentang gizi mempunyai peranan yang penting dalam pemenuhan gizi ibu. Pengetahuan ibu hamil tentang gizi di pengaruhi oleh beberapa faktor yaitu pengalaman, pendidikan dan umur. Kurangnya pengetahuan ibu hamil terhadap manfaat gizi dapat menyebabkan terjadinya anemia. Upaya yang dapat dilakukan untuk mencegah anemia pada ibu hamil dengan cara penyuluhan tentang gizi seimbang bagi ibu hamil dan pemberian tablet Fe. Di Puskesmas Sumberwringin tahun 2015 dari 361 ibu hamil 108 (30 %) diantaranya mengalami anemia. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan pengetahuan ibu hamil tentang gizi dengan kejadian anemia pada ibu hamil. Penelitian ini menggunakan desain penelitian korelasi dengan pendekatan Cross Sectional. Populasinya adalah 57 ibu hamil yang tercatat di register KIA Puskesmas Sumberwringin pada bulan Oktober sampai dengan Nopember 2016 dengan subjek sebanyak 32 ibu hamil dengan cara Random Sampling dengan menggunakan uji statistik Somers dengan tingkat signifikasi α ≤ 0,05. Hasil penelitian didapatkan pengetahuan ibu hamil tentang gizi yang berpengetahuan baik 8 (25%), 1 ibu hamil dengan anemia dan 7 ibu hamil tidak anemia, cukup 13 (40%), 3 ibu hamil anemia dan 10 ibu hamil tidak anemia, kurang 11 (34%), 8 ibu hamil anemia dan 3 ibu hamil tidak anemia. Kemudian dilakukan uji Somers diperoleh hasil p = 0,011 lebih kecil dari α ≤ 0,05. Kesimpulan penelitian ini adalah ada hubungan antara pengetahuan ibu hamil tentang gizi dengan kejadian anemia selama kehamilan. Rekomendasi penelitian ini adalah pentingnya penyuluhan kepada ibu hamil tentang pemenuhan gizi selama masa kehamilan bagi ibu hamil dalam upaya mencegah terjadinya anemia pada masa kehamilan. Kata Kunci: Pengetahuan, Ibu hamil, Gizi dan Anemia.
Tingkat Pengetahuan Kader Tentang Deteksi Dini Resiko Tinggi Ibu Hamil Dengan Perilaku Melapor Pada Tenaga Kesehatan Yuniasih Purwaningrum
Jurnal Kesehatan Vol 6 No 3 (2018): Desember
Publisher : Politeknik Negeri Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25047/j-kes.v6i3.60

Abstract

Kehamilan dan persalinan merupakan proses alami, tetapi perlu perawatan diri yang khusus agar ibu dan janin dalam keadaan sehat. karena itu kehamilan yang normalpun mempunyai resiko, namun tidak secara langsung meningkatkan resiko kematian ibu. Keadaan tersebut dinamakan faktor resiko.Pada tahun 2016 deteksi dini resiko tinggi ibu hamil oleh kader di Kabupaten Bondowoso mencapai 7,99 % dari target yang ada 10 %, sedangkan data yang diperoleh dari Puskesmas Wringin dengan jumlah kader 220 orang dan jumlah ibu hamil 625 selama kurun waktu 1 tahun (2016) pencapaian deteksi dini resiko tinggi ibu hamil 2,3 %. Maka dilakukan penelitian hubungan tingkat pengetahuan kader tentang deteksi dini resiko tinggi ibu hamil dengan perilaku melapor pada tenaga kesehatan di wilayah kerja Puskesmas Wringin Kabupaten Bondowoso Tahun 2017.Desain penelitian yang digunakan adalah analitik korelasi dengan populasi menggunakan cross sectional 220 sample 65 kader, dengan mengunakan sample wilayah atau area probability sample. Untuk mengukur tingkat pengetahuan dengan mengunakan kuisioner dengan katagori, baik, cukup, kurang dan perilaku melapor pada tenaga kesehatan dengan menggunakan lembar tulis dengan kategori melapor, sebagian melapor, tidak melapor. Kemudian data diolah dengan uji statistik Chi Square.Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat pengetahuan kader tentang deteksi dini resiko tinggi kehamilan dengan kreteria baik 31 orang (48 %), kriteria cukup 34 orang (52 %) kriteria kurang 0 (0 %). Perilaku melapor pada tenaga kesehatan 49 orang (75 %) melaporkan semua kejadian 16 orang (25 %) melaporkan sebagian. Uji statistik dengan taraf signifikansi 0,05 di dapatkan hasil X2 hitung 3.790.899. Sedangkan X2 tabel chi square sebesar 3.481 maka ho ditolak dan ha diterima. Ada hubungan pengetahuan kader tentang deteksi dini resiko tinggi ibu hamil dengan perilaku melapor dengan kekuatan hubungan 0,234749.Dari hasil penelitian berdasarkan jawaban dan perilaku melapor bahwa pengetahuan kader berpengaruh secara signifikansi (rendah/lemah tapi pasti) terhadap perilaku kader dalam melaporkan deteksi dini resiko tinggi ibu hamil. Untuk itu perlu di pertahankan dan di tingkatkan lagi sehingga tidak ada ibu hamil resiko tinggi yang tidak terdeteksi. Kata kunci :  Pengetahuan, Kader Melapor, Deteksi Dini Resiko Tinggi Ibu Hamil
Hubungan Pengetahuan Bumil TM III tentang Tanda Bahaya Kehamilan dengan Pemanfaatan Buku KIA Fina Alfiana; Yuniasih Purwaningrum; Ida Prijatni
ARTERI : Jurnal Ilmu Kesehatan Vol 3 No 1 (2021): November
Publisher : Puslitbang Sinergis Asa Professional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37148/arteri.v3i1.195

Abstract

At this time, many pregnant women don’t understand the importance of KIA Books. KIA books are often assumed to be a control card that must carry. But too much of information contained has an impact KIA books being less applied by pregnant woman. The purpose of this study was to determine the relationship between knowledge of pregnant women TM III with danger signs of pregnancy use of KIA books. This research design uses probability sampling by means of cluster sampling. The data were taken from a questionnaire given by pregnant women TM III. Research subject is pregnant women with TM III, data were analyzed by the spearman rank test. This study involved 62 pregnant women TM III. The result is 19 respondents (30.6%) have good knowledge, in detail 15 respondents (24.4%) use KIA books and 4 respondents (6.5%) didn’t use KIA books. Meanwhile, 21 respondents (33.9%) were knowledgeable enough, in detail 11 respondents (17.7%) used KIA books and 10 respondents (16.1%) didn’t use KIA books. Then, 22 respondents (35.5%) had less knowledge, indicating that 16 respondents (25.8%) used KIA books and 6 respondents (25.8%) didnt use KIA books. Spearman rank test results obtained value 0.764 > = 0.05. In conclusion, there is no relationship between the knowledge of pregnant women TM III about the danger signs of pregnancy with the use of the KIA books. So it is important to understand the KIA books for pregnant women with TM III to detect the danger signs of pregnancy so that they can be handled quickly and appropriately.
Knowledge And Attitude Of Pregnant Women About Malaria With Behavior To Seek Malaria Treatment Pasnel Parna Wemy Gultom; Jenie Palupi; Yuniasih Purwaningrum; Syiska Atik Maryanti
JKM (Jurnal Kebidanan Malahayati) Vol 8, No 4 (2022): Volume 8 No.4 October 2022
Publisher : Program Studi Kebidanan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkm.v8i4.7464

Abstract

Belakang: Papua merupakan daerah endemik malaria dengan tingginya kasus malaria pada anak balita dan ibu hamil. Namun, kurangnya sosialisasi dan minat mencari tahu tentang malaria dan cara pengobatannya membuat penyakit malaria masih dianggap sebagai penyakit yang biasa oleh masyarakat di wilayah endemis malaria. Kasus malaria secara global mencapai 219 juta pada tahun 2017, dengan 435.000 kasus dikaitkan dengan malaria, di Indonesia, Profil Kesehatan Kabupaten Sarmi tahun 2017, 31.068 kasus pasien malaria. Kabupaten Sarmi kasus ibu hamil yang terinfeksi Malaria pada tahun 2010 sebanyak 260 orang (1,5% ) dengan jumlah penduduk 41.515 jiwa.Tujuan: Studi ini dilakukan untuk mengetahui hubungan pengetahuan dan sikap tentang malaria dengan perilaku ibu hamil untuk mencari pengobatan malaria dalam kehamilan di Puskesmas Samanente Kabupaten Sarmi.Metode: yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode analitik korelasional dengan pendekatan desain penelitian cross-sectional dengan menggunakan teknik simple random sampling sebanyak 30 orang. Instrumen penelitian yang digunakan yaitu menggunakan kuesioner.  population in this study 30 people, this research used sampling technique Total Sampling with sampling 30 people. Inclusion criteria on this research is Willing to be a respondent, Mothers who are pregnant and currently or have suffered from malaria, Can read and write. Criteria exclusions in this study are Pregnant women who are sick at the time of the study, Pregnant women with Auto Immune, Pregnant women with pregnancy complicationsHasil: didapatkan responden dengan pengetahuan sedang yang tidak memiliki kebiasaan berobat malaria pada kehamilan adalah 56,3% dan kelompok responden dengan pengetahuan baik yang tidak memiliki kebiasaan berobat malaria pada kehamilan adalah 71,4%. Hal ini menunjukkan bahwa semakin tinggi tingkat informasi dapat meningkatkan proporsi perilaku tidak mencari pengobatan malaria selama kehamilan yaitu sebesar 15,1%. Hasil analisis menunjukkan bahwa tidak ada hubungan antara tingkat pengetahuan dan perilaku ibu hamil dalam mencari pengobatan malaria (P > 0.05). Ada hubungan antara sikap ibu hamil tentang malaria dan perilaku ibu hamil dalam mencari pengobatan malaria (P < 0.05). Kesimpulan: Meningkatnya pengetahuan dapat meningkatkan kesadaran ibu tentang penyakit malaria dan sikap yang baik dapat meningkatkan kewaspadaan terhadap penyakit malaria.Saran: menganjurkan ibu hamil untuk rutin melakukan kunjungan kehamilannya di Puskesmas agar dapat meningkatkan pengetahuan dan sikap tentang malaria dengan perilaku mencari pengobatan malaria dalam kehamilan. Kata Kunci : Malaria dalam kehamilan Pengetahuan, Pengobatan malaria sikap dan perilaku,               ABSTRACT Background: Papua is a malaria endemic area with high malaria cases among children under five years and pregnant women. However, the lack of socialization and interest in finding out about malaria and how to medicate it makes malaria still considered a common disease by the people in malaria endemic areas. Malaria cases globally reached 219 million in 2017, with 435,000 cases attributed to malaria, in Indonesia, the Sarmi District Health Profile in 2017, 31,068 cases of malaria patients.Sarmi Regency cases of pregnant women infected with Malaria in 2010 were 260 people (1.5%) with a total population of 41,515 residents.Method: To ascertain the association between knowledge and attitudes about malaria and the behavior of pregnant women to seek treatment for malaria in pregnancy at Samanente Public Health Center, Sarmi Regency, a cross-sectional, correlational analysis study was carried out. The instrument was a questionnaire, with a sample size of 30 respondents, obtained using a simple random sampling method. population in this study 30 people, this research used sampling technique Total Sampling with sampling 30 people. Inclusion criteria on this research is Willing to be a respondent, Mothers who are pregnant and currently or have suffered from malaria, Can read and write. Criteria exclusions in this study are Pregnant women who are sick at the time of the study, Pregnant women with Auto Immune, Pregnant women with pregnancy complicationsResults: it was found that respondents with moderate knowledge who did not have the habit of seeking malaria treatment in pregnancy were 56.3% and the group of respondents with good knowledge who did not have the habit of seeking malaria treatment in pregnancy was 71.4%. This indicates that having a greater degree of information can improve the proportion of behavior for not seeking malaria treatment during pregnancy, which is 15.1%. The study found no correlation between pregnant women's knowledge level and behavior in seeking treatment for malaria (P>0.05). On the contrary, there was a significant correlation between pregnant women's attitudes toward malaria and their behavior in seeking malaria treatment (P<0.05).Conclusion: Improved knowledge is associated with increased maternal awareness of malaria, and positive attitudes can help raise awareness of malaria. It is to be expected that pregnant women who seek treatment for malaria will have a greater understanding of the disease and a more positive attitude toward it.Suggestion:  We propose that pregnant women should be required to regularly visit the health center for prenatal care examinations in order to enhance their understanding and attitudes toward malaria by obtaining malaria medication during pregnancy. Keywords : Malaria in pregnancy, Malaria treatment, Knowledge, attitude and behavior