LMF. Purwanto
Program Studi Doktor Arsitektur Konsentrasi Arsitektur Digital, Universitas Katolik Soegijapranata, Semarang

Published : 22 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 22 Documents
Search

Penerapan Metode Scenic Beauty Estimation (SBE) dalam Penilaian Estetika Jalur Pedestrian Jendral Ahmad Yani, Bekasi Khuluk, Nazaruddin; Purwanto, LMF.
Arsitekta : Jurnal Arsitektur dan Kota Berkelanjutan Vol. 7 No. 01 (2025): Arsitekta: Jurnal Arsitektur dan Kota Berkelanjutan
Publisher : Program Studi Arsitektur Universitas Tanri Abeng

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47970/arsitekta.v7i01.815

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menginvestigasi dan mengevaluasi estetika jalur pedestrian di Jalan Jend. A. Yani, Bekasi, dengan fokus pada penilaian visual dari dua sisi, yaitu barat dan timur. Penelitian menggunakan metode deskriptif-kuantitatif dengan analisis Scenic Beauty Estimation (SBE). Hasil pengukuran estetika dilakukan dengan memberikan skor pada pemandangan sepanjang jalur, dimana nilai berkisar antara -20,15 hingga 83,31 untuk sisi barat dan -30,64 hingga 86,75 untuk sisi timur. Hasil menunjukkan bahwa sisi barat memiliki pemandangan tertinggi pada nilai 83,31, dengan kelengkapan street furniture seperti bangku dan vegetasi yang memperindah lingkungan. Namun, sisi timur mencapai nilai tertinggi 86,75 dengan kehadiran street furniture yang lebih lengkap, termasuk petunjuk bagi penyandang disabilitas, meskipun masih terdapat kekurangan seperti kurangnya lampu dan bollards untuk keamanan pejalan kaki. Sebaliknya, pemandangan terburuk terlihat pada sisi barat dengan nilai -20,15, yang kurangnya street furniture, vegetasi, dan lebar jalur yang memadai, sementara sisi timur mencapai nilai terendah dengan kurangnya lampu, bollards, dan elemen estetika lainnya.
PERKEMBANGAN STRUKTUR PNEUMATIK MEMPERKAYA DISAIN ARSITEKTUR LMF Purwanto, LMF.
Dimensi: Journal of Architecture and Built Environment Vol. 28 No. 1 (2000): JULY 2000
Publisher : Institute of Research and Community Outreach, Petra Christian University, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.9744/dimensi.28.1.%p

Abstract

Pneuimatic Structure is one of the structural system in the Soft Shell Structure. The main characteristic of this structure is that all the forces occurred in the membrane are in the form of tensile strength. In the Pneumatic, the tensile strength 0ccurs because of the air pressure inside the pneumatic structure is different form the one outside this structure. Pneumatic structure is classified into two major groups, Air Inflated Structure and Air Supported Structure. Each of this group is developed form the side, the various shaping, the functions, even recently is has been developed vertically. At the beginning, Pneumatic structure was merely developed as the roof covering, and for the horizontal-span structure it has been used to support the floor in the Medium Rise Building?Multy Story Building. It is interesting to pay close attention to the development of pneumatic structure as the structural system which has typical shapes and working systems. This progress is not as fast as the other simple structures, however this structure is appealing to be developed due to its typical working principles and innovative shape. Abstract in Bahasa Indonesia : Pneumatic Structure merupakan salah satu sistem struktur yang termasuk dalam kelompok Soft Shell Structure yang memiliki ciri khas semua gaya yang terjadi pada membran-nya berupa gaya tarik. Pada Pneumatic, gaya tarik terjadi karena adanya perbedaan tekanan udara di dalam struktur pneumatic dengan tekanan udara diluar struktur ini. Pneumatic Structure dibagi dalam dua kelompok besar yaitu Air Inslated Structure dan Air Supported Structure. Dari kedua kelompok ini masing-masing dikembangkan dari sisi; olah bentuk yangbermacam-macam, fungsinya dalam sebuah bangunan, bahkan kini telah dikembangkan secara vertikal. Pneumatic Structure pada mulanya hanya dikembangkan sebagai bidang penutup atap dan untuk bangunan berbentang lebar, sekarang mulai dipikirkan untuk memikul beban lantai pada bangunan bertingkat sedang (Medium Rise Building). Mencermati perkembangan pneumatic structure sebagai sistem struktur yang memiliki bentuk dan sistem kerja yang khas ini, sangatlah menatik. Walaupun pengembangannya tidak secepat sistem struktur lain yang lebih sederhana, namun sistem struktur ini ternyata menarik perhatian untuk dikembangkan karena kekhasannya prinsip kerjanya dan bentuknya yang inovatif. Kata kunci: struktur pneumatik, desain dan aplikasi.