Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

Pengaruh Ekstrak Etanol 90% Daun Kelor (Moringa oleifera Lam.) Terhadap Fertilitas Tikus Putih Jantan (Sprague-Dawley) Azrifitria Azrifitria; Suci Ahda Novitri; Vishilpy Dimalia; Ratih Dara Syadillah
Jurnal Sains Farmasi & Klinis Vol 8, No 3 (2021): J Sains Farm Klin 8(3), Desember 2021
Publisher : Fakultas Farmasi Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (624.343 KB) | DOI: 10.25077/jsfk.8.3.279-284.2021

Abstract

Kelor (Moringa oleifera Lam.) banyak digunakan sebagai obat tradisional dan sumber nutrisi yang baik. Penelitian daun kelor tentang fertilitas telah pernah dilakukan, namun adanya perbedaan hasil menjadi hal yang menarik untuk diteliti lebih lanjut. Penelitian ini bertujuan untuk  mengetahui efek ekstrak etanol 90% daun kelor (EEDK) terhadap fertilitas dengan parameter spermatogenesis dan afrodisiak pada tikus putih jantan (Sprague-Dawley). Tikus putih jantan dibagi secara acak menjadi kelompok normal (NaCMC 0,5%), kelompok uji (EEDK dosis 50, 200 dan 800 mg/kgBB). Pemberian EEDK diberikan secara oral selama 15 hari. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa EEDK dapat meningkatkan serum testosteron namun tidak bermakna (p>0,05), masih dalam konsentrasi normal (0,66-0,54 µg/ml).  Konsentrasi spermatozoa meningkat secara bermakna (p<0,05) pada dosis 800mg/kgBB,  namun diameter tubulus seminiferus  dan bobot testis tidak berbeda bermakna (p>0,05) pada semua dosis kelompok uji. Pemberian EEDK tidak mempengaruhi efek mounting frequency dan latency serta intromission latency dan frequency pada tikus jantan secara bermakna (p>0,05). Berdasarkan hasil tersebut, dapat disimpulkan bahwa pemberian EEDK pada tikus putih jantan (Sprague-Dawley) selama 15 hari memiliki potensi terhadap efek spermatogenesis dibandingkan dengan efek afrodisiak
Pengaruh Kombinasi Ekstrak Etanol Kulit Buah Delima (Punica granatum L.) dengan Batang Sereh (Cymbopogon citratus) Terhadap Bakteri Escherichia coli ATCC 8739 Suci Ahda Novitri; Neng Fisheri Kurniati
Jurnal Kesehatan Medika Saintika Vol 12, No 1 (2021): Juni 2021
Publisher : Stikes Syedza Saintika Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30633/jkms.v12i1.893

Abstract

Escherichia coli merupakan salah satu bakteri yang banyak ditemukan dimasyarakat sebagai penyebab penyakit infeksi. Beberapa strain bakteri ini terbukti mengalami resisten terhadap antibiotik. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui aktivitas antibakteri ekstrak etanol kulit buah delima dan batang sereh terhadap bakteri Escherichia coli ATCC 8739 serta pengaruhnya jika dikombinasikan.  Aktivitas antibakteri ekstrak tanaman uji dengan metode mikrodilusi dan difusi agar dilakukan untuk mengetahui nilai konsentrasi hambat minimum (KHM) dan konsentrasi bunuh minimum (KBM). Kemudian dilakukan pengujian kombinasi tanaman uji dengan metode difusi pita kertas. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ekstrak etanol kulit buah delima dan batang sereh memiliki aktivitas antibakteri terhadap bakteri Escherichia coli ATCC 8739. Nilai KHM ekstrak etanol kulit buah delima terhadap bakteri uji lebih rendah dibanding dengan ekstrak etanol batang sereh. Kombinasi ekstrak etanol kulit buah delima dan batang sereh terhadap bakteri Escherichia coli ATCC 8739 menunjukkan efek yang aditif. Kesimpulan dari penelitian ini adalah kombinasi ekstrak etanol kulit buah delima dan ekstrak etanol batang sereh terhadap bakteri Escherichia coli ATCC 8739  dapat memberikan efek aditif. 
Sifat Kombinasi Ekstrak Etanol 90% Batang Sereh (Cymbopogon citratus) dengan Kulit Buah Delima (Punica granatum L.) Terhadap Bakteri Klebsiella pneumoniae Suci Ahda Novitri; Neng Fisheri Kurniati
Jurnal Kesehatan Medika Saintika Vol 12, No 2 (2021): Desember 2021
Publisher : Stikes Syedza Saintika Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30633/jkms.v12i2.1254

Abstract

Bakteri Klebsiella pneumoniae merupakan salah satu bakteri patogen yang menginfeksi manusia. Peningkatan prevalensi infeksi akan berpotensi terjadinya resistensi terhadap antibiotik sehingga dibutuhkan mencari alternatif lain sebagai antibakteri dari bahan alam. Bahan alam yang digunakan pada penelitian ini adalah batang sereh dan kulit buah delima. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui aktivitas antibakteri ekstrak uji (ekstrak etanol 90% batang sereh dan kulit buah delima) terhadap Klebsiella pneumoniae, serta pengaruhnya jika dikombinasikan. Penentuan nilai Konsentrasi Hambat Minimum (KHM) dan Konsentrasi Bunuh Mikroba (KBM) ekstrak uji terhadap bakteri Klebsiella pneumoniae menggunakan metode mikrodilusi. Penentuan diameter hambat ekstrak uji terhadap bakteri uji menggunakan metode difusi agar. Kemudian pengujian kombinasi ekstrak uji dilakukan dengan menggunakan metode difusi agar pita kertas. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ekstrak etanol 90% batang sereh dan kulit buah delima memiliki aktivitas antibakteri terhadap Klebsiella pneumoniae dengan nilai KHM secara berurutan adalah 4096 µg/mL dan 256 µg/mL dan nilai KBM kedua ekstrak uji adalah >4096 µg/mL. Kombinasi ekstrak uji terhadap bakteri  Klebsiella pneumoniae menunjukkan sifat sinergis. Penelitian ini dapat disimpulkan bahwa ekstrak uji memiliki aktivitas antibakteri terhadap Klebsiella pneumoniae dan memiliki sifat sinergis jika dikombinasikan.
Kajian Metode Peningkat Kepatuhan Pada Pasien Hipertensi: Telaah Literatur Sistematis Suci Ahda Novitri; Yardi Saibi; Maulia Muhtaromah
Pharmaceutical and Biomedical Sciences Journal (PBSJ) Vol 3, No 1 (2021)
Publisher : UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (852.748 KB) | DOI: 10.15408/pbsj.v3i1.20357

Abstract

: Prevalensi penderita hipertensi terus meningkat secara tajam. WHO memprediksi bahwa  pada tahun 2025 orang dewasa di dunia akan menderita hipertensi sekitar 29% dari total penduduk dunia. Salah satu penyebabnya adalah karena ketidakpatuhan pasien hipertensi dalam menjalankan terapinya. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji artikel terkait metode yang dapat digunakan untuk meningkatkan kepatuhan pasien hipertensi serta pengaruhnya terhadap kepatuhan. Penelitian ini menggunakan metode yang terstruktur dan sistematis (Systematic Literature Review). Pencarian artikel dilakukan melalui basis data Pubmed, Science Direct, Google Scholar dan diperoleh sebanyak 22 artikel. Berdasarkan hasil kajian artikel menunjukkan bahwa metode yang dapat digunakan untuk meningkatkan kepatuhan pasien hipertensi yaitu konseling, home care, fokus group diskusi (FGD), video, pemberian  leaflet atau brosur edukasi, pemberian pesan singkat (SMS), kotak obat digital, kartu pil (pill box), mobile health dan gabungan beberapa metode. Metode-metode tersebut memiliki pengaruh dalam meningkatkan kepatuhan pasien hipertensi.
Efek antihipertensi Ekstrak Etanol Daun Belimbing Wuluh (Averrhoa blimbing L.) dengan Metode Non-invasiv Suci Ahda Novitri; Nurmeilis Nurmeilis Nurmeilis; Dea Raudya Kamal
Pharmaceutical and Biomedical Sciences Journal (PBSJ) Vol 2, No 1 (2020)
Publisher : UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (227.576 KB) | DOI: 10.15408/pbsj.v2i1.15235

Abstract

Daun belimbing wuluh digunakan sebagai obat tradisional untuk menurunkan tekanan darah oleh masyarakat Indonesia. Oleh karena itu, untuk menguji aktivitas tersebut, dilakukan penelitian terhadap ekstrak etanol daun belimbing  wuluh (Averrhoa blimbii L.) pada tikus jantan galur Sprague-Dawley yang diinduksi dengan NaCl 2% dan Prednison 1,5 mg/KgBB. . Penelitian ini menggunakan metoda non-invasiv (CODA non-invasive blood pressure) dengan  rancangan pre-test dan post-test matched control group. Tiga puluh ekor tikus dibagi menjadi 6 kelompok yaitu kelompok normal, kontrol negatif  (NaCMC 5%), kontrol positif  (kaptopril 2,5 mg/kgBB) dan tiga kelompok uji (ekstrak etanol 70% daun belimbing wuluh 50, 100 dan 200 mg/KgBB).  Pemberian NaCl 2% dan Prednison 1,5 mg/KgBB dilakukan selama 14 hari dan dilanjutkan dengan pemberian ekstrak uji selama 7 hari secara oral. Pada hari ke-0, ke-14, dan ke-21 dilakukan pengukuran tekanan darah sistol, diastol dan heart rate tikus. Data yang diperoleh dianalisis dengan One Way ANOVA atau Kruskal Walis dan Paired T-test.Hasil penelitian menunjukkan ekstrak uji (50, 100 dan 200 mg/KgBB) dapat menurunkan tekanan darah sistol dan diastol secara bermakna terhadap kontrol negatif (p≤0,05), namun penurunan heart rate tidak ada perbedaan yang bermakna. Pada dosis 100 mg/kgBB, presentase penurunan tekanan darah sistolik tertinggi yaitu 31,69% dan diastolik 33,31%. Berdasarkan hasil penelitian tersebut, ekstrak uji memiliki efek antihipertensi.
Kosmetik Rambut menurut Ibn Sina dalam Al-Qanun fi'l-Tibb II; Komponen Kimia dan aktivitasnya - Review Sabrina Dahlizar; Suci Ahda Novitri; Ofa Suzanthi Betha; Putri Kurniasih; Nelly Suryani
Jurnal Sains Farmasi & Klinis Vol 10, No 1 (2023): J Sains Farm Klin 10(1), April 2023
Publisher : Fakultas Farmasi Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25077/jsfk.10.1.1-9.2023

Abstract

Buku Al-Qanun Fi’l Tibb merupakan karya Ibnu Sina mengenai prinsip – prinsip pengobatan yang disusun dalam 5 jilid dan telah digunakan sebagai dasar –dasar pengobatan dan menjadi kurikulum dalam pendidikan kedokteran dan farmasi sampai abad ke 18.  Salah satu dari rangkaian buku tersebut yaitu jilid ke_2 disusun oleh Ibn Sina berupa materia medika yang menguraikan aktivitas dan khasiat, cara penggunaan, dan karakteristik serta deskripsi sebanyak 790 bahan obat tunggal berasal dari tanaman, hewan dan bahan alam lainnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi komponen metabolit sekunder utama yang terkandung di dalam tanaman yang berdasarkan hasil pengujian Ibnu Sina memiliki aktivitas sebagai kosmetik rambut. Dari hasil penelitian didapatkan bahwa tanaman - tanaman tersebut mengandung komponen metabolit sekunder utama diantaranya terpen, asam fenolat, flavonoid, asam lemak, tanin, alkaloid, saponin, kuinon, dan feniletanoid glikosida. Tanaman dengan komponen utama berupa terpenoid berjumlah 9 tanaman, asam fenolat sebanyak 5 tanaman, flavonoid, asam lemak, alkaloid, dan tannin masing – masing 4 tanaman, senyawa kuinon saponin dan feniletanoid glikosida masing -masing sebanyak 1 tanaman.
Knowledge and Behavior of Household Medicine Storage: A Study from the Urban area of Jakarta, Indonesia Suci Ahda Novitri; Ofa Suzanti Betha; Annisa Triana Yusman; Mochamad Iqbal Nurmansyah; Estu Mahanani Dhilasari; Rurynta Ferly Shavira
Public Health of Indonesia Vol. 10 No. 2 (2024): April - June
Publisher : YCAB Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36685/phi.v10i2.781

Abstract

Background: Medicine storage in households is significantly increasing due to the prevalence of self-medication behavior. Several people are still unfamiliar with proper medication storage procedures, which can affect the stability and effectiveness of the medicine. Objective: This study aimed to determine the knowledge and behavior of urban households regarding medicine storage in Jakarta. Methods: An analytical approach was used with the cross-sectional method and the data were collected through face-to-face interviews and observation. A total of 329 respondents and 1686 medicines were obtained through the purposive sampling method and the data collected were analyzed using univariate and bivariate analyses with SPSS 26. Results: The results showed that the majority of people have low knowledge (56.53%) and inappropriate behavior (57.45%), while most of the respondents got their medicines from a pharmacy or drugstore. The most commonly stored therapeutic classes were cough and cold medicines, including analgesic-antipyretics. A significant relationship was observed between age group and level of knowledge, as well as education, knowledge, and behavior related to the storage of medicine in households (p-value <0,05). Conclusion: In conclusion, the urban community in Jakarta has poor knowledge and inappropriate behavior regarding medicines storage in households, indicating the need for continuous education to promote proper practice. Keywords: Medicine storage; knowledge; behavior; households