Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search
Journal : Jurnal Kesehatan

Efek Samping KB IUD (Nyeri Perut) Dengan Kelangsungan Penggunaan KB IUD Yuniasih Purwaningrum
Jurnal Kesehatan Vol 5 No 1 (2017): April
Publisher : Politeknik Negeri Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25047/j-kes.v5i1.50

Abstract

Visi program KB nasional yaitu mewujudkan “Keluarga Berkualitas 2015” sasarannya adalah terkendalinya pertumbuhan penduduk dan meningkatkan  penggunaan metode kontrasepsi yang rasional, efektif dan efisien salah satunya KB IUD, namun dalam penggunaan KB IUD dapat menimbulkan efek samping salah satunya nyeri perut. Di Puskesmas Wringin Kabupaten Bondowoso akseptor KB IUD yang mengalami efek samping sebesar 25% (1800 dari 7202 akseptor) padahal target yang harus dicapai hanya 10% dari akseptor. Efek samping KB IUD (nyeri perut) bisa ditanggulangi asalkan akseptor mau mengkonsultasikan masalah yang dihadapi kepada petugas kesehatan. Tujuan penelitian ini untuk menguji hubungan efek samping KB IUD (nyeri perut) dengan kelangsungan penggunaan KB IUD.Desain penelitian yang digunakan adalah penelitian kolerasi dengan pendekatan cross secsional dengan menggunakan studi retrospektif, data yang diambil dari data dukomen pada bulan Juli sampai dengan bulan September 2015 dengan populasi 34 akseptor dan jumlah sampel 31 responden menggunakan teknik random sampling, analisa data menggunakan uji stastistik Chi kuadrat dan  tempat penelitian dilakukan di Puskesmas Wringin.Hasil Penelitian menunjukan bahwa 58,06% akseptor mengalami efek samping KB IUD (nyeri perut) kadang- kadang dan 41,94% akseptor yang sering mengalami. Sedangkan dari 48,3% akseptor KB IUD yang tetap memakai dan 51,61% akseptor KB IUD yang drop out. Setelah dilakukan uji stastistik didapatkan hasil hitung 2,781821.Kesimpulan  hitung lebih kecil dari tabel Chi Kuadrat maka Ho diterima yang artinya tidak ada hubungan efek samping KB IUD (nyeri perut) dengan kelangsungan penggunaan KB IUD. Saran yang diberikan untuk segera kontrol ulang ke petugas kesehatan bila mengalami keluhan. 
Pengetahuan Ibu Hamil tentang Gizi dengan Kejadian Anemia Selama Kehamilan Yuniasih Purwaningrum
Jurnal Kesehatan Vol 5 No 2 (2017): Agustus
Publisher : Politeknik Negeri Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25047/j-kes.v5i2.52

Abstract

Kehamilan adalah suatu kondisi dimana wanita sedang mengandung janin di dalam rahimnya yang merupakan hasil dari sel sperma dengan sel ovum yang akan tumbuh dan berkembang menjadi bayi dan akan dilahirkan setelah usia kehamilan 40 minggu atau sekitar 9-10 bulan lamanya. Pengetahuan ibu hamil tentang gizi mempunyai peranan yang penting dalam pemenuhan gizi ibu. Pengetahuan ibu hamil tentang gizi di pengaruhi oleh beberapa faktor yaitu pengalaman, pendidikan dan umur. Kurangnya pengetahuan ibu hamil terhadap manfaat gizi dapat menyebabkan terjadinya anemia. Upaya yang dapat dilakukan untuk mencegah anemia pada ibu hamil dengan cara penyuluhan tentang gizi seimbang bagi ibu hamil dan pemberian tablet Fe. Di Puskesmas Sumberwringin tahun 2015 dari 361 ibu hamil 108 (30 %) diantaranya mengalami anemia. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan pengetahuan ibu hamil tentang gizi dengan kejadian anemia pada ibu hamil. Penelitian ini menggunakan desain penelitian korelasi dengan pendekatan Cross Sectional. Populasinya adalah 57 ibu hamil yang tercatat di register KIA Puskesmas Sumberwringin pada bulan Oktober sampai dengan Nopember 2016 dengan subjek sebanyak 32 ibu hamil dengan cara Random Sampling dengan menggunakan uji statistik Somers dengan tingkat signifikasi α ≤ 0,05. Hasil penelitian didapatkan pengetahuan ibu hamil tentang gizi yang berpengetahuan baik 8 (25%), 1 ibu hamil dengan anemia dan 7 ibu hamil tidak anemia, cukup 13 (40%), 3 ibu hamil anemia dan 10 ibu hamil tidak anemia, kurang 11 (34%), 8 ibu hamil anemia dan 3 ibu hamil tidak anemia. Kemudian dilakukan uji Somers diperoleh hasil p = 0,011 lebih kecil dari α ≤ 0,05. Kesimpulan penelitian ini adalah ada hubungan antara pengetahuan ibu hamil tentang gizi dengan kejadian anemia selama kehamilan. Rekomendasi penelitian ini adalah pentingnya penyuluhan kepada ibu hamil tentang pemenuhan gizi selama masa kehamilan bagi ibu hamil dalam upaya mencegah terjadinya anemia pada masa kehamilan. Kata Kunci: Pengetahuan, Ibu hamil, Gizi dan Anemia.
Tingkat Pengetahuan Kader Tentang Deteksi Dini Resiko Tinggi Ibu Hamil Dengan Perilaku Melapor Pada Tenaga Kesehatan Yuniasih Purwaningrum
Jurnal Kesehatan Vol 6 No 3 (2018): Desember
Publisher : Politeknik Negeri Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25047/j-kes.v6i3.60

Abstract

Kehamilan dan persalinan merupakan proses alami, tetapi perlu perawatan diri yang khusus agar ibu dan janin dalam keadaan sehat. karena itu kehamilan yang normalpun mempunyai resiko, namun tidak secara langsung meningkatkan resiko kematian ibu. Keadaan tersebut dinamakan faktor resiko.Pada tahun 2016 deteksi dini resiko tinggi ibu hamil oleh kader di Kabupaten Bondowoso mencapai 7,99 % dari target yang ada 10 %, sedangkan data yang diperoleh dari Puskesmas Wringin dengan jumlah kader 220 orang dan jumlah ibu hamil 625 selama kurun waktu 1 tahun (2016) pencapaian deteksi dini resiko tinggi ibu hamil 2,3 %. Maka dilakukan penelitian hubungan tingkat pengetahuan kader tentang deteksi dini resiko tinggi ibu hamil dengan perilaku melapor pada tenaga kesehatan di wilayah kerja Puskesmas Wringin Kabupaten Bondowoso Tahun 2017.Desain penelitian yang digunakan adalah analitik korelasi dengan populasi menggunakan cross sectional 220 sample 65 kader, dengan mengunakan sample wilayah atau area probability sample. Untuk mengukur tingkat pengetahuan dengan mengunakan kuisioner dengan katagori, baik, cukup, kurang dan perilaku melapor pada tenaga kesehatan dengan menggunakan lembar tulis dengan kategori melapor, sebagian melapor, tidak melapor. Kemudian data diolah dengan uji statistik Chi Square.Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat pengetahuan kader tentang deteksi dini resiko tinggi kehamilan dengan kreteria baik 31 orang (48 %), kriteria cukup 34 orang (52 %) kriteria kurang 0 (0 %). Perilaku melapor pada tenaga kesehatan 49 orang (75 %) melaporkan semua kejadian 16 orang (25 %) melaporkan sebagian. Uji statistik dengan taraf signifikansi 0,05 di dapatkan hasil X2 hitung 3.790.899. Sedangkan X2 tabel chi square sebesar 3.481 maka ho ditolak dan ha diterima. Ada hubungan pengetahuan kader tentang deteksi dini resiko tinggi ibu hamil dengan perilaku melapor dengan kekuatan hubungan 0,234749.Dari hasil penelitian berdasarkan jawaban dan perilaku melapor bahwa pengetahuan kader berpengaruh secara signifikansi (rendah/lemah tapi pasti) terhadap perilaku kader dalam melaporkan deteksi dini resiko tinggi ibu hamil. Untuk itu perlu di pertahankan dan di tingkatkan lagi sehingga tidak ada ibu hamil resiko tinggi yang tidak terdeteksi. Kata kunci :  Pengetahuan, Kader Melapor, Deteksi Dini Resiko Tinggi Ibu Hamil